Epitel
Fibrosis Jaringan Kelenjar Mukosa
Kuboid/skuamosa
subepitel luas Atrofi
berlapis tanpa silia
Hilang kemampuan
Terganggunya Bertumpuknya
(pembersihan
fungsi surfaktan lendir
hidung)
Patofisiologi
Hidung kering +
Semakin Tipis epitel Rongga hidung Pembentukan krusa dan
(atrofi Konka) membesar mudah iritasi
Krusta dapat
menyebabkan
epitaksis
Patofisiologi
Bloodsupply tidak Endarteritis & Nekrosis +
adekuat Periarteritis Pembusukan
Bercampur
Atrofi Mukosa Pus Kehijauan +
dengan toxin
Olfaktoria Bau Busuk
mikroorganisme
Hiposmia/anosmia
• Rhinitis atrofi primer (idiopatik)
• Endarteritis peradangan pada tunika intima arteri,
• Periarteritis peradangan pada lapisan luar arteri dan pada jaringan
disekitarnya
• Menyebabkan oklusi pembuluh darah sehingga terganggunya aliran darah.
Secara klinis rinitis Penderita rhinitis kronik Rinitis kronik sifilis Pada sinusitis sekret Pada nasofaringitis
atropi dan rhinitis lepra mempunyai riwayat terjadi pada penderita melimpah dapat kronis sekret post
kronik tuberculosis atau sedang menderita yang sedang atau sudah bilateral atau nasal bilateral,
sama, dapat dibedakan
dengan pemeriksaan penyakit lepra pernah menderita unilateral, penderita penderita membau,
foto rontgen thorax penyakit sifilis dan orang lain sedangkan orang lain
dan terdapat adanya sebelumnya disekitarnya membau. tidak membau. Tidak
riwayat penyakit TBC Dapat terjadi baik ada perbedaan
atau kontak erat pada pada anak-anak frekuensi antara pria
pasien tuberculosis maupun orang dan wanita
oleh penderita dewasa. Terkadang
ditemukan hiposmia
karena adanya
obstruksi.
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Tujuan pengobatan adalah menghilangkan faktor etiologi penyebab dan
menghilangkan gejala
Pengobatan Konservatif
• Antibiotik Spektrum Luas
• Obat Cuci Hidung
• Vitamin A
• Preparat Fe
Pengobatan Operatif
• Implan dengan pendekatan intra atau ekstra
nasal
• Operasi, seperti penyempitan lobulus hidung
atau fraktur tulang hidung ke arah dalam
Pengobatan Konservatif
• Antibiotik Broadspectrum
Operasi
Transplantasi
Implantasi duktus parotis
Modified
Young’s Lautenschlager submukosa ke dalam sinus
Young’s
operation operation dengan tulang maksila
operation
rawan (wittmack’s
operation)
Pengobatan Operatif
• Young’s operation
Penutupan total rongga hidung dengan flap. Sinha melaporkan hasil yang
baik dengan penutupan lubang hidung sebagian atau seluruhnya dengan
menjahit salah satu hidung bergantian masing-masing selama periode
tiga tahun.
• Ada beberapa kelemahan dari prosedur ini:
1. Sulit untuk dilakukan.
2. Lubang hidung tidak dapat dibersihkan atau diperiksa setelah operasi.
3. Rinitis atrofi dapat terjadi lagi.
4. Individu harus bernapas melalui mulut dan mungkin melihat
perubahan suara.
• Lautenschlager operation
Dengan memobilisasi dinding medial antrum dan bagian dari etmoid, kemudian dipindahkan ke lubang hidung.
Faringitis
Sinusitis
Miasis hidung
Hidung pelana
Prognosis
• Dengan operasi diharapkan perbaikan mukosa dan keadaan penyakitnya. Pada pasien yang
berusia diatas 60 tahun, beberapa kasus menunjukkan keberhasilan dalam pengobatan.
Kesimpulan
• Rinitis atrofi adalah suatu penyakit infeksi hidung kronik dengan tanda adanya atrofi progresif
tulang dan mukosa konka.
• Secara klinis mukosa hidung menghasilkan sekret kental yang tebal bisa menyebabkan obstruksi
hidung, anosmia dan berbau busuk.
• Terdapat berbagai teori mengenai penyebab rinitis atrofi dan penyakit degeneratif sejenis.
• Tujuan pengobatan adalah menghilangkan faktor etiologi penyebab dan menghilangkan gejala.
Pengobatan dapat diberikan secara konservatif atau operatif.
Terima Kasih