• Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada pelebaran ICS • Pemeriksaan Ginjal
• Palpasi : gerakan nafas simetris, fremitus suara normal (+/+) • Bimanual : Ginjal tidak teraba -/-
• Perkusi : sonor di seluruh lapang paru • Nyeri Ketok Ginjal : Nyeri ketok -/-
• Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) 6. Ekstremitas
• Inspeksi : Datar, distensi (-), luka bekas operasi (-) • Oedem : +/+
• Auskultasi : Bising usus (-) normal, tidak ada bunyi tambahan • CRT : <2 detik
Leukosit 14,97 3.6 - 11.0
Neutrofil 77,6 50 – 70
Limfosit 11,6 25 – 40 PEMERIKSAAN
Monosit 9.6 2–8 PENUNJANG
Eusinofil 1.0 2–4 Kimia Klinik
Basofil Glukosa Sewaktu 549
1 0–1 70 – 120
Eritrosit BUN 51
4.79 4.4 - 5.9 8 – 18
Hemoglobin Kreatinin 2.64
13.5 13.2 – 17.3 0.57 - 1.11
Hematokrit SGOT 20.8
40.2 36-47 5.0 - 34.0
MCV SGPT 19.6 0.0 - 55.0
83.9 80-100
MCH
28.2 26-34 Elektrolit
MCHC
33.6 32-36 Natrium (Na) 133 135 – 147
Trombosit
40 150-400 Kalium (K) 2.5 3.5 – 5
RDW-CV
12.1 11.5-14.5 Kalsium Ion (Ca++) 1.09 1 - 1.15
MPV
11.50 7.2-11.1
PCT
0.05
LED
83 H 0-10
NLR
FOTO THORAX
• Cor : CTR 51 %
• Pulmo : Corakan bronchovaskuler
normal, Sinus costaphrenicus kanan kiri
tajam, Diafragma normal, Sistema
tulang baik, Soft tissue baik
• Kesimpulan : tidak ada kelainan
FOTO LUKA
- Alignment baik
- Trabekulasi tulang normal
- Tampak Gas Gangren
- Soft tissue swelling (+)
Kesimpulan :
- Ulkus Pedis Dextra
DIAGNOSIS
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada
pasien ini dapat disimpulkan dengan diagnosis :
• DM tipe 2
• Hiperglikemia
• Trombositopenia
• Ulkus Pedis Dextra
• Leukositosis
PLANNING
Diagnostik Terapi Monitoring
• Dari anamnesa di dapatkan gejala nyeri pada luka kaki kanan, sering kesemutan, luka yang
lama sembuh dan badan lemas. Pasien memiliki Riwayat DM sejak kurang lebih 5 tahun
yang lalu. Dan Riwayat keluarga yang menderita DM
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka terbuka di daerah pedis dextra dan juga pembesaran
organ pedis disertai nyeri.
• Ulkus diabetikum adalah salah satu bentuk komplikasi kronik penyakit diabetes mellitus
berupa adanya luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian
jaringan. Pada kadar glukosa darah yang tidak terkendali akan terjadi komplikasi kronik
yaitu neuropati, menimbulkan perubahan jaringan syaraf karena adanya penimbunan sorbitol
dan fruktosa sehingga mengakibatkan akson menghilang, penurunan kecepatan induksi,
parastesia, menurunnya refleks otot, atrofi otot, keringat berlebihan, kulit kering dan hilang
rasa, apabila tidak hati-hati dapat terjadi trauma yang akan menjadi ulkus diabetikum.
Pengelolaan kaki diabetik dibagi
Gejala menjadi dua:
• Luka yang lama sembuh agar tidak terjadi kecacatan yang lebih parah
• Berdasarkan pengamatan luka, ulkus pada pasien ini cukup dalam sampai ke
jaringan sehingga dapat dikelompokkan pada derajat 2 kriteria Wagner-Meggit
KRITERIA WAGNER-MEGGIT
Derajat Lesi
4 Ulkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu jari kaki, bagian depan kaki atau tumit
• Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin di hati dan di jaringan perifer, dan defek pada
sekresi insulin oleh pankreas.
• Salah satu komplikasi kronik dari DM adalah terbentuknya ulkus diabetik yang memerlukan
perawatan lama dan biaya yang besar.
• Ulkus diabetik ini terjadi akibat keterlibatan dari sistem saraf, sistem vaskular, dan sistem
imun.
Terima Kasih