Anda di halaman 1dari 19

Kerajaaan-kerajaan maritim

Indonesia pada masa islam


Nama : Haninda Jingga
No:16
Kelas: XI IPS 3
Kerajaan Aceh
Latar belakang
Awal mula keberadaan Kerajaan Aceh Darussalam merupakan
daerah taklukan dari Kerajaan Pedir. Wilayah Darussalam mulai
menunjukkan perkembangan yang cukup pesat saat Malaka jatuh
kepada Portugis di tahun 1511. Saat itu, pemimpin pertama yang
sekaligus menjadi pendiri dari Kerajaan Aceh Darussalam ialah
Sultan Ibrahim.
Perkembangan keraajaan
Kerajaan Aceh Kerajaan Aceh berkembang
sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan sultan iskandar muda. Perkembangan pesat
yang dicapai Kerajaan Aceh tidak lepas dari letak
kerajaannya yang strategis, yaitu di pulau Sumatera bagian
utara dan dekat jalur perdagangan internasional pada masa
itu.
Kehidupan masyarakat kerajaan Aceh
Selain di bidang perekonomian, pengaruh letak yang strategis membuat kehidupan
sosial budaya di kerajaan Aceh tumbuh pesat. Hal ini disebabkan karena interaksi
dengan orang-orang luar seperti pedagang-pedagang dari Timur Tengah dan Eropa.
Kehidupan sosial budaya dapat dilihat landasan hukum yang berlaku yang didasari dari
ajaran Islam. Hukum adat ini disebut hukum adat Makuta Alam. Berdasarkan hukum
ini, pengangkatan seorang sultan diatur dengan sedemikian rupa dengan melibatkan
ulama dan perdana menteri.
Mayoritas masyarakat di kesultanan Aceh beragama Islam. Perkembangan agama Islam
di kerajaan ini disebabkan karena terjadi hubungan interaksi dengan pedagang Arab dan
India. Peran kesultanan Aceh dalam menyebarkan agama Islam dapat dibuktikan dari
karya-karya ulama Aceh yang di pakai di Asia Tenggara.
Tokoh utama kerajaan Aceh
Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M) Sultan Ali Mughayat
Syah adalah raja Kerajaan Aceh yang pertama.
Sultan Salahudin (1528-1537 M) .
Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar (1537-1568 M) .
Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) .
Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
Bukti-bukti peninggalan keerajaan Aceh
• Masjid Raya Baiturrahman. Masjid
Raya Baiturrahman merupakan
masjid yang dibangun pada masa
pemerintahan Raja atau Sultan
Iskandar Muda. ...
• Benteng Indra Patra. Dalam
sejarah Kerajaan Aceh pada
jamannya sempat dibangun sebuah
benteng yang bernama Benteng
Indrapatra.
Bukti bahewa kerajaan Aceh maritim
• Wilayah Aceh cukup sukar untuk di darati dengan menggunakan kapal. Banyak kapal yang karam ketika
akan mendarat di Aceh, hanya setelah melewati teluk yang sering mengaramkan kapal, pelaut harus
memasuki muara sungai agar bisa sampai ke darat. Saat memasuki muara ini, Aceh seakan memiliki
benteng alamiah. Ambang sungai ini sangat berbahaya untuk di lewati. Bagian muara sungai ini di awasi
dengan beberapa pucuk meriam.
• Kondisi geografis seperti ini membuat Aceh tidak membangun benteng dengan tembok-tembok yang
besar. Saat orang Eropa mendarat d Aceh mereka tercengang dengan istana sultan yang tak memiliki
benteng perlindungan. Hikayat Aceh menggambarkan bahwa gajah-gajah tempurlah yang menjadi
pelindung kota Aceh.
• Sebagaimana kerajaan Melayu dan Maritim lainnya, Aceh mengandalkan daerah pedalamannya sebagai
penyuplai kebutuhan pokok mereka, dan barang-barang yang diperdagangkan. Tak heran bila ekspansi
yang dilakukan Aceh dilakukan memasok kebutuhan tenaga kerja untuk perkebunan yang mereka
bangun.
Kerajaan Demak
Latar Belakang
Latar belakang berdirinya Kerajaan Demak disebabkan
karena runtuhnya kerajaan Majapahit pada tahun
1478 kerajaan Majapahit runtuh dan kemudian di tahun
1500 berdirilah kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden
Patah.
Perkembangan kerajaan Demak
Di bidang ekonomi, Kerajaan Demak berperan penting karena menjadi
daerah penghubung antara penghasil rempah-rempah di timur dengan
Malaka sebagai pasar di barat. Perdagangan Kerajaan Demak juga maju
terlihat dari aktivitas kegiatan ekspor produk ke wilayah lain melalui
pelabuhan-pelabuhan yang dimilikinya. Komoditas yang diekspor Kerajaan
Demak antara lain beras, madu dan lilin. Ekspor komoditas dari Kerajaan
Demak ditujukan ke wilayah Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Pelabuhan
milik Kerajaan Demak sering menjadi tempat transit kapal-kapal dagang
yang hendak ke Selat Malaka dan sebaliknya. Kerajaan Demak mempunyai
daerah pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil makanan terutama
beras.
Kehidupan masyarakat Kerajaan
Demak
Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak telah
berjalan teratur. Pemerintahan menggunakan hukum
Islam. Meski begitu, norma-norma atau tradisi-tradisi
lama tidak ditinggalkan. Hasil kebudayaan Kerajaan
Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan
dengan Islam.
Tokoh-tokoh penting Kerajaan
Demak
• Raden Fatah (1475-1518) Sebagai raja
pertama sekaligus pendiri, Raden
Fatah adalah awal mula
sejarah Kerajaan Demak dimulai. ...
• Pati Unus (1518-1521) ...
• Trenggana (1521-1546) ...
• Sunan Prawata (1546-1547) ...
• Arya Penangsang.
Soko Majapahit. Soko
Peninggalan-peninggalan Majapahit adalah tiang
Kerajaan Demak berjumlah delapan buah yang
berdiri di serambi Masjid
Agung Demak.
Pawestren.
Surya Majapahit.
Maksurah.
Pintu Bledeg.
Mihrab atau tempat
pengimaman. .
Dampar Kencana.
Soko Tatal/Soko Guru.
Bukti bahwa kerajaan Demak maritim
Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di
daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut
Muria. (sekarang Laut Muria sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana Bergola
adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram (Wangsa
Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang penting bagi
kerajaan Demak. Kerajaan Demak Bintoro memiliki dua pelabuhan, yaitu
Pelabuhan niaga = di sekitar Bonang (Demak)
Pelabuhan militer = di sekitar Teluk Wetan (Jepara)
Letak kerajaan Demak sangatlah menguntungkan dalam bidang perdagangan dan pelabuhan.
Pada tahun 1511 setelah Kesultanan Malaka ditaklukkan Protugis, banyak pedagang yang
memutuskan tidak berdagang lagi ke Malaka.
Kerajaan Gowa
Latar belakang
Pada awalnya di daerah gowa terdapat sembilan komunitas, yang
dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang
kemudian menjadi pusat Kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-
Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui
berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya
bergabung untuk membentuk kerajaan gowa Cerita dari para pendahulu
di Gowa mengatakan bahwa Tumanurung merupakan pendiri Kerajaan
Gowa pada awal abad ke-14.
Perkembangan kerajaan Gowa

Kerajaan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaannya pada


abad ke-17, ketika kesultanan ini berkembang sebagai pusat
perdagangan dan mengembangkan berbagai inovasi di bidang
pemerintahan, ekonomi, militer, dan sosial budaya.
Kehidupan masyarakat kerajaan gowa
Kehidupan sosial masyarakat Gowa sangat menjunjung tinggi agama
Islam. Islam telah menjadi poros utama dalam kehidupan mereka.
Bahkan Ajaran Sufi telah berkembang di Gowa berkat Syekh Yusuf
al-Makasari.
Tokoh-tokoh penting Kerajaan
Gowa

1. Karaeng Matoaya.
2. Sultan Alaudin.
3. Sultan Muhammad Said.
4. Sultan Hasanuddin.
5. I Mappasomba.
Peninggalan-peninggalan kerajaan Gowa
• Istana Balla Lompoa.
• Istana Tamalate.
• Masjid Katangka.
• Benteng Somba Opu.
• Benteng Fort Rotterdam.
Bukti bahwa kerajaan gowa adalah maritim
letaknya strategis yaitu sebagai penghubung pelayaran Malaka dan Jawa ke
Maluku.Letaknya di muara sungai, sehingga lalu lintas perdagangan antar daerah
pedalaman berjalan dengan baik.Di depan pelabuhan terdapat gugusan pulau kecil yang
berguna untuk menahan gelombang dan angin, sehingga keamanan berlabuh di pelabuhan
ini terjamin.Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendorong para pedagang mencari
daerah atau pelabuhan yang menjual belikan rempah-rempah.Halauan politik Mataram
sebagai kerajaan agraris ternyata kurang memperhatikan pemngembangan pelabuhan-
pelabuhan di Jawa. Akibatnya dapat diambil alih oleh Makasar.Kemahiran penduduk
Makasar dalam bidang pelayaran dan pembuatan kapal besar jenis Phinisi dan Lambo.

Anda mungkin juga menyukai