Anda di halaman 1dari 28

Identifikasi

Amoksisilin-Kalium Klavulanat Pada


Sediaan Tablet Kombinasi Tersebut
Oleh kelompok 1 – A2
Anggota kelompok

 Asifa Monisa Oktopani Syapitri 211FF05061


 Meylan Susanti 211FF05092
 Aulia Fathimah Fauziah 211FF05063
 Eka Rahmawati 211FF05070
 Nur Rizki Amelia Pratama 211FF05098
 Felia Putri Anggraeni 211FF05076
 Erika Octavia Nababan 211FF05074
 Fellia Sekar Ayuni 211FF05077
 Novia Purnamasari 211FF05097
 Deuis Julia Legiani 211FF05068
 Armida Damayanti 211FF05060
Outline

01 02 03
Prinsip Dasar Analisis Alat & Bahan Penyiapan Reagen

04 05 06
Pengukuran Analisis Data Kesimpulan

07
Daftar Pustaka
01
Prinsip Dasar
Analisis
Prinsip KCKT
Identifikasi amoxicillin kalium klavulanat
dilakukan dengan menggunakan
Kromatografi Cair kinerja tinggi (FI ed VI : 134)
(KCKT) dengan melihat waktu retensi

Prinsip analit berdasarkan kepolarannya,


setiap campuran yang keluar akan terdeteksi
dengan detektor dan direkam dalam bentuk
kromatogram

Waktu retensi adalah selang waktu yang diperlukan oleh


analit dimulai saat injeksi sampai keluar dari kolom dan
sinyalnya secara maksimal ditangkap oleh detektor

(Kusuma, 2016) ; (Sukma,2019)


SHOW HOW
02
Alat & Bahan
Alat
 Alat KCKT (Detektor 220 nm)
 Kolom ukuran 4 mm x 30 cm
 Komputer Bahan
 Spuit
 Gelas Ukur  Tablet Amoksisilin & Kalium
 Stirer / Pengaduk Mekanik klavulanat (10 tablet)
 Sonikator  Amoxicillin BPFI
 Penyaring PTFE / Nylon  Litium Klavulanat BPFI
 Pipet  Air
 Gelas piala  7,8 g Natrium Fosfat monobasa P
 Alat pengecek PH  Asam Fosfat P
 Labu tentukur  NaOH 10 N
 Metanol P
03
Penyiapan
Reagen
01 02
Dapar Fase Gerak
Larutkan 7,8 gram natrium fosfat Campuran dapar-metanol P
monobasa P dalam 900 mL air atur (19:1) saring melalui penyaring
pH hingga 4,4 ± 0,1 dengan yang sesuai dan awaudarakan.
penambahan asam fosfat P atau Jika perlu lakukan penyesuaian
natrium hidroksida 10N encerkan menurut kesesuaian sistem
Sitem kromatografi kckt
dengan air hingga 1000mL dilengkapi dengan detektor
220nm dan kolom ukuran
4mmx30cm yang berisi
bahan pengisi L1 dengan
03 04 ukuran partikel 3-10µ
Larutan uji persediaan Larutan Uji
Larutkan tidak kurang dari 10 tablet Pipet sejumlah volume Larutan uji
dalam air dengan bantuan pengaduk persediaan, encerkan hingga kadar
mekanik, pindahkan ke dalam labu
lebih kurang 0,5 mg per mL
tentukur yang sesuai, encerkan dengan air
amoksisilin. Gunakan Larutan uji
sampai tanda. Saring sejumlah tertentu
dalam waktu satu jam.
larutan ini, buang 10 mL filtrat pertama.

FI ed VI, hal 135-136


04
Pengukuran
Prosedur
01 03 04
02 05
Lakukan program
Setimbangkan kolom Suntikkan sampel gradien. Rekam Lakukan analisis
dan detektor dengan melalui injektor, kromatogram kromatogram seperti
fase gerak dengan laju atau gunakan tertera pada
alir tertentu sampai autosampler monografi.
dicapai kondisi konstan

Keterangan :
Detektor : 220 nm
Ukuran Kolom : 4 nm x 30 cm yang berisi bahan
pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 sampai 10 µm.
Laju alir lebih kurang 2ml per menit.
Pengukuran
1. Penyiapan sampel dan fase gerak
 Timbang sampel sejumlah tertentu
 Masukkan kedalam labu ukur
 Larutkan dengan fase gerak
 Saring terlebih dahulu menggunakan peyaring PTFE/penyaring nylon dengan ukuran
pori 0,4 mikrometer
 Sonikasi dengan sonikator untuk menghilangkan gelembung udara
 Masukkan ke dalam reservioe
 Siap untuk diinjeksi

2. Setimbangkan kolom dan detektor dengan fase gerak dengan laju alir tertentu
sampai dicapai kondisi konstan
 Untuk aliran fase geraknya diatur menjadi ± 2ml/menit
 Untuk detektor diatur panjang gelombangya 220nm
3. Menginjeksikan sampel

 Klik Batch Processing pada komputer


 Beri nama pada sample name dan sample ID
 Pada Method file masukkan file yang sudah disimpan sebelumnya
 Pada Data file masukkan/pilih folder dimana kita ingin menyimpan filenya
 Pada Inj. Volume set menjadi 20 mikroLiter
 Klik Batch Start ( yang dilingkari warna merah )
 Klik Star
 Akan muncul perintah untuk memasukkan sampel seperti dibawah ini
 Suntikkan sampel melalui injektor dengan menggunakan spuit injeksi

• Lakukan program gradien


• Tunggu sampai alat membaca atau merekam kromatogram
• Lakukan analisis kromatogram yang sudah terekam dengan membandingkan
hasil kromatogram Amoksisilin – Kalium Klavulanat BFI
05
Analisis Data
Kromatogram sampel tablet Amoksisilin-Kalium Klavulanat

Mercurio

Venus
Kromatogram Amoksisilin-Kalium Klavulanat BPFI

Mercurio

Venus
Analisis Data
 Pada gambar 4 ( BPFI) menunjukan hasil optimasi KCKT dengan fase
gerak dapar posfat pH 4,4 – methanol (91:9) dan laju alirnya 2 ml/menit
diperoleh waktu retensi pada amoksisilin yaitu 3,9 menit dan kalium
klavulanat yaitu 2,6 menit

 Pada gambar 5 (sampel) menunjukan optimasi KCKT dengan fase gerak


dapar fosfat pH 4,4 – methanol (91:9) dan laju alirnya 2 ml/menit
memberikan hasil yang sama terhadap baku pembanding yaitu amoksisilin
dengan waktu retensi 3,9 menit dan untuk kalium klavulanat waktu
retensinya yaitu 2,6 menit
06
Kesimpulan
Kesimpulan
 Dari hasil identifikasi bpfi amoxicilin kalium klavulanat dengan menggunakan fase gerak
dapar fosfat pH 4,4: metanol (91:1) didapatkan waktu retensi pada amoxicillin 3,9 menit
sedangkan kalium klavilanat yaitu 2,6 menit

 Sedangkan untuk sampel amoxicilin kalium klavulanat dengan menggunakan fase gerak
yang sama yaitu dapar fosfat pH 4,4: metanol (91:1) didapatkan waktu retensi pada
amoxicillin 3,9 menit sedangkan kalium klavilanat yaitu 2,6 menit. Hal ini menunjukkan
waktu retensi sampel dengan baku bpfi sama.
Daftar Pustaka
 Kusuma, A. S. W., & Metantryana, R. (2016). Penggunaan Instrumen High-
Performance Liquid Chromatography Sebagai Metode Penentuan Kadar
Kapsaisin Pada Bumbu Masak Kemasan “Bumbu Marinade Ayam Special”
Merek Sasa. Farmaka, 14(2), 41-46.
 Sukma, F. F. (2019). Identifikasi Asam Dehidroasetat dalam Produk
Kosmetika dengan Menggunakan HPLC (High Performance Liquid
Cromatography). QUIMICA: Jurnal Kimia Sains dan Terapan, 1(2), 15-17.
 Martina, A. (2010). Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 4 , 4 – Metanol
Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat
Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
( Kckt ) Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Dalam Tablet Secara Simultan.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia
Edisi VI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta
¡Terimakasih!
CRÉDITOS: Esta plantilla de presentación fue creada por Slidesgo,
que incluye iconos de Flaticon, infografías e imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai