Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 6

1. HASRINA RAHMAYANTI
2.MUH.AKRAM SYAKI
3. NUR ANISA REZKIA
4. RAHMANSYAH P.
5. RENCHY RANTE LAMBA
6.SHIKIN WARDANA

PATOFISIOLOGI PADA SISTEM PENCERNAAN DAN


DIABETES MILETUS
SYSTEM PENCERNAAN DAN DIABETES MELITUS
SYSTEM PENCERNAAN

Saluran pencernaan makanan saluran Penyusun system pencernaan


yang menerima makanan dari luar dan makanandua bagian besar  saluran
mempersiapkannya untuk diserap oleh pencernaan/tractusalat-alat pencernaan
tubuh dengan jalan proses pencernaan dan kelenjar/glandulamengandung
menguyah,menelan,mencampur enzimenzim pencernaan.
menggunakan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai mulut sampai anus.
Saluran dan kelenjar pencernaan
Saluran pencernaan
● Mulut
● Saliva

● Faring & esofagus


● Lambung/gaster

● Usus halus

● Usus besar
● Vilus

● Rektum
● anus
Proses (fungsi) pencernaan

01
03
Ingesti
Absorpsi
Pergerakan makanan 02 04
Penyerapan pada usus
halus

Digesti Eliminasi
Penyederhanaan Pembuangan zat-zat
bentuk makanan sisa
MULUT
1) SEBUAH RONGGA YANG DIBATASI BIBIR,PIPI,PALATUM,LIDAH PADA BAGIAN
DASAR DAN BERSAMBUNG DENGAN FARING PADA BAGIAN POSETERIOR
2) BAGIAN DALAM MULUT DILAPISI OLEH SELAPUT LENDIR & SEL-SEL EPITEL
3) PADA CAVUM ORIS TERDAPAT GIGI,LIDAH & KELENJAR SALIVA
4) PALATUM TERDIRI DARI PALATUM KERAS PADA BAGIAN ANTERIOR DIBENTUK
OLEH TULANG MAXILA DAN PALATUM LUNAK PADA BAGIAN POSTERIOR
5) BAGIAN TENGAH MEMBENTUK SEBUAH PROSESUS SEPERTI KERUCUT YANG
DISEBUT UVULA
6) PADA BAGIAN BELAKANG LENGKUNGAN (FAUCES) MEMUAT TONSIL
7) MEMECAH PARTIKEL BESAR MENJADI KECIL
PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA MULUT
1. SARIAWAN

Penyebab utama dari sariawan yaitu adanya jamur


candida albicans, yang memang berada di dalam
mulut dalam jumlah yang kecil dan pertumbuhan
yang tidak terkendali. Namun, sariawan juga bisa
disebabkan oleh berbagai macam faktor lainnya,
seperti cedera, infeksi, atau alergi.
Untuk terhindar dari sariawan bisa mencegahnya
dengan selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Walaupun tidak menular, kondisi ini dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada area sekitar
gigi dan mulut.Sariawan bisa terjadi karena adanya
jamur, bekas pemakaian gigi palsu, luka tergigit,
menurunnya sistem daya tahan tubuh, kekurangan
asupan vitamin B, zat besi, dan vitamin C, kelainan
atau gangguan pencernaan, serta kesehatan dan
kebersihan mulut yang tidak terjaga.
2. GIGI BERLUBANG

Gigi berlubang juga merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi akibat jaringan gigi telah berubah menjadi karies gigi .
Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi.
Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.
Gigi berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal,
susu, minuman ringan, buah, kue, atau permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam. Kombinasi antara
bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak
secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.

Selain itu, gigi berlubang juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti:
• Tidak menggunakan pasta gigi mengandung fluoride, yaitu senyawa yang umumnya terkandung dalam pasta gigi, yang berfungsi
untuk merawat kesehatan serta mencegah kerusakan pada gigi.
• Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau asam.
• Mulut kering.
• Mengidap gangguan makan (misalnya, anoreksia atau bulimia) dan penyakit refluks asam lambung.
• Pertambahan usia
• Penggunaan rutin obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herba yang mengandung gula
• Jarang menyikat atau membersihkan gigi.
PROSES KIMIA 
KELENJAR SALIVA
 KELENJAR MAKANAN DENGAN
SALIVA (SEKRESI MUKUS KE
DALAM MULUT)
 SALIVA MENGANDUNG
PTIALIN,AMILASE,LISOZIM,SODIU
M,MINERAL DAN MUSIN
 DISEKRESI 3 KELENJAR EKSOKRIN
A. PAROTIS
B. SUBMANDIBULARIS
C. SUBLINGUASLIS
FUNGSI
SALIVA
 MEMUDAHKAN PROSES
MENELAN
 MEMBASAHI
MULUT,MEMBANTU PROSES
BICARA
 MELARUTKAN MOLEKUL YANG
MERANGSANG RESEPTOR
KECAP
 ANTI BAKTERI
 MEMPERTAHANKAN PH
MULUT (7,0)
PENYAKIT YANG TERJADI PADA SALIVA ( KELENJAR LUDAH)
1. Batu di kelenjar ludah (sialolithiasis)
Kondisi ini adalah penyebab umum kelenjar ludah membengkak. Sialolithiasis terjadi ketika
kelenjar ludah memproduksi air liur secara berlebihan di dalam mulut. Hal ini membuat zat yang
terkandung di dalam air liur, seperti kalsium, mengeras dan membentuk batu kecil.
Batu ini dapat menyumbat aliran air liur ke mulut, kemudian membuat kelenjar ludah
membengkak dan terasa nyeri. Batu yang yang sudah menyumbat total akan menimbulkan rasa
nyeri saat makan. Penyumbatan tersebut juga berpotensi menyebabkan infeksi.

2. Infeksi kelenjar ludah (sialadenitis)


Aliran air liur ke dalam mulut yang terhambat dapat menyebabkan infeksi bakteri pada kelenjar
ludah. Infeksi ini membuat kelenjar membengkak, menimbulkan benjolan pada lapisan kulit di
atasnya, dan mengeluarkan nanah berbau busuk.
Sialadenitis memang lebih sering terjadi pada orang dewasa yang memiliki batu di kelenjar ludah.
Namun, tidak menutup kemungkinan dialami juga oleh bayi pada beberapa minggu pertama
kelahiran.
FARING

 FARING >> Dari Bahasa


Yunani  pharynx
tenggorok atau
kerongkongan.

 FUNGSI >> digunakan


sebagai alat pernafasan dan
pencernaan pada
manusia,faring juga
digunakan sebagai alat
artikulasi bunyi
STRUKTUR FARING
 TERSUSUS ATAS LAPISAN MUKOSA, FIBROSA, DAN
OTOT
 TERBENTUK KERUCUT TERDIRI DARI MUSKULO
MEMBRANOSA DAN TERSAMBUNG DENGAN
ESOFAGUS DAN TRAKHEA
 OTOT UTAMA ADALAH OTOT KONSTRIKTOR YANG
BERKONTRAKSI PADA SAAT MAKANAN MASUK KE
FARING DAN MENDORONG KE ESOFAGUS
 TERBAGI MENJADI PARA NASALIS,PARS ORALIS DAN
PARS LARINGEAL
 FARING LARINGEAL ADALAH BAGIAN TERENDAH
YANG TERDAPAT PADA POSTERIOR
 TERDAPAT 7 LUBANG YAITU 2 LUBANG HIDUNG,
MULUT,2 TUBA EUSTAKHIUS,LARING DAN ESOFAGUS
PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA
FARING/TENGGOROKAN
● FARINGITIS
Diagnosis faringitis bisa ditegakkan dengan mengamati gejala yang muncul, seperti demam sampai 40 derajat Celsius,
rasa gatal atau kering di tenggorokan, lesu, nyeri sendi, odinofagia, anoreksia, dan otalgia. Melalui pemeriksaan fisik,
bisa terlihat faring hiperemis, tonsil membengkak, dan terdapat detritus (tonsillitis folikularis). Tanda-tanda, seperti
kelenjar submandibula membengkak dan nyeri saat ditekan juga bisa muncul, terutama pada anak-anak.

Komplikasi umum yang bisa terjadi akibat faringitis, antara lain sinusitis, otitis media, epiglottitis, mastoiditis, dan
pneumonia. Faringitis yang disebabkan oleh infeksi streptokokus juga perlu diobati dengan baik. Sebab, bila tidak,
faringitis dapat menyebabkan demam rematik akut, peritonsillar abses, peritonsillar cellulitis, abses retrofaringeal, toxic
shock syndrome, dan obstruksi saluran pernapasan akibat dari pembengkakan laring.
● Gejala Faringitis
Masa inkubasi faringitis adalah jarak waktu sejak terpapar infeksi sampai gejala-gejala pertama kali muncul berlangsung
sekitar 2-5 hari. Gejala faringitis yang muncul bisa bervariasi, tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Selain itu,
gatal dan sakit tenggorokan, gejala flu juga bisa menjadi pertanda faringitis, seperti bersin-bersin, hidung berair, sakit
kepala, batuk, kelelahan, nyeri otot, dan demam. Terkadang gejala yang muncul juga bisa berupa rasa nyeri di telinga. Jika
laring menyerang suara, pengidap akan mengalami suara serak
● RADANG AMANDEL
(Tonsillitis)
Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar kecil
di tenggorokan yang berfungsi untuk
mencegah infeksi, khususnya pada anak-anak.
Namun, seiring bertambahnya usia dan makin
kuatnya daya tahan tubuh, fungsi amandel
mulai tergantikan dan ukurannya secara
perlahan akan menyusut.

● Radang amandel disebabkan oleh infeksi


virus atau bakteri. Beberapa jenis virus
yang menjadi penyebab radang amandel
adalah virus yang juga menyebabkan
batuk pilek atau flu.
● Gejala utama radang amandel adalah
pembengkakan amandel dan rasa sakit
ketika menelan. Kondisi ini juga dapat
menimbulkan gejala lain, seperti suara
serak, demam, bau mulut, batuk, dan
sakit kepala.
ESOFAGUS
 MERUPAKAN TABUNG BEROTOT DENGAN
PANANG 20-25
 ESOFAGUS BERTEMU DENGAN
FARING,MENGHUBUNGKAN DENGAN
RONGGA MULUT  PADA RUAS KE-6
TULANG BELAKANG
 DIMULAI DARI FARING ,
THORAX ,MENEMBUS DIAGFRAGMA DAN
MASUK KE DALAM ABDOMEN
BERSAMBUNG DENGAN LAMBUNG
 TERLETAK DIBELAKANG TRAKHEA
DIDEPAN VERTEBRA
KELAINAN YANG DAPAT MENYERANG ESOFAGUS

