Anda di halaman 1dari 77

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


Era Pandemi Covid 19
RANTAI PENULARAN
Virus COVID 19

Pasien dengan Saluran


Komorbid pernapasan
Usia lanjut, DM,
Penyakit jantung
dll

Membram Membran
mukosa mukosa
mulut,
Kontak ,Droplet ,Airborne →
ketika tindakan aerosol hidung
• Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan penularan!
PENDAHULUA
N
01 02 03 04 05

PENYEBAB PENCEGAHAN PENULARAN RESTI


• Usia Lanjut Kontak Erat dan
Severe Acute • Riwayat • Edukasi Droplet, kecuali
Kontak erat
dengan pasien
Respiratory Penyakit tentang jika ada tindakan
yg memicu COVID-19 atau
COVID-19
Syndrome Kardiovaskula
• Pola terjadinya aerosol petugas
r
Coronavirus- • Diabetes Hidup
(seperti ;
bronkoskopi,
kesehatan yang
2 (SARS- • Riwayat Sehat nebulisasasi, dll)
merawat
pasien COVID-
CoV2) penyakit • Melakukan dmn dpt memicu
terjadinya risiko 19
pernapasan penularan melalui
kronis Kebersiha
airborne
• Riwayat n tangan
penyakit dengan
Kanker benar
WHO
STRATEGI UNTUK MENCEGAH / MEMBATASI PENYEBARAN COVID-19
di FASILITAS KESEHATAN → CEGAH ATAU BATASI TRANSMISI

1. PASTIKAN TRIAGE, DETEKSI DINI DAN “SOURCE CONTROL


” (ISOLASI PASIEN) TERLAKSANA DENGAN BENAR
2. TERAPKAN KEWASPADAAN-STANDAR (“STANDARD
PRECAUTION”) UNTUK SEMUA PASIEN.
3. TERAPKAN KEWASPADAAN-TAMBAHAN “
KEWASPDAAN TRANSMISI(“ADDITIONAL PRECAUTION”)
TERHADAP KASUS COVID-19
4. LAKSANAKAN PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
5. LAKSANAKAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DAN
REKAYASA “ENGINEERING”
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Indikator Mutu PPI: Audit dan CR
KEWASPADAAN ISOLASI
1. Kewaspadaan Standar
 Kebersihan tangan
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
 Peralatan perawatan pasien
 Tatalaksana limbah MEDIS dan Non Medis
 Pengendalian lingkungan ( Disinfectan Permukaan)
 Pemrosesan peralatan Kesehatan ( critical, semi
critical, non critical) dan tatalaksana linen
 Kesehatan karyawan/ perlindungan petugas
kesehatan
 Penempatan pasien isolasi
 Higiene respirasi/etika batuk
 Praktek menyuntik yang aman

2. Kewaspadaan Transmisi
 Kewaspadaan kontak
 Kewaspadaan droplet
 Kewaspadaan udara
Kewaspadaan Standar;
mencuci tangan
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien ke
pasien melalui tangan petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan
benar menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegagalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten,
wabah
KEBERSIHANTANGAN PEMUTUS RANTAI INFEKSI UTAMA
VIRUS
COVID
• Cara19
terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan
kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga kesehatan –
dan tangan menjadi mata rantai kunci dalam rantai
penularan

Lemari
Gagang pintu Peralatan

Medication Jabat
Kybord komputer tangan

Ponsel mail.com
gortapsitohang73@g
KEBERSIHAN TANGAN
Pengertian

Membersihkan tangan dengan air dan sabun


dan atau cairan alkohol.
Menggunakan air dan sabun jika tangan
terlihat tampak kotor atau ada cairan,
sedangkan menggunakan cairan
alkohol jika tangan secara kasat mata tidak
terlihat ada kotoran. (WHO 2009)
KEBERSIHAN TANGAN
Tujuan
• Untuk memutus
transmisi microorganisme /kuman
melalui tangan ke pasien,petugas dan
lingkungan
• Menurunkan kejadian HAIs : VAP, ISK,IDO,
IAD
• Menurunkan kejadian kematian
akibat
infeksi,
• Mencegah kejadian luar biasa (KLB) atau
wabah
KEBERSIHAN TANGAN
WHO 5 Indikasi kebersihan tangan
KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

