Anda di halaman 1dari 6

PETA PERDAGANGAN

REMPAH NUSANTARA

Khairu Dhiya
Athaya
PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu, Nusantara telah dikenal sebagai daerah penghasil
rempah yang menjadi komoditas utama pada saat itu. Rempah-rempah
yang dapat digunakan sebagai obat-obatan, bumbu masakan, bahkan
pengawet makanan.
Wilayah penghasil rempah Nusantara dibagi 2 menjadi timur dan
barat. Di timur yaitu Kepulauan Maluku dan Kepulauan Banda yang
menghasilkan cengkeh dan pala. Di Barat yang terdiri atas Sumatra,
Jawa, dan Kalimantan sebagai penghasil lada
PETA PERDAGANGAN REMPAH NUSANTARA
ACEH

TERNATE & TIDORE

MAKASSAR

BANTEN

DEMAK

LEGENDA
DESTINASI / PUSAT PERDAGANGAN

JALUR PERDAGANGAN

INFORMASI TAMBAHAN (klik)


SKALA ± 1 : 9.500.000
KOLONIALISME DAN PERLAWANAN DI NUSANTARA

SKALA ± 1 : 9.500.000
MALAKA
Emporium atau pusat perdagangan di abad ke 15-16 adalah Malaka.
Tempat ini menjadinya pertemuan bagi pedagang nusantara dari
Banten, Makassar, Aceh, dan Ternate. Daerah Malaka juga terintegrasi
dengan jalur perdagangan Asia, sehingga menarik para pedagang dari
Cina, Arab dan India.

Sampai pada tahun 1511, dimana Bangsa Portugis berhasil


menaklukan Malaka dan melakukan monopoli perdagangan sehingga
pedagang Nusantara akhirnya pindah ke pelabuhan lain salah satunya
yaitu Aceh yang tertletak di ujung pulau Sumatra
TERNATE & TIDORE
Ternate dan Tidore juga berhasil maju berkat rempah yang
dimilikinya terutama cengkeh. Awalnya kedua kerajaan hidup
berdampingan secara damai sampai bangsa Portugis dan
Spanyol datang pada tahun 1521 dan mengadu domba kedua
kerajaan tersebut. Kedatangan mereka tidak hanya melakukan
monopoli perdagangan, bahkan ikut campur dalam urusan
kerajaan. Akhirnya dibuatlah perjanjian Zaragoza yang
disebutkan bahwa bangsa spanyol harus meninggalkan
Maluku.

Anda mungkin juga menyukai