I DENGAN
DIAGNOSA POLIO
DISUSUN
OLEH:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ini
Asuhan Keperawatan Pada An. I Dengan Diagnosa Polio.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami kelompok 5 menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
POLIO .............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................ 13
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus polio di Indonesia pada tahun 2005 terjadi pertama kali di Cidahu,
Sukabumi, Jawa Barat yang dengan cepat menyebar ke Provinsi Banten, DKI
Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Data terakhir melaporkansecara
total terdapat 295 kasus polio pertama yang tersebar di 10 Provinsi dan 22
kabupaten/kota di Indonesia (Budi, et al., 2013).
1
Di Aceh sendiri kasus polio pertama kali terjadi di Aceh Timur, Aceh Utara,
dan Kota Lhokseumawe. "Saat ini balita itu dalam kondisi cacat lumpuh, mereka
ii
dalam tahap penyembuhan dan rehabitasi," kata Marwan Nusri, Kepala Dinas
Kesehatan Aceh, dalam konferensi pers bersama Rotary Internasional, UNICEF
dan WHO di Banda Aceh, Minggu (27/11). Menurut dia, penemuan ini tentu saja
mengkhawatirkan banyak pihak. Karena bisa jadi dalam waktu singkat, angka itu
membengkak menjadi ratusan bahkan ribuan. Karena virus yang menyerang anak-
anak itu saat ini sedang berada di segala tempat di Aceh. Belum lagi, status pasca
tsunami yang membuat kebersihan di lingkungan anak-anak pengungsi kurang
terjamin.Marwan menyebutkan, virus yang ditemukan menyerang balita di Aceh
itu, sama dengan jenis yang terjadi di Jawa Barat, Maret 2005 lalu. "Virus itu
sangat cepat menyebar," sebutnya. Untuk itu, Dinas Kesehatan Aceh bersama
Rotary Internasional, UNICEF, WHO dan beberapa lembaga nonpemerintah
lainnya, sedang menggalakkan program pemberantasan polio di Aceh dan
Sumatera Utara. Hal itu juga bersamaan dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
ke tiga, pada 30 November mendatang.(Tempo.co)
Indonesia sekarang mewakili satu per lima dari seluruh penderita polio
secara global tahun ini. Kalau tidak dihentikan segera, virus ini akan segera
tersebar ke seluruh pelosok negeri dan bahkan ke Negara-negara tetanggga
terutama daerah yang angka cakupan imunisasi masih rendah. Indonesia
merupakan negara ke-16 yang dijangkiti kembali virus tersebut. Banyak pihak
khawatir tingginya kasus polio di Indonesia akan menjadikan Indonesia menjadi
pengekspor virus ke negara-negara lain, khususnya di Asia Timur. Wabah polio
yang baru saja terjadi di Indonesia dapat dipandang sebagai sebuah krisis
kesehatan dengan impilkasi global.
http://unicef.org/indonesia/id/health_nutrision_3136.html
2
Pakistan. Kegagalan dalam menghentikan penularan virus di kedua negara
tersebut yang
ii
diakibatkan oleh banyaknya penolakan terhadap vaksin polio, menyebabkan
200.000 kasus baru polio dalam 10 tahun terakhir di seluruh dunia.
SerambiNews.com
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Polio
Poliomyelitis adalah penyakit kelumpuhan yang disebabkan oleh infeksi
virus yang bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi. Polio virus termasuk dalam
kelompok enterovirus dan mempunyai tiga tipe 1,2, dan 3. Paling banyak infeksi
polio virus disebabkan oleh tipe 1, dimana infeksi didapat dari vaksin yang
disebabkan oleh tipe 2 dan tipe 3.(Elzouki, 2021)
Poliomyelitis adalah suatu penyakit demam akut yang disebabkan virus
polio. Kerusakan pada motor neuron medulla spinalis dapat mengakibatkan
kelumpuhan yang bersifat flaksid, sehingga nama lain poliomyelitis adalah
inflantile paralysis, acute anterior poliomyelitis. Respon terhadap infeksi virus
polio sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala sampai adanya gejala kelumpuhan
total da atropi otot, pada umumnya mengenai tungkai bawah dan bersifat
asimetris, dan dapat menetap selamanya sampai kematian. Penyakit polio pertama
kali ditulis secara klinik oleh Medine pada tahun 1891, sehingga penyakit ini
disebut Heine-Medine disease. Kata polio berasal dari bahasa Yunani berarti
grey(abu-abu) dan myelitis berasal dari myelom(marrow). Artinya predileksi virus
ini pada sel interior masa kelabu sumsum tulang belakang dan init motoric batang
otak. Penyakit ini hanya menyerang manusia dan dapat menimbulkan kejadian
luar biasa endemic dan epidemic. (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011).
Polio(poliomyelitis) adalah infeksi virus yang sangat menular dan kadang
berakibat fatal. Virus ini mempengaruhi saraf dan dapat menyebabkan kelemahan
otot yang menetap, kelumpuhan, dan gejala-gejala lainnya.
(http:///medicastore.com)
Polio disebabkan oleh virus dan telah ada beribu-ribu tahun. Bahkan ada
benda-benda Mesir yang melukiskan individu-individu dengan fitur-fitur khusus
dari kelumpuhan setelah polio. Polio telah disebut dengan banyak nama-nama
4
yang berbeda, termasuk kelumpuhan anak-anak, kelemahan dari anggota-angota
tubuh
ii
bagian bawah(kaki-kaki dan tangan-tangan), dan spinal paralytic paralysis. Virus
dan penyakit polio adalah kependekan untuk poliomyelitis dan mempunyai asal
usul yunani: polios(abu-abu), myelos(sumsum), dan itis(peradangan).
(http;//growupclinic.com/2012/05/20/infeksi-polio-manifestasi-klinis-dan-
penegakkan-diagnosis-terkini).
B. Etiologi
Penyebab poliomyelitis family pecornavirus dan Genus virus, dibagi 3
yaitu:
1. Brunhilde
2. Lansing
3. Leon; dapat hidup berulan-bulan didalam air, mati dengan
pengeringan/oksidan. Masa inkubasi: 7-10-35 hari.
Golongan: Golongan IV((+)ssRNA)
Familia: Picornaviridae
Genus: Enterovirus
Spesies: PolioVirus
5
(https://ifeksiemerging.kemkes.go.id)
ii
Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, berkembang biak didalam
tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan disebarkan
melalui system pembuluh darah dan getah bening.
C. Jenis-jenis
Ada beberapa jenis polio berdasarkan tingkat keparahan:
1. Polio Paralitik
Dari kebanyakan kasus polio, ada sekitar 1 persen infeksi polio yang
berkembang menjadi polio paralitik. Artinya, polio tipe ini terbilang cukup
jarang terjadi. Polio paralitik adalah tipe polio yang bisa menyebabkan
kelumpuhan pada sumsum tulang belakang atau kelumpuhan tulang
belakang batang otak.
Gejala dari polio paralitik adalah hilangnya refleks, kejang parah, nyeri
otot, serta kelumpuhan mendadak seperti di pinggul atau pergelangan kaki.
Selain itu, dalam beberapa kasus polio paralitik, virus polio bisa menyerang
otot yang membantu sistem pernapasan, sehingga bisa menyebabkan
kematian.
2. Polio Non-Paralitik
Polio ini disebut dengan polio abortif atau polio yang tidak
menyebabkan kelumpuhan. Namun, polio ini bisa menyebabkan gangguan
penyakit ringan seperti flu yang menyerupai penyakit virus lainnya. Gejala
dari polio non-paralitik adalah demam, sakit tenggorokan, mudah lelah,
sakit kepala, atau nyeri punggung.
6
3. Sindrom Pasca Polio
Sindrom ini merupakan sekelompok tanda atau gejala yang bisa
menyebabkan kelumpuhan pada seseorang setelah beberapa tahun
mengalami serangan polio. Biasanya, kelumpuhan ini akan datang 15-35
tahun kemudian. Beberapa gejala umum dari sindrom pasca polio dapat
berupa kelemahan sendi, sulit bernapas atau sulit menelan, depresi, serta
mudah lelah. (https://www.halodoc.com)
1. Polio Nonparalisis
Polio nonparalisis adalah jenis polio yang tidak menyebabkan
kelumpuhan. Gejala polio ini muncul 6-20 hari sejak terpapar virus dan
bersifat ringan. Gejala berlangsung selama 1-10 hari, dan akan menghilang
dengan sendirinya. Gejala tersebut meliputi:
Demam
Sakit kepala
Radang tenggorokan
Muntah
Otot terasa lemah
Kaku di bagian leher dan punggung
Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
2. Polio Paralisis
Polio paralisis adalah jenis polio yang berbahaya karena dapat
menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen.
