Pembimbing:
dr. Dewi Iriani, Sp.A
Trias Adam
112020052
Judul jurnal
Durasi resusitasi saat lahir , kematian, dan perkembangan saraf:
tinjaun sistematis
Penulis
Elizabeth E. Foglia, MD, MSCE, Gary Weiner, MD, Maria Fernanda
B. Almeida, MD, PhD, Jonathan Wyllie, MBChB, Myra H. Wyckoff,
MD, Yacov Rabi, MD, Ruth Guinsburg, MD, PhD
Publikasi
Volume 146, nomor 3, September 2020,
PEDIATRICS (Nomor ISSN: Cetak, 0031-4005 ; Online, 1098-4275 ).
Hak Cipta © 2020 oleh American Academy of Pediatrics
Abstrak
Sumber Data :Medline, Embase, Evidence-Based Medicine Reviews, Cumulative Index
to Nursing and Allied Health Literature, and Scientific Electronic Library online telah
dicari antara awal dan 29 Februari 2020.
SELEKSI STUDI: Dua independen memilih studi bayi baru lahir dengan setidaknya 10
menit asistol, bradikardia, atau aktivitas listrik tanpa denyut yang diindikasikan untuk
CPR.
EKSTRAKSI DATA: Dua independen mengekstraksi data dan menilai risiko bias.
Abstrak
OBJEKTIF: Untuk meringkas bukti CPR yang sedang berlangsung pada hasil
kelangsungan hidup, perkembangan saraf, dan kelangsungan hidup tanpa gangguan
perkembangan saraf/NDI sedang atau berat (NDI=Neurodevelopment Impairment).
HASIL: Dalam 16 studi yang memenuhi syarat, para peneliti melaporkan hasil dari 579
bayi baru lahir yang lahir antara tahun 1982 dan 2017. Dalam studi individu, 2% hingga
100% bayi bertahan hingga follow up terakhir. Dirangkum dalam berbagai penelitian, 237
dari 579 (40,9%) bayi baru lahir bertahan hingga follow up terakhir. Dalam 13 penelitian,
peneliti melaporkan hasil perkembangan saraf dari 277 bayi baru lahir. Dari jumlah
tersebut, 30 dari 277 (10,8%) bertahan tanpa gangguan sedang atau berat, dan 240 dari
277 (87%) memenuhi hasil gabungan kematian atau NDI (191 meninggal dan 49 bertahan
dengan gangguan sedang atau berat).
Tidak adanya detak jantung yang dapat dideteksi atau tanda-tanda kehidupan lainnya, biasanya dicatat
secara retrospektif sebagai Apgar skor 0, digunakan sebagai memberi keputusan untuk menghentikan upaya
resusitasi. Berdasarkan pengalaman pada berbagai penelitian, ROSC dan kelangsungan hidup bisa didapatkan
setelah APGAR score 0 pada menit ke 5 dan atau 10 menit setelah kelahiran. Hal tersebut bisa disebabkan
oleh karena deteksi klinis yang tidak adekuat sehingga menyebabkan kekeliruan dalam menentukan APGAR
score. Atau karena janin/neonatal yang beradaptasi terhadap keadaan asfiksia.
Pada tahun 2015, ILCOR* menerbitkan CoSTR* yang menyarankan mungkin perlu untuk menghentikan
resusitasi setelah 10 menit jika detak jantung tetap tidak terdeteksi tetapi saran ini adalah rekomendasi yang
lemah karena tingkat bukti yang rendah.
*ILCOR=The International Liaison Committee on Resuscitation
*CoSTR=consensus on science with treatment recommendations
Dalam ulasan ini, kami menjelaskan dasar untuk CoSTR ILCOR yang diperbarui tentang topik ini, yang akan
diterbitkan pada tahun 2020. Tujuan kami dengan tinjauan sistematis ini adalah untuk menentukan dampak
CPR yang sedang berlangsung setelah 10 menit setelah lahir pada kelangsungan hidup, perkembangan saraf,
dan hasil gabungan dari kelangsungan hidup tanpa tingkat sedang atau berat gangguan perkembangan saraf
(NDI) di antara bayi baru lahir yang mengalami asistol, bradikardia (denyut jantung, 60 denyut per menit),
atau aktivitas listrik tanpa denyut paling sedikit 10 menit setelah lahir.
Metode
protokol hasil Strategi pencarian Seleksi Studi dan Ekstraksi Data
Analisis stastisik
Metode
Protokol
Hasil pencarian
outcome
Hasil
Hasil pencarian
Hasil
outcome
Hasil
outcome
Delapan studi yang ditinjau dalam analisis ini, termasuk studi kohort tingkat populasi
tunggal terbesar, diterbitkan pada 2015. Dalam ulasan ini, penghentian resusitasi sebelum
10 menit dapat menghalangi kelangsungan hidup beberapa bayi yang dapat bertahan
tanpa adanya gangguan perkembangan saraf.
Tidak ada penelitian yang termasuk dalam ulasan ini yang digunakan untuk melaporkan
rincian spesifik tentang waktu atau kemanjuran intervensi resusitasi atau informasi
tentang ritme jantung yang ditampilkan.
Diskusi
Kemajuan dalam perawatan pasca resusitasi dapat meningkatkan kemungkinan bertahan
hidup tanpa gangguan neurologis setelah CPR berkepanjangan setelah lahir.
Selain itu, di antara bayi yang bertahan hidup, kelangsungan hidup tanpa NDI
sedang atau berat adalah mungkin. Dalam tinjauan sistematis ini, 38% penyintas yang
dinilai dalam tindak lanjut tidak memiliki NDI parah.
Diskusi
Sistematik review ini dianggap sangat rendah. Kelemahan paling signifikan adalah
potensi bias seleksi. Hanya 6 studi yang termasuk dalam ulasan ini adalah studi kohort
tingkat populasi.
Selain itu, rincian, kemanjuran, dan waktu prosedur resusitasi tidak dilaporkan dalam
kebanyakan penelitian. Lebih lanjut, dampak resusitasi berkepanjangan pada bayi
prematur masih belum pasti karena keterbatasan data
Kesimpulan
Bayi dengan kebutuhan CPR yang berkelanjutan pada 10 menit setelah lahir berisiko
tinggi mengalami kematian dan neurodisabilitas,tetapi masih memungkinkan bayi
bertahan tanpa gangguan perkembangan saraf sedang atau berat. Satu durasi spesifik pada
CPR belum tentu memprediksi kelangsungan hidup atau kelangsungan hidup tanpa
gangguan perkembangan saraf.