2. Striktur esofagus
● 1. ESOFAGITIS
merupakan penyempitan yang abnormal pada
● Merupakan peradangan atau iritasi yang terjadi
kerongkongan. Kondisi ini bisa menghambat masuknya
pada lapisan kerongkongan. Peradangan
makanan dan cairan ke dalam lambung. Dampaknya,
biasanya terjadi akibat asam lambung yang sering
penderita pun sulit menelan dan merasa ada yang
naik. Asam lambung dapat mengikis lapisan
tersangkut pada kerongkongannya.
esofagus sehingga menimbulkan radang dan
Ada dua jenis striktur esofagus, yaitu striktur sederhana
iritasi.
dan kompleks. Pada striktur sederhana, penyempitan
● Selain itu, peradangan juga dapat disebabkan
tidak terlalu parah dan bentuknya cukup simetris.
oleh infeksi, efek obat-obatan tertentu, serta
Sementara itu, striktur kompleks biasanya lebih panjang
reaksi alergi. Penderita umumnya mengalami
dan kerongkongan menjadi lebih sempit.
kesulitan menelan yang disertai dengan:
Penyempitan esofagus dapat disebabkan oleh
• rasa nyeri saat menelan,
esofagitis, GERD, pembedahan, serta pertumbuhan
• nyeri dada yang semakin parah saat makan,
jaringan kanker maupun non-kanker. Pengobatan perlu
• panas atau nyeri pada ulu hati
disesuaikan dengan faktor yang menjadi penyebabnya.
• akibat asam lambung naik (heartburn),dan
Kerongkongan merupakan saluran yang
• tersangkutnya makanan di dalam
menghubungkan mulut dan lambung. Ketika terjadi
kerongkongan,
masalah pada saluran ini, proses pencernaan terutama
menelan secara keseluruhan tentu akan ikut terganggu.
LAMBUNG/GASTER
● LAMBUNG  ORGAN TUBUH SETELAH KERONGKONGAN
● TERLETAK DI DAERAH EPIGASTRIK DAN SEBAGIAN DISEBELAH KIRI
HIPOKONDRIK DAN UMBILIKAL ( KUADRAN KIRI DAN ABDOMEN )
● FUNGSI  TEMPAT PENYIMPANAN MAKANAN,TEMPAT PENCAMPURAN
MAKANAN,MENGHANCURKAN ATAU MENCERNA MAKANN YANG DITELAN.
● MAKANAN DILAMBUNG DICAMPUR DENGAN ENZIM-ENZIM PENCERNAAN.
● KAPASITAS DEWASA  KIRA-KIRA 1,5L
● TERDIRI ATAS  CARDIAC,FUNDUS (ATAS),CORPUS (BADAN),DAERAH
ANTRUM PILORIKA ( BAWAH)
● BERHUBUNGAN DENGAN ESOFAGUS MELALUI SPINKTER KARDIA DAN
DUODENUM MELALUI SPINKTER PILORIK.
PENYAKIT YANG KERAP TERJADI PADA LAMBUNG
● Gastritis
Gastritis atau peradangan pada dinding lambung terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid
dalam jangka panjang, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga adanya penyakit autoimun.
Pada sebagian orang, gastritis dapat terjadi tanpa disertai gejala. Namun, jika menimbulkan gejala,
penderita gastritis bisa mengalami muntah, mual, cegukan, nyeri pada ulu hati, hingga buang air besar
dengan tinja berwarna hitam.
Jika tidak ditangani, gastritis dapat menyebabkan komplikasi serius pada penderitanya, seperti tukak
lambung, perdarahan lambung, dan kanker lambung.
● GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD (gastroesophageal reflux disease), yang juga dikenal sebagai penyakit asam lambung, merupakan
kondisi di mana makanan atau minuman yang telah bercampur dengan asam lambung kembali naik ke
kerongkongan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya rasa asam atau pahit pada mulut dan sensasi terbakar di
dada. Tak hanya itu, penderita GERD juga bisa mengalami mual, muntah, sakit tenggorokan, dan sulit
tidur.
Dalam jangka panjang dan tanpa penanganan yang tepat, GERD dapat menyebabkan iritasi serta
perdarahan pada kerongkongan dan bahkan kanker esofagus.
USUS HALUS
 MERUPAKAN LANJUTAN LAMBUNG YANG TERBENTANG MULAI PILORIK SAMPAI
ILEOSAEKAL (ANTARA LAMBUNG DAN USUS BESAR 0 DENGAN PANJANG 7M
 MENEMPATI SEBAGIAN BESAR BESAR RONGGA ABDOMEN TERLETAK DI BAWAH
LAMBUNG DAN HATI
 TERDAPAT DUCTUC CHOLEDOCUS DAN DUCTUS PANREATICUS
 DIAMETER 4CM
 MEMPUNYAI BANYAK LIPATAN/VILIV

FUNGSI USUS HALUS


 ABSORBSI BAHAN MAKANAN
 BERLANGSUNG TERUTAMA DI DUODENUM & JEJENUM
 ABSORBSI CAIRAN ELEKTROLIS
SEGMEN / BAGIAN USUS HALUS

USUS DUA USUS KOSONG USUS


BELAS JARI (JEJENUM) PENYERAPAN
DUODENUM)
(ILEUM)
KELAINAN PADA USUS HALUS
1. Penyakit celiac
Penyakit celiac terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap gliadin, yaitu komponen protein
yang terkandung di dalam gluten.
Sistem imun tubuh penderita menganggap gliadin sebagai ancaman dan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Antibodi itulah yang menyebabkan peradangan pada usus dan mengganggu proses pencernaan.

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit celiac, yaitu:
• Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit celiac atau dermatitis herpetiformis
• Menderita diabetes tipe 1, penyakit Addison, sindrom Turner, sindrom Down, sindrom Sjogren, penyakit kelenjar
tiroid, epilepsi, atau kolitis ulseratif
• Pernah mengalami infeksi sistem pencernaan (seperti infeksi rotavirus) saat masa kanak-kanak
Pada beberapa kasus, penyakit celiac dapat menjadi aktif pada pasien yang hamil, baru saja melahirkan, menjalani
bedah, menderita infeksi virus, atau mengalami masalah emosional yang berat.

