Anda di halaman 1dari 9

INTENSIF FISKAL PERPAJAKAN

UNTUK PENANAMAN MODAL BIDANG


USAHA TERTENTU DI DAERAH
TERTENTU DAN TAX PLANNING-NYA
KELOMPOK 12
NABELLA FEBRIYANI E2B019328
RIFKI AFVAN HADIARSA E2B019361
NADILA ZULFA E2B019384
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Kepada wajib pajak badan dalam negeri berbentuk perseroan terbatas dan
koperasi yang melakukan penanaman modal pada bidang usaha tertentu
sabagaimana di tetap kan dalam lampiran I peraturan pemerintah No. 1 tahun
2007 dan dan 62 tahun 2008. lampiran II peraturan pemerintah tersebut, dapat
diberikan fasilitas pajak penghasilan:
a. Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah penanaman modal,
di beban kan selama 6 tahun, masing – masing sebesar 5% per tahun.
b. Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat.
c. Pengenaan pajak penghasilan atas deviden yang dibayarkan kepada subjek
pajak luar negeri sebesar 10%, atau tarif yang lebih rendah menurut
persetujuan penghindaran pajak berganda yang berlaku.
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Tambahan 1 tahun: apabila penanaman modal baru pada bidang usaha dilakukan dikawasan
industry dan kawasan berikat.
2. Tambahan 1 tahun : apabila memperkerjakan sekurang-kurangnya 500 orang tenaga kerja
Indonesia selama 5 tahun berturut-turut
3. Tambahan 1 tahun : apabila penanaman modal baru memperlukan investasi atau
pengeluaran untuk infrastruktur ekonomi dan sosial di lokasi usaha paling sedikit sebesar 10
miliar.
4. Tambahan 1 tahun: apabila pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan di dalam negeri
dalam rangka pengembangan produk atau efisiensi produksi paling sedikit 5% dari investasi
dalam jangka waktu 5 tahun
5. Tambahan 1 tahun: apabila menggunakan bahan baku dan atau komponen hasil produksi
dalam negeri paling sedikit 70% sejak tahun ke 4
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Wajib pajak yang mendapat fasilitas yang dimaksud di atas sebelum
lewat jangka waktu 6 tahun sejak tanggal pemberian fasilitas tidak boleh
menggunakan aktiva tetap yang mendapatkan fasilitas untuk tujuan
selain yang diberikan fasilitas. Untuk mendapatkan fasilitas tersebut
wajib pajak harus mengajukan surat permohonan kantor pelayanan
pajak (KPP)
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Sebagai kelengkapan surat permohonan melampirkan dokumen yang
harus dilampirkan adalah:
1. Foto copy surat persetujuan penanaman modal beserta rinciannya
yang diterbitkan oleh kepala BKPM
2. Foto copy peta lokasi di daerah terpencil
3. Foto copy laporan keuangan PT X terakhir (pemohon)
4. Pernyataan mengenai keadaan prasarana ekonomi dan sarana
transportasi umum masing – masing lokasi.
KETIDAK PASTIAN HUKUM DALAM
PEMBERIAN FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Pemerintah seharusnya lebih responsif dalam memberi kemudahan
pemberian izin usaha dan termasuk perpajakan, meninggalkan cara –
cara lama yang biro kratis yang menimbulkan high cost economy.
Kebijakan terpadu hanya berlaku untuk perizinan non tax di tingkat
pemerintah daerah setempat. Bila negara – negara sudah berbenah diri
memberikan insentif yang atraktif untuk bersaing dengan negara lain
dalam menarik investasi, negara kita malah masih memelihara kebijakan
yang kontraproduktif terhadap prinsip demokrasi modern yang kita
ingin usung.
Tax planning yang direkomendasikan
A. Kelengkapan dokumentasi dan administrasi
• Setelah invevstor mendapatkan surat persetujuan penanaman modal
beserta rinciannya yang diterbitkan oleh Kepala BPKM, dan NPWP
telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP),maka sebaiknya
Investor secepatnya mengurus Surat Persetujuan Penetapan Daerah
Tertentu di KPP setempat dengan melalui tahapan-tahapan yang
dijelaskan diatas.
• Jangan pernah meremehkan tambahan dokumen yang diminta oleh
focus untuk memperkuat upaya hukum bagi pemberlakuan PMK No.
83/PMK.03/2009 terhadap unit usaha yang dimohonkan
Tax planning yang direkomendasikan
B. Penyambutan dan Pelayanan yang ramah, memberikan pelayanan yang optimal dan
positif terhadap fiskus,termasuk aparat pajak yang melakukan survei lapangan serta
melakukan pendampingan pada saat turun ke lapangan dan menjalin kerjasama yang
positif dengan harapan akan mendapatkan hasil yang memuaskan ,khususnya bagi
wajib pajak.
C .Menjaga Hubungan dan Komunikasi yang Baik
• Dalam menangani pengurusan tersebut harus dibentuk tim pelaksana sebagai bagian
dari risk management (team sukses) dari perusahaan. Tim pelaksana dikordinasikan
oleh tax manager dengan tim operasional lapangan perusahaan yang bersangkutan.
• Melakukan pemantauan atau monitoring secara ketat perkembangan hasil survei
lapangan yang dilakukan oleh fiskus dengan melakukan semacam “ rekonsiliasi “ yang
dikomunikasikan dengan aparat pajak yang melakukan survei lapangan unit usaha,
sehingga kesepakatannya dapat diterima oleh kedua pihak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai