KASUS OSTEOPOROSIS
DISUSUN OLEH:
Mangalami kekurangan vitamin D dan kalsium, misalnya susu, keju, daging, ikan, dan ceker ayam.
Mengalami gangguan hormonal dan penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn (radang usus kronis) atau
malabsorsi (gangguan penyerapan zat nutrisi di usus halus).
Mengonsumsi obat kortikosteroid (anti peradangan atau obat dewa) dalam jangka waktu yang lama.
Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan yang ringan.
Proses osteoporosis sendiri diakibatkan faktor-faktor berikut yaitu: Genetik, gaya hidup, alkohol, penurunan produksi
hormon akibatnya produksi osteoblas semakin sedikit maka terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan tulang dan
kerusakan tulang, hal ini menyebabkan osteoklas menjadi lebih dominan dan tidak lagi bisa diimbangi dengan kerusakan
tulang mengakibatkan penurunan massa tulang apabila kerusakan tulang sendi lebih cepat dari kemampuannya untuk
memperbaiki diri, maka terjadi penipisan dan kehilangan pelumas sehingga kedua tulang akan bersentuhan. Inilah yang
menyebabkan rasa nyeri pada sendi. Setelah terjadi kerusakan sendi maka tulang juga ikut berubah.
Pemeriksaan Diagnostik
Ada beberapa jenis pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan
Osteoporosis, yaitu:
Foto Rontgen.
CT Scan.
Tes BMD (Bone mass density), untuk melihat tingkat kepadatan
tulang.
Tes Darah, untuk mengetahui kadar sel-sel darah, kadar
elektrolit, dan kadar hormone.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penanganan yang dapat dilakukan pada klien dengan osteoporosis, antara
lain:
Menjaga tubuh tetap bugar dengan olahraga dan mengatur pola makan.
Menghindari penggunaan alas kaki yang licin ketika berjalan di luar
rumah.
Mengatur letak perabotan rumah dengan baik untuk mengurangi resiko
terjatuh akibat menabrak perabotan.
Memasang pegangan dinding, memasang karpet, atau menggunakan
sandal khusus untuk mencegah terjatuh di kamar mandi.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengobatan Osteoporosis Nonhormonal
• Pasien keluhan sakit pada punggung yang dirasakan sejak 5 bulan yang lalu, sakit pada
punggung Ny. H sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. H tidak terlalu
memperdulikanya
C. Riwayat Penyakit Yang Lalu
• Ny.H menderita sakit punggung yang dirasakanya sejak beberapa tahun yang lalu.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Nyeri kronis Setalah dilakukan tindakan Kaji tingkat nyeri pada punggung.
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam Ajarkan pada pasien tentang alternative lain
dengan deformitas diharapkan nyeri berkurang untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyeri
vetebrata sampai hilang Tingkatkan istirahat
Hasil: Observasi reaksi non verbal dan
- Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan
- Melaporkan nyeri Kontrol lingkungan yang dapat
berkurang menggunakan mempengaruhi nyeri,seperti: suhu
manajemen nyeri ruangan,pencahayaan dan kebisingan
- Mengatakan rasa nyaman Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
setelah nyeri berkurang obat analgetik
2. Hambatan mobilitas Setelah diberikan asuhan Kaji tingkat kemampuan pasien dalam mobilisasi
keperawatan selam 3x24 jam Ajarkan pasien untuk menggunakan alat bantu saat
fisik berhubungan
berjalan dan cegah terhadap cedera
keterbatasan pada pergerakan
dengan gangguan Ajarkan pasien tentang aktivitas hidup sehari-hari yang
fisik tubuh dapat berkurang
muskuloskeletal Hasil:
dapat dikerjakan
Instruksikan pasien tuntuk latian selama kurang lebih 30
- Pasien meningkat dalam
menit dan selangi dengan istirahat dengan berbaring
aktivitas fisik selama 15 menit
- Mengerti tujuan dari Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
peningkatan mobilitas fisik memenuhi ADL pasien
P: - Lanjutkan intervensi
2. Hambatan mobilitas - Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam S: pasien mengatakan saat
fisik berhubungan mobilisasi beraktivitas nyeri semakin terasa
dengan gangguan - Mengajarkan pasien menggunakan alat bantu O:
P:
- Intervensi digentikan
KESIMPULAN
• Osteoporosis adalah kondisi dimana terjadinya penurunan densitas/masa tulang. Peningkatan porositas
tulang, dan penurunan proses mineralisasi disertai dengan kerusakan arsitektur makro jaringan tulang
yang mengakibatkan penurunan kekokohan tulang. Sehingga tulang menjadi mudah patah.
• Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi
rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang
menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang maka
tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh sehingga terjadi osteoporosis.
• Diagnosa yang muncul akibat osteoporosis dianataranya: nyeri akut berhubungan dengan deformitas
vetebrata.hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal dan kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi penyakit osteoporosis