Anda di halaman 1dari 18

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN PADA PASIEN TERMINAL ILNESS

Disusun Oleh Kelompok 1

• Darsheila Maulidina 19.14201.30.03


• Risi Terisakti 19.14201.30.05
• Eisnaini Sawalila 19.14201.30.12
• Dinda Miranda 19.14201.30.15
Dosen Pengampu: • Uztazhar Anuggrah 19.14201.30.17
• Ns. Hili Aulianah, S.Kep., M.Kes • Fadhil Abiyyu Akhmad19.14201.30.21
• Ns. Isrizal, S.Kep., M.Kes., M.Kep  
 
DEFINISI

Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah
kematian. Contohnya seperti penyakit jantung,dan kanker atau penyakit terminal ini dapat
dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up
(menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah
kematian.
KRITERIA PENYAKIT TERMINAL

• Penyakit yang tidak dapat disembuhkan, yaitu golongan penyakit apapun yang sudah tidak
memungkinkan secara medis untuk sembuh karena sudah dalam stadium lanjut.
• Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada kematian, sehubungan dengan upaya
medis sudah bisa menolong lagi.
• Diagnosa medis sudah jelas.
• Tidak ada obat untuk menyembuhkan, secara medis seringkali obat yang masuk menjadi tidak
mempunyai efek terapeutik
TANDA DAN GEJALA

• Gerakan dan pengindraan menghilang secara berangsur-angsur


• Gerak peristaltic usus menurun
• Tubuh klien lanjut usia tampak menggembung
• Badan dingin dan lembap, terutama pada kaki, tangan, dan ujung hidungny
• Kulit tampak pucat, berwarna kebiruan / kelabu
• Denyut nadi mulai tidak teratur
• Nafas mendengkur berbunyi keras (stidor)
• Tekanan darah menurun
• Terjadi gangguan kesadaran (ingatan menjadi kabur)
Tahap – Tahap Kematian & Pertimbangan Khusus dalam perawatan

• Denial and isolation (menolak dan mengisolasi diri)


• Anger ( marah)
• Bargaining ( tawar –menawar )
• Depression ( depresi )
• Acceptance ( penerimaan/menerima kematian )
Pemenuhan Kebutuhan Klien

• Kebutuan jasmaniah.
• Kebutuhan emosi
• Mungkin klien lanjut usia mengalami ketakutan yang hebat (ketakutan yang timbul akibat
menyadari bahwa dirinya bahwa dirinya tidak mampu mencegah kematian).
• Mengkaji hal yang diinginkan penderita selama mendampinginya. Misalnya, lanjut usia
ingin memperbincangkan tentang kehidupan di masa lalu dan kemudian hari. Bila
pembicaraan tersebut berkenaan, luangkan waktu sejenak. Ingat, tidak semua orang senang
membicarakan kematian.
• Mengkaji pengaruh kebudayaan atau agama terhadap klien.
 
Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal

• Berhak untuk tetap merasa mempunyai harapan, meskipun fokusnya dapat saja berubah
• Dirawat oleh mereka yang dapat menghidupkan terus harapan, walaupun dapat berubah
• Merasakan perasaan dan emosi mengenai kematian yang sudah mendekat dengan cara sendiri
• Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai perawatannya
• Mengharapkan terus mendapat perhatian medis dan perawatan
• Tidak mati dalam kesepian
• Bebas dalam rasa nyeri
• Memperoleh jawaban yang jujur atas pertanyaan
• Tidak ditipu

• Mendapat bantuan dari dan untuk keluarganya dalam menerima kematian


PENATALAKSANAAN

1. Disiapkan sesuai agama dan kepercayaan.


Pasien didampingi oleh keluarga dan petugas. Usahakan pasien dalam keadaan bersih dan
suasana tenang.
2. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana.
Memberi penjelasan kepada keluarga tentang keadaan pasien. Berikan bantuan kepada
keluarga klien untuk kelancaran pelaksanaan upacara keagamaan.
 
ASUHAN KEPERAWATAN
TERMINAL ILLNESS
PENGKAJIAN
a. Metode Person.
1. P: Personal Strengha
2. E: Emotional Reaction
3. R: Respon to Stres
b. Tanda Vital
Perubahan fungsi tubuh sering kali tercermin pada suhu badan, denyut nadi, pernapasan, dan
tekanan darah.
c. Tingkat Kesadaran

1. Komposmentis​: Sadar sempurna


2. Apatis​​: Tidak ada perasaan/ kesadaran menurun (masa bodoh)
3. Somnolen​​: Kelelahan ( mengantuk berat)
4. Soporus​​: Tidur lelap patologis(tidur pulas)
5. Subkoma​​: Keadaan tidak sadar/hampir koma
6. Koma​​: Keadaan pingsan lama disertai dengan penurunan daya reaksi (keadaan tidak
sadar walaupun di rangsang dengan apapun/ tidak dapat disadarkan).
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas/ ketakutan individu , keluarga b/d diperkirakan dengan situasi yang tidak
dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek
negatif pada pada gaya hidup.
2. Berduka yang b/d penyakit terminal dan kematian yang dihadapi, penurunan fungsi
perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain.
3. Perubahan proses keluarga b/d gangguan kehidupan keluarga, takut akan hasil ( kematian
) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan ).
4. Resiko terhadap distres spiritual b/d perpisahan dari system pendukung keagamaan,
kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
EVALUASI KEPERAWATAN

Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah sebagai berikut :


a. Tercapainya pemenuhan penguatan koping positif klien dan keluarga
b. Tercapainya penurunan emosianal, ketegangan dan nyeri fisik klien
c. Pasien dapat menerima kematian yang akan datang
d. Tidak terjadi distress spiritual
e. Klien penyakit terminal merasa tenang menghadapi sakaratul maut.
f. Klien tidak cemas dan memiliki suatu harapan serta semangat hidup baru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai