Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA DERMATITIS
Kelompok 2
Pengertian
Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah
peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau
gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan
mengeluarkan cairan. Istilah eksim juga digunakan untuk
sekelompok kondisi yang menyebabkan perubhan pola pada kulit
dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian permukaan. Istilah
ini diambil dari bahasa yunani yang berarti mendidih atau mengalir
keluar (Mitchell dan Hepplewhite,2005).

Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai


respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen.
Menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimotorik
(eritma, edema, dan keluhan gatal) (Adhi juanda,2005)
Etiologi
Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui.
Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-
agen, misalnya zat kimia, protein, bakteri dan fungus.
Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi.
Alergi adalah perubahan kemampuan tubuh yang di
dapat dan spesifik untuk bereaksi. Penyebab dermatitis
dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia
(contoh: detergen, asam, oli, semen.), fisik (sinar dan
suhu),mikroorganisme (contoh: bakteri, jamur) dapat
pula dalam (endogen), misalnya dermatitis atopic.
(Adhi Djuanda,2005).
Patofisiologi
Pada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan
sel yang di sebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun
fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit
atau beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi
melalui membrane untuk merusak lisoso, mitokondria dan
komponen-komponen inti sel. Dengan rusaknya membrane lipid
keratinosid maka fosfolipase akan di aktifkan dan membebaskan
asamarakidonikdan membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang
akanmenyebabkan dilatasi pembuluh darah dan transudasi dari
faktor sirkulasi dari komplemen dan system kini. Juga akan menarik
neutrifil dan limfosil serta mengangtifkan sel mast yang akan
membebaskan histamine, prostaglandin dan leukotrin. PAF akan
mengaktivasi platelets yang akanmenyebabkan perubahan vaskuler
Conti.....
Diacil gliserida akan merangsang akspresi gen dan sintesis
protein. Pada dermatitis kontak iritan terjadi kerusakan
keratisonit dan keluarnya mediator-mediator. Sehingga
perbedaan mekanismenya dengan dermatis kontak alergik
sangat tipis yaitu dermatitis kontak iritan tidak melalui fase
sensitiasi. Ada dua jenis bahan iritan yaitu: iritan kuat dan
iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit
pada pajanan pertama pada hamper semua orang, sedang
iritan lemah hanya padamerea yang paling rawan atau
mengalami kontak berulang-ulang. Faktor kontribusi,
misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi,
mempunyai andil pada terjadi terjadinya kerusakan tersebut.
Klasifikasi Dermatitis
1. Dermatitis kontak
2. Dermatitis atopik
3. Neurodermatitis sirkumskripta
4. Dermatitis numularis
5. Statis dermatitis
Manifestasi Klinis
Dermatitis kontak
Lesi yang muncul pada bagian kulit yang terjadi kontak
Untuk dermatitis kontak alergi, gejala tidak muncul sebelum 24-48 jam,
bahkan sampai 72 jam.
Untuk dermatitis kontak iritan, gejala terbagi dua menjadi akut dan
kronis. Saat akut dapat terjadi perubahan warna kulit menjadi terasa
sampai terasa perih bahkan terjadi perubahan. Saat kronis dimulai dengan
kulit yang mongering dan sedikit meradang yang akhirnya menjadi
menebal. 
Pada kasus berat, dapat terjadi bula (vesikel) pada lesi kemerahan tersebut
Kulit terasa gatal bahkan terasa terbakar
Dermatitis kontak iritan, gatal dan rasa terbakarnya lebih terasa
dibandingkan dengan tipe alergi.
Pemeriksaan penunjang
Percobaan asetikolin (suntikan dalam intracutan,
solusi asetilkolin 1/5000)
Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesI
Pric
Laboratorium
Darah: Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit ,
elektrolit, protein total, albumin, globulin
Urin: pemeriksaan histopatologi[ KUTIPAN Nur151 \l
14345
Penatalaksanaan Medis
Dermatitis kontak
kontak lebih lanjut dengan zat atau benda penyebab
dermatitis kontak
Pada tipe iritan, basuhlah bagian yang terkena dengan
udara mengalir melalui mungkin. 
Jika sampai terjadi kerusakan, tanganilah seperti pegangan
luka bakar.
Obat anti histamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan
perih yang dirasakan.
Kortikosteroid dapat diberikan secara topikal, oral, atau
intravena sesuai dengan tingkat keparahannya.
Asuhan Keperawatan Pada Dermatitis
Pengkajian
Identitas Pasien.
Keluhan Utama. biasanya keluhan gatal, rambut rontok.
Riwayat Kesehatan :
Riwayat Penyakit Sekarang :Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti
yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk
menanggulanginya.
Riwayat Penyakit Dahulu :Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini
atau penyakit kulit lainnya
Riwayat Penyakit Keluarga :Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
Riwayat Psikososial :Apakah pasien merasakan sensasi yang berlebihan. Apakah
sedang mengalami stres yang berkepanjangan. 
Riwayat Pemakaian Obat :Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang
dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.
Conti...
Pemeriksaan fisik
Sistem pernafasan Tidak ada gangguan sistem pernafasan, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada wheezing dan ronkhi, irama reguler.
Sistem kardiovaskuler Tidak ada gangguan sirkulasi darah irama jantung
normal, tidak ada takikardi dan nadi teraba normal.
Sistem persyarafan kesadaran composmentis, adanya nyeri tekan pada kulit
yang mengalami lesi.
Sistem perkemihan BAK normal, warna kuning kekuning-kuningan, bau
urin khas.
Sistem pencernaan Mukosa lembab, nafsu makan baik, BAB normal.
Sistem muskuloskeletal dan integumen Nyeri tekan pada bagian otot, otot
yang mengalami lesi penurunan fungsi otot akibat nyeri tekan, warna putih
tidak ikterik tidak ada sianosis, kulit terlihat agak kering, integritas kulit
ditemukan bekas garukan seperti timbul bula/pustulla turgor.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan lesi kulit
kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
inflamasi dermatitis respon menggaruk
Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak baik
risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan
perlindungan kulit
Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan lesi kulit

kaji jenis dan tingkat nyeri pasien. Kaji faktor yang dapat
mengurangi atau memperberat ; lokasi , durasi, intensitas, dan
karakteristik nyeri
minta pasien untuk menggunakan sebuah skala 1 sampai 10 untuk
menjelaskan tingkat nyerinya
 
berikan obat yang di anjuekan untuk mengurangi nyeri,
bergantung pada gambaran nyeri pasien. Pantau adanya reaksi
yang tidak di inginkan terhadap obat
atur priode istirahat tanpa terganggu
2. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
inflamasi dermatitis respon menggaruk
Anjuran pasien menggunakan pakaian yang longgar
Hindari kerutan pada tempat tidur
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam
sekali
Monitor kulit akan adanya kemerah-merahan 
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Cont....
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus

Berikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang


mungkin menghalangi tidur
Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien
tidur tanpa terganggu 
Berikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal, mandi sebelum
tidur, makanan atau minuman dan bahan bacaan
Ciptakan lingkungan tenang yang kondunsif untuk tidur
Berikan pengobatan yang deprogram kan untuk meningkatkan pola
tidur normal pasien
Minta pasien untuk setipapagi menjelaskan kualitas tidur malam
sebelumnya
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang
tidak baik

Terima persepsi diri pasien dan berikan jaminan bahwa dia dapat
mengatasi krisis ini
Ketika membantu pasien yang sedang melakukan perawatan diri, kaji
pola koping dan tingkat harga dirinya
Dorong pasien melakukan perawatan diri
Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengatakan perasaan
tentang citra tubuhnya dan hospitalisasi
Bombing dan kuatkan fokus pasien pada aspek-aspek positif dari
penampilannya dan upaya menyesuaikan diri dengan perubahan citra
tubuhnya
Cont...
5. risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit

Meminimalkan resiko infeksi pasien dengan :  


Mencuci tangan sebelum dan setelah memberikan perawatan
Menggunakan sarung tangan untuk mempertahankan asepsis pada saat
memberikan perawatan langsung
Pantau suhu minimal setiap 4 jam dan catat pada kertas grafik 
Bantu pasien mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan setelah dari
kamar mandi 
Beri pendidikan kepada pasien mengenai:
 Teknik mencuci tangan yang baik
 Faktor-faktor yang meningkatkan resiko infeksi
 Tanda-tanda dan gejala infeksi
Kesimpulan
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dandermis sebagai
respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan faktor endogen,
menyebabkan kelainan klinis berubah eploresensi poli morfik
(eritema, edema, papul, pesikel, skuama dan keluhan) penyebab
dermatitis dapat berasal dari luar (eksigen), misalnya bahan kimia
(contoh: deterjen, asam, oli, semen), fisik( sinar dan suhu)
mikroorganisme (contohnya: bakteri, jamur) dapat pula dari dalam
(endogen), misalnyadermatitis atopic. Pencegahan merupakan hal
yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak
iritan dan kontak alergi. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat
di terapkan misalnya penggunaan sarung tangan karet di ganti
sarung tangan pastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang
panjang, penggunaan deterjen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai