Anda di halaman 1dari 3

Nama : Daffa Aqillah Al Ghifari

Kelas : 9B
Abs : 07
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Kerajaan Islam di Indonesia sudah ada sejak abad 13 hingga 15 masehi. Munculnya
kerajaan Islam dikarenakan baiknya hubungan perdagangan antara Indonesia dengan
negara di Timur Tengah.
Islam memiliki pengaruh di kehidupan masyarakat Indonesia, kebudayaan Islam kian
berkembang sampai saat ini. Pengaruh dari kebudayaan Islam berdampak pada kehidupan
masyarakat dapat terlihat dari peninggalan-peninggalannya. Berikut ini peninggalan-
peninggalan kerajaan Islam di Nusantara.
1. Kerajaan Samudra Pasai
Dilansir dalam Modul Sejarah Indonesia Kelas X KD 3.8 dan 4.8 oleh Kemendikbud,
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan bercorak Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini
terletak di pantai utara Aceh, pada muara Sungai Psangan (Pasai). Di muara tersebut
terdapat dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut) dan Pasai yang merupakan kota di
pesisir pantai.

2. Kerajaan Malaka
Letak kerajaan Malaka sangat strategis, yaitu berada di Semenanjung Malaya dan
memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kehidupan pemerintahan,
kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Raja pertama sekaligus pendiri kerajaan
Malaka adalah Iskandar Syah.

3. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Pada masa kejayaan Aceh, perekonomian Aceh mengalami perkembangan pada pertanian
yang menghasilkan lada.

Peninggalan budaya dari kerajaan Aceh adalah tertanda dari kemajuan bidang sosial-
budayanya, yaitu tersusunnya suatu undang-undang tentang tata pemerintahan yang
disebut dengan “Adat Makuta Alam”. Kemudian, munculnya ulama besar yang bernama
Nuruddin Ar Raniri yang merupakan pengarang buku sejarah Aceh dengan judul
Bustanussalatin (Taman Segala Raja) menguraikan tentang adat istiadat masyarakat Aceh
dan ajaran agama Islam.
4. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak berkembang dari sebuah daerah yang bernama Bintoro yang
merupakan daerah bawahan dari Majapahit. Kehidupan budaya masyarakat Demak dapat
terlihat dari peninggalan-peninggalan kerajaan Demak. Masjid Agung Demak adalah karya
besar para wali yang menggunakan gaya asli Indonesia yaitu atapnya bertingkat tiga dan
memiliki pendapa.

Kemudian, peninggalan selanjutnya adalah pintu Bledek. Pintu Bledek adalah pintu yang
dilengkapi dengan pahatan yang dibuat pada tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo.

5. Kerajaan Gowa Tallo


Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan
saling berhubungan baik. Kedua kerajaan tersebut lebih dikenal dengan kerajaan Makassar.
Pada sebuah naskah lontar, kerajaan Makassar memiliki hukum perniagaan yang mengatur
pelayaran dan perniagaannya yang disebut dengan “Ade Allopiloping Bicaranna Pabbalu’e”
pada sebuah naskah lontar tentang hukum laut karya Amanna Gapa.

Hasil budaya lainnya yang sampai sekarang menjadi kebanggaan Indonesia adalah alat
penangkap Ikan dan kapal Pinisi. Kemudian, di samping itu, masyarakat kerajaan Makassar
juga mengembangkan seni sastra yaitu Kitab Lontar.

6. Kerajaan Ternate dan Tidore


Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah Pulau Halmahera (maluku Utara). Tanah
Maluku kerap disebut dengan “The Spicy Island” sebab kekayaannya akan rempah-rempah.
Hasil kebudayaan dari Kerajaan Ternate dan Tidore adalah perahu kora-kora.

1. Kerajaan Perlak

Dalam buku IPS Terpadu yang disusun oleh Nana Supriatna, Mamat Ruhimat dan Kosim,
dijelaskan Kerajaan perlak terletak di Bukit Meuligou, Aceh. Sebelum menjadi sebuah
kerajaan besar, negeri Perlak telah mempunyai pemerintah meskipun sangat sederhana dan
telah memiliki raja yang bergelar Meurah.
Beberapa sumber sejarah menyatakan bahwa kerajaan Islam pertama di Indonesia
adalah Kerajaan Perlak. Hal ini didasarkan kitab Idharul Haqq karangan Abu Ishak Makarani
Al Fasy dan kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sulthan As Salathin karangan Syekh Samsul Bahri
Abdullah Al Asyi yang kemudian disalin kembali oleh Said Abdullah Ibn Saiyid Habib
Saifuddin pada 1275 H atas suruhan Sultan Alaidin Mansyur Syah.
Kedua naskah tua tersebut menyatakan bahwa di Aceh telah berdiri kerajaan Perlak
yang sudah ada sejak abad ke-3 Hijriyah (pertengahan abad ke-9 Masehi). Selain itu pula,
dari catatan Saiyid Abdullah ibn Saiyid Habib Saifudin mengenai silsilah raja-raja Perlak dan
Pasai.

Anda mungkin juga menyukai