Batu Stuvit
Batu Kalsium
o.k ISK
70-80%
Komposisi
Batu
Supersaturasi
• kelarutan suatu produk > titik endapannya =
supersatu-rasi
• Faktor presipitasi yaitu ↓ volume urin, ↑ ekskresi Ca,
oksalat, fosfat, dan as. Urat, dan perubahan pH urin
• Kalsium, oksalat dan fosfat merupakan senyawa pemb
BSK
Nukleasi dan pembentukan kristal, agregasi dan retensi
• Nukleasi → suatu proses untuk pembentukan Kristal padat
• Kristal yang terkandung di dalam urin presipitasi membentuk
inti batu/nukleasi aggregasi menarik bahan-bahan lain
kristal semakin besar menempel pada epitel saluran kemih
• kristal kalsium oksalat yang menyebabkan kerusakan sel →
plak subepitelial → nefrokalsinosis dan agregasi → tubulopati
alu berakhir dengan gagal ginjal
Matriks core
• Kondisi metastable dipengaruhi : suhu, PH
larutan, koloid didalam urine, konsentrasi
solute dalam urine, laju aliran urine, atau
korpus alienum di dalam saluran kemih yang
bertindak sebagai inti batu.
Kelainan genetik
- Sistin
- Xantin
Obat
- Allopurinol/oxypurinol
- Amoxicillin/ampicillin
- Ceftriaxone
- Quinolones
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi : Berdasarkan Ukuran :
•Kaliks ginjal (superior, medial, inferior) •5 mm
•Pelvic renal •5-10 mm
•Ureter proksimal atau distal •10-20 mm
•Buli •>20 mm
Penyakit yang berhubungan dengan pembentukan batu Abnormalitas anatomis yang berhubungan
- Hiperparatiroidisme, Sindrom metabolic, dengan pembentukan batu
Nefrokalsinosis, Penyakit ginjal polikistik, Penyakit - Ureteropelvic junction obstruction,
gastrointestinal (ex: reseksi intestinal, chron disease, Divertikulum kaliks, Striktur uretra, Refluks
malabsorbsi), Kelainan medulla spinalis seperti vesiko-uretero-renal, Ginjal tapal kuda,
neurogenic bladder Ureterocele
ANAMNESIS
01.
• Keluhan Utama
DIAGNOSIS
04.
• Riwayat kebiasaan
Asupan kalsium, cairan yang sedikit, garam yang tinggi,
buah dan sayur kurang, serta makanan tinggi purin yang
berlebihan, jenis minuman yang dikonsumsi, jumlah dan
jenis protein yang dikonsumsi.
PEMERIKSAAN FISIK
- Pungung
- Inspeksi : Simetris/tidak
DIAGNOSIS
- Palpasi : Nyeri tekan sudut kostovertebra dan pembesaran ginjal,
ballotement +/-
- Perkusi : Nyeri ketok Sudut kostovertebra
Fase Nefogram (5-15’) Fase Uretrogram (30’) Fase VU Full Blast (45’)
CT SCAN
Umum Spesifik
BATU GINJAL
Indikasi adanya pengangkatan batu pada batu ginjal
• Pertambahan ukuran batu;
• Pasien risiko tinggi terjadinya pembentukan batu;
• Obstruksi yang disebabkan oleh batu;
• Infeksi saluran kemih;
• Batu yang menimbulkan gejala seperti nyeri atau hematuria;
• Ukuran batu >15 mm;
• Ukuran batu <15 mm jika observasi bukan merupakan pilihan terapi;
• Preferensi pasien;
• Komorbiditas;
• Keadaan sosial pasien (misalnya, profesi dan traveling)
ALGORITMA TATALAKSANA
• Batu Ginjal
• (semua lokasi kecuali batu
kaliks inferior 10-20 mm)
Lorem Lorem Lorem Lorem
01 •ipsum
PNL
02 ipsum 03 ipsum 04 ipsum
*PNL : Percutaneous Nephro 1. Batu resisten terhadap gelombang kejut (kalsium oksalat
Litholopaxy monohidrat, sistin, atau brushite)
SWL : Shock Wave Lithotripsy 2. Sudut infundibulum-pelvis yang curam
RIRS : Retrograde Intra Renal 3. Kaliks inferior yang panjang (>10mm)
Surgery (tindakan endourologi 4. Infundibulum yang sempit (<5mm)
menggunakan ureterorenoskopi 5. Jarak kulit dengan batu yang jauh (>10cm)
fleksibel
Shock Wave Lithotripsy (SWL) Percutaneous Nephrolithotripsy (PNL) / Ureterorenoskopi (URS)
BATU URETER Indikasi untuk pengeluaran batu ureter secara
aktif antara lain:
1. Konservatif diperkirakan • Kemungkinan kecil batu keluar secara spontan;
95% batu dapat keluar spontan • Nyeri menetap walaupun sudah diberikan anal-
dalam waktu 40 hari dengan gesik adekuat;
ukuran batu hingga 4 mm • Obstruksi persisten;
2. Farmakologi Terapi ekspulsi • Insufisiensi ginjal (gagal ginjal, obstruksi bila-
medikamentosa (medical teral, atau solitary kidney); atau
expulsive therapy/MET), • Kelainan anatomi ureter
• URS
• SWL
>10 mm
• Laparoskopi
• Operasi terbuka
Batu Ureter
Proksimal dan Distal