KONSEP BENCANA
SKENARIO 1:
Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara Berita tentang bencana banjir bandang di
Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada 13 Juli 2020 membuat masyarakat terkejut.
Dalam sekejap, bencana banjir bandang tersebut telah memakan korban hingga puluhan
orang serta merusak bangunan di enam kecamatan. Idris yang merupakan mahasiswa FK
Unimal menjadi penasaran dengan kejadian banjir bandang tersebut. Idris akhirnya membaca
artikel tentang bencana. Setelah membaca beberapa artikel, Idris bisa menyimpulkan bahwa
bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara termasuk dalam klasifikasi
bencana alam.
Penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Luwu Utara telah dilakukan oleh BPBD
Kabupaten Luwu Utara, TNI, Basarnas, Dinas Sosial, relawan dan instansi terkait lainnya.
Penanganan darurat yang telah dilakukan seperti evakuasi dan pencarian korban serta
pemenuhan kebutuhan para pengungsi. Banyaknya instansi dalam penanganan darurat
bencana membuat Idris semakin penasaran. Bagaimana komunikasi instansi-instansi tersebut
dalam menangani sebuah bencana dan siapakah yang menjadi leader? Idris juga memikirkan
bagaimana konsep manajemen bencana yang dijalankan oleh pemerintah dalam menghadapi
suatu bencana? Apakah sama pengelolaan bencana banjir bandang dengan bencana lainnya
seperti tsunami, gempa bumi, kebakaran hutan, tanah longsor, erupsi gunung berapi dan
konflik daerah? Lalu, apakah pemerintah hanya menangani darurat bencana saja ataukah ada
kegiatan lain sebelum dan sesudah terjadinya bencana? Setelah Idris membaca beberapa
artikel, ternyata semua pertanyaan Idris terjawab dalam UndangUndang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang penangulangan bencana. Bagaimana Saudara menjelaskan
tentang konsep bencana?
Bencana: peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam masyarakat baik faktor alam
maupun non alam yang mengakibatkan kerusakan dan merugikan manusia sehingga
mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologi dan memerlukan respon dari luar masyarakat atau dari luar daerah tersebut.
Basarnas : lembaga pemerintah non kementrian yang bertugas dalam bidang pencarian.
Banjir bandang: banjir yang terjadi secara tiba tiba dan terjadi secara dahsyat.
Evakuasi : ( suatu tindakan memindahkan manusia secara langsung dan cepat dari satu lokasi
ke lokasi yang aman agar menjauh dari ancaman atau kejadian yang dianggap berbahaya atau
berpotensi mengancam nyawa manusia atau mahluk hidup lainnya.
Jump 2 & 3
1. Apa saja klasifikasi bencana alam?
Bencana alam geologis merupakan bencana alam yang terjadi di permukaan bumi. Contoh
bencana alam geologis yaitu gempa bumi, tanah longsor, tsunami, gunung meletus, dan lain
sebagainya.
Bencana alam meteorologis merupakan bencana alam yang terjadi karena perubahan iklim
yang ekstrem. Contoh bencana alam meteorologis yaitu kekeringan, banjir, angin puting
beliung, dan lain sebagainya.
Bencana alam ekstraterestrial merupakan bencana alam yang terjadi karena benda dari luar
angkasa. Bencana alam ini tergolong bencana alam yang paling jarang terjadi. Contoh
bencana alam ekstraterestrial yaitu badai matahari.
2. Faktor -faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya bencana alam di suatu daerah?
- Aktivitas alam: wilayah, aktivitas dari manusia itu sendiri, aktivitas alam
- Faktor biologi : wabah penyakit manusia, penyakit tanaman/ ternak, hama tanaman
- Faktor geologi : gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api
- Faktor hydrometeorologi: banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan
3. Kenapa banjir bandang di kab. Luwu utara bisa terjadi? apa faktor yang menyebabkan
terjadinya banjir?
Secara topografi , luwu utaara sebagian toraja sampai ke sulawesi tengah merupakan dataran
tinggi verbeek dengan dataran-dataran rendah yang memiliki tanah subur. Karakteristik tanah
subur adalah tanah yang umumnya gembur mestinya tetap rekat oleh tumbuhan. Tetapi ketika
hutan dibuka untuk perkebunan akan merusak daya dukung ekologis kawasan tanah-tanah
yang subur
- curah hujan tinggi : Dengan tingginya curah hujan yang terjadi, makan akan berdampak
pada meningkatnya debit dan volume air yang ada di daratan. Dan apabila air tersebut tidak
secara sempurna dapat segera diserap tanah atau dialirkan ke sungai, maka akan berbahaya
dan bisa menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
Terutama jika lokasi dari terkumpulnya air tersebut berada di daerah yang lebih tinggi. Tentu
akan memberi efek menghancurkan bagi semua kehidupan yang ada di bawahnya. Maka dari
itu, pastikan resapan air dijaga dengan baik.
- membuang sampah sembarangan : Penyebab terjadinya banjir bandang yang satu ini tidak
perlu diragukan lagi. Kebiasaan buruk dalam membuang sampah sembarangan sudah pasti
akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Selain tercemarnya lingkungan dan menjadi
kotor, jenis sampah seperti sampah plastik akan membuat aliran sungai akan terhambat
apabila ada sampah yang tersangkut.
Ketika sampah-sampah tersangkut, maka aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan
semakin besar. Saat volume semakin besar, maka akan berpotensi dalam menimbulkan efek
berupa tekanan yang sangat besar.
- penebangan hutan liar : Hal ini juga sudah menjadi hal yang cukup penting diperhatikan.
Mengingat pohon memiliki fungsi dalam meresap air yang jatuh ke tanah. Apabila air hujan
tersebut tidak dapat diserap dengan sempurna, maka akan meningkatkan risiko banjir
bandang, terutama jika pusat dari banjir tersebut ada di perbukitan.
Selain banjir yang besar, ketika pohon ditebang secara liar, maka akan menimbulkan risiko
terjadinya longsor. Hal ini karena salah satu faktor dari longsor adalah tidak mampunya tanah
menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Hal ini akan semakin parah jika
lokasinya berada di sekitar tebing yang cukup curam.
-bangunan di daerah resapan air: Ketika banyak sekali bangunan penduduk di daerah yang
seharusnya menjadi lokasi resapan air, makan akan berpotensi menimbulkan aliran air yang
besar dan sangat kencang ketika hujan deras tiba. Kondisi tersebut dapat seakan-akan
membuat lokasi pemukiman dan jalan-jalan yang seharusnya menjadi resapan air seakan-
akan sebuah selokan, yang justru mempercepat laju adari aliran air hujan tersebut, dan yang
pasti dalam volume yang besar.
- daerah dataaran rendah : Faktor tinggi rendahnya daratan juga menjadi faktor yang sangat
besar dalam menjadi penyebab terjadinya banjir bandang. Mengingat, ketika air turun dari
dataran yang lebih tinggi tentunya akan semakin laju ketika menuju kebawah. Hal ini yang
harus diwaspadai, karena kuatnya arus air tersebut bahkan bisa menghancurkan tembok-
tembok rumah.
4. Apa peran instansi BPBD, TNI, Basarnas , dinsos dan relawan dalam penangan banjir
di kabupaten luwu utara?
TNI: membantu penanggulangan bencana alam baik tahap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi
Basarnas:
-melakukan pencarian&pertolongan,penyelamatan dan evakuasi
Relawan : peran relawan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri dari peran
relawan pada pra bencana yaitu mendukung penyusunan kebijakan perencanaan,
pengurangan resiko bencana, upaya pencegahan dan kesiapsiagaan, dan peningkatan
kapasitas bagi masyarakat, peran relawan pada saat tanggap darurat yaitu mendukung
kegiatan pada tanggap darurat seperti ransum dan evaluasi, kesehatan, pendidikan darurat,
logistik dan lainlain serta peran relawan pada saat pasca bencana seperti perbaikan darurat
dan pemulihan psikososial. Dengan peran yang baik dari relawan tentunya penanggulangan
bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terpadu, efektif, efisien, transparan dan
bertanggung jawab.
