Anda di halaman 1dari 34

UROLITHIASIS

M. Amirul Ihsan Saputra – 2040312009

Preseptor : Prof. H. dr. Kamardi Thalut, SpB


Sumber:

• Smith and Tanagho's General Urology ed 19th


• Dasar dasar urologi Basuki P Purnomo ed ketiga
Anatomi
Ginjal
Ureter
Buli - buli
Uretra
Definisi BSK  Pembentukan batu di saluran kemih yang dapat meliputi
batu ginjal, ureter, buli, dan uretra.

Batu Stuvit
Batu Kalsium
o.k ISK
70-80%

Komposisi
Batu

Batu Asam Urat


Batu Jenis Lain
5-10%
Sistin, xantin,
triamteren, silikat
Teori Pembentukan Batu

Supersaturasi
• kelarutan suatu produk > titik endapannya =
supersatu-rasi
• Faktor presipitasi yaitu ↓ volume urin, ↑ ekskresi Ca,
oksalat, fosfat, dan as. Urat, dan perubahan pH urin
• Kalsium, oksalat dan fosfat merupakan senyawa pemb
BSK
Nukleasi dan pembentukan kristal, agregasi dan retensi
• Nukleasi → suatu proses untuk pembentukan Kristal padat
• Kristal yang terkandung di dalam urin presipitasi membentuk
inti batu/nukleasi aggregasi menarik bahan-bahan lain 
kristal semakin besar menempel pada epitel saluran kemih
• kristal kalsium oksalat yang menyebabkan kerusakan sel →
plak subepitelial → nefrokalsinosis dan agregasi → tubulopati
alu berakhir dengan gagal ginjal
Matriks core
• Kondisi metastable dipengaruhi : suhu, PH
larutan, koloid didalam urine, konsentrasi
solute dalam urine, laju aliran urine, atau
korpus alienum di dalam saluran kemih yang
bertindak sebagai inti batu.

Faktor penghambat terbentuknya batu


• Ion magnesium (Mg++) dan sitrat
EPIDEMIOLOGI DAN PREVALENSI

• Batu saluran kemih merupakan • Diperkirakan 1-20% dari semua


penyakit paling umum ketiga dari individu dapat menderita batu
saluran kemih, setelah infeksi sa-luran kemih selama hidupnya
sa-luran kemih dan kondisi
patologi prostat

• kekambuhan batu bisa • Rentang usia terbanyak di Indo-


mencapai 50% dalam nesia adalah usia 40-50 tahun.
5 tahun
• Laki-laki lebih > perempuan, dengan ratio 3 : 1.
Batu akibat tanpa infeksi
ETIOLOGI - Kalsium oksalat
- Kalsium fosfat
- Asam urat

Batu akibat infeksi


- Magnesium ammonium fosfat
- Karbonat
- Ammonium urat

Kelainan genetik
- Sistin
- Xantin

Obat
- Allopurinol/oxypurinol
- Amoxicillin/ampicillin
- Ceftriaxone
- Quinolones
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi : Berdasarkan Ukuran :
•Kaliks ginjal (superior, medial, inferior) •5 mm
•Pelvic renal •5-10 mm
•Ureter proksimal atau distal •10-20 mm
•Buli •>20 mm

Berdasarkan Karakteristik X-Ray

Radioopak Opasitas rendah Radiolusen


- Kalsium oksalat - Magnesium ammonium fosfat - Asam urat
- Kalsium fosfat - Apatit - Ammonium urat
- Sistin - Xantin
- Obat-obatan
FAKTOR RESIKO
Faktor Umum Kelaianan genetic yang berhubungan dengan
- Faktor keturunan dengan riwayat batu saluran kemih, pembentukan batu
Asam urat dan batu mengandung asam urat, Batu - Sistinuria, Hiperoksaluria primer, Asidosis
akibat infeksi, diet tubuler ginjal tipe 1, Xantinuria

Penyakit yang berhubungan dengan pembentukan batu Abnormalitas anatomis yang berhubungan
- Hiperparatiroidisme, Sindrom metabolic, dengan pembentukan batu
Nefrokalsinosis, Penyakit ginjal polikistik, Penyakit - Ureteropelvic junction obstruction,
gastrointestinal (ex: reseksi intestinal, chron disease, Divertikulum kaliks, Striktur uretra, Refluks
malabsorbsi), Kelainan medulla spinalis seperti vesiko-uretero-renal, Ginjal tapal kuda,
neurogenic bladder Ureterocele
ANAMNESIS

01.
• Keluhan Utama

Tergantung posisi,ukuran batu, penyulit yang terjadi


DIAGNOSIS bervariasi, mulai dari tanpa keluhan, sakit pinggang
ringan-berat (kolik), disuria, hematuria, retensi urin,
anuria
Penyulit lain : demam dan tanda gagal ginjal
02. 03.
• Riwayat penyakit • Riwayat pengobatan
dahulu dan suplemen

DIAGNOSIS
04.
• Riwayat kebiasaan
Asupan kalsium, cairan yang sedikit, garam yang tinggi,
buah dan sayur kurang, serta makanan tinggi purin yang
berlebihan, jenis minuman yang dikonsumsi, jumlah dan
jenis protein yang dikonsumsi.
PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan Fisik umum

• Pemeriksaan Fisik Urologi

- Pungung

- Inspeksi : Simetris/tidak
DIAGNOSIS
- Palpasi : Nyeri tekan sudut kostovertebra dan pembesaran ginjal,
ballotement +/-
- Perkusi : Nyeri ketok Sudut kostovertebra

- Supra simfisis : Nyeri tekan. Teraba batu, buli kesan penuh

- Genitalia eksterna : Teraba batu di uretra

- Colok dubur : Teraba batu di buli-buli (palpasi bimanual)


Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik

Batu Ginjal - Nyeri  pinggang (paling sering) - Nyeri ketok CVA


(Nefrolithi- • Nyeri non kolik  peregangan - Teraba ginjal 
asis) kapsul ginjal (hidronefrosis, hidronefrosis
infeksi ginjal)
- Deman  curiga urosepsis

Batu Ureter - Pada umumnya - Nyeri kolik dan menjalar


(Ureterolit- adalah batu yang - Mual
hiasis) terbentuk di - Nyeri alih
dalam sistem
kaliks ginjal, yang
turun ke ureter
Batu Buli - Gangguan miksi  - Khas  gejala iritasi - Nyeri tekan
(Vesikolit- BPH, striktur uretra, - Nyeri supbrapubik di akhir suprapubik
hiasis) divertikel buli, buli berkemih - Buli terasa penuh
neurogenik - Sifat nyeri  referred pain (ujung
- Benda asing di buli  penis, skrotum, perineum,
kateter jangka lama pinggang sampai kaki)
- Asal batu  batu
ginjal dan ureter

Batu Asal  biasanya batu - Paling sering (Miksi tiba-tiba


Uretra dari ginjal/ureter  buli berhenti)  retensi urin,
(Uretroli-  uretra sebelumnya didahului nyeri
thiasis) Angka kejadian  1% pinggang
dari seluruh BSK - Urin menetes
- dapat diraba oleh pasien berupa
benjolan keras di uretra kadang
tampak di meatus uretra
eksternum
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Urinalisa


Hb, Ht, leukosit, trombosit,
dan hitung jenis darah,
• eritrosuria, leukosuria,
apabila pasien akan
bakteriuria, nitrit, pH urine,
direncanakan untuk
dan atau kultur urine.
diintervensi  ureum,
• Analisis komposisi batu
kreatinin, uji koagulasi,
sebaiknya dilakukan apabila
natrium, dan kalium. Bila
didapatkan sampel batu pada
diperlukan dapat dilakukan
pasien BSK
pemeriksaan kalsium dan atau
C-reactive protein (CRP)
FOTO POLOS ABDOMEN

Batu ginjal Batu ureter Batu buli


USG

Acoustic posterior shadow


BNO-IVP

Fase Nefogram (5-15’) Fase Uretrogram (30’) Fase VU Full Blast (45’)
CT SCAN

Gambar Bear’s Paw Batu pada Ginjal


TATALAKSANA

Umum Spesifik
BATU GINJAL
Indikasi adanya pengangkatan batu pada batu ginjal
• Pertambahan ukuran batu;
• Pasien risiko tinggi terjadinya pembentukan batu;
• Obstruksi yang disebabkan oleh batu;
• Infeksi saluran kemih;
• Batu yang menimbulkan gejala seperti nyeri atau hematuria;
• Ukuran batu >15 mm;
• Ukuran batu <15 mm jika observasi bukan merupakan pilihan terapi;
• Preferensi pasien;
• Komorbiditas;
• Keadaan sosial pasien (misalnya, profesi dan traveling)
ALGORITMA TATALAKSANA
• Batu Ginjal
• (semua lokasi kecuali batu
kaliks inferior 10-20 mm)
Lorem Lorem Lorem Lorem
01 •ipsum
PNL
02 ipsum 03 ipsum 04 ipsum

>20 mm • RIRS atau SWL


• Operasi Terbuka

10-20 • RIRS atau SWL atau


mm PNL

• SWL atau RIRS


<10 mm • PNL

*PNL : Percutaneous Nephro 1. Batu resisten terhadap gelombang kejut (kalsium oksalat
Litholopaxy monohidrat, sistin, atau brushite)
SWL : Shock Wave Lithotripsy 2. Sudut infundibulum-pelvis yang curam
RIRS : Retrograde Intra Renal 3. Kaliks inferior yang panjang (>10mm)
Surgery (tindakan endourologi 4. Infundibulum yang sempit (<5mm)
menggunakan ureterorenoskopi 5. Jarak kulit dengan batu yang jauh (>10cm)
fleksibel
Shock Wave Lithotripsy (SWL) Percutaneous Nephrolithotripsy (PNL) / Ureterorenoskopi (URS)
BATU URETER Indikasi untuk pengeluaran batu ureter secara
aktif antara lain:
1. Konservatif  diperkirakan • Kemungkinan kecil batu keluar secara spontan;
95% batu dapat keluar spontan • Nyeri menetap walaupun sudah diberikan anal-
dalam waktu 40 hari dengan gesik adekuat;
ukuran batu hingga 4 mm • Obstruksi persisten;
2. Farmakologi Terapi ekspulsi • Insufisiensi ginjal (gagal ginjal, obstruksi bila-
medikamentosa (medical teral, atau solitary kidney); atau
expulsive therapy/MET), • Kelainan anatomi ureter
• URS
• SWL
>10 mm
• Laparoskopi
• Operasi terbuka
Batu Ureter
Proksimal dan Distal

< 10 mm • SWL atau URS


Pencegahan

Menghindari Pemberian medi-


dehidrasi dengan kamentosa
minum cukup Komplikasi
1. Hidronefrosis
2. Jika disertai infeksi sekunder
Diet untuk
mengu-rangi
*pionefrosis
Aktivitas harian *urosepsis
kadar zat
yang cukup *abses ginjal
komponen pem-
bentuk batu *pielonefritis
3. Gagal ginjal

Anda mungkin juga menyukai