Anda di halaman 1dari 10

STIKES BHAKTI AL QODIRI

SIKAP, PERILAKU DAN SEMANGAT KERJA


Kompetensi INDIVIDUAL

KOMPETENSI SMART-WORKING MODE


PROFESIONAL

SIKAP KERJA
KUALITAS
KERJA PORTOFOLIO
PERILAKU
KOMPETENSI
KERJA
INDIVIDUAL

BUDAYA
KERJA HARD-WORKING
MODE

Dok : Prof R Andi S, MSc


Sikap (attitude) adalah pernyataan2 evaluatif,
baik menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan mengenai objek, orang, atau
peristiwa
Terdapat 3 komponen sikap :
1. Komponen Kognitif
2. Komponen Afektif
3. Komponen Perilaku
Teori perilaku yang diimplementasikan dalam
kegiatan yang disebut bekerja, harus dijabarkan
menjadi tugas-tugas yang dikombinasikan dalam
pembidangan kerja. Pembidangan kerja yang
mengemban kombinasi tugas-tugas sejenis,
diwujudkan menjadi unit-unit kerja sebagai bentuk
dasar pekerjaan di dalam struktur organisasi/
perusahaan
2. Semangat Kerja

Sense of Belongingness
Team work
Leadership
Herzberg (1959) menyatakan bahwa kepuasan dan
ketidakpuasan merupakan dua hal yang berbeda.
Karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi
dua kategori, yang satu dinamakan dissatisfier atau
hygienis factors dan yang lain dinamakan satisfier atau
motivators.
Porter (1961) menyatakan bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan
hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dlakukan
oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang
sudah diperolehnya dari pekerjaan dan menjadi
harapannya
Mitchell dan Larson (1987) dalam Luthans (1998:144)
mengemukakan pendapatnya bahwa kepuasan kerja adalah
hasil persepsi pekerja bagaimana baiknya pekerjaan tersebut
menyediakan sesuatu hal yang dipandang sebagai hal penting.

Organ dan Hamner (1982:287) menyatakan bahwa kepuasan


kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan itu, seperti
sikap yang lainnya. Ini menunjukkan kumpulan kompleks dari
kesadaran (kepercayaan dan pengetahuan), emosi (perasaan,
sentimen, evaluasi), dan kecenderungan perilaku.
Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-
masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya
karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-
variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi
kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi/
perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan
diterima oleh semua karyawan di dalam suatu
organisasi/perusahaan

Anda mungkin juga menyukai