Kelompok 3 - Hiperemis Gravidarum
Kelompok 3 - Hiperemis Gravidarum
GRAVIDARUM
KELOMPOK 3
Home
Anggota
Pemeriksaan Penunjang
● USG (dengan menggunakan waktu
yang tepat) : mengkaji usia gestasi
janin dan adanya gestasi multipel,
mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta
● Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,
BUN
● Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT
dan kadar LDH
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis gravidarum
menurut (Khayati, 2013) yaitu dengan cara :
● Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
yang fisiologik.
● Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
● Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah
kecil tetapi sering.
● Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
● Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
● Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
● Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula.
PENATALAKSANAAN
Apabila dengan cara diatas keluhan dan
gejala tidak mengurang, maka diperlukan cara lain
seperti :
● Obat-obatan
● Isolasi
● Terapi psikologika
● Caoran parenteral
● Menghentikan kehamilan
WOC
ASKEP HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
● Nausea dan vomitus merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan
makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya
berlebihan/hipersalivasi.
● Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui
bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi
yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
● Kesadaran : Pada kasus hiperemesis gravidarum umumnya lemah.Stabil,Menurun dari
composmentis sampai koma,Untuk mengetahui Keadaan emosional yang dialami oleh
ibu.
Pengkajian
2. Tanda-tanda vital
● Tekanan darah : Biasanya pada kasus hiperemesis gravidarum tekanan darahnya turun.
● Nadi : Biasanya pada kasus hiperemesis gravidarum denyut nadinya meningkat > 100 x
menit.(Prawirohardjo, 2002 : 278) Suhu : Biasanya pada kasus hiperemesis gravidarum
suhu tubuhnya meningkat.
3. Muka
● Kelopak mata : Cekung
● Konjungtiva : Pucat
● Sklera : Putih
● Cloasma gravidarum : ada atau tidak ada.
● Oedem : ada atau tidak ada
Pengkajian
4. Hidung
● Polip : ada atau tidak ada
● Pendarahan : ada atau tidak ada
● Sekret : ada atau tidak ada
● Peradangan : ada atau tidak ada
6. Telinga
● Serumen : ada/ tidak
13. TFU
Leopold I
● Pemeriksa menghadap kearah muka ibu hamil
● Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian dalam fundus
● Konsistensi uterus
Leopold II
● Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri
● Menentukan letak punggung janin
Pengkajian
Leopold III
● Menentukan apa yang terdapat dibagian terbawah
● Untuk menentukan bagian terbawah janin apakah bagian tersebut sudah masuk pintu atas
panggul atau belum ( jika belum bagian terbawah tersebut dapat digoyangkan )
Leopold IV
● Pemeriksaan menghadap kearah kiri ibu hamil
● Seberapa jauh bagian terbawah janin masuk pintu atas panggul.
13. Anogenital
● Vagina : Terdapat tanda chadwick, elastisitas bertambah, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartolini dan skene.
● Anus : Tidak ada haemoroid
Pengkajian
14. Eliminasi :Pemeriksaan laboratorium
● Haemoglobin : Normalnya 11 gr%
● Pada hyperemesis gravidarum tidak menutup kemungkinan lib ibu hamil kurang dari 11
gr% dikarenakan kurangnya asupan nutrisi yang mengakibatkan terjadinya anemia.
● Urine : Untuk megetahui ada/tidaknya protein dan albumin dalam urine. Normalnya
protein negatif.albumin urine (reduksi) negatif.
Pengkajian
14. Eliminasi : Pemeriksaan laboratorium
● Haemoglobin : Normalnya 11 gr%
● Pada hyperemesis gravidarum tidak menutup kemungkinan lib ibu hamil kurang dari 11
gr% dikarenakan kurangnya asupan nutrisi yang mengakibatkan terjadinya anemia.
● Urine : Untuk megetahui ada/tidaknya protein dan albumin dalam urine. Normalnya
protein negatif.albumin urine (reduksi) negatif.
Pengkajian
KEBUTUHAN DASAR KHUSUS
1. Aktifitas istirahat
● Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
2. ntegritas ego
● Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang
kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
3. Eliminasi
● Perubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih. Urinalisis :
peningkatan konsentrasi urine.
● Makanan/cairan Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium,
pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan
Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
Pengkajian
4. Pernafasan
● Frekuensi pernapasan meningkat.
● Keamanan : Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
● Seksualitas : Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan
abortus terapeutik.
● Interaksi social : Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran,
respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem
pendukung yang kurang.
TES LABORATORIUM
● Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah: nilai hemoglobin dan hematokrit yang
meningkat menunjukkan hemokosentrasi berkaitan dengan dehidrasi. Anemia yang
mungkin merupakan konsekuensi dari mal nutrisi.
● Urinalisis: urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai kosentrasi tinggi sebagai akibat
dehidrasi. Aseton menunjukkan asidosis starvasi.
Home
DIAGNOSA
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor
biologis, psikologis atau ekonomi.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
4. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif;
perubahan psikologi kehamilan
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit b/d
keterbatasan informasi
INTERVENSI
DIAGNOSA SLKI SIKI
Terapeutik
1. Catat intake-output dan hitung
balans cairan 24 jam
2. Berikan asupan cairan, sesuai
kebutuhan
3. Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian diuretik, jika
perlu
INTERVENSI
DIAGNOSA SLKI SIKI
Edukasi
1. Anjurkan membuat catatan harian
tentang perasaan dan situasi
pemicu pangeluaran makanan
(mis. pengeluaran yang disengaja,
muntah, aktivitas berlebihan)
2. Ajarkan keterampilan koping untuk
penyelesaian masalah perilaku
makan
3. Ajarkan pengaturan diet yang tepat
Kolaborasi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
target berat badan, kebutuhan
kalori dan pilihan makanan
INTERVENSI
DIAGNOSA SLKI SIKI
Edukasi
1. Anjurkcan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan manghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi keletihan
Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan ahil gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan.
INTERVENSI
DIAGNOSA SLKI SIKI
Cemas berhubungan Tujuan: setelah dilakukan tindakan 1. Kontrol lingkungan klien dan batasi
dengan Koping tidak keperawatan selama 2x24 pengunjung
efektif; perubahan jam,diharapkan ketakutan klien 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klie
psikologi kehamilan teratasi dengan : 3. Berikan support psikologis
Kriteria Hasil: 4. Berikan penguatan positif
1. Klien memverbalisasi 5. Berikan pelayanan kesehatan yang
perasaan dan maksimal
kekhawatirannya tentang 6. Jelaskan Tentang Hiperemesis
kesejahteraan janin Gravidarum dan kaji pengetahuan px.
INTERVENSI
DIAGNOSA SLKI SIKI
IMPLEMENTASI
Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya
rencana tindakan tersebut diterapkan dalam situasi
yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua
tenaga keperwatan dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, perawat dapat langsung memberikan
pelayanan kepada ibu hamil dengan hiperemis
gravidarum.
Home
EVALUASI
1. Pasien tidak lagi menunjukkan bukti penurunan
berat badan
2. Pasien terhindar dari kerusakan kulit
3. TTV tetap stabil
4. Volume cairan tetap adekuat
5. Pasien mempunyai turgor kulit normal dan
membrane mukosa lembap
6. Berat jenis urin tetap di antara 1,005 dan 1,010
7. Pasien mempertahankan keseimbangan cairan
(asupan seimbang dengan haluaran)
Home
TERIMA KASIH