Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MIKOLOGI

NAMA : WINDA ERMALASARI


NIM : 1913353052
Jurnal otomikosis
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http:/
/
jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/59&ved=2ahUK
Ewijgrjg0Kn0AhVQyjgGHfykB0AQFnoECAQQAQ&usg=AOv
Vaw0x-NgjP1Mi71XDQyysGqiA
 http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/2263
OTOMIKOSIS
 PENGERTIAN
 Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi
jamur yang superficial pada pinna dan meatus auditorius eksternus.
 Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga bagian luar. Jamur dapat
masuk ke dalam liang telinga melalui alat-alat yang dipakai untuk mengorek-
ngorek telinga yang terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan
mengeluh merasa gatal atau sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga
akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke
bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga
sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama
halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani, maka
daerah ini menjadi merah, berskuama, mengeluarkan cairan srousanguinos.
Penderita akan mengalami gangguan pendengaran. Bila ada infeksi sekunder
dapat terjadi otitis ekstema.
KARAKTERISTIK
 Pada otomikosis akibat jamur Aspergillus :
 bintik kuning atau abu-abu kehitaman dapat muncul di sekitar telinga.
 pada otomikosis akibat jamur Candida :
 bintik-bintik tersebut tidak muncul, tetapi telinga penderita mengeluarkan cairan
berwarna putih kental.
 Pada karakteristik yang umum dialami oleh penderita otomikosis adalah:
 Kemerahan
 Nyeri
 Pembengkakan
 Gatal
 Kulit mudah terkelupas
 Berdenging (tinnitus)
 Keluarnya cairan putih, kuning, abu-abu, coklat, atau hijau
PENYEBAB :
1. Jamur
Otomikosis terjadi ketika jamur masuk dan berkembang di dalam telinga. Ada berbagai jenis
jamur yang dapat menyebabkan otomikosis, tetapi jenis yang paling umum adalah Candida
dan Aspergillus.
2. Penggunaan Antibiotik dan Steroid
Otomikosis juga disebabkan oleh meluasnya penggunaan antibiotik spektrum luas dan
steroid, serta obat tetes telinga antibiotik.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah
 Infeksi otomikosis terlihat lebih sering pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang
lemah. Mereka mungkin memiliki lebih banyak komplikasi dan kekambuhan
4. Penyumbatan Telinga
 Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi saluran telinga adalah:
 Kedapatan air di telinga saat berenang
 Menggunakan kapas untuk membersihkan telinga dan melukai saluran telinga
 Menggunakan alat bantu dengar atau penyumbat telinga, terutama jika tidak
membersihkannya dengan benar
 Terkena iritasi seperti pewarna rambut atau semprotan rambut masuk ke telinga
DIAGNOSA
 Diagnosa didasarkan pada :
 1. Gejala klinik Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan daun telinga
menjadi merah, skuamous dan dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian
luar.
 2 .Pemeriksaan Laboratorium
 a. Preparat langsung: Skuama dari kerokan kulit Jiang telinga diperiksa dengan KOH
10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum dan kadang-kadang dapat ditemukan
spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.
 b. Pembiakan: Skuama dibiak pada media Sabauroud dekst ditemukan dekstrosa agar
dan dikeram pada temperatur kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa
koloni filamen berwarna putih.
 Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan
sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya.
 DIFERENSIAL DIAGNOSA Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga
sering memberi gejala- gejala yang sama.
PENGOBATAN
 1. Dibersihkan oleh Dokter
 Membersihkan telinga secara menyeluruh untuk menghilangkan penumpukan dan kotoran.
menggunakan obat kumur atau metode lain untuk membersihkan telinga
 2. Obat Tetes Telinga
 Menggunakan obat tetes telinga antijamur untuk mengobati otomikosis. Seperti klotrimazol dan
flukonazol.
 Asam asetat adalah pengobatan umum lainnya untuk otomikosis
 Pilihan lain adalah menggunakan tetes telinga aluminium asetat 5 persen.
 3. Obat-obatan oral
 Beberapa infeksi jamur seperti Aspergillus resisten terhadap obat tetes telinga biasa. Maka gunakan
obat oral seperti itrakonazol (Sporanox).
 Mengonsumsi obat yang dijual bebas seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau asetaminofen
(Tylenol) untuk mengatasi rasa sakit.
 4. Obat Topikal
 Obat antijamur topikal untuk otomikosis jika jamur mempengaruhi bagian luar telinga. Ini biasanya
datang sebagai salep atau krim.
 5. Pengobatan Rumahan
 Beberapa pengobatan rumahan dapat membantu mengobati otomikosis, seperti menggunakan
Hidrogen peroksida encer dapat membantu menghilangkan penumpukan dari telinga.
 Obat bebas yang mengandung karbamid peroksida
Jurnal tinea palmaris
 https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=w
eb&cd=&
cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj-muzuka_0AhV5SmwGHU-0
A-YQFnoECAIQAQ&url=http%3A%2F%2Fjournal.unair.ac.id
%2Fdownload-fullpapers-bik378312973e62full.pdf&usg=AOv
Vaw0LMOkqLRp70LS3CnUuu841
TINEA NIGRA PALMARIS

