Anda di halaman 1dari 25

INSPEKSI SANITASI

IRC-INTERNATIONAL RESCUE
COMMITTEE
Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan
Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Regulasi
 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal
22 ayat 3 menyatakan bahwa penyehatan air
meliputi pengamanan dan penetapan kualitas
air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
 Realisasi dari UU tersebut dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan pengawasan kualitas air untuk
menjamin kualitas air minum/bersih yang
digunakan oleh penduduk (Kepmenkes 907
tahun 2002 dan Permenkes 416 tahun 1990

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Pengertian

Melakukan suatu pengamatan dan pemeriksaan


di lapangan terhadap fisik sarana penyediaan air
minum/bersih dan lingkungannya yang
kemungkinan konstruksi bangunan dan
lokasinya tidak memenuhi persyaratan
kesehatan

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Tujuan
 Petugas sanitasi dapat melakukan inspeksi
sanitasi terhadap sarana penyediaan air
minum/bersih sesuai urutan prosesnya.

 Petugas sanitasi dapat memahami bahwa


inspeksi sanitasi adalah salah satu jegiatan
pokok yang harus dilaksanakan dan juga
sebagai kegiatan dasar dari proses penyusunan
rencana kegiatan perbaikan kualitas air.

 Petugas sanitasi memahami bahwa


pemanfaatan peralatan laboratorium
pemeriksaan kualitas air sangat tergantung
pada hasil pelaksanaan inspeksi sanitasi.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Ruang lingkup Inspeksi Sanitasi

Non Perpipaan / Tanpa Pengolahan :


 Kualitas fisik sarana (cth : konstruksi, lantai,
Captering, pagar,dsb)
 Kualitas air (fisik, mikrobiologi, radioaktif dan
kimia)
 Lingkungan (kondisi lingkungan sekitar sarana
memungkinkan terjadi pencemaran : jarak
sarana dengan MCK, kandang ternak, Tempat
pembuangan sampah dll )

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Ruang lingkup Inspeksi Sanitasi

Perpipaan/Dengan Pengolahan :
 Sumber air baku ( kondisi fisik sarana, kualitas
fisik air dan lingkungan)
 Proses produksi ( kondisi fisik sarana, kualitas
air dan pemeliharaan : desimentasi, filtrasi,
disinfeksi, dan reservoir)
 Jaringan distribusi (kondisi fisik perpipaan,
kualitas air, tekanan air, dan kondisi
lingkungan)
 Pengolahan air minum isi ulang

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Tata Cara Pelaksanaan Inspeksi
Sanitasi

 Persiapan
 Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi
 Perhitungan Skor
 Saran dan Tindak Lanjut
 Rekomendasi

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persiapan
1. Peralatan :
a. formulir inspeksi sanitasi digunakan sesuai dengan
jenis
sarana :
- Sumur Gali terbuka,
- Sumur gali tertutup,
- Sumur pompa dangkal / dalam,
- Penampungan air hujan,
- Perlindungan mata air,
- Sumur bor pompa tangan,
- Stasiun pengisi,
- Truk tangki air,
- Tangki penyimpan ukuran besar
- Tangki penyimpan rumah tangga
- Sumur bor dalam dengan pompa mekanik
- Sumber permukaan dan abstraksi
- Distribusi Perpipaan
Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan
Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persiapan

b. Peta lokasi sarana :


- memuat keterangan tempat, jumlah dan jenis
sarana
yang ada di lokasi tersebut
- Didasarkan pada peta wilayah kerja
Puskesmas dan
didetailkan dibuat berdasarkan peta desa yang
ada di
wilayah kerja Puskesmas
c. Stiker atau sejenisnya : untuk menandai sarana
yang telah selesai dilakukan inspeksi sanitasi
yang memuat kategori risiko rendah (R),
Sedang (S), tinggi (T) dan Amat tinggi (AT) 
membantu kegiatan IS berikutnya.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persiapan

2. Pelaksana : Tenaga sanitasi kabupaten, tenaga


sanitasi Puskesmas, tenaga sanitasi desa
maupun kader kesehatan (yang telah terlatih)

3. Jenis sarana yang di inspeksi sanitasi :


menyiapkan peta lokasi SAB/M dan jumlah
masing-masing sarana untuk menyesuaikan
jumlah formulir yang akan digunakan serta
kemampuan menangani (satu hari).

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi

HAL POKOK yang diperhatikan :


1. Langkah awal sebelum melaksanakan IS adalah
mengumpulkan data yang meliputi :
- jenis sarana, jumlah jiwa yang menggunakan
sarana air minum / bersih (cakupan/akses terhadap air)
- jumlah penderita diare (per jenis sarana)
2. Penentuan lokasi dilakukan IS
3. Memberikan informasi tentang pelaksanaan IS kepada
masyarakat
4. Melakukan IS termasuk pengamatan kualitas fisik sarana
bersama masyarakat (hasil dari kegiatan langsung siketahui
masyarakat.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persyaratan Teknis Sarana

1. Sumur Gali :
- kedalaman 6 – 15 meter
- jarak sedikitnya 10 meter dari sumber pencemar
- Konstruksi bangunan disnding sumur harus dibuat kedap
air
- bibir sumur dibuat setinggi 1 meter
- dinding bawah sedalam minimal 3 meter
- untuk mencegah rembesan air ke sumur dibuat lantai
selebar 1 meter dari tepi luar dinding sumur.
- Dilengkapi SPAL terbuat dari bahan kedap air sepanjang
10 meter dari tepi lantai sumur

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persyaratan Teknis Sarana

2. Sumur pompa tangan :


 sumur dengan kedalaman 7 – 15 meter ( sumur pompa
dangkal) dan sumur dengan kedalaman > 15 meter
(sumur pompa dalam)
 sumur dilengkapi casing yang menonjol ke atas setinggi
kira-kira 30 cm dari permukaan tanah dan kebawah 3
meter yang berfungsi sebagai dinding sumur.
 jarak sumur pompa dengan sumber pencemar minimal
10 meter
 konstruksi bangunan dibuat kedap air.
 untuk mencegah rembesan dibuat lantai selebar 1 meter
dari tepi luar pilar sumur pompa
 dilengkapi SPAL terbuat bahan kedap air sepanjang 10
meter dari tepi lantai sumur.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Persyaratan Teknis Sarana

2. Perlindungan Mata Air : Bangunan meliputi :


- bangunan penangkap air dan pagar pengaman : dibuat
untuk melindungi mata air dari pencemaran karena
kubangan air, pembuangan tinja, kemungkinan masuknya
binatang ternak ke dalam area bangunan PMA.
- bangunan penampung air : bangunan ini terbuat dari
bahan kedap air, dibagian atasnya dilengkapi dengan
manhole bertutup yang terbuat dari plat besi atau pelat
beton dan terdapat ventilasi dan pipa peluap.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Perhitungan skor inspeksi sanitasi

1. Menjawab pertanyaan Ya atau Tidak : dalam mendiagnosa


risiko pencemaran terhadap sarana dengan memilih YA atau
TIDAK.
- YA : membenarkan pertanyaan yang ada pada form
- TIDAK : menyangkal pertanyaan yang ada pada form

2. Menghitung SKOR :
- jumlah skor risiko : melakukan penjumlahan semua
jawaban YA
- Penggolongan tingkat risiko sarana : tingkat risiko
kemungkinan sarana mendapatkan pencemaran

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Perhitungan skor inspeksi sanitasi

Jumlah skor risiko Tingkat Risiko

0–2 R (Rendah)

3–5 S (Sedang)

6–8 T (Tinggi)

9 – 10 AT (Amat Tinggi)
Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan
Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Saran

 Hasil IS terhadap sejumlah sarana dengan


tingkat risiko pencemaran Rendah dan Sedang
perlu diambil sampel air.
 Hasil IS terhadap sejumlah sarana dengan
tingkat risiko pencemaran Tinggi dan Amat
Tinggi tidak perlu diambil sampel air. Khusus
untuk sarana ini langsung diambil tindakan
perbaikan terhadap fisik sarana yang rusak.
 Hasil IS terhadap fisik kualitas air tidak baik
sebaiknya harus cepat ditindaklanjuti dengan
menggunakan teknologi yang ada (seperti :
SPL, SPC, PAC dan pengolahan lainnya)

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Tindak Lanjut

1. Hasil IS dengan tingkat risiko Tinggi dan Amat Tinggi dan


pengamanan kualitas air secara fisik yang tidak memenuhi
syarat :
- Perbaikan terhadap kondisi fisik sarana dengan langkah-
langkah : mendata kategori yang tidak memenuhi syarat
berdasarkan persyaratan teknis setiap sarana.
- Menyusun rencana kebutuhan bahan / biaya untuk
perbaikan kondisi sarana
- Rencana pelaksanaan perbaikan sarana, rencana
kebutuhan bahan dan biaya perbaikan kondisi sarana.
- Mengadakan penyuluhan terhadap masyarakat pemakai
air.
- mengadakan disinfeksi terhadap sarana air minum/bersih.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Materi Penyuluhan kepada
masyarakat
 Upaya peningkatan kualitas fisik air minum/bersih
(aspek sanitasi) sehingga memenuhi syarat.
 Upaya disinfeksi air, antara lain dengan
chlorinasi/kaporisasi dan pemanasan.
 Upaya penanganan sumber air minum/bersih
mulai dari pengambilan air pada sarana,
pengangkutan air ke tandon air, penyimpanan air
di tandon, memasak air sampai mendidih,
pemyimpanan ai masak dan penyajiannya.
 Upaya pemanfaatan dan perlingungan mata air.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Lanjutan

2. Tingkat risiko pencemaran Rendah dan Sedang :


Mengadakan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat
pemakai air tentang :
- Upaya mempertahankan kondisi sarana air minum/bersih
dan bila memungkinkan meningkatkan lagi kondisinya agar
betul- betul memenuhi syarat kesehatan.
- Upaya penanganan sumber air minum/bersih mulai dari
pengambilan air pada sarana, pengangkutan air ke tandon
air, penyimpanan air di tandon, memasak air sampai
mendidih, pemyimpanan ai masak dan penyajiannya
- Upaya pemanfaatan dan pemeliharaan sarana

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Lanjutan

3. Pengambilan sampel air untuk mengetahui kualitas


bakteriologis dan atau kualitas kimia.
4. Sarana air minum/bersih yang airnya tidak memenuhi syarat
secara fisik :
- mengadakan penyuluhan dan bimbingan kepada
masyarakat tentang upaya peningkatan kualitas fisik air
- gunakan alternatif sumber-sumber yang lain
- membangun sarana pengolahan sederhana seperti SPL,
SPC, saringan menggunakan arang, aerasi dan lain-lain.
- Pengambilan sampel air untuk mengetahui kualitas fisik
(lab) dan kualitas kimia.

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Lanjutan

5. Sarana air minum/bersih yang kualitas airnya memenuhi


syarat secara fisik :
- Upaya mempertahankan kondisi sarana air minum/bersih
dan bila memungkinkan meningkatkan lagi kondisinya agar
betul- betul memenuhi syarat kesehatan.
- Upaya penanganan sumber air minum/bersih mulai dari
pengambilan air pada sarana, pengangkutan air ke tandon
air, penyimpanan air di tandon, memasak air sampai
mendidih, pemyimpanan ai masak dan penyajiannya
- Upaya pemanfaatan dan pemeliharaan sarana

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
Rekomendasi

 Rekomendasi diberikan kepada sektor terkait


tentang kebutuhan perbaikan sarana air
minum/bersih yang memerlukan
penanganan yang lebih kompleks
atau memang perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab pengelola instalasi air minum

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN UNTUK SARANA
AIR MINUM TANPA PENGOLAHAN

Gejala/Keadaan Tindakan perbaikan Tindakan


segera Pencegahan

1 2 3
Hasil IS tidak baik Memastikan kembali Mengurangi sumber
kualitas bakteriologis dan pencemar dan atau
menyarankan masyarakat memperbaiki sarana, bila
merebus air atau perlu memperbaiki
menggunakan disinfektan kerusakan yang dijumpai
atau saringan air dalam IS

Kualitas Bakteri sumber Mengklorinasi air, merebus Melindungi sumber dan


tidak baik dan melakukan IS detail bangunan penangkapnya
dan memperbaiki
kerusakan

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN UNTUK SARANA
AIR MINUM TANPA PENGOLAHAN

Gejala/Keadaan Tindakan Tindakan


perbaikan segera Pencegahan

1 2 3
Kualitas bakteri pada Bila mana Mengurangi sumber
sistim distribusi tidak pencemar dan atau
baik memperbaiki sarana,
bila perlu memperbaiki
kerusakan yang
dijumpai dalam IS

Kualitas Bakteri sumber Mengklorinasi air, Melindungi sumber dan


tidak baik merebus dan bangunan
melakukan IS detail dan penangkapnya
memperbaiki kerusakan

Inspeksi Sanitasi oleh IRC, Pelatihan


Monitoring Kualitas Air, 5 - 8 Februa
ri 2007

Anda mungkin juga menyukai