Perawatan diri atau personal hygiene merupakan perawatan kepada diri sendiri
untuk mempertahankan kesehatan, baik secarafisik maupun psikologis. Pemenuhan
perawatan diri diperngaruhi berbagai factor diantaranya: nilai social pada individu atau
keluarga, pengetahuan seseorang, budaya yang dianut, serta persepsi indiviu terhadap
perawatan diri (Hidayat, 2009)
Pemeliharaan kebersihan dan kesejahteraan diri diperlukan untuk mencapai
kenyamanan, keamanan, dan kesehatan seseorang. Bentuk pemeliharaan kebersihan
dan kesejahteraan diri berupa perawatan diri seperti pada orang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit yang memerlukan
bantuan keluarga atau tenaga kesehatan untuk melakukan praktik kesehatan yang
rutin. Sedangkan, kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya sendiri disebut dengan defisit perawatan diri (Potter &
Perry, 2010). Klasifikasi Personal Hygiene menurut Potter & Perry yaitu:
1. Perawatan kulit
2
2. Mandi
Tujuan perawatan rambut agar rambut dan kulit kepala bersih dan sehat,
sehingga menjadi nyaman dan percaya diri. Berkeramas dan menyisir
rambut merupakan cara-cara dasar dalam memelihara kesehatan rambut.
3
Rambut berfungsi sebagai proteksi kepala dari cuaca serta sebagai pengatur
suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan dapat diidentifikasi.
Distribusi tumbuhnya rambut dapat dijadikan indikator status kesehatan
umum seperti perubahan hormonal, stres emosional maupun fisik, penuaan,
infeksi dan penyakit tertentu atau disebabkan karena penggunaan obat-
obatan yang dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Pasien dengan
keterbatasan mobilitas fisik memerlukan bantuan perawat atau anggota
keluarga dalam melakukan hygiene rambut dan pasien yang mampu
melakukannya secara mandiri harus dimotivasi untuk menjaga kebersihan
rambutnya sehari-hari.
6. Perawatan kaki dan kuku
B. Epidemiologi
Defisit personal hygiene dapat terjadi pada semua tingkat usia karena
ketidakmampuan melakukan aktivitas hariannya secara mandiri, hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan, budaya dan nilai yang dianut
seseorang, serta persepsi individu terhadap perawatan diri yang berbeda-beda.
4
C. Etiologi
1. Citra tubuh
Perawatan personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, shampo yang semuanya memerlukan kebutuhan financial
untuk memenuhinya.
4. Pengetahuan
Seseorang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda maka berbeda pula
praktik perawatan diri yang dilakukan misalnya sebagian masyarakat
memiliki kepercayaan bahwa jika seseorang sakit maka tidak boleh
tersentuh air apalagi memandikan.
5
6. Pilihan pribadi
Pada saat sakit, tentu kemampuan seseorang dalam merawat diri menurun
sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk melakukannya. Kondisi
jantung, neurologis, paru-paru, dan metabolik yang serius dapat
melemahkan atau menjadikan seseorang tidak mampu melakukan personal
hygiene secara mandiri sehingga memerlukan perawat atau keluarga untuk
membantunya.
Menurut NANDA (2018), tanda dan gejala defisit perawatan diri adalah:
1. Mandi
6
makanan dalam jumlah yang dianjurkan, menggunakan alat bantu
7
4. Eliminasi
Kerusakan
Penurunan
Budaya, nilai
kemampuan
social, pengetahuan
dan motivasi integritas kulit
merawat
seseorang, persepsidiri
seseorang
Imobilisasi fisik
defisit defisit
defisit defisit
perawatan perawatan
perawatan perawatan
diri: diri: makan
diri: mandi diri: eliminasi
berpakaia
nn
8
F. Penatalaksanaan Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Intervensi
Kperawatan
1. Defisit perawatan Setelah dilakukan Perawatan diri: makan
diri: mandi tindakan 1. Tentukan kemampuan
berhubungan keperawatan pasien dalam merawat diri
dengan kelemahan selama 2x24 jam, 2. Jelaskan pentingnya
yang ditandai oleh diharapkan pasien perawatan diri mandi
ketidakmampuan melakukan 3. Letakkan handuk dan
mengakses kamar perawatan diri sabun disamping tempat
mandi dengan kriteria tidur pasien
hasil sebagai 4. Sediakan lingkungan yang
berikut: terapeutik
NOC: 5. Fasilitasi pasien untuk
- Status Perawatan mandi
Diri 6. Monitor kebersihan kuku
Kriteria Hasil: 7. Monitor integritas kulit
- Pasien mampu pasien
9
mengakses kamar
mandi
- Pasien mampu
mempertahankan
kebersihan diri
10
dengan kelemahan selama 1x24 jam, 2. Jelaskan pentingnya
yang ditandai oleh diharapkan pasien merawat diri berpakaian
ketidakmampuan melakukan 3. Informasikan pasien
mengenakan perawatan diri mengenai ketersediaan
pakaian dengan kriteria pemilihan pakaian
hasil sebagai 4. Sediakan pakaian pasien di
berikut: area yang dapat dijangkau
NOC: pasien (misal disisi tempat
- Status Perawatan tidur pasien)
Diri 5. Jaga privasi pasien untuk
Kriteria Hasil: berpakaian
- Pasien mampu 6. Berikan bantuan dalam
mengenakan berpakaian, sesuai
pakaian bersih kebutuhan
dan rapi 7. Monitor peningkatan
- Pasien mampu kemampuan mandiri
mempertahankan pasien
kebersihan diri
dan penampilan
rapi
11
3. Defisit perawatan Setelah dilakukan Perawatan diri: makan
diri: makan tindakan 1. Kaji tingkat energi dan
berhubungan keperawatan toleransi pasien terhadap
dengan kelemahan selama 3x24 jam, aktivitas
yang ditandai oleh diharapkan pasien 2. Keji peningkatan atau
ketidakmampuan melakukan penurunan kemampuan
memasukkan perawatan diri pasien makan secara
makanan ke mulut dengan kriteria mandiri
hasil sebagai 3. Jelaskan pentingnya
berikut: makan secara adekuat
NOC: 4. Ciptakan lingkungan yang
- Status Perawatan menyenangkan saat makan
Diri (misal jauhkan pispot urin)
Kriteria Hasil: 5. Lakukan hygiene mulut
- Pasien mampu sesudah makan
makan secara 6. Kaji kemampuan pasien
mandiri untuk mengunyah dan
- Pasien mampu menelan makanan
menelan makanan 7. Lakukan pengawasan
- Pasien mampu terhadap asupan pasien
memakan 8. Kolaborasi dengan ahli
makanan dalam gizi dalam pemenuhan
jumlah yang kebutuhan makanan pasien
dianjurkan atau 9. Kolaborasi dalam
memadai pemberian terapi infus
12
4. Defisit perawatan Setelah dilakukan Perawatan diri: eliminasi
diri: eliminasi tindakan 1. Tentukan kemampuan
berhubungan keperawatan pasien dalam merawat diri
dengan imobilitas selama 2x24 jam, 2. Jelaskan pentingnya
fisik yang ditandai diharapkan pasien merawat diri
oleh melakukan 3. Bantu lepaskan baju yang
ketidakmampuan perawatan diri diperlukan sehingga bisa
mengakses toilet dengan kriteria melakukan eliminasi
hasil sebagai 4. Bantu pasien ke toilet
berikut: untuk eliminasi pada
NOC: interval waktu tertentu
- Status Perawatan 5. Beri privasi pasien selama
Diri eliminasi
Kriteria Hasil: 6. Fasilitasi kebersihan toilet
- Pasien mampu setelah menyelesaikan
mengakses toilet eliminasi
- Pasien mampu 7. Monitor perkembangan
merespon eliminasi pasien
dorongan BAK 8. Kolaborasi dalam
dan BAB secara pemberian terapi infus
tepat
13
5. Kerusakan Setelah dilakukan Manajemen tekanan:
integritas kulit tindakan 1. Kaji kemampuan mobilitas
berhubungan keperawatan pasien
dengan imobilitas selama 2x24 jam, 2. Jelaskan pentingnya
fisik yang ditandai diharapkan pasien mereposisis tubuh
oleh perubahan melakukan 3. Reposisi tubuh pasien
turgor kulit perawatan diri setiap 2 jam sekali
dengan kriteria 4. Berikat pakaian yang
hasil sebagai longgar pada pasien
berikut: 5. Monitor area kulit dari
NOC: adanya kemerahan dan
- Status sirkulasi adanya pecah-pecah
- Keseimbangan 6. Monitor mobilitas dan
cairan aktivitas pasien
Kriteria Hasil: 7. Jaga kebersihan kulit
- Mampu 8. Hindari kerutan pada
mempertahankan tempat tidur pasien
integritas kulit 9. Kolaborasi dalam
yang baik pemberian infus menjaga
- Tidak ada kebutuhan cairan
luka/lesi pada
kulit
14
Daftar Pustaka
15