Gejala penyakit celiac dapat berbeda pada anak-anak dan orang dewasa. Pada anak-anak, gejalanya antara lain:
• Diare kronis
• Sembelit
• Perut kembung
• Mual dan muntah
• Sakit perut
• Tinja berbau tidak sedap, berminyak, dan terlihat pucat
• Penurunan berat badan atau berat badan sulit naik
USUS BESAR
( COLON )
● Merupakan lanjutan usus halus
berbentuk “ U” terbalik
● Bagian usus antara usus buntu dan
rektrum
● Panjangna sekitar 1,4 m,selebar 5-
6 cm,mulai valvula ileosaekal
sampai anus
PENYAKIT PADA USUS BESAR
1. Sembelit
Sembelit seringkali disebabkan oleh kurangnya serat makanan dan air yang cukup saat makan. Anda akan
mengalami kesulitan buang air besar dan bisa hanya sekali dalam 5 hari. Gejala lain yang timbul adalah rasa
keras dan kering saat BAB, terkadang juga disertai kembung.

2. Diare
Diare terjadi karena aliran tidak diserap dengan benar oleh dinding usus kecil dan menjadi berlebihan pada usus
besar yang menjadikan peradangan di usus. Terkadang diare bisa disebabkan oleh salah makan atau makanan
yang sudah terkontaminasi, sehingga menyebabkan adanya infeksi bakteri atau virus. Hal ini juga bisa terjadi
karena Anda minum antibiotik, atau alergi laktosa.

3. Wasir
Jika Anda sudah pernah hamil, Anda mungkin mengalami arteri yang meradang dan pembuluh darah yang
keluar pada rektum. Wasir juga bisa terjadi karena seringnya duduk, atau mengejan berlebihan saat buang air
besar. Semua bentuk tekanan pada pembuluh darah tersebut bisa memicu wasir.
REKTUM
● REKTUM ( regere,” meluruskan,mengatur”)  organ terakhir dari usus besar yang berakhir
dianus
● Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses
● Mengembangnya dinding rektrum karena penumpukan material didalam rectum akan memicu
system saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi
● Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana
penyerapan air akan Kembali dilakukan
● Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama konstipasi dan pengerasan fases akan terjadi.
KELAINAN/PENYAKIT ADA REKTUM
 KANKER REKTUM
Rektum merupakan bagian dari usus besar yang berada di bagian akhir. Bagian sempit tersebut akan mengarah
ke anus untuk saluran sisa makanan.
Faktor lingkungan seperti pola diet dan aktivitas fisik diketahui dapat mempengaruhi insidensi kanker rektum.
Studi menemukan bahwa pasien dengan kanker rektum cenderung memiliki asupan folat yang lebih tinggi dan
asupan kalsium yang lebih rendah.

Berikut gejala kanker rektum yang dapat terjadi, yaitu:


• Tubuh yang melemah dan kerap merasa kelelahan.
• Adanya perubahan terhadap selera makan.
• Tubuh mengalami penurunan berat badan tiba-tiba.
• Terasa tidak nyaman pada perut, seperti kram dan nyeri
ANUS
● ANUS  sebuah bukaan dari
rectum ke lingkungan luar tubuh
● Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphincter
● Fases dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi yang merupakan
fungsi utama anus
KELAINAN PADA ANUS YENG SERING TERJADI

1. AMBEIEN
Ambeien adalah kondisi meradang atau bengkaknya pembuluh darah vena di sekitar anus. Kondisi juga sering disebut sebagai
hemoroid atau lebih terkenalnya disebut sebagai wasir.
Pembengkakan dapat muncul di dalam rektum, yaitu saluran yang menghubungkan usus besar dengan anus, atau di sekitar
anus. Biasanya penyakit ini disebabkan karena mengejan terlalu sering dan dalam waktu yang lama saat buang air besar.

Ambeien terbagi menjadi dua jenis, yaitu:


• internal hemorrhoid, muncul di dalam saluran rektum, tidak nyeri tapi bisa menyebabkan feses yang berdarah, serta
external hemorrhoid, muncul di luar anus, terasa gatal atau nyeri, terkadang bisa robek dan berdarah.
● Ambeien adalah kondisi yang tidak berbahaya dan tidak menular. Biasanya kondisi ini dapat sembuh sendiri atau dapat
disembuhkan dengan mudah menggunakan obat ambeien.