Gejala awal polio paralisis serupa dengan polio nonparalisis. Namun dalam
waktu 1 minggu, akan muncul gejala berupa:
Hilangnya refleks tubuh
Ketegangan otot yang terasa nyeri
7
Tungkai atau lengan terasa lemah
(https://ifeksiemerging.kemkes.go.id)
E. Patofisiologi
Virus polio Neuropati poliomyelitis dan penyakit paralisis lain
disebabkan oleh enterovirus nonpolio karena penghancuran seluler secara
langsung. Cedera sekunder mungkin karena mekanisme imunologis. Gejala-
gejala lain disebabkan oleh lisis virus sel hospes termasuk penyakit neonates
tersebar, meningitis aseptic, ensefalitis, dan penyakit saluran pernafasan akut.
Pada poliomyelitis, lesi neuron terjadi pada:
1. Medulla spinalis(terutama sel-sel kurno-anterior dan pada tingkat
yang ringan kurno intermedius dan dorsalis serta ganglia radiks
dorsalis)
2. Medulla(nucleus vestibuler, nucleus saraf cranial, dan
formasiretikularis, yang berisi pusat-pusat vital)
3. Serebellum(hanya nucleus pada atap dan vermis)
4. Otak tengah(terutama substansia abu-abu tetapi juga substansia nigra
dan kadang-kadang nucleus merah)
5. Talamus dan hipotalamus
6. Pallidum
7. Korteks serebri(korteks motoris)
Daerah-daerah yang terselamatkan:
a. Korteks seluruh otak kecuali daerah motoric
b. Serebellum kecuali vermis dan nucleus linea
c. Substansi alba medulla spinalis
8
virus atau cedera jaringan akibat virus. Rangkaian RNA enterovirus
telah diperagakan pada jaringan jantung dari penderita dengan
7
kordiomiopati, tetapi hubungan sebab akibat belum ditegakkan.
Beberapa rangkaian peptide yang menyusun epitop virus dimiliki
bersama oleh jaringan hospes, yang dapat menyediakan mekanisme
utuk reaksi autoimun pada infeksi enterovirus.
(es.scribd.com)
9
F. Pemeriksaan Diagnostic
G. Penatalaksanaan Medic
Penatalaksanaan medic polio terbagi dua, yaitu:
1. Poliomielitis aboratif
Diberikan analgetik dan sedative
Diet adekuat
Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari, sebaiknya
dicegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan kemudian
diperiksa neurskeletal secara teliti.
3. poliomyelitis paralitik
a. Perawatan dirumah sakit
b. Istirahat total
c. Selama fase akut kebersihan mulut dijaga
d. Fisioterapi
e. Akupuntur
f. Interferon
Poliomyelitis asimtomatis tidak perlu perawatan. Poliomyelitis
abortif diatasi dengan istirahat 7 hari jika terdapat gejala kelainan
aktifitas dapat dimulai lagi. Poliomyelitis paralitik/non paralitik
diatasi dengan istirahat mutlak paling sedikit 2 minggu perlu
10
pengawasan yang teliti karena setiap saat dapat terjadi paralysis
pernapasan.
Fase akut:
a. Analgetik untuk rasa nyeri otot.
b. Local diberi pembalut hangat sebaiknya dipasang
footboard(papan penahan pada telapak kaki) agar kaki
terletak pada sudut yang sesuai tungkai.
c. Pada poliomyelitis tipe bulbar kadang-kadang reflek menelan
terganggu sehingga dapat timbul bahaya pneumonia aspirasi
dalam hal ini kepala anak harus ditekan lebih rendah dan
dimiringkan kesalah satu sisi.
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA PASIEN
DIAGNOSA POLIO
2. Identitas Klien
Nama : An. I
Umur : 17 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Banda Aceh
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : Poliomielitis
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 01 Januari 2022
3. Riwayat Penyakit
12
4. Pola Fungsional kesehatan
1. Pola Makan: Nafsu makan berkurang dan makan dibantu oleh
keluarga
2. Pola Minum:-
3. Pola Istirahat:-
4. Pola eliminasi: BAB dab BAK dibantu keluarga
5. Personal Hygience: Dibantu keluarga
6. Pola Aktifitas Dan Latihan: Pasien tidak bisa melakukan aktivitas
apapun selama sakit.
A. Data Psikologis
Pasien selalu mengatakan pada ibunya bahwa ia ingin sembuh dan
dapat berjalan seperti biasa.
B. Data Sosial
Sebelum sakit pasien merupakan anak yang aktif disekolah ia
termasuk dalam anggota OSIS.
Selama sakit pasien tidak bisa beraktifitas karena beberapa bagian
tubuhnya kaku.
