Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan sumber daya hayati terutama bidang
perarian, Namun terdapat masalah yaitu masih kurangnya akan gizi protein
khususnya dalam konsumsi ikan.
Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia telah memacu
perkembangan produk diversifikasi dari ikan, yaitu berbagai macam produk dengan
berbagai macam bentuk yang dihasilkan dari bahan baku ikan. Salah satunya adalah
bakso ikan
Latar belakang
Pemilihan tepung kentang sebagai bahan
Pemilihan ikan ini sebagai bahan baku
sebab : pengganti tepung terigu sebab :
• Memiliki daging yang tebal dan
• Meningkatkan penggunanaan tepung lokal
sedikit duri
• Harga yang terjangkau dibanding • Bebas gluten
daging sapi
• Mengurangi penggunaan bahan impor
• Banyak dikenal oleh masyarakat
(tepung terigu)
Pemilihan bakso ikan belanak sebagai Pemilihan tepung sagu sebagai bahan
produk sebab : pengganti tepung tapioka sebab :
• Proses pembuatan yang mudah • Meningkatkan penggunaan tepung
dan umum lokal
• Banyak digemari sebab telah • Memiliki daya ikat air yang lebih baik
dikenal banyak orang
Rumusan Masalah
Tujuan
Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang ditetapkan
adalah
Uji Parameter
Penelitian Uji Kadar
Organoleptik
abu
Uji
Uji Kadar
Get a modern PowerPoint Karbohidrat
Presentation that is
beautifully designed. You can simply impress lemak
your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Uji Kadar air
Uji Kekerasan
Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode alat Penetrometry.
Prosedur pengujian :
2. Sampel bakso yang berbentuk bola diletakkan didasar penetrometer sehingga jarum
penunjuk dan permukaan sampel dapat bersinggungan dan pastikan jarum menunjukan
angka nol sebelum ditekan.
4. Selanjutnya dibaca dan dicatat skala pada alat yang menunjukan kedalaman peneterasi
jarum kedalam sampel.
Uji tingkat kekenyalan
Pengujian kekenyalan dilakukan dengan alat instrument LLYOD tekstur analiser, tipe 1000S,
dengan spesifikasi load max 5000 N (max 3000 mm).
Prosedur pengujian :
3. Kemudian jarum sampel (probe) dipasang dan diatur posisinya mendekati sampel
4. Selanjutnya program dioperasikan untuk menjalankan probe agar bergerak sampai menusuk
sampel bakso, dan jika selesai kembalikan posisi probe seperti semula
5. Hasil pengujian akan terlihat dalam bentuk grafik dan nilai (angka)
Uji Organoleptik
Pengujian organoleptik ini dilakukan dengan menggunakan 20 panelis dengan metode
scoring. Panelis dipilih dari mahasiswa baik laki-laki atau perempuan. Kategori yang
diujikan meliputi rasa, aroma, tekstur, warna.
Prosedur pengujian :
1. Menyiapkan dan memberi sampel dengan nomor acak yang tiap nomor berisi sampel
dengan perlakuan yang berbeda.
1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 mL. Dan tambahkan
50 mL larutan HCl 3%, didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak. Dinginkan dan netralkan
dengan larutan NaOH 30% + CH3COOH 3%.
2. Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL dan impitkan sampai ke tanda garis dan disaring.
Pipet 10 mL hasil saringan kedalam Erlenmeyer 500 mL, tambahkan 25 mL larutran luff dan
beberapa butir batu didih serta 15 mL aquades.
3. Panaskan campuran tersebut dengan pendingin tegak, sampai timbul sedikit warna merah bata.
Angkat perlahan dan dinginkan selama 10menit. Kemudian tambahkan 15 mL KI 20%, aduk dan
tambahkan secara perlahan melalui dinding Erlenmeyer 25 mL H2SO4 25%.
Prosedur pengujian :
1. Siapkan cawan porselin yang telah diberi kode sesuai kode sampel
3. Setelah itu cawan porselin diambil dan dimasukkan dalam desikator + 15 menit, kemudian
cawan porselin ditimbang
5. Kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 –105°C selama 4 - 6 jam, setelah di
oven sampel ditimbang hingga tercapai bobot konstan (Bobot dianggap konstan apabila
selisih penimbangan tidak melebihi 0,2 mg)
Analisa kadar lemak
Kadar lemak yang ditentukan dengan metode soxhlet adalah lemak total atau lemak kasar dan
dinyatakan dalam gram persen.
Prosedur pengujian :
1. Siapkan kertas saring yang dikeringkan terlebih dahulu dalam oven dengan suhu 100-105°C
selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit setelah itu kertas
saring ditimbang.
2. Sampel bakso ditimbang seberat ±1,5 gram kemudian sampel diletakkan di tengah-tengah
kertas saring, dan dilipat.
3. Sampel dikeringkan ke dalam oven dengan suhu 100 – 105°C selama 4-6 jam, ditimbang dan
dioven kembali hingga konstan.
4. Setelah konstan, sampel dimasukan ke dalam desikator ± 15 menit dan dimasukkan ke
dalam alat soxhlet dengan cairan pelarut lemak dan dimasukan labu ekstrasi selama 6 jam
5. Kemudian sampel diangin-anginkan dan dimasukkan ke dalam desikator selam 15 menit lalu
ditimbang kembali
Analisa kadar abu
Uji kadar abu pada bakso ikan belanak dilakukan pengabuan kering, dengan cara :
• Cawan Porselen dibakar / dikeringkan ke dalam oven dengan suhu 100-105°C selama 1
jam dan didinginkan di dalam eksikator selama 15 menit.
• Dimasukkan sampel sebanyak 5 gram ke dalam cawan porselen dan diabukan ke dalam
oven selama 5 jam, Sampel yang diabukan harus sampai diperoleh berwarna abu – abu
atau keputihan, pengabuan dilakukan 2 tahap, pertama pada suhu 400 °C dan kedua
suhu 500 °C
Prosedur :
1. Sampel ditimbang sebanyak 0,51 gram, kemudian dimasukan ke dalam labu Kjedahl 100 mL,
ditambahkan 2 gram campuran selenium dan 25 mL H2SO4 pekat.
2. didestruksi selama kurang lebih 2 jam sampai larutan jernih kehijauan lalu didinginkan. Setelah dingin,
masukkan ke dalam labu ukur 100 mL. Pipet 5 mL larutan masukkan ke penyuling dan tambahkan 5 mL
NaOH 30%
3. Suling selama <10menit, dan ditampung dalam labu Erlemeyer yang berisi campuran 10 mL asam borat
2% dan 2 tetes indikator yang berwarna merah muda. Setelah volume destilat mencapai 10 mL dan
berwarna hijau muda kebiruan, maka proses destilasi dihentikan.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari penilaian uji kekerasan, kekenyalan, kadar air, kadar
lemak, kadar abu, kadar protein dan karbohidrat dianalisis dengan analisis ragam
(ANOVA) dan jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Wilayah
Duncan untuk mengetahui perbedaan nilai tengah antar perlakuan.
Untuk data uji organoleptik jika terdapat pengaruh perlakuan yang nyata dilanjutkan
dengan Uji Beda Nyata Jujur untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Analisis Finansial
Analisis finansial ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kelayakan suatu proyek
yang akan didirikan.
Ntango, Abd Rahman. 2017. Pemanfaatan Ikan Belanak dalam Pembuatan Bakso
dengan Bahan Pengisi Tepung Sagu. Skripsi 1 (632411028)
Sumardi, J.A dan B. B Sasmito. 2017. Petunjuk Praktikum Metode Analisa dan
Manajemen Laboratorium. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang.
Malang