Anda di halaman 1dari 23

ASKEP

KLIMAKTERIUM
NAMA KELOMPOK:
• SARIYANTI
• SONDANG VINCENSIA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. DEFINISI
• klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada a
wal seniumdan terjadi pada wanita berumur 40-60 tahun. Klimakterium merupakan pe
riode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat
menurunnya fungsi generatif atau pun endokrinologik dari ovarium (Badium, 5006, hal
72.).

• Fase klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode re
produktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbu
l sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Period
e ini dapat berlangsungantara sebelum dan sesudah menopause.
B. ETIOLIGI
Klimakterium terjadi sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai peruba
han dan penurunan fungsi pada ovarium seperti, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintes
is steroid seks, penurunan sekresi estrogen.
Perkembangan dan fungsi seksual wanita secara normal dipengaruhi oleh sistem poros hipotalamus-
hipofisis-gonad yang merangsang dan mengatur produksi hormon-hormon seks yang dibutuhkan. Hi
potalamus menghasilkan hormon gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang akan merangsang k
elenjar hipofisis untuk menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Kedua hormon FSH dan LH ini yang akan mempersiapkan sel telur pada wanita. FSH dan LH akan
meningkat secara bertahap setelah masa haid dan merangsang ovarium untuk menghasilkan bebera
pa follicle (kantong telur). Dari beberapa kantong telur tersebut hanya satu yang matang dan mengha
silkan sel telur yang siap dibuahi. Sel telur dikeluarkan dari ovarium (disebut ovulasi) dan ditangkap o
leh fimbria (organ berbentuk seperti jari-jari tangan di ujung saluran telur) yang memasukkan sel telur
ke tuba fallopii (saluran telur). Apabila sel telur dibuahi oleh spermatozoa maka akan terjadi kehamila
n tetapi bila tidak, akan terjadi haid lagi
C.PATOFISIOLOGI
Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak mampu untuk berstimulasi periodik p
ada sistem endokrin yang menyebabkan ovarium tidak memproduksi progesterone dalam jumlah yan
g bermakna. Estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil melalui aromatisasi androsteredion dalam
sirkulasi. penurunan fungsi ovarium menyebabkan ovarium mengecil dan akhirnya folikel juga mengh
ilang.
Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahan-perubahan pasca meno
pause, misalnya: kekeringan vagina, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubun
gan seks, dan atrofi gradual organ-organ genetalia, serta perubahan fisik lainnya.
D. FASE KLIMAKTERIUM
Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun. Masa-masa klimakterium :
• Pra menopause
fase pra menopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium.
• Perimenopouse
Perimenopause merupakan fase peralihan antara premenopause dan pasca menopause. fase ini dit
andai dengan siklus haid yang tidak teratur.
• Menopause
fase ketiga ditandai dengan berhentinya haid atau haid yang terakhir akibat menurunnya fungsi estro
gen dalam tubuh. menopause biasanya terjadi sekitar umur 50 tahun
• Pasca menopause
fase ini merupakan fase dimana seorang wanita tidak mengalami haid selama 12 bulan setelah meno
pause.
E. TANDA DAN GEJALA
Berikut tanda dan gejala klimaterium adalah:
• Tidak mendapat haid
• Hot flush, berdebar-debar, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, mudah tersinggung, vertigo, cem
as, depresi, insomnia, keringat pada malam hari, pelupa, tidak dapat berkonsentrasi, penambaha
n BB.
• Tanda khas kulit merah dan hangat terutama pada kepala dan leher, kapan saja selama beberap
a detik sampai 2 menit diikuti menggigil, kedinginan.
• Kulit genetalia, dinding vagina, uretra menipis dan lebih kering sehingga mudah terjadi iritasi, infe
ksi, disparemia, labia, klitoris, uterus, ovarium mengecil/atrofi. Bertambahnya pertumbuhan ramb
ut pada wajah dan tubuh akibat menurunnya kadar estrogen dan efek androgen dalam sirkulasi y
ang tidak terimbangi.
• Osteoporosis pada sekitar 25 % wanita dalam waktu 15 – 20 bulan setelah menopause.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KLIMAKTERIUM

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menopause (Baziad. A, 2003) yaitu:


