Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KLIEN
CEREBAL PALSY
Makul : Keperawatan Anak
Latar belakang
• Walaupun perkembangan dan kemajuan dalam bidang
obstetrik dan perinatologi akan mengakibatkan
penurunan angka kematian bayi yang pesat, namun
tidak dapat mencegah peningkatan jumlah anak cacat.
• Disebabkan, meskipun bayi berhasil diselamatkan dari
keadaan gawat, akan tetapi biasanya meninggalkan
gejala sisa akibat kerusakan jaringan otak yang gejala-
gejalanya dapat terlihat segera ataupun di kemudian
hari contohnya adalah Cerebral palsy (CP)
Pengertian
Cerebral : yang berhubungan dengan otak;
Palsy : ketidaksempurnaan fungsi otot
Cerebal Palsy  suatu keadaan kerusakan jaringan otak pada pusat
motorik atau jaringan penghubungnya, yang kekal dan tidak
progresif, yang terjadi pada masa prenatal (periode perkembangan
manusia yang berlangsung sejak konsepsi hingga kelahiran), saat
persalinan atau sebelum susunan saraf pusat menjadi cukup matur,
ditandai dengan adanya paralisis (periode perkembangan manusia
yang berlangsung sejak konsepsi hingga kelahiran), paresis ( suatu
kondisi ditandai oleh lemahnya gerak badan, atau hilangnya
sebagian gerakan badan atau adanya gangguan gerakan), gangguan
kordinasi atau kelainan-kelainan fungsi motorik.
Insiden
• Angka kejadiannya sekitar 1 – 5 per 1000 anak.
• Laki-laki lebih banyak dari pada wanita. Sering
terdapat pada anak pertama, karena anak
pertama lebih sering mengalami kesulitan pad
waktu dilahirkan.
• Angka kejadiannya lebih tinggi pada bayi BBLR
dan anak kembar.
• Umur ibu sering lebih dari 40 tahun, lebih-lebih
pada multipara
Penyebab CP (Mardiani, 2006)
• CP dapat juga merupakan hasil dari kerusakan
otak pada bulan-bulan pertama atau tahun- tahun
pertama kehidupan yang merupakan sisa dari
infeksi otak, misalnya meningitis bakteri atau
enchepalitis virus, atau merupakan hasil dari
trauma kepala yang sering akibat kecelakaan lalu
lintas, jatuh atau penganiayaan anak.
Sebab-sebab yg dapat menimbulkan CP pada
umumnya secara kronologis dapat dikelompokkan
sbg berikut:
• Sebelum lahir (prenatal)
Ibu menderita penyakit/infeksi,perilaku ibu, masalah gizi
• Saat lahir (perinatal)
Terkena infeksi jalan lahir, hipoksia, kelahiran yg sulit,
asfiksia,bayi lahir premature, BBLR, perdarahan otak,
bayi kuning
• Setelah lahir (postnatal)
Infeksi pd selaput otak/pd jaringan otak, kejang,
trauma/benturan
Faktor resiko CP
• Letak lahir sungsang (lahir kaki terlebih dahulu)
• Proses persalinan sulit
• Apgar score rendah
• BBLR dan prematuritas
• Kehamilan ganda (Risiko terjadinya cerebral palsy akan
meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila
bayi yang lain meninggal saat lahir)
• Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).
• Radang pada otak atau selaput otak bayi.