Waktu 40-60 detik


KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN
ALKOHOL

Waktu 20-30 detik


kewaspadaan Standar:
penggunaan APD
LATAR BELAKANG

 Manajemen pemakaian APD meliputi pengkajian,


perencanaan , pelaksanaan serta monitor dan
evaluasi
 Perlu adanya kontroling Penggunaan APD yang baik
dan benar di Fasyankes
 Era Pandemi saat ini banyak Petugas kesehatan tidak
menggunakan APD yang baik dan benar, sehingga
walaupun sudah menggunakan APD tetap saja
terkena Covid 19
PAPININ – IP
INDONESIA
PENGERTIAN

Alat Pelindung Diri (APD)


adalah pakaian khusus atau
peralatan yang dipakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya phisikal,
kemikal, biologis/bahan infeksius
(OSHA)
PAPININ – IP
INDONESIA
TUJUAN

Untuk melindungi kulit dan membrane


mukosa tubuh dan dari paparan darah,
cairan tubuh, sekresi dan ekskresi sehingga
Meningkatkan keamann Petugas, Pasien,
pengunjung dan masyarakat.
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
PAPININ – IP
INDONESIA

PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Sendiri atau kombinasi

Aplikasi pemakaian APD ditentukan adanya


paparan (darah, cairan tubuh, sekresi dan
ekskresi) dan dinamika Transmisi (Kontak,
droplet dan airborne)
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PAPININ – IP
INDONESIA

Di era Covid 19 berubah

Semua orang dianggap suspek

Semua pakai masker


PAPININ – IP
INDONESIA

PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Sendiri atau kombinasi

Aplikasi pemakaian APD ditentukan adanya


paparan (darah, cairan tubuh, sekresi dan
ekskresi) dan dinamika Transmisi (Kontak,
droplet dan airborne)
PAPININ – IP
INDONESIA

PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

• Selalu kebersihan tangan sebelum dan


sesudah penggunaan APD
• APD harus selalu tersedia sesuai ukuran
• Pemilihan penggunaan APD sesuai indikasi yaitu risiko
paparan (darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi) dan
dinamika transmisi (Kontak, droplet, airborne)
• Selalu gunakan sebelum kontak pasien tanpa menyentuh
permukaan lingkungan lain
PAPININ – IP
INDONESIA

PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

• Segera lepas Setelah selesai tindakan/tugas /meninggalkan


area perawatan
• Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap Pasien
• Setiap APD yang terlihat ternoda masif harus
segera diganti
• APD yang sudah dipakai ditempatkan pada kontainer
yang sudah tersedia sesuai alatnya
• Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PAPININ – IP
INDONESIA

Merawat pasien langsung tanpa tindakan Merawat pasien langsung dengan


yang menghasilkan aerosol (di UGD, tindakan yang menghasilkan aerosoL
Rawat Inap) (di UGD, Rawat Inap)

Gunakan APD : masker bedah, gogles dan atau Gunakan APD : masker N95, gogles dan
atau face-shieldshield, sarung tangan
face-shieldshield, sarung tangan medikal, gaun, medikal, gaun, topi dan sepatu sampai
topi dan sepatu sampai menutup mata kaki menutup mata kaki

Setelah perawatan Pasien, lepaskan APD dengan tepat, Lakukan kebersihan


Tangan, gunakan APD yang baru jika merawat pasien yang berbeda
PAPININ – IP
INDONESIA

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Gunakan APD masker respiratorik/N95, gaun,


PENGAMBILAN sampel sarung tangan medical, pelindung mata dan atau
pelindung wajah/shield, pelindung kepala dan
TENGGOROKAN
pelindung kaki

Tindakan yang menghasilkan aerosol :APD


level 3
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

2. Cara “MEMAKAI” dengan benar → URUTAN BENAR

1. Lakukan kebersihan
tangan
2. Cover shoes atau sepatu
boats
3. Melakukan kebersihan
tangan
4. Apron/gaun/coverall
5. Masker bedah atau N
96
6. Penutup kepala/topi
7. Google/ Kaca mata
8. Sarung tangan
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

3. Cara “MELEPASKAN” dengan benar → URUTAN BENAR

1. Sarung tangan
2. Lakukan kebersihan
tangan
3. Apron/gaun/coverall
4. Kaca m a t a → masukan
dalam kontainer yang
tertutup
5. Penutup kepala/topi
6. Masker bedah atau N
96
7. Kebersihan tangan
8. Cover shoes atau
sepatu
boats
9. Melakukan kebersihan
tangan
Kewaspadaan standar:
pemrosesan peralatan
kesehatan
PAPININ – IP
LATAR BELAKANG INDONESIA

 Salah satu factor penyebab HAIs di


Fasilitas Pelayanan kesehatan adalah
factor dari peralatan yang dipakai
oleh Pasien
 Tenaga kesehatan harus memahami
klasifikasi Peralatan Pasien sehingga
dapat melakukan Peralatan yang
sudah dipakai
 Peralatan perawatan Pasien di
ruangan rumah sakit sering
tidak sesuai dengan seharusnya
PAPININ – IP
INDONESIA
PENGERTIAN

Pemrosesan Peralatan perawatan Pasien


(Dekontaminasi) adalah suatu proses
menghilangkan/memusnakan kotoran dan
mikroorganisme yang melekat pada peralatan
perawatan pasien, sehingga aman untuk
penggunaan selanjutnya meliputi pembersihan,
disinfeksi dan sterilisasi

Sebelum Pembersihan terlebih dahulu dilakukan pra Pembersihan


agar kotoran yang melekat dapat lepas dari objek/alat
PAPININ – IP
PENGERTIAN INDONESIA

Pra-pembersihan Pembersihan Disinfeksi


Suatu proses Suatu proses untuk Suatu proses untuk
perendaman alat medis menghilangkan kotoran menghilangkan/memus
yang sudah yang terlihat atau tidak
nakan
terlihat pada peralatan
terkontaminasi, mikroorganismevirus,
medis/objek setelah
bertujuan untuk dilakukan perendaman, bakteri, parasit, fungi
mempermudah dengan menggunakan air dan sejumlah spora
lepasnya noda darah, mengalir, bila perlu pakai pada peralatan
cairan tubuh dengan sikat sehingga medis/objek dengan
menggunakan kotoran/bahan organik menggunakan cairan
enzyimatik atau hilang dari permukaan disinfektan
detergen
(Perendaman sampai
seluruh permukaan alat)
PAPININ – IP
PENGERTIAN INDONESIA

STERILISASI
Suatu proses menghilangkan/
memusnahkan semua bentuk
mikroorganisme pada peralatan medis/
objek termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses fisika

dan kimiawi dengan menggunakan alat


sterilisator
PAPININ – IP
INDONESIA
TUJUAN
Memutus mata rantai infeksi dari peralatan
perawatan pasien sehingga aman digunakan
kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung
dan lingkungan FKTP
PAPININ – IP
INDONESIA
PPININ – IP INDONESIA

INDIKASI DEKONTAMINASI

 Alat medis habis pakai


 Permukaan meja/permukaan lain
yang tercemar/tumpahan darah
atau cairan tubuh pasien
 Linen bekas pakai yang tercemar
darah/cairan tubuh pasien
PAPININ – IP

PROSES PELAKSANAAN INDONESIA


APININ – IP INDONESIA

METODE DISINFEKSI

• Panas : Washer Bed/Dish Washer 70-80 C


• Radiasi : UV  Lab: Bio Safety Cabinet dan
pipa air
• Filtrasi : Hepa Filter  Membersihkan udara
di OK, Farmasi
• Gas kimiawi
• Cairan kimia
1. Persiapan Peralatan spill kit
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca mata sesuai paparan
4. Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas/tisu/kain
yang menyerap
5. Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong sampah infeksius
6. Berikan cairan detergen ketempat tumpahan darah atau cairan
7. Serap lagi cairan detergen pakai bahan penyerap (tisu, kain), buang ke
kantong kuning
8. Berikan cairan disinfectan larutan klorin 0.5 %
9. Serap lagi cairan larutan disinfectan , buang ke kantong kuning
10. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan air bersih
11. Bereskan peralatan
PAPININ – IP
INDONESIA
METODE STERILISASI

