Anda di halaman 1dari 5

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

1 Kerajaan Perlak (840-1292)


Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak atau Kesultanan
Perlak. Kerajaan ini bahkan yang tertua di Asia Tenggara. Wilayah kerajaan Perlak
berada di daerah Aceh Timur.
Dinamakan Kerajaan Perlak karena pada saat itu, daerah di Aceh Timur tersebut
merupakan daerah penghasil kayu perlak yang mana merupakan kayu yang bagus dan
kayu terbaik terutama untuk bahan pembuatan kapal. Karena hasil alam yang melimpah
dan posisi yang strategis inilah maka perlak menjadi pelabuhan yang cukup ramai pada
abad ke-8.
Selain itu juga menjadi tempat singgah para pedagang-pedagang dari seluruh
negri salah satunya adalah dari Arab dan Persia. Raja pertama kerajaan Perlak adalah
Raja Abdul Aziz Syah, kemudian setelah Raja Abdul Aziz syah wafat digantikan oleh
Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdrahim Syah kemudian kepemimpinan terus berganti
hingga 18 kali pergantian kepimpinan dan hingga akhirnya pada tahun 1292 kerajaan
Perlak runtuh.

2. Kerajaan Ternate (1257)


Kerajaan Ternate atau biasa di kenal juga dengan sebutan Kerajaan Gapi adalah
kerajaan Islam pertama di wilayah timur Indonesia, tepatnya di daerah kepulauan
Maluku. Kerajaan Ternate berperan penting dalam penyebaran agama Islam nusantara
terutama di wilayah timur Indonesia. Kerajaan Ternate ini berdiri pada tahun 1257 dan
mengalami masa kejayaannya pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1600.Kejayaan
Kerajaan Ternate
ini dikarenakan kerajaan Ternate merupakan kerajaan besar yang memiliki
komoditas rempah-rempah yang mana pada masa itu rempah-rempah merupakan salah
satu bahan makanan yang paling dicari dan cukup bernilai. Selain memiliki komoditas
rempah-rempah yang melimpah, kerajaan Ternate juga memiliki kekuatan militer yang
patut diperhitungkan karena banyaknya prajurit yang ada di kerajaan Ternate tersebut.
Keruntuhan kerajaan Ternate berawal ketika negara-negara barat mulai
melakukan penjajahan, kala itu Portugis datang dan ingin menguasai Kerajaan Ternate
namun gagal karena Kerajaan Ternate berhasil melawan Portugis. Namun ketika
Belanda datang, akhirnya Ternate kalah karena Belanda memonopoli perdagangan dari
kerajaan Ternate dengan kontrak yang tidak adil dan merugikan kerajaan Ternate.

3. Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)


Kerajaan Samudra Pasai atau di sebut juga dengan sebutan kerajaan Samudra
Darussalam adalah sebuah kerajaan yang terletak di bagian utara pulau Sumatera
tepatnya sekarang berada di provinsi Aceh di kota Lhokseumawe. Pusat pemerintahan
kerajaan Samudra Pasai berada di pinggiran sungai Krueng Jambu Aye dan Krueng Pase.
Kerajaan samudra pasai tidak memiliki benteng batu seperti umumnya kerajaan
lainnya.
Namun benteng Kerajaan Samudra Pasai ini berbentuk pagar yang terbuat dari
kayu yang mengelilingi kerajaan. Kerajaan Samudra Pasai memiliki komoditas utama
lada sebagai komoditas unggulan. Lada dari Kerajaan Samudra Pasai terkenal memiliki
kualitas yang bagus dan banyak diminati oleh para pembeli. Keruntuhan Kerajaan
Samudra Pasai bermula dari adanya perang saudara yang tak kunjung usai hingga
datanglah Portugis dan akhirnya Portugis menaklukan kerajaan samudra Pasai ini.
Sebagai kerajaan Islam pertama, Kesutanan Samudra Pasai seringkali dikagumi
oleh berbagai orang. Salah satunya adalah penjelajah dunia asal Italia Marco Polo yang
dapat kamu baca pada buku Mneyusuri Kota Jejak Kejayaan Islam.

4. Kerajaan Gowa (1300-1945)


Kerajaan Gowa atau biasa di sebut juga dengan kesultanan Goa adalah kerajaan
Islam yang berada di daerah timur Indonesia tepatnya berada di provinsi Sulawesi
Selatan. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan Islam yang cukup besar dan berjaya pada
abad ke-17, pada saat itu Kerajaan Gowa menjadi kerajaan yang memiliki kekuatan
militer yang cukup besar serta menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur
mulai dari daerah Sulawesi, Maluku, NTT hingga ke timur Kalimantan.
Masyarakat Gowa kebanyakan merupakan nelayan dan pedagang, karena daerah
Gowa ini terletak di pesisir pantai dan menjadi salah satu jalur perdagangan laut yang
cukup strategis yang dilalui oleh para pedagang dari berbagai negri. Salah satu
pemimpin dari kerajaan Gowa yang cukup terkenal dan menjadi pahlawan nasional
adalah Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin menjadi pemimpin Gowa yang adil,
bijaksana dan berani.
Bahkan Sultan Hasanudin mampu menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di daerah
Sulawesi dan bersatu melawan Belanda yang waktu itu menjajah Indonesia. Kerajaan
Gowa tidak pernah runtuh dan bahkan ada hingga kemerdekaan Indonesia, setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya kesultanan Gowa secara resmi juga
bergabung ke republik Indonesia dan berubah nama bukan Kerajaan Gowa namun
menjadi salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Gowa.

5. Kesultanan Malaka (1405-1511)


Kesultanan Malaka adalah salah satu Kerajaan Melayu yang berdiri di wilayah
Malaysia yakni di Malaka. Kesultanan Malaka didirikan oleh Parameswara, sebelumnya
Kesultanan Malaka ini merupakan kerajaan yang berada di wilayah sekitar Singapura.
Namun karena serangan dari kerajaan di Jawa dan Siam maka kerajaan Malaka ini
pindah ke daerah bernama Malaka.
Kejayaan Kesultanan Malaka ini pada abad ke-15 dan menjadi salah satu kerajaan
Islam yang cukup besar. Kerajaan Malaka ini berada di Selat Malaka yang mana
merupakan selat yang memisahkan kepulauan Sumatera dengan Malaysia dan salah
satu jalur yang sangat strategis untuk perdagangan internasional di kala itu.
Keruntuhan Kerajaan Malaka ini terjadi ketika bangsa Portugis datang dan
menaklukan Kesultanan Malaka ini, dengan kekalahan kesultanan Malaka ini maka jalur
Selat Malaka sepenuhnya menjadi jalur yang bebas di lalui oleh para penjajah.
Keruntuhan Kesultanan Malaka ini juga membuka pintu gerbang para penjajah untuk
datang ke nusantara.
6. Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)
Kerajaan Islam Cirebon atau Kesultanan Cirebon adalah salah satu Kerajaan Islam
tertua di Indonesia dan peninggalannya pun masih ada hingga sekarang dan masih
terjaga kelestariannya. Kesultanan Cirebon ini berada di daerah Cirebon yang mana
merupakan daerah yang cukup strategis di utara pulau Jawa dan merupakan perbatasan
antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kesultanan Cirebon juga menjadi kesultanan yang ternama di daerah Jawa barat
dan kesultanan Cirebon ini memiliki pengaruh yang besar terhadap Islam di Pulau Jawa
terutama dalam hal penyebaran Islam di Pulau Jawa. Kesultanan Cirebon bergabung
dengan Indonesia setelah Indonesia merdeka dan berubah nama menjadi kabupaten
dan kota Cirebon yang masing-masing dipimpin oleh Bupati dan Walikota.

7. Kerajaan Demak (1478-1554)


Kerajaan demak juga sering disebut juga sebagai Kesultanan Demak merupakan
sebuah Kerajaan Islam yang berada di daerah Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak ini
cukup memiliki andil yang besar dalam persebaran Islam di tanah air khususnya di
Pulau Jawa. Kesultanan Demak ini tidak berlangsung lama dikarenakan terjadinya
perebutan kekuasaan oleh para kerabat kerajaan.
Adanya perebutan kekuasaan oleh para kerabat kerajaan inilah menyebabkan
Kesultanan Demak menjadi runtuh. Masjid Agung Demak merupakan salah satu
peninggalan Kesultanan Demak yang ada sampai sekarang. Masjid Agung Demak ini
dipercaya merupakan masjid pada masa Kesultanan Demak yang didirikan oleh
Walisongo.
8. Kerajaan Islam Banten (1526-1813)
Kerajaan Islam Banten merupakan Kerajaan Islam yang berada di daerah Banten
yang sekarang menjadi Provinsi Banten. Kesultanan Banten berawal dari Kesultanan
Cirebon dan kesultanan Demak yang sedang berekspansi memperluas wilayahnya di
wilayah utara Pulau Jawa. Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak kemudian
berhasil menaklukan beberapa kawasan pelabuhan di pesisir barat Pulau Jawa salah
satunya Banten.
Penaklukan pelabuhan di beberapa kawasan pesisir barat pulau jawa ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya monopoli perdagangan antara perjanjian
Portugis dengan Kerajaan Sunda pada masa itu. Hingga akhirnya setelah berhasil
menaklukan Banten, kemudian Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari Sunan
Gunung Jati mendirikan kesultanan sendiri yakni Kesultanan Banten dan
menjadikannya pangkalan militer karena kesultanan Banten dikenal memiliki kekuatan
militer yang kuat pada masa itu.

9. Kerajaan Pajang (1568-1586)


Kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang merupakan kerajaan yang berada di Jawa
Tengah, Kerajaan Pajang ini merupakan kerajaan yang didirikan oleh salah satu pewaris
Kerajaan Demak setelah runtuhnya Kerajaan Demak di karenakan terjadinya perang
saudara karena perebutan kekuasaan di kerajaan Demak pada masa itu. Kerajaan
Demak awalnya memiliki wilayah yang cukup luas, namun setelah berganti menjadi
Kerajaan Pajang. Wilayah Kerajaan Pajang semakin mengecil hanya sebagian dari Jawa
Tengah dan wilayah Demak itu sendiri.
Hal ini dikarenakan setelah kerajaan demak runtuh, banyak daerah di Jawa Timur
yang tadinya merupakan bagian dari kekuasaan wilayah kerajaan Demak kemudian
memisahkan diri sehingga wilayah kerajaan Pajang menjadi semakin kecil. Kerajaan
Pajang runtuh juga diakibatkan oleh peperangan antar kerabat kerajaan yang
menyebabkan pemerintahan berantakan dan saling memperebutkan kekuasaan hingga
akhirnya kerajaan Pajang runtuh.

10. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)


Kerajaan Mataram Islam atau kesultanan Mataram Islam adalah kerajaan yang
berada di Pulau Jawa tepatnya berada di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram menjadi salah
satu kerajaan islam yang kuat dan memiliki wilayah yang cukup luas yakni meliputi
pulau Jawa, Madura hingga Sukadana atau sekarang ini daerah Kalimantan barat.
Kerajaan Mataram dipimpin oleh dinasti yang di sebut dengan Dinasti Mataram yang
dipimpin oleh Wangsa Mataram.
Kerajaan Mataram ini puncak kejayaanya pada abad ke-16 tepatnya ketika di
bawah kepemimpinan Hanyakrakusuma. Saat penjajahan Belanda, Kesultanan Mataram
secara de facto merupakan kerajaan sendiri atau Negara sendiri yang berdaulat dan
tidak berada di bawah jajahan Belanda. Sehingga Kerajaan Mataram dan Belanda (VOC)
saling mengirim utusannya masing-masing layaknya duta besar untuk menjalin
kerjasama dan mempererat hubungan antara kerajaan Mataram dengan pihak Belanda
(VOC).
Salah satu Raja yang cukup terkenal dari kerajaan Mataram ini adalah Sultan
Agung, Raja Sultan Agung menjadi Raja yang sangat di agung-agung kan oleh rakyatnya
karena kepemimpinannya membuat kerajaan Mataram menjadi makmur, damai dan
sejahtera. Bahkan Sultan Agung juga dinobatkan sebagai salah satu pahlawan nasional
Indonesia.
Sultan Agung mendirikan pemakaman di daerah Imogiri yang terletak belasan
kilometer dari Yogyakarta, bahkan pemakaman Imogiri ini sampai sekarang masih ada
dan menjadi pemakanan khusus sultan atau keturunan kerajaan di Surakarta maupun di
Yogyakarta. Peninggalan dari Kerajaan Mataram pun masih ada hingga saat ini dan
menjadi daya tarik wisatawan karena masih terjaga dengan asli peninggalan-
peninggalannya.

Anda mungkin juga menyukai