Jenis cerebral palsy
a. CP Spastik
Bentuk CP terbanyak 70%, anak mengalami kelumpuhan yg kaku, misal reflek
menggenggam normal menghilang diusia 3-4 bulan, tapi anak CP masih tetap ada
b. Koreo-Attentoid
Dikenal istilah CP dikrenitik/gerak. Tangan /kakinya bergerak melengkung2, sikap
abnormal, gerak infolumenter dg sendirinya
c. Aktaksik
Gangguan koordinasi, gerakan melengkung juga, biasanya gangguan ditulang
belakang, leher kaku dan tampak melengkung
d. Distonia
Ada yg ototnya kaku dan lemas, kerusakan otak pd bagian korteks
e. Balismus
Gerakan yg tidak terkoordinasi
f. Campuran
Jenis CP dengan semua gabungan jenis diatas
CP juga diklasifikan berdasarkan berdasar
estimasi derajat beratnya penyakit &
kemampuan penderita u/ melakukan aktivasi
normal. Diantaranya:
a. Ringan
b. Sedang
c. Berat
Penyakit yg berhubungan dengan penyakit
cerebral palsy
• Gangguan mental
• Kejang & epilepsi
• Gangguan pertumbuhan
• Gangguan penglihatan & pendengaran
• Sensasi dan persepsi abnormal
Tanda –tanda CP
• Gejala awal
.Dpt terlihat pd usia kurang dari 3 th, dan dpt dicurigai pd
kemampuan perkembangan motorik tidak normal, akan terlihat
keterlambatan perkembangan, misal tengkurap, duduk, dsb.
• Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan kemampuan motorik bayi dan melihat
kembali riwayat medis, mulai riwayat kehamilan, persalinan dan
kesehatan bayi juga dilakuakan Px refleks
• Pemeriksaan neurodiologik
Mencari kemungkinan penyebab cerebral palsy perlu dikerjakan,
salah satu pemeriksaan
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
1. Biodata
Laki-laki lebih banyak dari pada wanita.
sering terjadi pada anak pertama kesulitan pada waktu melahirkan.
Kejadin lebih tinggi pada bayi BBLR dan kembar.
Umur ibu lebih dari 40 tahun, lebih-lebih pada multipara.

2. Riwayat kesehatan.
Riwayat kesehaataan yang berhubungan dengan factor prenatal,
natal dan post natal serta keadaan sekitar kelahiran yang
mempredisposisikan anoksia janin.
3. Keluhan dan manifestasi klinik
Observasi adanya maniFestasi cerebral palsy, khususnya yang
berhubungan dengan pencapaian perkembangan : - -
Perlambatan perkembangan motorik kasar Manifestasi
umum, pelambatan pada semua pencapaian motorik,
meningkat sejalan dengan pertumbuhan.
- Tampilan motorik abnormal Penggunaan tangan unilateral
yang terlaalu dini, merangkaak asimetris abnormal, berdiri
atau berjinjit, gerakan involunter atau tidak terkoordinasi,
menghisap buruk, kesulitan makaan, sariawan lidah
menetap.
- Perubahan tonus otot
Peningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur
opistotonik (lengkung punggung berlebihan), merasa kaku dalam
memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok,
kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke
posisi duduk (tanda awal).
- Posture abnormal
Mempertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi
telungkup, menyilangkan ataau mengekstensikan kaki dengan telapak
kaki plantar fleksi pada posisi telentang, postur tidur dan istirahat
infantile menetap, lengan abduksi pada bahu, siku fleksi, tangan
mengepal.
- Abnormalitas refleks
Refleks infantile primitive menetap (reflek leher tonik ada pada usia
berapa pun, tidak menetap diatas usia 6 bulan), Refleks Moro, plantar,
dan menggenggam menetaap atau hiperaktif, Hiperefleksia, klonus
pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak kelompok
otot pada gerakan pasif cepat.
• Kelainan penyerta (bisa ada, bisa juga tidak).
Pembelajaran dan penalaran subnormal
(retardasi mental pada kira-kira dua pertiga
individu). Kerusakan perilaku dan hubungan
interpersonal
Gejala lain yang juga bisa ditemukan pada CP:
- Kecerdasan di bawah normal
- Keterbelakangan mental
- Kejang/epilepsi (terutama pada tipe spastik) - Gangguan
menghisap atau makan
- Pernafasan yang tidak teratur
- Gangguan perkembangan kemampuan motorik (misalnya
menggapai sesuatu, duduk, berguling, merangkak, berjalan)
- Gangguan berbicara (disartria)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kontraktur persendian
- Gerakan menjadi terbatas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai