Pkpa Stifar 2018
Pkpa Stifar 2018
RS umum
Berdasarkan Berdasarkan RS tipe B
Pelayanan fasilitas dan
kemampuan
RS khusus pelayanan,
Rumah Sakit. RS tipe C
RS tipe D dan
RS tipe D
pratama
Tipe RS Berdasarkan Permenkes RI no 56 tahun 2014
Tenaga Medis :
Tenaga Medis :
Tenaga Medis :
C Tenaga Kefarmasian :
Tenaga Medis :
a. 4 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b. 1 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar.
RS Tenaga Kefarmasian :
Tipe a. 1 orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
D b. 1 apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu oleh paling
sedikit 2 TTK
c. 1 orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang
dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan
dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan
beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
Pemantaua
n terapi Seleksi
obat / PTO Perencanaan
Pendokumentasian
pengadaan
Pemberian Penyimpanan
penyaluran pemesanan/peresepan
(dispensing)
persiapan pencatatan
(preparing) (transcribe)
Pendistribusian
PROFIL RSISA
SEJARAH RSISA
Berawal atas bantuan pemerintahan Belanda
tahun 1970 berdiri Health Centre (Pusat
Kesehatan Masyarakat) dengan 14 tempat tidur
menjadi RSI & FK adalah Gagasan Pangdam VII
Dip-Brig. Jend. M Sarbini kepada Kol dr. Soetomo
Bariodipoero dan Ka. Kesdam VII Dip Kol dr.
Soehardi. Saat ini jumlah tempat tidur 400 tempat
tidur. Berlokasi di Jl. Raya Kaligawe Km. 4
Semarang Jawa Tengah.
1 Januari 1970 s.d Juni 1972 masa pembangunan
awal. Meskipun belum selesai pembangunan fisik
gedung namun pada 17 Agustus 1971 telah
diresmikan oleh Yayasan Badan wakaf Sultan Agung.
Sumitomo
Sumitomo shoji,
shoji, tokyo,
tokyo, Co.CV.
Co.CV. Sapto
Sapto Argo
Argo Puro
Puro
dan
dan Pabrik
Pabrik Rokok
Rokok Sukun
Sukun Kudus
Kudus memberi
memberi bantuan
bantuan 44
VIP
VIP dan
dan diresmikan
diresmikan 20
20 Mei
Mei 1973
1973
23
23 Oktober
Oktober 1975
1975 ditetapkan
ditetapkan RS
RS Tipe
Tipe C
C (SK
(SK Men.
Men.
Kes.
Kes. RI
RI no.
no. 1024/Yan.Kes/1.0/75
1024/Yan.Kes/1.0/75
88 Januari
Januari 1992
1992 RS
RS Sultan
Sultan Agung
Agung Menjadi
Menjadi RSI
RSI
Sultan
Sultan Agung
Agung
RSI-SA era 70 an
AKREDITASI
Makna Bentuk:
Bulan merah berarti lambang
kesehatan islam
Makna Warna:
Hijau melambangkan kesembuhan
dan kedamaian
Putih melambangkan kesucian
Merah melambangkan semangat
hidup
VISI
Rumah Sakit Islam Terkemuka Dalam Pelayanan
Kesehatan, Pendidikan Dan Pembangunan
Peradaban Islam Menuju Masyarakat Sejahtera
yang Dirahmati Allah
MISI
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Selamat Menyelamatkan
Dijiwai Semangat Mencintai Allah Menyayangi Sesama,
2. Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan Dalam Rangka
Membangun Generasi Khaira Ummah,
3. Membangun Peradaban Islam Menuju Masyarakat Sehat
Sejahtera Yang Dirahmati Allah.
MEANING STATEMENTC
BERKHIDMAT MENYELAMATKAN
UMAT
MENCINTAI ALLAH
MENYAYANGI SESAMA
NILAI
• Intergritas
• Profesional
• Kasih sayang
• Kerja sama
• Inovatif
Tujuan RSI Sultan Agung
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Islami.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan masyarakat
c. Terselenggaranya pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi khaira
ummah
d. Terwujudnya Rumah Sakit untuk pendidikan kedokteran dan kesehatan islam yang
berkualitas B plus untuk 5 tahun ke depan dan A untuk 10 tahun kedepan.
e. Terselenggaranya silaturahim dan jejaring dengan pusat-pusat pengembangan ilmu
kedokteran & kesehatan dan RSI di seluruh dunia.
f. Terselenggaranya silaturrahim yang intensif dengan masyarakat dan partisipasi aktif
dalam upaya membangun masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.
Layanan RSI Sultan Agung
Semarang Eye Center
• Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung, menempati
ruangan khusus yang representatif, dengan pelayanan terpusat, pengguna
layanan SEC akan mendapatkan pelayanan "One Stop Service" dimulai
pemeriksaan awal, pengobatan, konsultasi tindakan operatif, apotek dan
optik yang berada dalam satu lokasi.
UROLOGY CENTER
Merupakan pelayanan klinik spesialis terpadu yang terletak di tiga gedung yakni
gedung MCEB, gedung A ITH RSI Sultan Agung dan gedung D RSI Sultan Agung.
Klinik-klinik yang terletak di gedung MCEB RSI Sultan Agung terdiri dari Klinik
Spesialis Penyakit Dalam, Klinik Spesialis Anak, Klinik Spesialis Penyakit Syaraf, Klinik
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Klinik Konsultasi Psikologi, Sultan Agung Eye
Center, Sultan Agung LASIK Center, Medical Chek Up.
Terletak di Gedung A ITH RSI Sultan Agung terdiri dari Klinik Spesialis Gigi dan Mulut
/ Sultan Agung Dental Care, serta
Terletak di Gedung D RSI Sultan Agung Klinik Spesialis Bedah, Klinik TB DOTS, Klinik
Konsultasi Gizi, Klinik Andrologi, Klinik Kesehatan Jiwa, Sultan Agung ENT Center,
skin center.
Sultan Agung Medical Rehabilitation Center
(SAMC)
Sultan Agung Oncology Center adalah unit pelayanan terpadu RSI Sultan
Agung yang bertujuan mengendalikan pertumbuhan sekaligus mengobati
kanker dalam tubuh.Dalam usahanya Sultan Agung Oncology Center
memberikan terapi obat-obatan, bedah dan radiotheraphy. Sultan Agung
Oncology Center menawarkan fasilitas layanan klinik Rawat Inap dan
Rawat Jalan berfokus pada Kanker Payudara ; Kanker Paru-paru ; Kanker
Kepala & Leher ; Kanker Gastrointestinal (Usus dan saluran pembuangan) ;
Kanker Kandungan & Genitourinari dan Limfoma.
Sultan Agung Cardiac Center (SCC)
MISI
• Mengembangkan pelayanan
VISI kefarmasian yang optimal.
• Mengembangkan pelayanan MOTTO
Rumah Sakit Islam terkemuka
dalam pelayanan kefarmasian kefarmasian untuk pendidikan bagi memberikan pelayanan
yang berorientasi pada jaminan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung kefarmasian yang profesional
mutu menuju masyarkat sehat dan lembaga pendidikan lainnya. dan bermutu.
sejahtera yang dirahmati Allah • Mengembangkan pelayanan untuk
SWT. penelitian dan pengembangan ilmu
kefarmasian sesuai dengan standar
kompetisi yang ada.
TUJUAN IFRS RSI SULTAN
AGUNG
a. Melaksanakan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun gawat darurat, sesuai
dengan keadaan pasien, maupun fasilitas yang tersedia.
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi yang profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan
etika profesi.
c. Memberikan informasi dan edukasi bagi pasien dan tenaga kesehatan lain.
d. Memberikan informasi mutakhir tentang perbekalan farmasi kepada tenaga kesehatan yang lain.
e. Menjalankan pengawasan perbekalan farmasi berdasarkan aturan yang berlaku.
f. Melakukan dan memberikan pelayanan bermutu melalui analisa telaah dan evaluasi pelayanan.
g. Mengawasi dan memberikan pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan
h. Mengadakan penelitian dibidang farmasi dan peningkatan metoda.
STRUKTUR ORGANISASI
IFRS SULTAN AGUNG
Direktorat Pelayanan
Ka.Instalasi Farmasi
APJP
• APOTEKER = 14 orang
• D3 FARMASI = 28 orang
• ASISTEN APOTEKER /SMF = 16 orang
• RESEPTIR = 3 orang
• Tenaga Admiinistrasi dan SMK = 7 orang
Decision-
Entrepreneur
maker
Communicat
Research
or
9star
Pharmacy
Teacher Manager
Life-Long
Leader
Learner
1. CARE-GIVER
Sarana Farmasi, terdiri dari: Sarana Farmasi yang ada di RSI Sultan
• 1) Ruang Kantor/Administrasi Agung
Seleksi
Pemantauan terapi obat / Perencanaan
PTO
Pendokumentasian pengadaan
(mutu dan safety pasien)
Penerimaan
Distribusi ke pasien
penyimpanan
Peresepan
/prescribing
Pendistribusian
logistik farmasi ke
depo farmasi
1. SELEKSI OBAT
• RSI. Sultan Agung mempunyai formularium obat secara resmi dan sesuai
prosedural pada tahun 2011.
Perencanaan obat adalah tahapan dalam merencanakan obat yang digunakan dalam pelayanan
kefarmasian.
1. Metode konsumsi
2. Metode epidemiologi
3. Metode kombinasi
Perencanaan obat di RSI.
Sultan Agung
• Perencanaan obat yang digunakan di RSI. Sultan Agung adalah mengacu pada metode
konsumsi dan Metode epidemiologi namun lebih condong ke metode konsumsi.
• Metode epidemiologi di RSI. Sultan Agung biasanya digunakan pada saat ada wabah
penyakit tertentu.
3. Pengadaan Obat
Pengadaan obat adalah suatu kegiatan dalam mengadakan obat / kegiatan pembelian perbekalan farmasi.
1. Sistem tender
2. Sistem penunjukan
3. Sistem just in time / pembelian langsung
4. Produksi
5. Hibah
Pengadaan obat di RSI.
Sultan Agung
1. Jumlah barang
2. Nama barang
3. Nomer batch
4. Expired
5. Stabilitas
6. Kondisi fisik
Logistik Instalasi Farmasi RSI Sultan Agung melakukan penerimaan berdasar
kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang
tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Semua dokumen terkait penerimaan barang telah di dokumentasikan dan
tersimpan dengan baik.
5. Penyimpanan Obat
Penyimpanan obat adalah kegiatan untuk menyimpan obat yang ditujukan untuk keamanan obat dan
sesuai prosedur penyimpanan obat.
• Penyimpanan psikotropika disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci satu pintu.
Penyimpanan obat berdasarkan stabilitas :
Pesanan yang diterima oleh logistik farmasi di catat atau di entry di komputer
sebagai data pemesanan.
7. Peresepan
4. Sistem kombinasi
DISTRIBUSI obat di RSI.
Sultan Agung
• SISTEM DISTRIBUSI FARMASI RAWAT
JALAN menggunakan Individual
prescription atau peresepan perorangan
Depo
Depo
Farmasi
Farmasi
Handling
Jantung
Sitostatika
IFRS Terbagi
Menjadi 11 Depo IFRS
Farmasi Logistik
Depo R.Inap
Sentral
Farmasi
Depo Depo
Farmasi Farmasi
IGD SEC
Depo
Depo Farmasi
Farmasi R.Jalan &
ICU R. Inap
gd.D
Garis Koordinasi Penjab
Pelayanan Farmasi Rawat Jalan
Penjab Pelayanan
Farmasi R.Jalan
Pelayanan dilakukan setiap hari senin – minggu selama 24 jam untuk rawat inap. Melayani
bangsal syifa , bangsal atfhal, bangsal ma’ruf
• Depo farmasi gedung D rawat inap melakukan pelayanan hari senin-sabtu dibagi menjadi
3 shift yaitu
6.Membantu pengetiketan obat dan alkes (hasil etiket dicek kembali oleh petugas farmasi).
DEPO FARMASI IGD
Depo farmasi IGD melayani pelayanan R/ gawat darurat dan pembelian obat
secara langsung, serta melayani resep rawat jalan poli saraf, poli gigi&mulut dan
poli obgyn serta melayani resep rawat jalan yang lainnya jika sudah tutup.
• Depo ini melayani resep pasien rawat jalan dan rawat inap.
• Depo GMCE rawat jalan melayani resep pasien dari poli anak, poli penyakit dalam
• Jumlah petugas 1 orang/ shift
• Pelayanan terdiri dari
Pagi : 07.00-14.00,
F1 : 09.00-16.00
F4 : 10.00-17.00
Siang : 14.00-21.00
: 08.00-13.00
: 07.00-12.00 5 JAM
: 09.00-14.00
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
DI GMCE RAWAT JALAN
penyimpanan.
• Depo GMCE rawat inap berada dilantai 5
Depo farmasi inap GMCE melayani resep rawat inap GMCE
saja
• Pelayanan dilakukan :
• Shift 1 : Pukul 07.00 -14.00
• Shift 2 : Pukul 10.00-17.00
• Shift 3 : Pukul 14.00 -21.00
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI
GMCE RAWAT INAP
F1 : 09.00 – 16.00
Penjab
Pelayanan
Farmasi R. Inap
KIO/KIA DITERIMA MELALUI E- KIO/KIA DICETAK BESERTA ETIKET RESEP DITELAAH KEMBALI
PRESS RESEP DISIAPKAN DAN DIBERI ETIKET
MELAKUKAN TELAAH RESEP
3.Membantu pengambilkan obat/alkes antar depo farmasi jika terjadi kekurarangan/ kekosongan
obat ataupun alkes
4.Membantu menata obat sesuai dengan alfabetis, sesuai bentuk sediaan dan kestabilan
penyimpanan.
• shift 1 : 07.00-14.00
Alur Pelayanan di ICU
2.Membantu mengambil obat dan alkes ke depo farmasi lain jika obat atau
alkes yang dibutuhkan tidak tersedia di farmasi ICU.
4. Membantu menata obat dan alkes di ruang farmasi yang ada di ICU
5.Membantu mengembalikan alkes dan obat yang di retur dari ruangan ICU.
Depo Farmasi Handling Sitostatika
Depo farmasi handling sitostatika melayani pelayanan resep pasien yang akan menjalani kemoterapi.
Pelayanan dilakukan setiap hari senin - sabtu dengan 1 shift 09.00- selesai
Jumlah petugas: 3 orang
DEPO FARMASI HANDLING CYTOS
• TAHAP PERSIAPAN • TAHAP AKHIR
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Pakai APD sesuai prosedur
1.Keluarkan keranjang berisi obat
yang telah direkonstitusi
3. Hidupkan lampu UV pada LAF selama 10
menit 2.Ambil obat dan masukkan ke box
4. Lakukan desinfeksi LAF dengan alkohol 70% khusus masing-masing bangsal
5. Siapkan meja kerja dengan memberi alas 3.Lakukan serah teerima dengan
underpaed
alkohol 70%
6. Siapkan plastik warna ungu di dalam LAF
4.Hidupkan lampu UV selama 10
• TAHAP PENCAMPURAN menit
1. Ambil keranjang obat berisi obat dan alkes 5.Tinggalkan APD sesuai prosedur
2. Campurkan obat ke dalam infus yang cocok 6.Cuci tangan sesuai prosedur
sesuai prosedur
3. Masukkan obat yang telah direkonstitusi ke
dalam keranjang obat
Penjab
Logistik
Farmasi
DEPO
FARMASI
LOGISTIK
BANGSAL
FARMASI
RADIOLOGI
HEMODIALISA
BAGIAN CSSD
Perbekalan farmasi
Permintaan perbekalan
disiapkan sesuai
farmasi dari depo farmasi, permintaan
bangsal dan bagian lain
Pengecekan
perbekalan farmasi
Didistribusikan ke depo
Input data farmasi atau bagian depo
mengambil ke logistik farmasi
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI DEPO
LOGISTIK FARMASI
farmasi SEC, depo farmasi ICU, depo farmasi IGD, depo framasi O.K).
3.Membantu menyiapkan obat,alkes dan BMHP sesuai permintaan dari bangsal dan Unit
Lain(IGD,OK,Laborat,Rontgen,Kamar jenazah,dll).
4.Membantu menata obat sesuai letak obat berdasarkan metode FEFO dan FIFO.
5.Membantu melabeli obat-obat NORUM dan HIGH ALERT.
Depo Farmasi OK
POSYANDU
PKMRS (SIARAN RADIO)
PIO DI POLI RAWAT JALAN
PTO
VISITE KE BANGSAL
KRITIK DAN SARAN UNTUK
DEPO FARMASI DI RSI
SULTAN AGUNG
FARMASI GMCE RAWAT JALAN
KRITIK :
• Tempat peracikan ada dibawah AC sehingga menimbulkan lebih banyak obat yang hilang.
• Terbatasnya tempat untuk menata dan menyimpan stok obat, dan masih bercampurnya obat
untuk depo jantung.
SARAN :
• Tempat penyimpanan obat sebaiknya diletakkan didepo masing-masing agar tidak terjadi
• Sebaiknya tempat peracikan obat diberikan tempat yang khusus dan penambahan exhouse.
FARMASI GMCE RAWAT INAP
KRITIK :
• Depo rawat inap yang terlalu sempit menyebabkan penataan obat tidak
rapi, sehingga penataan obat dalam 1 kotak terdapat 2/lebih macam obat.
• KRITIK :
Depo farmasi yang terbuka, sehingga dalam penyiapan obat
terlihat oleh pasien.
• SARAN :
sebaiknya dibuat ruangan tersendiri untuk menyimpan stok obat
jantung dan menyiapkan obat.
FARMASI ICU
• KRITIK :
Jadwal Petugas ICU hanya ada satu shift yaitu shift pagi.
• SARAN :
Perlu petugas farmasi yang standby 24 jam atau dibuat 3 shift diruang
ICU untuk melakukan kegiatan pelayanan dikefarmasian didepo ICU
agar pelayanan lebih optimal, meminimalisir kehilangan obat/alkes.
FARMASI LOGISTIK
KRITIK :
• SARAN :
• Perlu ruangan khusus (Ruangan bersih dan terpisah) untuk produksi obat (ex :
produksi kapsul CaCo3)
FARMASI OK
KRITIK :
• Saran kepada petugas anastesi agar tertib dalam mengisi form BMHP dan
anastesi yang telah disediakan agar menghindari kekeliruan dalam
pendokumentasian sediaan yang telah digunakan
FARMASI HANDLING SITOSTATIKA
• KRITIK :
Tidak ada tempat almari untuk meletakan barang digudang
sehingga barang terlihat berantakan.
• SARAN :
Tidak ada pintu penghubung antara tempat penyiapan obat dan
ruang untuk pemakaian APD, perlu diberikan pintu agar
petugas tidak keluar masuk melewati 2 pintu antara ruang
peyiapan dan ruang ganti.
FARMASI RAWAT INAP
KRITIK :
SARAN :
Ileus Mekanik/Ileus
Obstruksi Obstruksi
- Strangulasi - Sederhana
- Invainasi - Strangulasi
- Sumbatan lumen . Hernia
. Invaginasi
. Adhesi
. Volvulus
. Cacingan
Sistemik Serangan kolik
- Hipovolemia - Nyeri perut berkala
- Syok - Mual/ muntah
- Oliguria - Gelisah
- Gangguan elektrolit - Hiperperistalsis
Perut kembung
- Kelebihan cairan usus
- Kelebihan gas dalam usus
Gejala dan Tanda
- Serangan kolik, mual, muntah
- Obstipasi, tidak ada flatus
- Oliguri
- Perut kembung: adakah bekas operasi, adakah hernia
- Hiperperistalsis
- dehidrasi
Penanggulangan
- Rehidrasi
- Operasi
- Perbaikan elektrolit
KASUS
Pada kasus ini terapi yang digunakan telah sesuai dengan prosedur penanganan ileus obstruktif.
Namun kondisi pasien pasca oprasi tidak menunjukan hasil yang baik dan cenderung menurun seperti kadar
SO2%, Hb, Hct, BE b, HCO3 dan TCO2
Dan pasienpun akhirnya memilih berada disamping Allah SWT
Nyonya H 68 tahun masuk dari IGD ke baitul izzah 2 A.3 tanggal masuk
4/5/18 dengan diagnosa IHD, DM tipe II dengan keluhan sesak nafas
IHD (Ischemic Heart Disease)
Penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung,
disebabkan oleh abnormal arteri koroner (aterosklerosis dari arteri koroner)
DM (Diabetes Melitus)
Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah
akibat gangguan sekresi insulin.
Analisis SOAP
Subjek
Data Pasien
Nama : Nyonya H
Usia : 68 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 31-12-1950
No.RM : 01343976
Tanggal MRS : 04-05-2018
Ruang rawat: Baitul Izzah 2
Diagnosis : DM tipe II, IHD
Objektif
Tgl 4/5 5/5 6/5 6/5 6/5 6/5 7/5 7/5 8/5 9/5
(20.30) (5.00 (05.00) (18.15) (18.30) (21.00) (07.00) (20.00) (05.00) (05.00)
)
TD 160/80 140/ 170/10 220/12 220.12 136/70 160/11 160/10 160/12 220/14
(mmHg) 90 0 0 0 0 0 0 0
RR 22 22 30 30 32 35 30 25 37 35
(x/menit)
N 104 82 96 123 119 84 93 104 130
(x/menit)
Tgl 9/5 10/5 10/5 10/5 11/5 13/5 14/5 15/5 15/5 16/5
(11.50 (05.00) (07.00) (13.30) (20.15) (19.45) (05.00) (05.00) (05.50) (05.00)
)
TD 220/1 210/11 188/96 153/83 188/99 204/94 160/80 185/11 184/11 140/70
(mmHg) 40 0 0 0
RR 35 26 42 31 15 39 27 32 30 20
(x/menit
)
N 130 132 125 104 89 90 108 124 124 90
(x/menit
)
S 39 36 36 36 36 36,7
(˚C)
Parameter 4/5 5/5 6/5 10/5 Nilai Normal
HBsAg +
Nama Obat Regimen Rute 4/ 5/ 6/ 7/ 8/ 9/ 10/5 11/5 12/ 13/5 14/ 15/ 16/ 17/
Dosis 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
omeprazole 2x1 Iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ezelin 1x10 u Iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Parasetamol 3x500mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Humalog 3x10 u √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Humalog 3x8 u √ √ √ √
Clopidogrel 1x75mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Furosemid 1x2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nama Obat Regimen Rute 4/ 5/ 6/ 7/ 8/5 9/ 10 11/5 12/ 13 14 15/ 16/5 17/5
Dosis 5 5 5 5 5 /5 5 /5 /5 5
Spironolacton 3x50mg Iv √ √ √ st
op
Spironolacton 1x25mg Iv √ √ √ √ √ √ √ √ √
ISDN 3x5mg Iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Aspilet 1x80mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Alprazolam 1x0,5 Po √ √ √
Cefixim 2x200mg √
Amlodipin √ √ stop
RL Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Asessment
11. Cedocard (ISDN) : pusing, sakit kepala, ruam, gatal-gatal, sesak dada, sulit bernapas.
17. Alprazolam : perasaan depresi, nyeri dada, jantung berdebar, kejang, kencing sedikit.
20. RL : infeksi daerah injeksi, flebitis di daerah injeksi, peningkatan volume cairan.
- DRP interaksi obat :
• Furosemid + spironolacton : menyebabkan menurunnya serum potasium
Plan
1. Penurunan kalium yang terjadi maka perlu dilakukan pemantauan kalium
2. Disarankan kepada dokter untuk memberikan terapi hepatitis B seperti lamifudin, adefovir dan
entecavir ( panduan tatalaksana infeksi hepatitis B kronik, 2016)
3. Pada data lab menunjukkan SGOT dan SGPT tinggi sehingga disarankan pemberian curcumin
sebagai hepatoprotektor
4. Disarankan pemberian allopurinol untuk mengatasi hiperurisemia yang dialami pasien (dipiro.9:6.
2015)
5. Disarankan untuk melakukan kultur bakteri
KIE
Nyeri dada 5 5 5 3 2 2
BAK + + + + +
BAB - - + - +
Objek
TTV 19/05 20/05 21/05 22/05 23/05 24/05 24/05 24/05
(07.30) (13.45) (16.30) Normal
TD (mmHg) 115/75 108/84 140/90 130/90 130/80 121/81 183/103
90-140/60-90
N (x/menit) 89 84 82 80 80 75 102 34
60-80
Takikardi
(>100)
RR (x/menit) 24 24 26 26 26 20
16-20
HDL 58 27-67
BTA (Sputum) - -
• Data Pengobatan
• Lanjutan
Perhitungan
= 30,075 mL/min
Stadium
Stadium GFR (ml/min/1,73 m2) Keterangan
1 ≥ 90 GFR normal/meningkat
Do yang digunakan : 3 x 10 iu
• A.KASUS
Nama : Ny. Retno martini
Umur : 34 th.
MRS : 17 mei 2018
• Anamnese
pasien masuk rumah sakit tanggal 17 mei 2018 dengan
keluhan merasa kencang pada perut. Pasien sedang hamil
37 minggu. Pasien didiagnosa PEB dan anemia ringan.
Penyelesaian SOAP
• Subjektif
Nama : Ny. Retno martini
Umur : 34 th.
MRS : 17 mei 2018
• Keluhan : perut merasa kencang
• Diagnosa : PEB, anemia ringan
OBJEK
Ureum 10 - 50 15
Rute
17/05/18 18/05/18 19/05/18
Infus RL 20 tpm √ √ √
Inj. asam tranexamat 500 mg/8 jam i.v √ √
Inj. cefotaxime 2 g/24 jam i.v √ √ √
Ketoprofen supp 100mg/8jam i.v √ √ √
Inj. MgSo4 20% 1 g/jam s.p √
dopamet 250 mg/8 jam p.o √ √ √
Inj. B lasix/ 40mg24jam i.v √ √ √
Kalnex i.v √
Inj dexametason i.v √
Transfusi darah 2 PRC i.v √
ASSESMENT
• Dilihat dari data laboratorium
1. TD meningkat karena adanya penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh
darah menyempit, maka akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan
aliran darah ke janin akan berkurang.Pasien didiagnosa PEB (Preeklampsia
berat) sehingga pasien diberi dopamet
2. Hemoglobin merupakan komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi
O2 dan CO2. sedangkan Hematokrit berfungsi untuk mengukur sel darah
merah. Pada pasien terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit
menandakan anemia. Sehingga pasien dilakukan transfusi darah.
3. Penggunaan antibiotik diharuskan dalam pasca bedah, yaitu antibiotik
golongan sefalosporin generasi ketiga (cefotaxime). Selain itu dilihat juga dari
hasil lab pasien yang menunjukan leukosit yang tinggi sehingga perlu diberi
antibiotik.
4. Dari hasil lab diketahui bahwa kadar klorida tinggi sehingga diberi furosemid
karena furosemid bekerja meningkatkan ekskresi dari klorida
• Tranexamat Injeksi digunakan sebagai fibrinolitik mencegah perdarahan pasca operasi.
• Ketoprofen supp digunakan sebagai analgetik antipiretik yang bekerja dengan cara
menghambat produksi prostaglandin yang merupakan zat penyebab munculnya nyeri,
radang, atau demam.
• MgSO4 merupakan pilihan pertama untuk mengatasi kejang pada preeklamsia.
DRP
Pasien Tn.S datang ke IGD Rs.Sultan Agung Semarang pada tanggal 15 mei
2018 jam 14.00 dengan keluhan 2 hari post jatuh, nyeri pada lengan kanan,
memar, sulit digerakan, bicara pelo. Diagnosa awal Hipertensi, SNH (stroke
non Hemoragik). Setelah dilakukan hasil laboratorium pasien mengalami
dislipidemia, dan hiperurisemia. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
SUBYEKTIF
SUBYEKTIF
• Nama : Tn. S
• Umur : 78 Tahun
• BB : 65 kg
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Tgl masuk : masuk IGD tanggal 15 mei 2018 jam 14.00 .
