Anda di halaman 1dari 12

BAB 7

Pengelolaan Wakaf
Secara Jujur
Latar belakang

Islam memiliki sistem pengelolaan ekonomi yang


berorientasi pada pemberdayaan dan kemanfaatan bagi
umat. Arah dan tujuannya adalah menciptakan
keseimbangan serta memperkecil kesenjagan sosial.
Islam mengatur tat kelola serta memberdaya ekonomi
melalui beberapa model dalam pengelolaan harta, antara
lain zakat, infak, dan sedekah.
Selain ketiga pengelolaan harta sebagaimana uraian
diatas masih terdapat model yang lain, yaitu wakaf.
Sejarah wakaf
Wakaf dikenal sejak masa Rasulullah saw. Karena wakaf
disyariatkan pada tahun kedua hijriah.
Ada dua pendapat dikalangan fuqaha tentang siapa
pertama kali melaksanakan syariat wakaf. Sebagaian
mengatakan Rasulullah yang pertama kali melaksanakan
wakaf.
sejarah

Pengelolaan
wakaf ketentuan
secara jujur

hikmah
Wakaf mrupakan salah satu sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Pahala wakaf akan mengalir terus kepada orang
yang memberikan wakaf meskipun yang bersangkutan telah
meninggal dunia sebagaimana sabda Rasulullah saw.
‫ اِ َذا‬: ‫هللا ﷺ قَا َل‬ ِ ‫َع ْن اَبِ ْي هُ َر ْي َرةَ اَ َّن َرس ُْو َل‬
‫ان‬ُ ‫ات ااْل ِ ْن َس‬ َ ‫َم‬
‫اريَ ٍة اَ ْو‬
ِ ‫ج‬َ ‫ة‬
ٍ َ ‫ق‬ ‫د‬
َ ‫ص‬
َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ َّ ‫ال‬ِ ‫ا‬ : ‫ة‬
ٍ َ ‫ث‬َ ‫ال‬ َ ‫ث‬ ‫ن‬ْ ‫م‬
ِ َّ ‫ال‬ ِ ‫ا‬ ُ ‫ه‬ُ ‫اِ ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َمل‬
)‫ح يَ ْد ُع ْولَهُ (رواه مسلم‬ ٍ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ص‬
َ ‫د‬
ٍ َ ‫ل‬ ‫و‬َ ‫و‬ْ َ ‫ا‬ ‫ه‬
ِ ِ ‫ب‬ ‫ع‬
ُ َ ‫ف‬َ ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ ‫ي‬ ‫م‬ٍ ْ
‫ل‬ ‫ِع‬
Artinya: dari abu Hurairah sesungguhnhya Rasulullah saw.
Bersabda.: apabila salah seorang manusia meninggal dunia,
maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu
sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat baginya, dan
anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim)
Pengertian dan ketentuan

A.Pengertian wakaf
 Wakaf berasal dari kata ‫ َو ْق ٌف‬yang berbentuk masdar yang berarti
menahan, berhenti, atau diam.
 Menurut istilah menahan atau menghentikan harta dan memberikan
manfaaatnya dijalan Allah untuk memindahkan hak milik pribadi
menjadi milik suatu badan atau yayasan yang memberikan manfaat
bagi masyarakat dengan tujuan mendapatkan kebaikan dan rida Allah
swt.
B. Ketentuan wakaf
 Hukum wakaf pada dasarnya “jaiz” tidak bersifat mengikat. Maka
sangat dianjurkan (sunah) diamata Allah swt. Wakaf dinilai sebagai
bentuk amal jariah artinya memiliki kebaikan dan pahala secara
berkelanjutan.
Rukun dan syarat wakaf
1. Rukun wakaf
 Orang yang memberikan wakaf (waqif)
 Penerima wakaf (mauquf ‘alaih)
 Barang yang diwakafkan
 Ikrar penyerahan wakaf kepada badan atau orang tertentu

