Anda di halaman 1dari 14

SARS-COV2 VIRUS IN TEARS AND

CONJUNCTIVAL SECRETIONS OF
COVID-19 PATIENTS

Gracelya Pattiasina (112019184)

Pembimbing: dr. Margrette Paliyama, Sp.M


ABSTRAK
• Untuk mengetahui adanya virus SARS-COV2 pada
Tujuan air mata dan sekret konjungtiva pasien terdiagnosis
COVID-19

Design
.
• Prospective interventional case series

• Sampel sekret konjungtiva dan air mata dikumpulkan


dari 60 pasien rawat inap COVID-19 yang
Metode dikonfirmasi dengan swab test. Evaluasi virus SARS-
COV2 pada air mata dan sekret konjungtiva
dilakukan dengan analisis Qualitative RT-PCR

• Dari 60 pasien, 6(10%) pasien memiliki sekret


Hasil konjungtiva dan air mata positif untuk RNA virus
SARS-COV2.
• Terdapat kemungkinan penularan virus SARS-COV2 melalui

Kesimpulan sekret mata dengan frekuensi terdeteksinya RNA virus


SARS-COV2 pasien di air mata adalah 10% dalam layanan
terapi studi saat ini
PENDAHULUAN

Virus SARS-COV2 penyebab penyakit virus corona telah menyebar


ke seluruh dunia yang menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan,

Penularan COVID19 melalui sekret mata masih kontroversial

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui frekuensi virus SARS-


COV2 pada sekret mata pasien konfirmasi COVID-19 dan
efektivitasnya sebagai alat diagnostik infeksi COVID-19.
METODE

Prospective interventional case series dilakukan selama 3 bulan dari


September 2020 hingga Oktober 2020.

Sampel penelitian: teknik consecutive sampling non probability, 60 pasien


COVID-19 dari Departement of infectious diseases holy family hospital dan
rawalpindi institute of urology

Kriteria inklusi: pasien dengan analisis RT-PCR positif, CT scan positif.


Pasien mulai dari penyakit ringan sampai berat

Pasien kurang dari 18 tahun atau tidak bersedia untuk persetujuan dikeluarkan
dari penelitian. Pasien dengan penyakit suspek atau gejala tetapi RT-PCR atau
CT scan negatif juga dikeluarkan
METODE

Sampel sekresi mata dikumpulkan dalam tiga hari pertama setelah


masuk dan dikonfirmasi COVID-19.

Pengambilan sampel dilakukan oleh dokter mata residen dengan Alat


Pelindung Diri yang tepat mengenakan melalui teknik swab
konjungtiva.

Usia, jenis kelamin, gejala covid, keparahan penyakit, gejala mata


dicatat

Analisis sampel RNA virus dilakukan secara RT-PCR. Analisis data


dilakukan dengan SPSS versi 21
HASIL

Usia 18-89 tahun

Laki-laki 42 (70%)

Perempuan 18 (30%)

Department of Infectious Diseases Holy Family Hospital 35 (58,3%)

Rawalpindi Institute of Urology 25 (41,7%)

Mata kanan 32 (53,3%)

Mata kiri 28 (46,7%)


HASIL

Gejala covid19
Demam 59 (98,3%)
Batuk 57 (95%)
Sesak 30 (50%)
Penyakit ringan 21 (35%)
Penyakit sedang 19 (31,7%)
Penyakit berat 20 (33,3%)
Ventilasi noninvasif 5 (8,33%)
Ventilasi invasif 6 (10%)
CT scan infiltrasi lobar yg tidak merata 18 (30%)
Ground glass 23 (38,3%)
Keduanya 19 (31,7%)
HASIL

Hanya satu pasien yang memiliki tanda-tanda konjungtivitis.

Dari 6 pasien tersebut, 3 kasus penyakit berat, 1 kasus penyakit ringan dan 2
kasus penyakit sedang.

Sekresi mata pasien konjungtivitis negatif untuk RNA virus. Semua 6 sampel
yang dites positif RNA virus tidak memiliki manifestasi okular.

Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik terlihat antara usia, jenis
kelamin, keparahan penyakit dan kepositifan sekresi okular untuk RT-PCR
(nilai p > 0,05)
HASIL
DISKUSI

Penelitian saat ini mendeteksi RNA virus SARS-COV2 dengan RT-


PCR kualitatif dalam sampel air mata dari 6 pasien dengan konfirmasi
COVID-19.

Colavita et al -> deteksi RNA virus dalam sekresi konjungtiva dari


kasus pertama yang dikonfirmasi di Italia pada Januari 2019.

Xia J et al -> pada 30 pasien; mengumpulkan sampel dari kedua mata


pasien COVID-19. 2 sampel hasilnya positif dan menderita
konjungtivitis

Khavandi S et al -> sekresi okular positif untuk analisis RT-PCR pada


pasien COVID-19 dengan konjungtivitis
DISKUSI

Zhou Y et al -> 67 sampel air mata pasien, 1pasien positif tidak ada
yang mengalami konjungtivitis. 1 pasien memiliki gejala tapi hasil
negatif

Wu P et al -> pada 38 pasien COVID 19, 12 pasien mengalami


konjungtivitis hanya 2 pasien hasil positif

Karimi S et al -> pada 43 pasien, 3 pasien hasilnya positif dan hanya


1 pasien yg mengalami konjungtivitis.

Zhang X et al -> dari 72 pasien COVID-19, hanya 1 pasien hasil


PCR positif. 2 pasien mengalami konjungtivitis tapi hasilnya negatif
DISKUSI

Xie HT et al -> pada 33 pasien, 2 pasien hasilnya positif


tanpa konjungtivitis

Huang et al -> menguji sekresi konjungtiva dari 37


pasien, 12 pasien memiliki penyakit berat. 1 pasien dengan
penyakit berat hasil positif tapi tidak mengalami
konjungtivitis
Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian
saat ini melaporkan positif yang dari RNA virus SARS-
COV2 dalam sekresi mata hanya 6 pasien (10%).
KESIMPULAN

• Penularan virus SARS-COV2 melalui sekresi konjungtiva dan air mata


adalah 10% dalam penelitian ini.
• Mata dapat menjadi portal masuknya virus yang sangat penting
sehingga harus mendapat perhatian yang cukup dalam APD dengan
menyediakan kacamata kedap air.
• Perlindungan mata dapat menjadi tindakan pencegahan yang penting
terutama bagi tenaga medis.

Anda mungkin juga menyukai