Anda di halaman 1dari 31

Hipertensi

Emergensi
Savira Puspita Sari
21710075

Pembimbing :
dr. Nupriyanto,Sp.JP,FIHA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 65 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Alamat : Sukomoro, Nganjuk
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Tgl MRS : 28 November 2021
Tgl Pmx : 29 November 2021
Nomor RM : 21489016
Keluhan Utama

SESAK NAFAS
Riwayat Penyakit

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang Sesak sejak 6 hari yang lalu, sesak dirasakan saat berbaring dan berkurang saat duduk.
keluhan makin memberat saat melakukan aktivitas. pasien juga mengeluhkan sakit perut bagian ulu hatI
yang dirasakan tembus ke pinggang. Menggeh-mengeh, mual. BAB dan BAK normal

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Jantung , HT , GINJAL

RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien mengkonsumsi obat jantung, tidak tahu nama obat
Pemeriksaan Fisik
KU : Lemah
Kesadaran : Komposmentis
GCS : 456

Tanda Vital
Tekanan darah : 244/136 mmHg
Nadi : 104x/menit
Suhu : 36,2°C
RR : 30x/menit
SpO2 : 99%
Status Generalis
Kepala: A/I/C/D -/-/-/+
Leher: tidak tampak massa, trakea ditengah,
tidak ada pembesaran KGB
Thorax:
1. Cor:
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
Palpasi:
ictus cordis: teraba di ICS V axilla line anterior
sinistra
Thrill (-)
Status Generalis
Perkusi:
Batas jantung
Kanan atas: ICS 2 parasternal line dextra
Kanan bawah: ICS 4 parasternal line dextra
Kiri Atas: ICS 2 parasternal line sinistra
Kiri bawah: ICS 5 axilla line anterior sinistra
Status Generalis
• Katup Pulmonal:
Auskultasi:
S1 S2 tunggal
• Katup aorta: murmur (+) Murmur (-)
Gallop (-)
Fase: sistolic
Lokasi: ICS 2 parasternal
line dextra
Intensitas: 3/6
Nada: blowing
Kualitas: decressendo
Status Generalis
• Katup tricuspid: • Katup mitral:
S1 S2 tunggal murmur (+),
Murmur (-)
Fase: sistolik
Gallop (-)
Lokasi: apex
Intensitas: 3/6
Nada: blowing
Kualitas: decressendo
Status Generalis
2. Pulmo :
Inspeksi : simetris, dalam batas normal
Auskultasi :ronkhi +/+, wheezing -/-
3. Abdomen
Inspeksi: flat, tidak terdapat massa
Auskultasi: bising usus(+)
Palpasi: nyeri tekan regio hypogastric
Perkusi: suara timpani seluruh lapang abdomen
Extremitas
Superior D/S: deformitas(-/-), hangat(+/+), edem(+/-)
Inferior D/S: deformitas(-), hangat, edem(+/+)
DAFTAR MASALAH SEMENTARA
Anamnesa :
• Sesak nafas
• Menggeh-menggeh
• Sakit perut bagian ulu hati hingga tembus ke
pinggang
Pemeriksaan Fisik :
• Nadi : 104x/menit
• Tensi : 224/136
• Ronkhi +/+
• Nyeri tekan regio Hypogastrica
• Murmur pada katup aorta dan mitral
• Edema (+) ekstremitas superior sinistra dan ekstrema
inferior dextra&sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. DL
2. BUN kreatinin, elektrolit
3. EKG
4. Foto thorax
Laju Filtrasi Glomerular (LFG) pada px sebagai berikut :
LFG = (140 - 65) x 45 / (72 x 4,21)
= 11,13
CKD STAGE V
𝐴+𝐵
× 100 %
𝐶

3𝑐𝑚+5,5𝑐𝑚
×100 %=70% 
12𝑐𝑚
B
A
Cardiomegali (+)
Juga ditemukan adanya edema
paru
C
DAFTAR MASALAH TETAP
Anamnesa : Pemeriksaan Fisik :
• Sesak nafas • Dipsneu
• Menggeh-menggeh • TD : 224/136 mmHg
• Sakit perut bagian ulu hati hingga • Takikardi ( nadi 104x/menit)
tembus ke pinggang • Nyeri tekan pada regio
hypogastrica
• Edema (+) ekstremitas superior
Pemeriksaan penunjang :
• Cardiomegali sinistra dan inferior dextra &
• Edema paru sinistra
• EKG : hipertrofi ventrikel kiri • Ronkhi +/+
• BUN – KREATININ  • Murmur pada katup aorta dan
• Kalsium ion Ca++  mitral
• Leukosit, neutrofil trombosit, NLR 
• Limfosit, Eosinofil, MCHC ↓
DIAGNOSIS
Hipertensi emergensi + Chronic Heart Failure + CKD stage V +
Edema Paru
PLANNING
Diagnosa Terapi Monitoring Edukasi
• Ekhokardiografi • Inf NS 500 cc / 24jam • Tanda vital • Edukasi penyakit
• Urine lengkap • Nicardipin pump • Keluhan pasien • Edukasi
0,5mcg/KgBB/ menit • EKG perubuhan gaya
• Furosemid pump 5mg/jam hidup
• Candesartan 16mg 1x1 • Edukasi minum
• Spironolactone 25mg 1-0-0 obat
• Coten 2x1
• Inj. Ferzobat 2x1 IV
PROGNOSIS
Prognosis buruk dikarenakan telah terjadi kegagalan organ jantung
dan ginjal ditandai dengan pembesaran ventrikel kiri yang
dibuktikan melalui EKG serta adanya Chronic Kidney Disease
stage 5 yang diketahui dari hasil serum BUN dan kreatinin serta
perhitungan Laju Filtrasi Glomerular (LFG). Dimana keaadan ini
bersifat irreversible atau tidak dapat kembali ke keadaan normal.
PEMBAHASAN
DEFINISI

Hipertensi emergensi yaitu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah


sistolik >180 mmHg atau diastolik >120 mmHg,
yang diikuti dengan kerusakan organ target : kardiovaskular, renal, retinal, dan sistem
saraf pusat.
Pada pasien ini telah mencapai tahap hipertensi emergensi dikarenakan tekanan darah
mencapai 224/136mmHg serta adanya kerusakan organ. Ditemukan gagal ginjal kronis dan
juga edema paru yang disebabkan disfungsi ventrikel kiri seperti yang terlihat pada hasil
foto thorak yang menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri.

Pada pasien ini juga di diagnosa CHF karena pada anamnesa ditemukan sesak,
orthopnea, nyeri perut, pada pemeriksaan fisik ditemukan dipsneu, edema
ekstremitas. serta ditunjang dengan hasil EKG dan foto thorax menunjukkan
kardiomegali dan hipertrofi ventrikel kiri
PREVALENSI

Krisis hipertensi dialami oleh 500.000


penduduk atau sekitar 1% dari total
penderita hipertensi. (Romdoni, 2015)
Komplikasi

 Infark miokard akut


 Hipertensi ensefalopati
 Perdarahan intracranial
 Diseksi aneurisma
 Gagal ginjal akut
 Edema paru yang disebabkan disfungsi ventrikel kiri
Komplikasi yang terjadi pada pasien ini adalah edema paru dan CKD stadium 5.
Edema paru diakibatkan oleh adanya gagal jantung kiri akibat dari hipertensi
emergensi serta adanya kecurigaan penyakit jantung katup dengan ditemukannya
murmur pada katup aorta dan mitral yang perlu ditegakkan diagnosa nya melalui
ekhokardiografi

Tekanan darah tinggi secara terus menerus mengakibatkan kerusakan pada beberapa
organ salah satunya ginjal, yang ditandai dengan peningkatan Bun dan Kreatinin. Dari
hasil hitung LFG pasien ini menunjukan CKD stadium 5.
Stadium CKD

LFG = (140 - usia) x 45 / (72 x kreatinin)

STADIUM INTERPRETASI

1 Kerusakan ginjal dengan LFG ≥ 90 ml/menit/1,73 m2


2 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan 60 – 89
ml/menit/1,73 m2
3 Penurunan LFG sedang 30 – 59 ml/menit/1,73 m2

4 Penurunan LFG berat 15 – 29 ml/menit/1,73 m2


5 Gagal ginjal, LFG < 15 ml/menit/1,73 m2 atau sudah
menjalani dialysis
PENATALAKSANAAN
PERBAIKAN GAYA HIDUP

• Diet rendah garam


• Pembatasan konsumsi alkohol.
• Meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
• Menurunkan berat badan dan menjaga berat badan agar ideal.
• Teratur melakukan aktivitas fisik (olahraga)
• Menghindari konsumsi rokok
KESIMPULAN SARAN
Hipertensi emergensi dapat ditegakkan Keberhasilan terapi pada pasien
melalui hasil anamnesis dan kondisi klinis hipertensi emergensi harus diikuti
pasien. Dilihat dari pemeriksaan fisik dan dengan terapi jangka panjang agar
juga pemeriksaan penunjang. Terapi tidak terjadi pengulangan, untuk itu
penurunan tekanan darah perlu dilakukan selain terapi farmakologi juga harus
dengan cepat dengan target mencapai normal diimbangi dengan perubahan pola
dalam kurun waktu 24-48 jam. Penanganan hidup menjadi lebih baik dan sesuai
perlu dilakukan secara intensif dan perlu anjuran dokter
pengawasan ketat guna mencegah terjadinya
kerusakan organ target lebih lanjut.
-Thank You-

Anda mungkin juga menyukai