 PENGERTIAN
 Tinea nigra ialah infeksi jamur superfisialis yang biasanya menyerang kulit
telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna hitam sampai coklat pada
kulit yang terserang. Makula yang terjadi tidak menonjol pada permukaan
kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang
makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan punggung tangan,
bahkan dapat menyebar sampai dileher, dada dan muka.
KARAKTERISTIK

 penyakit Tinea Nigra Palmaris akan mengalami :


 bintik-bintik hitam kecoklatan pada telapak tangan atau
kaki yang makin lama makin membesar hingga
mencapai ukurang uang logam.
 Gambaran efloresensi dapat berupa polosiklis, arsiner
dengan warna hitam atau coklat hampir sama seperti
setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit
 terasa nyeri bahkan gatal.
PENYEBAB

 Infeksi ini Penyebabnya adalah Kladosporium wemeki


dan jamur ini banyak menyerang anak- anak dengan
higiene kurang baik dan orang-orang yang banyak
berkeringat
 lingkungan yang kotor dengan udara lembab dan panas
mempermudah penyebaran penyakit.
DIAGNOSIS
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
 1.Gejala klinis yang khas
 2. Pemeriksaan laboratorium
 a. Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH 10% akan menunjukkan
adanya hifa dan spora yang tersebar di dalam gel-gel epitel, besar hifa berkisar
3-5 u dan spora berkisar 1-2u.
 b. Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa agar
(SGA), dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan tumbuh
koloni menyerupai ragi, berwarna hijau dan pada bagian tepinya tumbuh
daerah yang filamentous berwarna coklat. Pada pemerikasaan mikroskopis
tampak hifa halus bercabang, mengkilat dan spora-spora yang lonjong.
 DIFERENSIAL DIAGNOSA Lesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis
stadium kedua pada telapak tangan, harus dipikirkan. Melanoma memberikan
gambaran klinis yang rnirip. Tinea versikolorpun memberikan gambaran yang
hampir sama
PENGOBATAN

 Pengobatan dengan menggunaan anti jamur


topikal seperti asam undesilenat atau imidazole.
Golongan azole seperti ketokonazole, econazole dan
oxiconazole efektif untuk menghambat pertumbuhan
dari Exophiala werneckii.
Jurnal piedra

 http://
jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/882
PIEDRA
 PENGERTIAN
 PIEDRA Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang
corong rambut yang memberikan benjolan-benjolan di luar
permukaan rambut tersebut.
 Ada dua macam :
 Piedra putih : penyebabnya Piedraia beigeli
 Piedra hitam : penyebabnya Piedraia horlal
 PIEDRA HORTAL Merupakan jamur penyebab piedra hitam
(infeksi pada rambut berupa benjolan yang melekat erat pada
rambut, berwarna hitam). Penyakit ini umumnya terdapat di
daerah-daerah tropis dan subtropis. Terutama terdapat pada
rambut kepala, kumis ataujambang, dan dagu.
PENYEBAB

 Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya


kontak langsung dari orang yang sudah terkena infeksi.
KARAKTERISTIK
 Jamur ini mempunyai hifa yang tidak berwarna termasuk moniliaceae.
 Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia.
 Adanya benjolan warna tengguli pada rambut, kumis, jenggot, kepala
 Askospora berbentuk seperti pisang. Askospora tersebut dibentuk dalam suatu kantung
yang disebut askus. Askus-askus bersama dengan anyaman hifa yang padat
membentuk benjolan hitam yang keras dibagian luar rambut. Dari rambut yang ada
benjolan, tampak hifa endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (diluar rambut) yang
besarnya 4-8 um berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 um.
 Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang keras
warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut tersebut. Umumnya
rambut lebih suram, bila disisir sering memberikan bunyi seperti logam
DIAGNOSIS
 Diagnosis ditegakkan atas dasar :
 1. Gejala klinis Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti
logam kasar.
 2. Laboratorium
 a. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa
endotrik (dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut)
yang besar 4-8 mu berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 u
 b. Kultur rambut dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuh
sebagai ragi yang berwarna kilning, kemudian dalam 2-4 hari akan berubah
menjadi koloni filamen.
PENGOBATAN

 Sebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam


larutan sublimat : 1/2000 dalam alkohol dilutus (spiritus
70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu
Jurnal Tinea versikolor/Pityriasis
versikolor

 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http
://
ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/medika/article/download/203
6/1287&ved=2ahUKEwjxwZzEkq_0AhVDkNgFHc2vAykQFn
oECAQQAQ&usg=AOvVaw0PRZzeD2BI6bvgkgT1yY6X
Tinea versikolor/Pityriasis versikolor

 PENGERTIAN
 Tinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering
terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah
penyakit yang kronik dan asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai
coklat yang bersisik. Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang-
kadang terlihat di ketiak, sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala.
KARAKTERISTIK
 Pertumbuhannya pada kulit (stratum korneum) berupa kelompok sel-sel
bulat, bertunas, berdinding tebal dan memiliki hifa yang berbatang pendek
dan bengkok, biasanya tidak menyebabkan tanda-tanda patologik selain sisik
halus sampai kasar. Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dan
ukuran lesi dapat milier,lentikuler, numuler sampai plakat. Ada dua bentuk
yang sering dijumpai :
 Bentuk makuler : Berupa bercak-bercak yang agak lebar, dengan sguama
halus diatasnya dan tepi tidak meninggi
 Bentuk folikuler : Seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut
 Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal
bila,berkeringat.
 pada orang yang berkulit pucat maka lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun
kemerahan. Di atas lesi terdapat sisik halus.
 Folikulitis Merupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur dapat
tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel rambut dan kelenjar sebasea..
DIAGNOSA
 Penyakit ini harus dibedakan dari dermatitis seboroik, sifilis stadium tua, pitiriasis rosea vitiligo,
morbus hansen dan hipopigmentasi pasca peradangan. pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut :
 a. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%.
 Bahan-bahan kerokan kulit di ambil dengan cara mengerok bagian kulit yang mengalami lesi.
Sebelumnya kulit dibersihkan dengan kapas alkohol 70%, lalu dikerok dengan skalpel steril dan
jatuhannya ditampung dalam lempeng-lempeng steril pula. Sebagian dari bahan tersebut diperiksa
langsung dengan KOH% yang diberi tinta Parker Biru Hitam, Dipanaskan sebentar, ditutup dengan
gelas penutup dan diperiksa di bawah mikroskop. Bila penyebabnya memang jamur, maka kelihatan
garis yang memiliki indeks bias lain dari sekitarnya dan jarak- jarak tertentu dipisahkan oleh sekat-
sekat atau seperti butir-butiir yang bersambung seperti kalung. Pada pitiriasis versikolor hifa tampak
pendek- pendek, lurus atau bengkok dengan disana sini banyak butiran-butiran kecil bergerombol.
 b Pembiakan.
 Organisme penyebab Tinea versikolor belum dapat dibiakkan pada media buatan. bPemeriksaan
dengan sinar wood,dapat memberikan perubahan warna pada seluruh daerah lesi sehingga batas lesi
lebih mudah dilihat. Daerah yang terkena infeksi akan memperlihatkan fluoresensi warna emas
sampai orange.
PENGOBATAN
 Tinea versikolor dapat diobati dengan berbagai obat yang manjur pakaian, kain sprei,
handuk harus dicuci dengan air panas. Kebanyakan pengobatan akan menghilangkan
bukti infeksi aktif (skuama) dalam waktu beberapa hari, tetapi untuk menjamin
pengobatan yang tuntas pengobatan ketat ini harus dilanjutkan beberapa minggu.
Perubahan pigmen lebih lambat hilangnya.
 Daerah hipopigmentasi belum akan tampak normal sampai daerah itu menjadi coklat
kembali. Sesudah terkena sinar matahari lebih lama daerah-daerah yang hipopigmentasi
akan coklat kembali. Meskipun terapi nampak sudah cukup, bila kambuh atau kena
infeksi lagi merupakan hal biasa, tetapi selalu ada respon terhadap pengobatan kembali.
 Tinea versikolor tidak memberi respon yang baikterhadap pengobatan dengan
griseofulvin. Obat-obat anti jamur yang dapat menolong misalnya salep whitfield, salep
salisil sulfur (salep 2/4), salisil spiritus, tiosulfatnatrikus (25%). Obat-obat baru seperti
selenium sulfida 2% dalam shampo, derivatimidasol seperti ketokonasol, isokonasol,
toksilat dalam bentuk krim atau larutan dengan konsentrasi 1-2% sangat berkhasiat baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai