personal
hygiene
pada lansia
Disusun Oleh
Kelompok 12
• Nama : Zuniati • Nama : Dina Hendriyani
• NPM : 19142019208P • NPM : 19142019216P
• Semester : VIII
• Tahun : 2021
Pengertian
Jenis-jenis
Pe n gk a j ia n
Diagnosa
Inter ven s i
Pengertian
Kebersihan
personal hygiene perorangan berarti
suatu tindakan untuk
memelihara
perorangan sehat kebersihan dan
kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan
fisik dan psikis.
lanjut usia yang masih aktif
asuhan keperawatan dapat berupa
dukungan tentang personal hygiene:
a n g s es u a i
makanan y
i g i n ja s m an i.
ke b er si h a n g kesegara
dan m u l u t
i ha n d i r i kepala, ra
kebers badan, ku
mbu t ,
ku, mata,
telinga ke
bersihan
lingkunga
n
lanjut usia pasif atau lansia yang
tergantung pada orang lain
Dx Intervensi
1. 1. Pastikan dari klien atau anggota keluarga, makanan apa yang disukai dan
tidak disukai klien.
2. Cipatakn lingkungan nyaman untuk makan yang tidak mengganggu.
3. Pertahankan suhu makanan yang konstan (makanan panas dan dingin.
4. Berikan teknik pengurangan nyeri, sejak nyeri mempengaruhi nafsu
makan dan kemampuan untuk makan sendiri.
5. Berikan kebersihan oral sebelum dan sesudah makan.
6. Dorong seseorang atau klien untuk menggunakan gigi palsu dan
kacamata
Dx Intervensi
2. 1. Dorong individu untuk menggunakan lensa korektif yang diresepkan atau
alat bantu pendengaran.
2. Pertahankan kehangatan suhu kamar mandi, pastikan suhu air yang
disukai klien.
3. Berikan privasi selama mandi rutin.
4. Berikan seluruh perlengkapan mandi dalam batas yang mudah dicapai.
5. Berikan keamanan dalam kamar mandi, (lantai tidak licin, batang
pegangan).
Dx Intervensi
3. 1. Dorong individu untuk menggunakan lensa korektif yang diresepkan atau
alat bantu pendengaran
2. Tingkatkan kemandirian dalam mengenakan pakaian melalui latihan
terus menerus dan tidak dibantu.
3. Pilih pakaian yang tidak sempit, dengan lengan baju besar dan celana
pendek serta bukan bagian depan.
4. Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan pakaian dan melepaskan
pakaian, sejak tugas dapat melemahkan, membuat nyeri atau mengalami
kerusakan.
Dx Intervensi
4. 1. Dorong individu untuk menggunakan lensa korektif dan alat bantu
pendengaran.
2. Dapatkan riwayat BAK dan BAB dari individu/klien atau orang terdekat
lainnya (lihat konstipasi atau perubahan pola eliminasi urinarius)
3. Pastikan sistem komunikasi individu yang digunakan untuk
mengekspresikan kebutuhan kekamar mandi.
4. Pertahankan catatat defekasi dan berkemih untuk menentukan pola-pola
toiletting.
5. Hindari berkembangnya “fiksasi usus” oleh kurangnya diskusi dan
menanyakan tentang defekasi.
6. Waspada terhadap kemungkinan jatuh sewaktu individu/klien dikamar
mandi
Terima
Kasih