• Tgl keluar : 20 Mei 2018
• Keluhan : 2 hari post jatuh, lengan kanan nyeri, memar, sulit digerakan,
bicara pelo
• Riwayat Penyakit : Hipertensi
T (⁰C) 37,7 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
RR 18-22 20 18 12 15 18 11 20 19 20 16 14 20 21 21 19 20
(x/men
it)
HR 60-80 98 87 72 59 74 84 70 74 69 71 92 87 74 74 72 69
(x/men
it)
Td 120/80 194 175/8 187/ 134/ 197/ 208 200/ 186/ 242/ 168 106 156/ 160 153/ 180 142/
(mmH /95 8 100 72 97 /94 96 89 121 /91 /75 76 /68 71 /90 62
g)
SPO2 98 98 100 100 100 97 99 95 100 100 100 99 100 100 100 100
%
Keluha Siang :Bahu terasa sakit Nyeri pinggang, Badan terasa Nyeri pada tangan - -
n Malam : lengan kanan skala nyeri 6 lemas, malam hari kanan, skala nyeri
masih sakit, kemerahan keluhan susah 6
tidur
Data Laboratorium
Jenis Nilai normal Hasil Ket
Hematologi
Darah rutin 1
Hemoglobin 13,2-17,39 g/dl 13,7 Normal
Hematokrit 33-45 % 39,8 Normal
Leukosit 3,8-10,6 ribu/uL 15,14 Tinggi
Trombosit 150-440 ribu/uL 206 Normal
Golongan darah - B -
Kimia
Gula darah sewaktu 75-110 mg/dl 107 Normal
Kolesterol <200 mg/dl 260 Tinggi
Trigliserid <160 mg/dl 122 Normal
Uric acid 3,5-7,2 mg/dl 7,5 Tinggi
Ureum 10-150 mg/dl 60 Normal
Kreatinin darah 0,7-1,3 mg/dl 1,79 Tinggi
Na,K,Cl
Natrium 135-147 mmol/L 137,9 Normal
Kalium 3,5-5 mmol/L 4,40 Normal
Cloride 95-105 mmol/L 103,5 Normal
Terapi Penggunaan Obat
Penggunaan obat Aturan 15-5-18 16-5-18 17-5-18 18-5-18 19-5-18 20-5-18
pakai P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M
Infus RL 20 tpm √ √ √ √ √
Amlodipine 10 mg (tab) √
Irbesartan 300 mg (tab) √
Citicoline (injeksi) √
Asam mefenamat 500 mg 3x1 √ √ √ STOP
Miniaspi 80 mg 1x1 √ √ √ √ √ √
Mecobalamin 500 mcg 1x1 √ √ √ √ √ STOP
Clopidogrel 75 mg 1x1 √ √ √ √ √
Ketorolac (injeksi) 2x1 √ STOP
Citicoline (injeksi) 2x1 √ √ √ √ √ √ √ STOP
Simvastatin 20mg (tab) 1x1 √ √ √ √ √ √
Allopurinol 100mg (tab) 1x1 √ √ √ √ √
Miniaspi 80 mg 1x1
Simvastatin 20 mg 1x1
Amlodipine 10 mg 1x1
Diltiazem 30 mg 1x1
ASSESMENT
TANDA- TANDA VITAL
Asam mefenamat obat NSAID digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan.
Miniaspi mengandung asam asetil salisilat/ aspirin sebagai antiplatelet untuk mecegah
terbentuknya trombus mekanisme kerja menghambat agregasi platelet.
Mecobalamin mengandung vitamin B12 berfungsi untuk memperbaiki fungsi saraf.
Clopidogrel sebagai antikoagulan digunakan mencegah terbentuknya trombus lebih
lanjut dengan mekanisme kerja menghambat adenosin diphospat. Aktivasi faktor
sehingga menghambat protombin menjadi trombin sehingga tidak terbentuk benang
fibrin.
Ketorolac obat gol NSAID digunakan untuk mengurangi nyeri sedang-berat.
Simvastatin obat golongan statin digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Allopurinol digunakan untuk menurunkan kadar asam urat.
ANALISA PENGGUNAAN OBAT