0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, yang merupakan sikap individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan individu, dan dapat diciptakan jika variabel seperti motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi dikelola dengan baik. Indikator kepuasan kerja meliputi kepuasan terhadap pekerjaan, gaji, promosi, atasan, dan rekan kerja. Teori kepuasan kerja ber
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, yang merupakan sikap individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan individu, dan dapat diciptakan jika variabel seperti motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi dikelola dengan baik. Indikator kepuasan kerja meliputi kepuasan terhadap pekerjaan, gaji, promosi, atasan, dan rekan kerja. Teori kepuasan kerja ber
Dokumen tersebut membahas tentang kepuasan kerja, yang merupakan sikap individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan individu, dan dapat diciptakan jika variabel seperti motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi dikelola dengan baik. Indikator kepuasan kerja meliputi kepuasan terhadap pekerjaan, gaji, promosi, atasan, dan rekan kerja. Teori kepuasan kerja ber
S1 Keperawatan Vera Firdaus S.Psi. MM PENDAHULUAN Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.
Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing
individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya PENGERTIAN KEPUASAN KERJA Herzberg (1959) menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan dua hal yang berbeda. Karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan dissatisfier atau hygienis factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators. Porter (1961) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dlakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan menjadi harapannya Mitchell dan Larson (1987) dalam Luthans (1998:144) mengemukakan pendapatnya bahwa kepuasan kerja adalah hasil persepsi pekerja bagaimana baiknya pekerjaan tersebut menyediakan sesuatu hal yang dipandang sebagai hal penting Organ dan Hamner (1982:287) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan itu, seperti sikap yang lainnya. Ini menunjukkan kumpulan kompleks dari kesadaran (kepercayaan dan pengetahuan), emosi (perasaan, sentimen, evaluasi), dan kecenderungan perilaku Menciptakan kepuasan kerja karyawan adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi/ perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan INDIKATOR KEPUASAN KERJA Warr, Cook, & Wall (1979) menjelaskan ukuran kepuasan kerja sebagai alat yang baik dan mudah dikerjakan oleh karyawan secara psikometri. Indeks kepuasan kerja terpisah antara instrinsik dan ekstrinsik. Indikator kepuasan kerja meliputi; kepuasan terhadap pekerjaannya sendiri, kepuasan terhadap pemberian gaji/honor, kepuasan terhadap promosi diri, kepuasan terhadap atasan, kepuasan terhadap rekan kerja. Hasibuan (2008) menyatakan bahwa indikator kepuasan kerja meliputi; menyenangkan pekerjaannya, mencintai pekerjaannya, moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Ada beberapa cara pengukuran kepuasan kerja Perkembangan teori kepuasan kerja (Job Satisfaction) secara pendekatan psikologis maka diawali dengan teori motivasi atau kebutuhan Maslow yaitu motivasi manusia didasari pada kebutuhan individu masing-masing. Berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan tiap individu manusia maka jika harapan pekerjaan sesuai dengan hati dan cita-citanya akan menciptakan kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dan derajat suka tidak suka dari pekerja terhadap beberapa aspek tentang pekerjaan tersebut. Beberapa implikasi kepuasan kerja yaitu dampaknya terhadap kinerja organisasi diharapkan mempunyai kontribusi yang positif. Dalam tekanan tertentu terhadap pegawai/pekerja maka masih dapat menciptakan kepuasan kerja yang pada akhirnya juga diharapkan kinerja indiviu yang bersangkutan juga meningkat