• Status gizi
Faktor yang juga mempengaruhi klimakterium lebih awal bisa dikarenakan konsumsi yang sembaran
gan.
• Sosial ekonomi
Klimakterium bisa juga mempengaruhi oleh status ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan su
ami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan termasuk
dalam pengaruh sosial ekonomi
G. MANIFESTASI KLINIS
Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik mempunyai keluhan. Gejala yang tetap da
n tersering adalah gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan sensasi seperti gel
ombang panas yang meliputi bagian atas dada, leher, dan muka. Keluhan ini biasanya diikuti oleh gej
ala-gejala psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah, mudah tersinggung, gugup da
n jiwa yang kurang mantap.
Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-debar, rasa kesemutan di tangan dan k
aki, serta nyeri tulang dan otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat mengganggu,
sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran bangun pagi. Semua keluhan ini kurang menggembiraka
n bagi seorang wanita, dan mendorong penderita mencari pengobatan.
H. PENATALAKSANAAN
Berikut penantalaksanaan klimakterium yaitu:
• Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua masalah klimakte
rik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja.
• Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi
estrogen
I. PENCEGAHAN
Berikut pencegahan klimakterium adalah:
• Mengonsumsi makanan-makanan bergizi yang secara alami bersifat anti-inflamasi, seperti whole
grain, buah-buahan, ikan, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, dan memasak dengan m
inyak zaitun. Hindari konsumsi makanan yang mengandung trans fat, seperti margarin.
• Berolahraga yang teratur, sebab olahraga teratur akan mengurangi jumlah deposit lemak.
• Merokok, minum alkohol, dan obat-obatnan harus dihindari karena bersifat pro-inflamasi dan mer
usak jaringan yang sehat.
• Hindari stres, karena stres dapat merusak sistem pertahanan tubuh.
• Tidur yang cukup akan sangat bermanfaat untuk mencegah proses inflamasi kronik
KASUS
Ny. F yang berusia 50 tahun dengan pekerjaan IRT datang ke poli kebidanan di Rumah Sakit Ahmad
Thabib Tanjungpinag sekitar jam 09.00 WIB dengan keluhan menstruasinya tidak teratur tiap bulanny
a. TD: 130/70 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, S: 37,2 C klien mengatakan sering timbul gatal p
ada vagina dan nyeri pada waktu senggama, klien mengatakan akhir-akhir ini sering merasa ada gej
olak panas sehingga sering berkeringatbanyak yang membuatnya merasa tidak nyaman dan sulit unt
uk tidur. Klien mengatakan kalau perasaannya akhir-akhir ini mudah tersinggung, gelisah, lekas mara
h. Padahal ia merupakan ibu yang biasanya sabar. Apalagi setelah anaknya yang cuma satu-satunya
menikah dan pindah rumah ia merasa anaknya mulai tidak peduli padanya. Anaknya hanya memperh
atikan istri dan cucunya. Anaknya mulai jarang berkunjung kerumah, kalau ditelepon sering tidak dian
gkat. Pasien sering merasa tidak diperhatikan oleh suaminya yang usianya sama seperti dirinya, sua
minya lebih memperhatikan mobil barunya dari pada pasien. Pasien mengatakan pada keadaannya s
ekarang ia jd takut kalau suaminya tidak menyukainya, apa lagi ia juga sering menolak untuk berhub
ungan suami istri karena adanya nyeri.
Pasien mengatakan bahwa menurut tetangga kalau seumuran pasien kehidupan sexnya berakhir, di
mana sudah tidak ada gairah lagi. Ia jadi semakin cemas memikirkan hal tersebut, apa lagi tetangga
nya juga mengatakan bahwa semakin lama wanita akan semakin menua akan mengalami sakit-sakit
an dibanding laki-laki di usia yang sama, dimana laki-laki akan selalu terlihat lebih sehat dan gagah.
PENGKAJIAN
a. Identitas klien
a) Nama : Ny. F
b) Umur : 49 Tahun
c) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
d) Jenis Kelamin : Perempuan
e) Diagnosa Medis : Klimakterium

b. Keluhan utama
klien mengatakan masa menstruasinya tidak teratur dan merasakan sakit saat bersenggama

