FLUOR ALBUSPATOLOGIS
PATOLOGIS
SHELLA PUTRI OPPITASARI
2181A0117
Devinisi
Devinisi
Flour albus merupakan semua
Flour dari
pengeluaran albuskemaluan
merupakan semua
yang bukan
pengeluaran
darah. Flour albusdari merupakan
kemaluan yang
salah bukan
satu
darah.
tanda Flour
dari albusovulasi
proses merupakan salah satu
yang terjadi di
dalam tubuh. Selain itu, flour albus jugad
tanda dari proses ovulasi yang terjadi
dalam tubuh.
merupakan salahSelain
satuitu, flourdari
tanda albus juga
suatu
merupakan
penyakit salah 2016).
(Marhaeni, satu tanda dari suatu
penyakit (Marhaeni,
Flour albus 2016).
patologis merupakan flour
albus Flour
yang albus
terjadipatologis merupakan
karena adanya flour
infeksi
albus yang
bakteri, jamurterjadi karena adanya
yang dimana infeks
cairan keluar
bakteri,dan
banyak jamur yangmenerus
terus dimana dari
cairan keluar
vagina
banyak 2017).
(Sianturi, dan terus menerus dari vagina
(Sianturi, 2017).
Etiologi
Etiologi
.
Penyebab tersering fluor albus
patologis adalah infeksi. Fluor
albus dapat dibedakan menjadi
vaginitis dan cervicitis. Vaginitis
disebabkan oleh Candida albicans,
Gardnerella vaginalis, Micoplasma
genital dan Trichomonas vaginalis,
sementara cervicitis sering
disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae.
Menurut Ermulyadi (2017)
Menurut Ermulyadi (2017)
menyebutkan bahwa ciri-ciri flour albus patologis sebagai berikut:
menyebutkan bahwa ciri-ciri flour albus patologis sebagai berikut:
Berubah warna misalnya kuning, hijau, abu-abu, menyerupai susu atau yoghurt
02
Cairan yang keluar berbau tidak sedap (apek, amis dan busuk), Cairannya bersifat kental
.
04
Patofisiologi
Patofisiologi
Vulvitis
01 Vulvitis sebagian besar dengan gejala flour albus dan tanda infeksi lokal. Penyebab secara umum jamur vaginitis.
Vaginitis
02 Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri parasite atau jamur. Infeksi ini
sebagian besar terjadi karena hubungan seksual. Tipe vaginitis yang sering dijumpai adalah vaginitis karena
jamur.
Servikitis
03 Serviksitis merupakan infeksi dari servik uteri. Infeksi servik sering terjadi karena luka kecil bekas
persalinan yang tidak dirawat dan infeksi karena hubungan seksual. Keluhan yang dirasakan
terdapat flour albus, mungkin terjadi kontak berdarah (saat berhubungan seksual terjadi
perdarahan).
9) Radang panggul
2) Hamil diluar 5) Gangguan haid
dan salpingitis
kandungan 3) Gejala awal dari
6) Depresi
kanker rahim
7 Infertil
Penatalaksanaan Non Farmakologi
Farmakologi
Mengatasi flour albus, siapkan 7-10 lembar
Menurut Jones (2005) pengobatan flour albus yang disebabkan
daun sirih merah segar lalu cuci bersih.
oleh candiasis dapat dioabati dengan anti jamur atau krim.
Kemudian rebus dalam 2,5 liter dan dalam
Biasanya jenis obat anti jamur yang sering digunakan adalah
keadaan 22 hangat . Gunakan air
imidazol yang disemprotkan dalam vagina sebanyak 1 atau 3 ml.
rendamannya yang masih hangat untuk
Ada juga obat oral anti jamur yaitu ketocinazole dengan dosis
membersihkan vagina 2x sehari dan
2x1 hari selama 5 hari. Apabila ada keluhan gatal dapat
dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut
dioleskan salep anti jamur (Fitasari, 2014).
(Yunianti,2012).
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F
USIA 32 TAHUN P1001 Ab000
DENGAN FLOUR ALBUS PATOLOGIS
http://
Data Subjektif
Identitas
Istri Suami
rt 019 rt 019
Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa dalam 10 hari terakhir mengeluarkan lendir kental berlebihan, berwarna putih keruh, berbau dan
terasa gatal pada alat kelaminnya serta merasa seperti anyang-anyangen dan panas saat buang air kecil.
Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang sudah 12 tahun.
Riwayat Haid
• Menarche umur : 12tahun
• Siklus : 28 hari
• Teratur/tidak : Teratur
• Lamanya : 5-7 hari
• Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut / hari
• Dismenorhoe : Tidak pernah
Riwayat Ginekologi
• Perdarahan diluar Haid : Tidak ada
• Riwayat Keputihan : Keputihan sudah sejak 1 th yang lalu
• Riwayat perdarahan setelah berhubungan badan : Tidak ada
• Riwayat nyeri saat berhubungan badan : ibu mengatakan tidak ada keluhan
• Riwayat adanya massa.tumor pada payudara dan alat kandungan : Tidak ada
Riwayat Obstetri : memilik 1 orang anak dan tidak pernah keguguran.
Aktifitas
Masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring, mencuci pakaian, dan memasak.
Tidur dan Istirahat
Siang hari : 1-2 jam
Malam hari : 6-7 jam
Masalah : Tidakada
Pola Seksual
Frekuensi : Tidak ditanyakan
Masalah : Tidak ada
• Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Berat badan : 56 kg
• Tinggi badan : 155 cm
• Tanda Vital : TD 120/70 mmHg Nadi 80x/menit
• Suhu 36,7°C Respirasi 21x/menit
• Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan inspeksi dan palpasi
• Kepala : Kulit kepala tampak bersih, tidak teraba benjolan yang abnormal, rambu sedikit putih dan tidak rontok.
• Muka : Tidak tampak pucat dan tidak tampak oedem
• Mata : Tampak simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
• Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen, tidak teraba benjolan yang abnormal
• Hidung : Tidak tampak polip dan tidak tampak pernapasan cuping hidung
• Mulut : Bibir tidak tampak pucat, tidak ada sariawan, tidak tampak ada karies gigi
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
• Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dada
• Mamae : Tampak simetris, tidak ada benjolan yang abnormal
• Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada benjolan yang abnormal
• Ekstrimitas : Tidak teraba oedem dan varises
• Genetalia : Terdapat lendir kental berlebihan, berwarna putih keruh, dan berbau
• menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami keputihan yang tidak normal. Keputihan
yang tidak normal itu seperti : Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit sampai nyeri, lendir yang keluar
bertambah banyak, rasa panas saat buang air kencing, berwarna putih keruh,keabu – abuan, kuning serta bau
yang menusuk dan menggumpal. Ibu mengerti
• memberikan KIE tentang cara menjaga kebersihan daerah kewanitaannya yaitu dengan cara cebok dengan benar
dari depan kebelakang agar kuman yang ada di anus tidak berpindah ke vagina, menggunakan celana dalam yang
pas, selalu mengganti celana dalam minimal 2x sehari, dan menghindari handuk yang berganti-ganti dengan
orang lain. Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran
• memberitahukan penjelasan tentang hubungan seksual yaitu tidak melakukan hubungan seksual dulu sampai
keputihannya benar-benar sembuh, karena untuk menghindari bertambahnya bakteri yang masuk kedalam vagina
saat berhubungan seksual. Ibu mengerti
• memberikan dukungan moril pada ibu supaya tidak cemas bahwa keputihannya akan sembuh. Ibu mengerti
• memberikan penjelasan pada ibu agar tidak menggaruk apabila alat kelaminnya terasa gatal, hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya luka agar terhindar dari infeksi. Ibu mengerti