- Pada saat bencana diperlukan pemimpin yang memiliki sifat dan keterampilan
kepemimpinan, bukan sekedar pimpinan formal
- Situasi bencana mengundang berbagai pihan untuk dapat menjadi sumber daya dan
berperan secara luas
- Keadaan pada saat bencana berubah dengan cepat, sehingga diperlukan pemimpin
yang memahami arah perubahan dan memiliki kemampuan untuk mengelola setiap
perubahan tersebut.
6. Bagaimana konsep menangani bencana yang dilakukan oleh pemerintah indonesia?
Pemerintah harus mempunyai kemampuan yg cukup besar untuk mengontrol situasi daerah
rawan bencana. Kemampuan itu meliputi perencanaan dan persiapan respons bencana,
bantuan koordinasi, kebijakan rekontruksi dan mengatasi masalah populasi.
a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya;
1. PENCEGAHAN ( Prevention)
• Bantuan Segera Kebutuhan Hidup Sehari-hari dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
3. PEMULIHAN ( Recovery)
Didalam siklus manajemen bencana terdapat beberapa tahapan dalam upaya untuk menangani
suatu bencana yaitu:
1. Penanganan Darurat; yaitu upaya untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta
menangani gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana. Sedangkan keadaan darurat
yaitu kondisi yang diakibat- kan oleh kejadian luar biasa yang berada di luar kemampuan
masyarakat untuk menghadapinya dengan sumber daya atau kapasi- tas yang ada sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dan terjadi penurunan drastis terhadap
kualitas hidup, kesehatan atau ancaman secara langsung ter- hadap keamanan banyak orang
di dalam su- atu komunitas atau lokasi.
2. Pemulihan (recovery) adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok ter- penuhi.
Proses recovery terdiri dari:
a. Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara langsung yang sifatnya sementara atau
berjangka pendek.
4. Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari
suatu ancaman. Misalnya: penataan kembali lahan desa agar terjadinya banjir tidak
menimbulkan kerugian besar.
Pra bencana:
-Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari
suatu ancaman. Misalnya: penataan kembali lahan desa agar terjadinya banjir tidak
menimbulkan kerugian besar.
-Peringatan dini: harus menjangkau masyarakat segera, tegas dan tidak membingungkan, dan
bersifat resmi
-Bantuan darurat
Pasca Bencana:
-pemulihan
-rehabilitasi
-rekonstruksi
sebagai berikut:
5. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan pada tahap pra bencana, saat tanggap
darurat, dan pasca bencana, karena masingmasing tahapan mempunyai karakteristik
penanganan yang berbeda.
6. Pada saat tanggap darurat, kegiatan penanggulangan bencana selain didukung dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
juga disediakan dana siap pakai dengan pertanggungjawaban melalui mekanisme khusus.
8. Untuk menjamin ditaatinya undang-undang ini dan sekaligus memberikan efek jera
terhadap para pihak, baik karena kelalaian maupun karena kesengajaan sehingga
menyebabkan terjadinya bencana yang menimbulkan kerugian, baik terhadap harta benda
maupun matinya orang, menghambat kemudahan akses dalam kegiatan penanggulangan
bencana, dan penyalahgunaan pengelolaan sumber daya bantuan bencana dikenakan sanksi
pidana, baik pidana penjara maupun pidana denda, dengan menerapkan pidana minimum dan
maksimum.
-PERKA BNPB Nomor 10 tahun 2008 tentang komando tanggap darurat bencana. Peraturan
kepala badan nasional penanggulangan bencana ini merupakan acuan bagi setiap Pelaksanaan
Penanggulangan Bencana.
11. kompetensi tenaga medis apa saja yg diperlukan dalam banjir bandang?
Tenaga kesehatan bukanlah satu-satunya tim yang terlibat dalam proses penanggulangan
bencana, berikut ini merupakan tim penanggulangan bencana terpadu yang terlibat dalam
penanggulangan bencana di Indonesia berdasar- kan jenis kompetensi yang dimiliki.
Jump 4 : Skema
Idris mahasiswa
Penganganan Instansi Komunikasi antar
FK Unimal
darurat terkait instansi
Kebijakan
pemerintah,
peraturan dan
perundang-undangan
Jump 5 : LO
1. Konsep bencana
2. Klasifikasi dan faktor penyebab terjadinya bencana (alam, non alam dan manusia)