Berdasarkan jenisnya, gejala ambeien yang akan dirasakan berbeda. Bila Anda memiliki jenis eksternal, maka Anda akan
mengalami:
kemunculan benjolan yang keras dan terasa lembut saat disentuh di dekat anus,anus terasa gatal, serta
anus terasa nyeri, terutama saat duduk.
Biasanya, gejala ini dapat menghilang dalam beberapa hari. Meski demikian, bila Anda terbiasa membersihkan anus dengan
kasar atau terlalu sering mengejan, gejalanya bisa bertahan lebih lama.
Sedangkan pada jenis yang internal, biasanya Anda tidak akan merasakan nyeri atau gatal. Namun, feses yang keluar bisa saja
disertai darah.
Bila wasir berkembang atau benjolannya keluar dari anus, akibatnya Anda akan merasa perih dan susah buang air besar.
Vena bengkak dan meradang di rektum
dan anus yang menyebabkan
ketidaknyamanan dan perdarahan.
Wasir biasanya terjadi karena mengejan
saat buang air besar, obesitas, atau
kehamilan.
Gejala umum yaitu ketidaknyamanan,
terutama saat buang air besar atau ketika
duduk. Gejala lainnya yaitu gatal dan
pendarahan.
Makanan berserat tinggi bisa efektif,
bersamaan dengan pelunak tinja. Dalam
beberapa kasus, prosedur medis untuk
mengangkat wasir diperlukan sebagai
bentuk pertolongan
DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM)
Menurut American
Diabetes Association (ADA)
tahun 2010 DIABETES
MELITUS merupakan
suatu kelompok penyakit
metabolic dengan
karakteristik hiperlikemia
yang terjadi karena
kelainan sekresi
insulin,kerja insulin atau
kedua-duanya.
DIABETES MELITUS TIPE 1 DAN 2
Dikenal dengan Diabetes
Tergantung insulin. Karena sel-
sel Beta pancreas memproduksi Tipe lain
insulin terlalu sedikit atau tidak
memproduksi sama sekali. Diabetes melitus
Penderita sekitar 5-10% DM disebabkan karena gestasional

2 kelainan genetic,penyakit
pancreas,obat,infeksi,antibod
y,dan sindroma penyakit lain. DMG diakibatkan dari
Diabetes tergantung insulin . kombinasi kemapuan reaks
1 Diabetes tipe ini berkembang
Ketika tubuh masing
dan pengeluaran hormone
insulin yang tidak cukup.
menghasilkan insulin tetapi Biasanya terjadi pada
tidak mencukupi. Penderita kehamilan yaitu 2-5% dari
sekitar 90-95% seluruh kehamilan
FAKTOR RESIKO DIABETES MELLITUS

1. OBESITAS (KEGEMUKAN)
2. HIPERTENSI
3. RIWAYAT KELUARGA DIABETES MELITUS
4. DISLIPEDIMIA
5. UMUR
6. FAKTOR GENETIK
CIRI-CIRI DIABETES DIUSIA MUDA

 Mudah lapar
 Mudah haus
 Disfungsi ereksi
 Pandangan kabur
 Lemahnya kekuatan otot
 Menurunnya gairah bercinta
 Mudah mengalami kelelahan
 Perubahan suasana hati secara tiba-tiba
 Meningkatnya jumlah urine saat buang air kecil
 Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan kering
TANDA DAN GEJALA DIABETES MELITUS
A. GEJALA UTAMA
1. Poliphagia ( banyak makan)
2. polydipsia (banyak minum)
3. Poliuria ( banyak kencing / sering kencing dimalam hari)
4. Nafsu makan bertambah namun berat badan menurun
5. Mudah Lelah

B. GEJALA LAIN ( KRONIS)


Kesemutan,kulit terasa panas seperti tertusuk tusuk jarum,rasa kebas dikulit,
kram,kelelahan,medah mengantuk,pandangan mulai kabur, giigii mudah goyah dan mudah
lepas, kemampuan seksual pada pria pun menurun,dan pada ibu hamil sering terjadi
keguguran atau kematian janin.
DIAGNOSIS DIABETES
01
MELLITUS
Jika keluhan klasik ditemukan,maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/Dl
sudah cukup menegakkan diagnosis DM