c. Riwayat kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Timbul gatal pada vagina, nyeri saat bersenggama, sering merasa gejolak panas sehingga berkering
at sehingga tidak nyaman dan sulit tidur, mudah tersinggung, gelisah, dan lekas marah.
b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Klien mengatakan sebelumnya dia tidak mengalami masalah kesehatan seperti TB, hipertensi, Dll
c) Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan keluarganya tidak mengalami masalah ksehatan
d) Riwayat pengobatan :
Klien mengatakan sebelum mengalami menstruasi yang tidak teratur, dia tidak memakai pengobatan
lain
e) Riwayat Bio Psiko Sosial Spirutual
• Biologis : klien mengatakan dia tidak mengalami perubahan biologis
• Psikologis : klien mengatakan dia Mudah tersinggung, gelisah, dan lekas marah padahal biasany
a sabar apalagi setelah anaknya menikah dan pindah sehingga merasa anaknya tidak lagi peduli
dengan dia dan anaknya lebih memikirkan istri dan anaknya, jarang ke rumah, telpon tidak di ang
gap. Sudah merasa suami tidak memperhatikannya lagi suami lebih memperhatikan mobil. Klien j
adi takut jika suami tidak menyukai dia lagi, klien juga sering menolak berhubungan suami istri ka
rena nyeri ketika bersenggama
• Sosial : klien mengatakan dia Mendengar dari tetangga dengan pertambahan usia kehidupan sek
sual berakhir dimana tidak ada gairah lagi, tetangga juga mengatakan akan mulai sakit-sakitan di
bandingkan laki-laki yang selalu terlihat lebih sehat dan gagah.
• Spiritual : Klien mengatakan aktivitasnya spiritualnya baik-baik saja
d. Kebutuhan Dasar
a) Pola makan :
Klien mengatakan nafsu makannya baik baik saja
b) Pola napas : pola nafas klien normal
c) Pola eliminasi : pola eliminasi klien normal
d) Aktivitas :pola aktivitas klien normal
e) Pola tidur : klien mengatakan kalau akhi-akhir ini dia mengalami Sulit tidur
f) Pola seksual : klien mengatakan dia merasakan nyeri saat senggama, klien juga sering menolak ke
tika suami mengajak berhubungan seksual
g) Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : normal
• Kesadaran : normal, SGC=11
h) Antropometri :
• BB : 156 cm
• TB : 69 kg
i) TTV (Tanda-Tanda Vital)
• RR : 20 x/mt
• TD : 130/70 mmHg
• HR : 90 x/mt
• S : 37,2oC
j) Pemeriksaan Persistem
• Sistem Respirasi : normal
• Sistem Reproduksi : menstruasi tidak teratur, nyeri saat senggama, gatal pada vagina
• Sistem Kardiovaskular : normal
• Sistem Neurobehaviour : normal
• Sistem Imun dan Hematologi : normal
• Sistem Integumen : klien mengatakan dia merasakan gatal pada vagina
k) Pemeriksaan Fokus
• Inspeksi : normal
• Palpasi : normal
• Perkusi : normal
• Auskultasi : normal
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah
keperawatan
1 DO:  Usia lanjut Disfungsi seksual
 Nyeri saat  Menurunnya Fungsi
senggama Ovarium
 Gatal pada vagina  Sedikitnya sel telur yang
dilepaskan
DS:  Estrogen dan progesteron
 Sering menolak menurun
saat di ajak  Rahim dan Ovarium
berhubungan mengerut
seksual  Estrogen dan progesteron
 Nyeri saat menurun
senggama  Produksi Cairan Vagina
Berkurang
 Sakit Saat Senggama
 Libido Seks Terganggu
 Tidak terpenuhi
kebutuhan seksual
 Disfungsi seksual
2 DO:  Usia lanjut Gangguan pola tidur
 Merasa gejolak  Menurunnya Fungsi
panas sehingga Ovarium
tidak nyaman  Sedikitnya sel telur yang
dilepaskan
DS:  Estrogen dan progesteron
 Pasien menyatakan menurun
sulit tidur  Rahim dan Ovarium
 Gejolak panas mengerut
sehingga tidak  Klimakterium
nyaman  Perubahan pada organ
reproduksi
 dan tubuh
 Stress Psikologis
 Pola koping tidak efektif
 Ketidakberdayaan
 Cemas dan Gelisah,
Hotflases
 Perasaan tidak nyaman
3 DO:  Usia lanjut Ansietas
 Merasa sedih  Menurunnya Fungsi
karena tak ada Ovarium
yang  Sedikitnya sel telur yang
mempedulikannya dilepaskan
lagi  Estrogen dan progesteron
menurun
 Rahim dan Ovarium
mengerut
DS:  Ansietas
 Gelisah  Klimakterium
 Merasa anak dan  Perubahan pada organ
suami sudah tidak reproduksi dan tubuh
memeperhatikan  Stress Psikologis
 Takut suami tidak  Pola koping tidak efektif
menyukai nya lagi
 Ketidakberdayain
 Mendengar dari
 Cemas dan Gelisah
tetangga jika