2. Syarat wakaf
Wakaf yang diserahkan berlaku untuk selamanya dan tidak ada paksaan
Orang yang menerima wakaf jelas
Wakaf tidak boleh ditarik kembali.
Barang yang diwakafkan berwujud nyata pada saat diserahkan
Jelas ikrar dan penyerahannya
Harta wakaf tidak boleh dipindahtangankan untuk kepentingan yang
bertentangan denga tujuan wakaf itu sendiri
Harta yang diwakafkan

Wujud barangnya tetap walaupun telah digunakan


seperti tanah, bangunan masjid, dan lain sebgainya.
Barang diwakafkan adalah milik sendiri dan hak
miliknya dipindahkan ke orang lain
Barang digunakan bukan barang haram atau najis
Hikmah wakaf

1) Memperoleh pahala berlipat ganda dari Allah, yang tidak akan pernah
terputus
2) Memupuk kepedulian sosial terhadap lembaga sosial yang membutuhkan
dana
3) Menghimpun dana bagi pengembangan dan kelangsungan agama Islam
isuatu daerah
4) Memberi kesempatan kepada orang yang memiliki kekayaan untuk beramal
jariah
5) Mewujudkan sebuah sebuah masyarakat yang memiliki sifat tolong-menolong
6) Menghilangkan jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin
7) Meningkatkan kerja sama dan silaturrahim dalam sistem perekonomian
8) Memberikan kesempatan beramal jariah melalui amalan wakaf
9) Menciptakan lembaga yang berorientasi pada pelayanan umat, agar terjalin
silarurrahim.
10) Melaksanakan strategi pembangunan ekonomi umat Islam secara benar.
Dalil ketentuan wakaf
Dalil Naqli

ْ َ‫َّمثَ ُل الَّ ِذ ْي َن يُ ْنفِقُ ْو َن اَ ْم َوالَهُ ْم فِ ْي َسبِ ْي ِل هللاِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ْن َبۢت‬


Dalil Naqli
‫ت َس ْب َع َسنَابِ ْي َل‬
‫ت َس ْب َع َسنَابِ ْي َل‬ ْ َ‫َّمثَ ُل الَّ ِذ ْي َن يُ ْنفِقُ ْو َن اَ ْم َوالَهُ ۗ ْم فِ ْي َسبِ ْي ِل هللاِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ْن َبۢت‬
ِ ‫ف لِ َم ْن يَّ َشآ ُء َوهللاُ َو‬
‫اس ٌع َعلِ ْي ٌم‬ ٰ ‫فِ ْي ُك ِّل ُس ْنبُۢلَ ٍة ِّمائَةُ َحبَّ ٍة َوهللاُ ي‬
ُ ‫ُض ِع‬
‫اس ٌع َعلِ ْي ٌم‬
Artinya: perumpamaan ُ‫ن يَّ َشآ ُء َوهللا‬yang
ِ ‫ َو‬orang-orang ْ ‫ف لِ َم‬ ُ ‫ُض ِع‬ ‫ِّمائَةُ َحبَّ ۗ ٍة‬dijalan
ٰ ‫ َوهللاُ ي‬hartanya
menginfakkan ‫ ُس ْنبُۢلَ ٍة‬Allah
‫ ُك ِّل‬seperti
‫فِ ْي‬
sebutir
Artinya: biji yang menumbuhkan
perumpamaan orang-orangbiji.
yang Allah melipat gandakan
menginfakkan hartanya bagi siapa
dijalan Allahyang dia
seperti
kehendaki,
sebutir bijidan
yangAllah mahaluas, maha
menumbuhkan biji.maengetahui. (Al-Baqarah/2:
Allah melipat gandakan bagi261)siapa yang dia
kehendaki,
Hadis dan Allah mahaluas,
nabi Muhammad saw. maha maengetahui. (Al-Baqarah/2: 261)
Hadis yang
nabi Muhammad
menjelaskansaw.
wakaf oleh Umar bin Khatab yaitu
Hadis
“Bahwayang
umarmenjelaskan wakaf oleh Umar
pernah mendapatkan tanahbindiKhatab yaitu
khaibar, lalu dia datang ke Nabi untuk
meminta petunjuk
“Bahwa umar mengenai
pernah tanah. Iatanah
mendapatkan berkata.
di “wahai
khaibar,Rasulullah saya memperoleh
lalu dia datang ke Nabi untuk tana
di Khaibarpetunjuk
meminta yang belum pena saya
mengenai tanah.peroleh harta“wahai
Ia berkata. yang lebih. Baik bagiku
Rasulullah melebihi tanah
saya memperoleh tana
tersebut;
di Khaibarapa
yangperintah engkau
belum pena sayakepadaku mengenainya
peroleh harta ? Rasul
yang lebih. menjawab:
Baik bagiku “jikatanah
melebihi mua
kamu tahan
tersebut; apapokoknya kamu sedekahkan
perintah engkau hasilnya. Ibu? Unar
kepadaku mengenainya Rasulberkata:
menjawab:“maka,
“jikaUmar
mua
menyedahkan tanah tersebut,
kamu tahan pokoknya dengan menyarakan
kamu sedekahkan hasilnya. agar tanah berkata:
Ibu Unar itu tidak“maka,
dijual, Umar
tidak
dihibahkan,
menyedahkan tidak diwariskan,
tanah tersebut, ia menyedahkan
dengan menyarakankepada
agarfuqara’,
tanah kerabat,
itu tidaksabililah, dan
dijual, tidak
ibnu sabil. Tidak
dihibahkan, tidakberdosa atas orang
diwariskan, yang mengelolanya
ia menyedahkan untuk memakan
kepada fuqara’, dari hasildan
kerabat, sabililah, itu
secara makruf
ibnu sabil. Tidak dan memberi
berdosa atasmakan kepada
orang yang orang lain tanpa
mengelolanya untuk menjadikannya
memakan dari hasil sebagai
itu
harta
secarahak milik.”dan memberi makan kepada orang lain tanpa menjadikannya sebagai
makruf
Pengelolaan Wakaf

1. Jujur dalam mengelola wakaf


Wakaf adalah sebuah amanah yang harus ditunaikan dengan benar,
pengelolaan wakaf tidak boleh sembarangan. Dalam pengelolaan wakaf
dibutuhkan kejujuran dan keadilan.
2. Pengelolaan wakaf produktif
pemekiran dan usaha-usaha untuk memperkuat basis perekonomian
umat Islam sering disampaikan oleh para tokoh Islam, baik secara pribadi
maupun melalui lembaga. Pemikiran antara lain berkaitan dengan adanya
wakaf produktif untuk lebih memberdayakan ekonomi umat.
Sebagai ilustrasi, jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta jiwa, dengan
penduduk miskin sebesar 30% maka 70% memiliki kemampuan untuk
membayar wakaf uang, misalnya wakaf sebesar Rp. 10.000/perbulan
maka dana yang terkumpul adalah
Selama 1 bulan = 200 juta x Rp. 10.000 x 70% = 1,4 triliun
Selama 1 tahun = 1,4 triliun x 12 = Rp. 16,8 triliun
Pengelolaan Wakaf

3. Wakaf produktif dalam pengembangan ekonomi umat.


1) Pedoman pengelolaan wakaf
2) Pengelolaan wakaf produktif
Sesuai denga UU wakaf no. 41/2004, pasal 22, harta wakaf hanya bisa
diperuntukkan bagi
Sarana dan kegiatan ibadah
Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan
Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, anak yatim, dan beasiswa
Kemajuan dan peningkatan ekonomi Islam
Kemajuan dan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan
syariah dan peraturan undang-undang.
3) Jenis usaha pengelolaan wakaf produktif
Jenis aset tanah (benda tidak bergerak)
Jenis benda bergerak (uang)
Ada Lima Butir Keputusan MUI

Wakaf Uang (waqf an-Nuqud) adalah wakaf yang


dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga, atau
badan hukum dalam bentuk uang tunai
Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat
berharga
Wakaf uang hukumnya boleh
Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan
untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar’i
Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya,
tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan.

Anda mungkin juga menyukai