Suhu Tinggi Suhu Rendah

EO Radiasi
Uap Panas kering
Hydrogen Paracetic
Peroxide Acid
Formadehyde
Gravitasi

Prevakum
Kewaspadaan Transmisi
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Droplet

Rantai penularn infeksi


COVID 19: Droplet CARA
PEMUTUSAN
- Berbicara 1000 kuman RANTAI
-Batuk 3.500 kuman INFEKSI
-Bersin 4.500 kuman

Etika batuk
Jaga Jarak Minimal 1m – 2 m ,Kohord, tata
udara seimbang, pertukaran udara
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Kontak

Rantai penularn infeksi


COVID 19: Kontak CARA
- Bersentuhan dengan PEMUTUSAN
cairan tubuh terutama RANTAI
INFEKSI
sekret dan mukosa
hidung, mulut dan mata

INGAT Lepaskan sarung Penggunaan sarung tangan dan


tangan, apron setiap apron/gaun ketika ada kontak erat
selesai tindakan di dengan jarak kurang 1 meter
kamar pasien Kohord, tata udara seimbang,
pertukaran
udara minimal 12kali/Jam
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Air Borne/ lewat udara

Rantai penularn infeksi


COVID 19:
Air Borne/ lewat udara saat CARA
tindakan yang bersifat aerosol PEMUTUSAN
seperti intubasi, ekstubasi, RANTAI
suctioning, inhalasi dll PENULARAN
INFEKSI

Pastikan pertukaran udara di kamar OK →


o WHO 15 kali ACH
Ruangan bertekanan
o CDC 20 ACH
o Amerika 25 kali/jam negatif Dan Pintu selalu
oRuangan bertekanan negatif atau positif tertutup
oPerbedaan tekanan + 2,5 Pascal
CONTOH: YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN
YANG HARUS & YANG TIDAK BOLEH UNTUK PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN

YANG HARUS TIDAK BOLEH


1. Melakukan kebersihan tangan • Tidak melakukan kebersihan tangan 5
sebelum memakai dan momen karena sudah memakai
setelah melepas sarung sarung tangan.
tangan • Menyentuh mata, hidung dan mulut
2. Sarung tangan dipakai ketika ketika memakai sarung tangan
sebelum tindakan aseptik dan • Memakai sarung tangan yang sama
ada risiko kontak langsung pada bagian tubuh yang berbeda
dengan cairan tubuh pasien, pada pasien yang sama atau pada
kulit tidak utuh, membran pasien yang berbeda.
mukosa dan material yang • Memakai sarung tangan 2 lapis saat
sangat infeksius . bertugas, kecuali pada tindakan operasi.
YANG BOLEH TIDAK BOLEH
3. melepas sarung tangan • memakai sarung tangan terus menerus
segera setelah selesai tanpa indikasi
tindakan medis dan di
dekat pasien (sebelum • memakai sarung tangan saat menulis,
keluar kamar pasien). memegang rekam medis pasien,
4. satu pasang sarung tangan memegang HP dan memegang handle
untuk satu jenis tindakan. pintu.
5. mengganti sarung tangan • menggunakan APD keluar dari area
jika :
perawatan.
 melakukan perawatan
medis pada 1 pasien di • melakukan kebersihan tangan saat
bagian tubuh yang berbeda memakai sarung tangan.
, yaitu dari bagian tubuh ya
ng terkontaminasi ke bagia
n tubuh lainnya yang belu
m terkontaminasi
 jika tampak kotor.
PRINSIP UTAMA PENGGUNAAN MASKER (1)

• Menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien terduga COVID-19


• Membuka jendela sesering mungkin untuk memastikan
pertukaran udara ruangan.
• Memastikan pembersihan dan disinfeksi permukaan
lingkungan yang disentuh oleh pasien dan petugas
kesehatan.
• Saat memakai masker, pastikan menutup mulut dan hidung
• Lakukan Fittest saat memakai respirator N95
PRINSIP UTAMA PENGGUNAAN MASKER (2)

• Pemakaian masker yang tidak tepat seperti memakai


ulang masker kotor, menyentuh bagian depan masker
yang kemudian dipakai kembali dapat meningkatkan
risiko kontaminasi silang terhadap diri sendiri.
• Lakukan pencucian rutin masker kain menggunakan air
dengan suhu 60 derajat dan detergen ditambah
dengan klorin 0,1%
YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN KETIKA MENGGUNAKAN
APD MASKER

Boleh Tidak Boleh


• Lakukan kebersihan tangan • Tidak boleh menyentuh bagian depan masker
sebelum dan setelah memakai menggunakan tangan, bila tangan terlanjur
masker menyentuh bagian depan masker, maka segera
• Gunakan masker bedah ketika ada ganti masker dan lakukan kebersihan tangan.
risiko kontak dan percikan dari • Masker bedah tidak boleh didaur ulang dan
pasien ke petugas dan sebaliknya dipakai ulang
• Ganti segera masker jika basah, • Jangan menyentuh wajah dengan sarung
kotor atau rusak tangan yang terkontaminasi
• Masker dipakai hanya untuk satu • Tidak boleh memasukkan masker bedah atau
orang dan dibuang langsung ke respirator N95 ke dalam kantung baju
tempat sampah
• Staf administrasi rumah sakit
memakai masker bedah.
YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN KETIKA
MENGGUNAKAN APD MASKER

Boleh
• Pakai respirator N95 atau N99/FFP
1/FFP2 untuk di area pelayanan
Covid dengan tindakan aerosol
selama 1 shift.
• lepaskan masker dengan teknik
membuka tali dari belakang
(mempertahankan tangan tidak
menyentuh bagian depan masker
yang sudah selesai dipakai
• Respirator N95 bisa di Reuse
dalam kondisi : tidak kotor, tidak
rusak, tidak basah selama 5 kali
Reuse
Yang BOLEH dan yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika
menggunakan APD Apron
Boleh Tidak Boleh

• gunakan apron sesuai • memakai apron keluar dari kamar pasien


ukuran atau ruang tindakan
• gunakan apron ketika akan • menggantung apron dan
melakukan tindakan dekat atau
dengan pasien di dalam menggunakan kembali
kamar pasien • membuang/meletakkan apron di lantai
• gunakan satu apron untuk
setiap satu tindakan
• gunakan apron saat berisiko
kontak dengan cairan
tubuh, darah, membran
mukosa dan kulit yang
tidak utuh
Yang BOLEH dan yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika
menggunakan APD Google-Face shield
Boleh Tidak Boleh
• gunakan google/face shield jika • memakai google/faceshield di luar area
ada risiko kontak dengan
pelayanan
cairan tubuh, dan membran
mukosa • memegang bagian depan google/faces
• pakai google/faceshield yang hield dengan tangan
bersih
• menggantung google/faceshield atau
• google/faceshield bisa di
reuse
menggunakan kembali (tanpa
jika tidak rusak dibersihkan dulu)
• masukkan googles/faceshield • meletakkan google/faceshield di lantai
dalam kontainer tertutup atau nurse station
• proses pembersihan atau
disinfeksi dengan air dan deterjen
dalam suhu 57.2-71℃, selama
mi nimal 25 menit atau alkohol
70% atau clorine 0,05%
• simpan Googles/faceshields di
lemari atau rak atau kontainer yang
bersih dan kering bebas debu
Adaptasi Kebiasaan Baru

• Bagi petugas yang sakit (demam, batuk ,influenza, dan nyeri


tenggorokan) tidak diperbolehkan masuk kerja, disertai
dengan surat sakit yang disahkan oleh bagian SDM dan
poli Pegawai.> Pengukuran Suhu
• Bagi petugas yang bekerja di area pelayanan COVID-19
dilakukan skrining COVID-19 secara berkala.
• Bagi petugas yang kontak langsung dengan pasien < 1 meter
menggunakan masker dan Faceshield/google. Contoh :
petugas admisi, petugas farmasi, kasir, dan karyawan kantin.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

• Semua petugas kesehatan yang kontak langsung


dengan pasien memakai baju jaga/scrub selama
berdinas.
• Melakukan pembersihan rutin peralatan pribadi
dengan alkohol 70%, seperti laptop, HP, Alat tulis,
Helm, kacamata, dll.
• Pegawai membawa alat makan dan minum,
perlengkapan ibadah, hand sanitizer masing-
masing.
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

• Perbaiki sirkulasi udara ruangan dengan


membuka jendela 3 kali sehari.
• Atur jarak aman dengan rekan kerja.
• Makan, ganti baju bergantian (dibuat jadwal).
• Upayakan pertemuan secara daring.
Indikator PPI:

Tetapkan indikatornya
profil indikator
misal: kepatuhan
penggunaan APD,
Hand hygiene, dll
INDIKASI ALAT PELINDUNG DIRI
Penggunaan gaun dan atau celemek saat melakukan tindakan baju dan lengan terpajan
atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi

Penggunaan masker bedah saat melakukan tindakan membrane mukosa mulut dan
hidung terpajan atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun
ekskresi

Penggunaan masker respiratorik (N95) saat melakukan tindakan yang menghasilkan


AGP membrane mukosa mulut dan hidung terpajan atau kemungkinan terpajan oleh
darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi

Penggunaan kaca mata saat melakukan Tindakan mata terpajan atau kemungkinan
terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi
INDIKASI ALAT PELINDUNG DIRI
Penggunaan face shield saat melakukan tindakan wajah terpajan atau kemungkinan
terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi

Penggunaan sarung Tangan saat melakukan Tindakan tangan terpajan atau


kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi

Penggunaan topi/penutup kepala saat melakukan tindakan rambutnkepala terpajan


atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi

Penggunaan sepatu saat melakukan tindakan kaki terpajan atau kemungkinan terpajan
oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi
TUJUAN AUDIT
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

Untuk verifikasi apakah Penggunaan APD sesuai dengan regulasi


(kebijakan, pedoman, panduan atau standar) yang telah ditetapkan

Meningkatkan kepatuhan Nakes dalam Penggunaan APD

Mengetahui tingkat keberhasilan program kerja PPI


SIAPA YANG MELAKUKAN AUDIT

Audit dilaksanakan oleh pihak yang


kompeten, obyektif, dan independen
/tidak memihak, disebut auditor
Auditor program PPI
IPCN( Tim PPI FKTP) yang
ditunjuk pimpinan
KAPAN DILAKUKAN AUDIT KEPATUHAN PENGGUNAAN
APD

Setiap minggu/bulan, tergantung masalah


yang ada
SKORING FORMULA

Kriteria ditandai dengan ya dan tidak


Nilai kepatuhan jumlah total (ya) dibagi jumlah total
(ya) dan (tidak) dikali 100%

 Total number of “Ya”


--------------------------------------- X 100 %
 Total number of “ Ya & Tidak “
SCORING AUDIT APD

 Tentukan rate kategori Kepatuhan Penggunaan


APD

 < 75 % : Kepatuhan minimal


 76 – 84 % : Kepatuhan intermediate
 > 85 % : Kepatuhan baik
CARA MELAKUKAN AUDIT

1. Identifikasi masalah atau isu (APD)


2. Menata kriteria dan standar (Penggunaan APD)
3. Observasi praktikal (Pengumpulan data)
4. Bandingkan pelaksanaan standar /Indikasi dengan kenyataan
5. Diseminasikan hasil audit dan buat rekomendasi
6. Pelaksanaan perubahan
7. Evaluasi
Identifikasi masalah atau isu (APD)
Penggunaan Alat Pelindung Diri tidak sesuai dengan Indikasi
Temuan masalah:
Pakai sarung Tangan sambil menulis
Pakai gaun jalan-jalan di koridor
Pakai sarung Tangan di triase

Masih rendahnya Kepatuhan Penggunaan APD sesuai Indikasi


Menata standar /Indikasi Penggunaan APD
1.Penggunaan gaun dan atau celemek saat melakukan tindakan baju dan lengan
terpajan atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun
ekskresi (Ya atau Tidak)

2.Penggunaan masker bedah saat melakukan tindakan membrane mukosa mulut dan
hidung terpajan atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun
ekskresi (Ya atau Tidak)

3.Penggunaan masker N95 saat melakukan tindakan yang menghasilkan AGP


membrane mukosa mulut dan hidung terpajan atau kemungkinan terpajan oleh darah,
cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi(Ya atau Tidak)

4. Penggunaan kaca mata saat melakukan Tindakan mata terpajan atau kemungkinan
terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi (Ya atau Tidak)
Menata standar /Indikasi Penggunaan APD
5.Penggunaan face shield saat melakukan Tindakan wajah terpajan atau
kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi (Ya
atau Tidak)
6.Penggunaan sarung Tangan saat melakukan Tindakan tangan terpajan
atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun
ekskresi (Ya atau Tidak)
7.Penggunaan topi/penutup kepala saat melakukan tindakan rambut kepala
terpajan atau kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi
ataupun ekskresi (Ya atau Tidak)
8.Penggunaan sepatu saat melakukan tindakan kaki terpajan atau
kemungkinan terpajan oleh darah, cairan tubuh, sekresi ataupun ekskresi (Ya
atau Tidak)
Bandingkan standar/ Indikasi dengan kenyataan

Skoring Kepatuhan Penggunaan APD sesuai Indikasi 37.5 % masih


sangat rendah jika dibanding dengan standar yaitu diatas 85 %
Evaluasi
Evaluasi proses dilakukan setiap hari saat Melakukan Tindakan
Pelayanan
Evaluasi hasil dilakukan kembali audit Kepatuhan Penggunaan APD
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya apakah ada peningkatan atau
justru ada penurunan
Dicari penyebab mengapa terjadi peningkatan atau penurunan dengan
Metode tulan ikan atau fish bone
Perbaiki penyebab masalah
Demikian seterusnya kembali ke Identifikasi masalah
KESIMPULAN

 Audit Penggunaan APD harus dilaksanakan untuk melihat


kepatuhan dari petugas kesehatan terhadap standar
Penggunaan yang sudah ditetapkan
 Dengan meningkatnya kepatuhan petugas kesehatan terhadap
Kepatuhan Penggunaan APD diharapkan insiden rate infeksi
dapat diturunkan, Biaya APD dapat ditekan
 Audit dilakukan oleh orang yang berkompeten, dan terlatih
PROFIL indikator
: penggunaan APD
a. judul indikator: Penggunaan APD
b. dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator: masih banyak Petugas belum menggunakan APD
yang benar sesuai paparan
c. dimensi mutu: efektifitas
d. tujuan : Meningkatkan Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD yang benar
e. definisi operasional: Menilai kepatuhan Nakes dalam menggunakan APD yang benar sesuai
paparannya
f. tipe indikator : PPI
g. satuan pengukuran: persentase
h. numerator : jika melakukan kepatuhan penggunaan APD yang Benar
i. denominator : jumlah ya dan tidak melakukan penggunaan APD
j. target pencapaian: 85%
k. kriteria inklusi dan eksklusi :
l. formula pengukuran : Audit
m. desain pengumpulan data :menyiapkan check list
n. sumber data : Data observasi
o. populasi atau sampel : Nakes di semua unit layanan di FKTP
p. frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan
q. periode waktu pelaporan data: 3 bulan sekali
r. periode analisis data: 3 bulan
s. penyajian data: data statistik/ tabel , diagram , tren chart
t. instrumen pengambilan data :mengisi check list
u. penanggung jawab indikator : Tim PPI FKTP 76

Anda mungkin juga menyukai