HIPERTENSI PRIMER
Disusun oleh :
SAKILA ERSA PUTRI HTS, S.KED
2106111006
Pembimbing :
dr. RAHMAWATI, Sp. PD-KGH
2 Salt Sensitivity
4 Overaktivitas Simpatis
Patomekanisme Renal-pressure Natriuresis
Faktor-faktor yang berpengaruh pada
pengendalian tekanan darah
Perjalanan penyakit hipertensi esensial berkembang
dari hipertensi yang kadang–kadang muncul menjadi
Patogenesis hipertensi esensial
hipertensi yang persisten. Setelah periode asimtomatik
bersifat multifaktorial dan sangat yang lama, hipertensi persisten berkembang menjadi
kompleks. hipertensi dengan komplikasi, dimana kerusakan
Berbagai faktor terlibat dalam organ target di aorta dan arteri kecil, jantung,
regulasi tekanan darah jangka ginjal, retina dan susunan saraf pusat.
pendek dan jangka panjang
untuk perfusi jaringan termasuk
sebagai berikut:
● Curah jantung dan volume Progresifitas hipertensi dimulai dari prehipertensi
darah sirkulasi pada pasien umur 10–30 tahun (dengan
● Kaliber vaskular, elastisitas, meningkatnya curah jantung) kemudian menjadi
dan reaktivitas hipertensi dini pada pasien umur 20–40 tahun (dimana
● Mediator humoral tahanan perifer meningkat) kemudian menjadi
hipertensi pada umur 30–50 tahun dan akhirnya
● Stimulasi saraf menjadi hipertensi dengan komplikasi pada usia 40–
60 tahun
KLASIFIKASI
DERAJAT
HIPERTENSI
Klasifikasi hipertensi pada dewasa menurut JNC VII
Sebagian kecil orang hanya mengalami gejala seperti, sakit kepala, muntah, pusing, dan
epistaksis. Gejala ini biasanya akan terjadi apabila memiliki tekanan darah yang tinggi atau
mengancam jiwa. Beberapa kasus ditemukan secara langsung dengan gejala kerusakan organ
akhir seperti gejala stroke atau ensefalopati hipertensi, nyeri dada, sesak nafas dan edema paru
akut
PENEGAKAN
DIAGNOSA
Anamnesis
1. Tekanan darah sebelumnya
2. Konsumsi obat-obatan
3. Faktor resiko seperti riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskuler, riwayat dislipidemia, riwayat
diabetes melitus, riwayat penyakit ginjal kronis pada pasien dan keluarga.
4. Riwayat kebiasaan
6. Gejala kerusakan organ seperti sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, dan gangguan sensoris
atau motoris pada kerusakan organ otak dan mata; palpitasi, nyeri dada, sesak pada kerusakan organ
jantung; dan haus, poliuria, nokturia pada kerusakan organ ginjal.
Pemeriksaan Fisik
1. Sirkulasi dan jantung, yaitu ritme dan jumlah nadi, tekanan vena
jugularis, suara tambahan pada auskultasi jantung, edema perifer pada
ekstremitas
2. Organ lain, seperti teraba perbesaran ginjal, perbesaran kelenjar tiroid,
indeks masa tubuh atau lingkar pinggang
Pengukuran tekanan darah di klinik
1. Ruangan yang tenang dan suhu ruangan yang nyaman.
Hipertensi refrakter : Hipertensi dikategorikan refrakter jika TDS tetap > 140
mmHg atau TDD >90 mmHg walaupun sudah mendapatkan terapi 3 (tiga) obat
anti hipertensi.