02
Pemeriksaan glukosa plasma puasa > 126 mg/Dl dengan adanya keluhan klasik

03

Tes toleransi Glukosa Oral (TTGO)


PENYEBAB DIABETES MELITUS
Penyebab DM adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh yang mencukupi maka
tidak dapat bekerja secara normal atau terjadinya gangguan fungsi insulin. Insulin berperan utama dalam
mengatur kadar glukosa dalam darah, yaitu 60-120 mg/dl waktu puasa dan dibawah 140 mg/dl pada dua jam
sesudah makan.
Ada beberapa factor yang menyebabkan Diabetes Melitus (DM) sebagai berikut:

a. Genetik atau Faktor Keturunan


Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diwariskan, bukan ditularkan. Anggota keluarga penderita DM
memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak
menderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks.
Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.

b. Virus dan Bakteri


Virus yang menyebabkan DM adalah rubella, mumps, dan human coxsackievirus B4. Diabetes mellitus akibat
bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan
DM.
c. Bahan Toksin atau Beracun
Ada beberapa bahan toksik yang mampu merusak sel beta secara langsung, yakni allixan,
pyrinuron (rodentisida), streptozotocin (produk dari sejenis jamur)

d. Asupan Makanan
Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan asupan makanan, baik
sebagai factor penyebab maupun pengobatan. Asupan makanan yang berlebihan merupakan
factor risiko pertama yang diketahui menyebabkan DM. Salah satu asupan makanan tersebut
yaitu asupan karbohidrat. Semakin berlebihan asupan makanan semakin besar kemungkinan
terjangkitnya DM

.e. Obesitas Retensi insulin paling sering dihubungkan dengan kegemukan atau obesitas. Pada
kegemukan atau obesitas, sel-sel lemak juga ikut gemuk dan sel seperti ini akan menghasilkan
beberapa zat yang digolongkan sebagai adipositokin yang jumlahnya lebih banyak dari
keadaan pada waktu tidak gemuk. Zat-zat itulah yang menyebabkan resistensi terhadap
insulin.
KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS

● A. KOMPLIKASI AKUT

●  HIPOGLIKEMIA,adalah kadar glukosa darah seseorang di bawah nilai normal (<50 mg/dl)

●  HIPERGLIKEMIA , adalah apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba.

● B. KOMPLIKASI KRONIS
● Komplikasi makrovaskuler adalah komplikasi yang umumnya berkembang pada penderita DM seperti trombosit
otak,mengalami penyakit jantung coroner (PIK),gagal jantung kongetif,dan troke.
CARA MENANGANI DIABETES
Suntikan insulin
Bagi penderita diabetes tipe-1, suntikan insulin merupakan obat utama karena tubuh mereka tidak
mampu memproduksinya.
Ada empat jenis insulin yang dapat digunakan oleh penderita diabetes. Masing-masing jenis
dibedakan berdasarkan seberapa cepat cairan tersebut bekerja dan berapa lamakah efeknya
bertahan dalam tubuh.
Jenis-jenis insulin yang bisa digunakan, meliputi:

• Rapid-acting insulin: bekerja 15 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 3-4 jam
• Regular (short-acting) insulin: bekerja 30-60 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 5-8 jam
• Intermediate-acting insulin: bekerja 1-2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan 14-16 jam
• Long-acting insulin: bekerja 2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan hingga 24 jam
• Ultra long-acting insulin: bekerja 6 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan sekitar 36 jam
• Insulin campuran: kombinasi antara intermediate-acting insulin dan short-acting insulin
DIABETES MELITUS

● Konsumsi obat-obatan tertentu


Untuk mengatur insulin dan mengatasi lonjakan gula darah, dokter mungkin akan meresepkan obat
seperti metoformin bagi penderita diabetes tipe-2. Sementara itu, pemberian obat untuk penderita
diabetes tipe-1 dimaksudkan untuk melindungi organ penting seperti jantung, ginjal, dan hati dari
kerusakan.

● Menerapkan pola hidup sehat


Menerapkan pola hidup sehat merupakan cara mengatasi diabetes di usia muda yang paling
sederhana. Beberapa tindakan yang harus dilakukan penderita diabetes antara lain konsumsi makanan
sehat, rutin berolahraga, istirahat dengan cukup, hingga menghilangkan kebiasaan merokok.
nk y ou
Tha
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai