Anda di halaman 1dari 2

8 Kerajaan Islam yang Pernah Ada di Indonesia

Jakarta - Hadirnya ajaran Islam telah membawa perubahan pada perkembangan sosial dan
budaya di Indonesia. Salah satunya lahir sejumlah kerajaan Islam di Nusantara.

Di awal ajaran Islam masuk ke Nusantara terjadi proses penyesuaian antara adat dan syariah
di berbagai daerah. Memang kadang-kadang dalam taraf permulaan proses penyesuaian adat
dan syariah tersebut mengalami pertentangan, namun pada akhirnya semua bisa diterima
masyarakat.

Mengutip pada halaman Kemendikbud, ajaran Islam masuk ke Indonesia melalui jalur
perdagangan. Kedatangannya yang melalui berbagai saluran membuat Agama Islam mudah
diterima dan dianut oleh para penguasa di daerah-daerah ketika itu. Kerajaan-kerajaan
bercorak Islam yang terdapat di Indonesia, antara lainnya:

Kerajaan Islam di Indonesia Melansir pada halaman Kemendikbud, berikut kerajaan-kerajaan


Islam pada masa Nusantara:

1. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan pertama yang bercorak Islam di Indonesia. Letak
geografis kerajaan ini terletak di Pantai Utara Aceh, pada muara Sungai Psangan (Pasai).
Pada muara sungai tersebut terdapat dua kota, yaitu Samudra dan Pasai. Letaknya yang
strategis membuat Samudra Pasai menjadi berkembang sebagai kerajaan maritim dan
menjadi bandar transit. Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran setelah
mendapatkan serangan dari Majapahit yang memiliki ambisi untuk menyatukan
Nusantara.

2. Kerajaan Malaka

Letak Kerajaan Malaka sangat strategis yaitu di Semenanjung Malaya dengan ibu kotanya
di Malaka. Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaannya di bawah pimpinan masa
Sultan Mansyur Syah. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berhasil menjadi
pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.

3. Kerajaan Aceh

Kedudukan kerajaan Aceh terletak strategis yang berada di Selat Malaka. Masa kejayaan
Kerajaan Aceh dicapai pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Kerajaan Aceh
mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
Kerajaan Aceh mengalami kekalahan dengan perang melawan Portugis di Malaka yang
memakan banyak korban jiwa dan harta benda.\

4. Kerajaan Demak

Raja pertama dari pendiri kerajaan Demak ialah Raden Patah. Perekonomian kerajaan
Demak berkembang pesat dalam dunia maritim. Peninggalan dari kerajaan Demak
berpadu sempurna dengan budaya asli masyarakat setempat. Masjid Agung Demak
adalah peninggalan dari para wali yang menggunakan gaya asli Indonesia yaitu atapnya
bertingkat tiga dan memiliki pendapa.
5. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam terletak di daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya
di Kotagede. Masa kejayaan Mataram Islam dicapai oleh Raden Mas Rangsang yang
bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Pencapaian yang dihasilkan oleh Sultan Agung
antara lain dapat menundukkan para bupati yang tidak mengakui kekuasaan pusat
Mataram, menyusun kitab undang-undang Surya Alam yang merupakan percampuran
antara hukum Islam dan adat istiadat Jawa.

6. Kerajaan Banten

Setelah Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa pada tahun 1527, daerah Banten
dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan persebaran agama Islam. Penyebaran
agama Islam dan perdagangan berkembang melesat pada masa pemerintahan Hasanuddin.
Peristiwa kemenangan Sultan Haji dalam perang saudara dengan Sultan Ageng Titrayasa
menjadi penanda berakhirnya kejayaan kerajaan Banten.

7. Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan owa Tallo merupakan dua kerajaan Islam yang memiliki hubungan baik dan
terletak di Sulawesi Selatan. Kedua Kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Makassar.
Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan Makasar bertumpu pada sistem kelautan yang
dimilikinya. Kehidupan budaya masyarakat Makassar sangat dipengaruhi oleh keadaan
kerajaan Makasar yang bertumpu pada sistem maritim. Hasil kebudayaan Gowa Tallo
adalah alat penangkap ikan dan Kapal Pinisi. Sampai sekarang Kapal Pinisi dari Sulawesi
Selatan menjadi salah satu kebangaan bangsa Indonesia. Selain itu, seni sastra yang
dikembangkan oleh kerajaan Gowa Tallo ialah kitab Lontar.

8. Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku

Letak geografis kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah barat Pulau Halmahera
(Maluku Utara). Tanah Maluku disebut sebagai "The Spicy Island" sebab Maluku
memiliki kekayaan rempah-rempah di yang dikenal di dunia internasional. Pertikaian
yang terjadi antara Kerajaan Ternate yang dibantu Portugis dan Kerajaan Tidore yang
dibantu Spanyol menyebabkan Paus turun tangan dan mengadakan perjanjian untuk
perdamaian . Perjanjian tersebut bernama perjanjian Saragosa yang berisi, "Spanyol harus
meninggalkan Maluku dan Portugis tetap dapat melaksanakan kegiatannya di Maluku."

Anda mungkin juga menyukai