 Kurang Pengetahuan
semakin tua
Tentang Proses Penuaan
gejolak seksual
 Informasi Tetangga
berkurang
DIAGNOSA KEPEAWATAN
a. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi seksual
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan produksi keringat yang berlebihan akibat hot flash
c. Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai perjalanan proses penyakit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Disfungsi seksual Setelah dilakukan 1. Ciptakan lingkungan
b.d perubahan perawatan 3x24 jam, klien saling percaya dan
struktur dan fungsi dapat menjalankan aktivitas beri kesempatan kepada
seksual seksual alternatif yang klien untuk
memuaskan dengan kriteria menggambarkan
: Nyeri hilang saat masalahnya dalam kata-
berhubungan, klien tidak kata sendiri
menolak bila diajak 2. Beri informasi tentang
berhubungan suami istri. kondisi individu
3. Anjurkan klien untuk
berbagi pikiran/masalah
dengan pasangan/orang
dekat
4. Diskusikan dengan
klien tentang
penggunaan cara/teknik
khusus saat
berhubungan (misalnya:
penggunaan minyak
vagina)
2. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Tentukan kebiasaan
tidur berhubungan perawatan 3x24 jam, tidur dan perubahan
dengan produksi keseimbangan istirahat dan yang terjadi
keringat yang aktivitas klien optimal KH : 2. Kurangi kebisingan dan
berlebihan akibat Klien dapat lampu saat tidur
hot flash mengidentifikasi teknik 3. Anjurkan klien untuk
untuk memudahkan memakai pakaian yang
tidur, klien dapat tidur. menyerap keringat
4. Anjurkan klien untuk
menghindari makanan
berbumbu, pedas, dan
gorenggorengan,
alcohol
5. Anjurkan klien untuk
menghindari
beraktivitas di cuaca
yang panas
6. Anjurkan klien untuk
mencuci muka saat hot
flashes terjadi
3. Ansietas Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat ketakutan
berhubungan perawatan 3x24 jam, cemas dengan cara pendekatan
dengan yang dirasakan klien dan bina hubungan
ketidaktahuan hilang/berkurang dengan saling percaya
mengenai kriteira klien merasa rileks, 2. Pertahankan lingkungan
perjalanan proses dapat menerima dirinya apa yang tenang dan aman
penyakit Adanya serta menjauhkan
benda-benda berbahaya
3. Libatkan klien dan
keluarga dalam
prosedur pelaksanaan
dan perawatan
4. Ajarkan penggunaan
relaksasi
5. Beritahu tentang
penyakit klien dan
tindakan yang akan
dilakukan secara
sederhana
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Disfungsi seksual 1. Kaji TTV klien S: klien mengatakan dia masih
b.d perubahan 2. Menganjurkan belum mau diajak hubungan
struktur dan fungsi klien untuk seks bersama suami klien
seksual merubah posisi O: klien masih merasakan nyeri
baru saat saat melakukan senggama
berhubungan badan A: masalah belum teratasi
3. Memberikan obat P: intervensi dilanjutkan
antinyeri untuk
klien
4. Kaji adanya
disfungsi seksual
kepada klien
5. Mengajarkan klien
untuk melakukan
teknik non
farmakologi
(pernafasan dalam)
2. Gangguan pola 1. Menganjurkan S: klien mengatakan dia masih
tidur berhubungan klien untuk sulit tidur akibat hot flash
dengan produksi mengatur jadwal O: klien masih merasakan
keringat yang tidur pada klien panas pada tubuhnya akibat hot
berlebihan akibat 2. Menganjurkan flash
hot flash klien untuk tidak A: masalah belum teratasi
memakai baju P: intervensi dilanjutkan
dengan bahan tebal
pada saat
beraktivitas
ataupun pada saat
tidur
3. Kaji keadaan klien
pada saat klien
mengalami hot
flash
4. Menganjurkan
kepada klien agar
pada saat tidur
tidak menggunakan
selimut tebal agar
tidak menimbulkan
keringat yang
berlebihan
3. Ansietas 1 Menyarankan klien S: klien mengatakan bahwa dia
berhubungan agar tidak terlalu masih merasa sedih kalau tidak
dengan takut dengan ada anggota keluarga yang
ketidaktahuan percakapan orang memperhatikannya
mengenai lain O: klien khawatir karena dia
perjalanan proses 2 Memberikan kesan masih kepikiran dengan
penyakit nyaman kepada perkataan tetangganya
klien A: masalah belum teratasi
3 Ajarkan relaksasi P: intervensi dilanjutkan
pada klien
4 Menganjurkan
klien untuk
meluangkan
waktunya untuk
bersama suami
selain melakukan
hubungan intim

Anda mungkin juga menyukai