C. Data Spiritual
-
D. Pemeriksaan Fisik
1. UMUM
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 38,0oC
Pernafasan : 23 kali/menit
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 70 kali/menit
TB :-
13
ANALISA DATA
14
- Kesadaran:Compos
Mentis
- Suhu: 38,0oC
15
RENCANA KEPERAWATAN
16
Kriteria hasil: usapan alcohol efek neurotoksi
- Suhu normal saat - Mengurangi
36,5oC-37,5oC. mandi/kompres. penguapan tubuh.
- Nadi dan - Hindari mengigil. - Dapat membantu
pernapasan - Kompres mandi mengurangi demam
dalam rentan hangat durasi 20-
normal(N-<160 30 menit.
kali/menit, RR- - Kolaborasi
30-40 kali/menit) pemberian obat.
3. Nutrisi kurang dari Pasien mampu - Kaji pola makan - Mengetahui intake
kebutuhan tubuh menunjukkan nutrisi anak. dan output anak.
berhubungan yang selama 3x24 - Berikan makanan - Untuk mencakupi
dengan mual jam, kriteria hasil: secara adekuat. masukan sehingga
muntah - Pasien - Berikan nutrisi output dan intake
memperlitkan kalori, protein, seimbang.
peningkatan berat vitamin dan - Mencukupi
badan yang mineral. kebutuhan nutrisi
progegif. - Timbang berat dengan seimbang.
- Nilai laboratorium badan. - Mengetahui
pasien(albumin, - Berikan makanan perkembangan anak.
protein, elektrolit) kesukaan anak. - Menambah masukan
menunjukkan nilai - Berikan makanan dan merangsang
normal. sedikit tapi anak untuk makan
- Mual muntah sering. lebih banyak.
berkurang dan - Mempermudah
nafsu makan proses pencernaan..
bertambah.
17
CATATAN PERKEMBANGAN
18
- Timbang berat badan. O: Porsi makan meningkat
- Berikan makanan sedikit A: Pasien mampu menunjukkan
tapi sering. nutrisi yang baik
P: Lanjutkan asuhan keperawatan
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Poliomyelitis adalah suatu penyakit demam akut yang disebabkan virus
polio. Poliomyelitis disebabkan oleh Enterovirus. Enterovirus adalah RNA yang
termasuk family pikornaviridae. Virus ditularkan melalui rute oro/fecal. Penularan
melalui secret faring terjadi apabila keadaan agent sanitasinya baik sehingga dapat
memutuskan rantai penularan.
Poliomyelitis dibagi atas empat macam, yaitu Poliomyelitis Asimtomatis,
PoliomyelitisAbortif, Poliomyelitis Non Paralitik, dan Poliomyelitis Paralitik.
Beberapa pasien pengidap poliomyelitis, selama 10-40 tahun kemudian akan
menampakkan puncak dari gejala seperti kelelahan otot, penurunan kemampuan
beraktifitas sehar-hari, dan atrofi otot. Gejala ini didefinisikan sebagai atrofi otot
post-polio yang berlanjut. Manifestasi lain dari post-polio sindrom termasuk nyeri
otot, deformitas tulang, kelelahan dankram. Perkembangan kemunduran otot pada
post-polio sindrom umumnya lambat dan pada beberapa kasus tidak bisa dilihat
hanya dalam 1-2 tahun. Beberapa komplikasi lain yang mungkin terjadi,
diantaranya deformitas tulang, abnormalitas neurologis saraf, komplikasi
respiratory scoliosis dan atropi otot.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mampu memberikan perawatan dan
edukasi kepada pasien atau masyarakat sedini mungkin akan terjadinya Polio.
Pada dasarnya tindakan yang penting dalam mensukseskan program pemerintas
dalam pemberantasan polio adalah melalui upaya preventif dengan cara
melaksanakan 5 imunisasi dasar salah satunya imunisasi polio.
20
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, RE, dkk. 1990. Ilmu Kesehatan Anak Cetakan 2010, Jakarta:EGC
Carpenito & Juall, L. 2007 Handbook of Nursing Diagnosis Ed. 10, Alih Bahasa,
Yasmin Asih, EGC, Jakarta.
Disease Conditions Polio Basic Definition. Diakses dari
http://www.mayoclinic.orgtanggal Accessed 15 september 2014
Elzouki, Abdelaziz Y. 2012. Text book of Clinical Pediatric second edition.
Lipincott Williams & Wilkins.
Infeksi Polio Manifestasi Klinis dan Penegakkan Diagnosis Terkini.2012. Diakses
dari http://growupclinic.com tanggal 15 September 2014
Job Description