Peran Pemerintah & Non Pemerintah Dalam Konservasi Sumber
Peran Pemerintah & Non Pemerintah Dalam Konservasi Sumber
Kelompok 4
Sample footer text
20XX 2
Sample footer text
BAB II Pembahasan
• Dari era kolonial sampai dengan tahun 1950 rakyat dalam konservasi diarahkan dan digerakkan
didominasi oleh dua kelompok, yaitu para elit oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan yang
penggemar berburu dan Yayasan yang dibentuk berdaya guna dan berhasil guna.” Lebih lanjut
oleh pengusaha sukses. dalam Pasal 27 ayat (2). tersebut dinyatakan bahwa
peran serta dimaksud dilakukan melalui
• Di dalam UU No. 5/1990, peran masyarakat diatur
penyuluhan dan pendidikan.
paling tidak melalui dua pasal yaitu Pasal 4 dan
Pasal 37.
20XX 3
Sample footer text
P E R A N P E M E R I N TA H
20XX 4
Sample footer text
P E R A N N O N - P E M E R I N T A H ( S WA S T A )
• Munculnya tekanan kelestarian dari pihak • Salah satu contoh internalisasi dari pihak swasta
konsumen menyebabkan perusahan yang bergerak adalah dengan melakukan Penilaian Nilai
dalam bidang sumber daya alam, terutama kelapa Konservasi Tinggi atau HCV (High Conservation
sawit, pulp dan kertas, memberlakukan kriteria Value)
keberlanjutan (sustainability).
• Pemerintah daerah diberikan urusan untuk
• Internalisasi tanggung jawab lingkungan tersebut mengelola Taman Hutan Raya di tingkat provinsi.
dapat melalui proses sertifikasi yang bersifat
• Peran berikutnya adalah transparansi. Transparansi
sukarela, di atas peraturan perundang-undangan
ini dituntut bukan hanya dalam penyediaan data
yang berlaku yang bersifat wajib.
tetapi juga dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.
20XX 5
Sample footer text
P E R A N N O N - P E M E R I N T A H ( L E M B A G A S WA D AYA M A S YA R A K A T )
• LSM yang bergerak dalam bidang konservasi • Tujuan dari berbagai LSM global pada umumnya
mengalami metamorfosa menjadi yayasan di adalah melakukan kampanye dan dan
Indonesia. memperkenalkan ilmu pengetahuan dan etika baru
konservasi alam menuju kelestarian pengelolaan
• Perubahan ini didorong oleh berbagai ristriksi yang
sumber daya alam.
dikeluarkan pemerintah, misalnya pembatasan
masuknya dana asing secara langsung, penataan • Terdapat beberapa organisasi LSM yang
LSM, dan sebagainya. melakukan kampanye; ada pula yang melakukan
penelitian dan pengembangan, dan juga mereka
yang sekedar melakukan advokasi dan
menggerakkan masyarakat untuk 8 menuntut
haknya
20XX 6
Sample footer text
H U B U N G A N F O R M A L D A N N O N - F O R M A L A N TA R A K T O R
• Hubungan LSM secara formal maupun informal • Hubungan antara NGO global dengan pemerintah pada
umumnya dilakukan melalui adanya nota kesepahaman dan nota
juga terjadi antar aktor.
kerjasama. Lembaga pemerintah yang melakukan kerjasama juga
• Sebagai contoh APRIL Group mengundang berbeda-beda tergantung pada cakupan pekerjaan mereka.
Greenpeace (GP) dan WWF secara formal menjadi • Kegiatan konservasi laut misalnya, maka kerjasama itu adalah
dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sedangkan
bagian dalam SAC (Stakeholder Advisory
Kegiatan konservasi terrestrial pada umumnya bekerja sama
Committee) dari perusahaan - untuk meyakinkan
dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
bahwa perusahaan menjalankan kebijakan (KLHK). Karena pengaturan konservasi Taman Nasional Laut
keberlanjutannya (sustainability) dengan baik dan masih ada sebagian yang diurus oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, maka kerjasama dengan KLHK juga
benar menurut kriteria dan etika business yang
mencakup wilayah laut dan perairan.
mereka tawarkan
20XX 7
Sample footer text
P E R A N P E N D I D I K A N D A N P E N Y U L U H A N K O N S E R VA S I
• Pendidikan konservasi di Indonesia dimulai tahun • Ditariknya kembali ke propinsi (UU No. 23/2014),
80an dan kini telah berkembang ke berbagai membuat kegaduhan yang semula sudah mulai ada
perguruan tinggi yang memiliki Yang menarik perhatian di kabupaten menjadi sirna kembali
adalah munculnya konsep universitas konservasi. karena rentang kendali pemerintah untuk bisa hadir
di lapangan menjadi jauh.
• Penyuluhan konservasi belum efektif baik secara
vertical maupun horizontal. • Sementara ketika desentralisasi ke kabupaten dan
kota – kita kekurangan tenaga dan banyak
• Hal ini disebabkan karena kejelasan konsep
diantaranya para penyuluh harus dimanfaatkan
desentralisasi – yang dijalankan setengah hati.
menjadi ASN di kabupaten kota. Akibatnya
program konservasi di lapangan tidak terhubung
karena tidak ada penyuluhan langsung di lapangan
20XX 8
Sample footer text
Kesimpulan
20XX 9
Sample footer text
Thank you
20XX 10