Hidrosefalus pada anak atau bayi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu : kongenital dan non
kongenital.
Berdasarkan letak obstruksi CSS, hidrosefalus pada bayi dan anak terbagi lagi menjadi 2
bagian, yaitu : hidrosefalus komunikan dan hidosefalus nonkomunikan.
1. Apa indikasi pemeriksaan usg pada anak yang dicurigai hidrosefalus? SUTURA
MASIH TERBUKA
Keuntungan :
1. Pemeriksaan USG bersifat noninvasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada
penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh
mempunyai nilai diagnostik yang tinggi.
1. Skrining perdarahan atau cedera parenkim pada bayi prematur kurang dari 32
minggu atau bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram
2. Bayi yang membutuhkan bantuan ventilasi
3. Tindak lanjut bayi dengan Intraventricular Haemorrhage (IVH) dan
pasca dilatasi ventrikel hemoragik
4. Ensefalopati neonatal termasuk ensefalopati iskemik hipoksik (HIE)
5. Tanda dan atau gejala gangguan sistem saraf pusat: Kejang, mikrosefali,
makrosefali, hipotonia, pemberian makanan yang buruk pada saat aterm
6. Bayi dengan infeksi otak bawaan atau didapat termasuk infeksi intra-
uterus
7. Bayi dengan malformasi kongenital
8. Kembar monokorionik dengan sindrom transfusi kembar ke kembar (TTTS)
9. Bayi dengan cedera lahir seperti patah tulang tengkorak, pendarahan sub-
galeal
10. Menilai kerusakan neurologis yang sudah ada sebelum penggunaan
extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) neonatal
11. Evaluasi dan tindak lanjut bayi yang mengikuti terapi hipotermia dan
ECMO
12. Follow up bayi dengan kelainan otak yang terdeteksi sebelum lahir
13. Curiga terdapat gangguan metabolisme
14. Dalam kasus kondisi klinis mengalami penurunan mendadak, penurunan
kadar haemoglobin secara tiba-tiba, enterokolitis nekrotikans, dan
sepsis.11
1) Melakukan tindakan aseptik dengan mencuci tangan dan transduser sebelum dan
setelah melakukan pemeriksaan
2) Masukkan probe melalui lubang intip inkubator. Pilih probe yang sesuai dan preset
untuk CUS. Sesuaikan kedalaman, gain, dan pengaturan kompensasi gain waktu.
3) Oleskan gel sekali pakai (disimpan pada suhu kamar) ke probe untuk memastikan
kontak yang baik antara probe dan kulit.
4) Memegang transduser dengan kuat dan meletakkan sisi lateral dari tangan dengan
lembut di kepala bayi dapat memberikan gambar berkualitas baik. Cobalah untuk
mendapatkan gambar yang simetris dan sentris. Sesuaikan frekuensi dan
kedalaman zona fokus sehingga struktur yang dangkal dan dalam ditampilkan
secara optimal.
5) Gambar standar diperoleh melalui fontanelle anterior (AF) yang merupakan
jendela yang sangat baik untuk gambar bagian otak supra-tentorial. Terletak di
persimpangan jahitan koronal dan sagital.
6) Palpasi AF dan letakkan transduser di tengah AF dengan bidang transduser
melewati dari telinga ke telinga dan marker pada transduser mengarah ke sisi
kanan bayi. Konvensi ini untuk menampilkan sisi kanan pasien di sisi kiri gambar.
Tandai sisi dengan jelas.
7) Transduser dimiringkan sejauh mungkin ke depan dan ke belakang untuk
mendapatkan gambar secara berurutan. Setidaknya enam gambar koronal
diperoleh.
8) Ketika pencitraan koronal dilakukan, putar transduser 90 0 untuk mendapatkan
bidang sagital (transduser sejajar dengan diameter anteroposterior kubah
tengkorak), dengan marker mengarah ke hidung bayi. Bagian anterior otak terlihat
di sisi kiri gambar. Dapatkan tampilan garis tengah.
9) Kemudian transduser miring secara lateral ke kanan dan kiri untuk mendapatkan
tampilan parasagital kanan dan kiri. Lima gambar diperoleh dalam bidang sagital.
10) Sesuaikan pengaturan kedalaman untuk mendapatkan gambar yang mengisi sektor
yang mengandung batas tengkorak dan menghindari gambar yang terlalu terang
atau gelap. Tombol optimisasi gambar otomatis (Iscan) mungkin tersedia.
Gunakan color doppler untuk memvisualisasikan saluran intraserebral dan
penilaian aliran. Setiap
11) kelainan yang terdeteksi harus diidentifikasi pada bidang koronal dan sagital atau
dengan pencitraan melalui jendela tambahan. 12
3. Kapan dilakukan pemeriksaan ct atau mri pada anak hidrosefalus?
CT Scan merupakan gold standar dalam pemeriksaan hidrosefalus karena
memberikan gambaran yg lebih jelas, non traumatic dan kemungkinan dapat
membedakan etiologic dapat dilihat
4. Apakah anak dengan kecurigaan hidrosefalus namun dari hasil pemriksaan radiologi
tidak ditemukan kelainan perlu dilakukan follow up dan apa modalitas yang
digunakan jika memang perlu?
USG digunakan untuk menilai jika fontanel anterior masih terbuka, untuk
evaluasi shunt yang terpasang
Foto polos biasanya digunakan hanya untuk evaluasi apakah sutura sudah
menutup atau belum untuk penilaian kompensasi peningkatan TIK
CT GOLD STANDAR
MRI Keuntungan dapat membedakan letak obstruksi dan umumnya
digunakan pada kasus hidrosefalus non komunikan, MRI BUKAN
PEMERIKSAAN RUTIN pertama
Ventrikulografi bisa dilakukan dengan memasukkan bahan kontras