Anda di halaman 1dari 27

03/11/2020

OTITIS MEDIA AKUT


Andre Yosua Tambunan
2065050029

Pembimbing:
dr. Fransiskus Harf Poluan, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 2 – 14 NOVEMBER 2020
ANATOMI TELINGA
DEFINISI
Peradangan yang disertai bulging sedang atau berat
pada membran timpani, otorrhea dengan onset
yang akut tanpa disertai otitis eksterna, atau
bulging ringan pada membran timpani terkait
otalgia akut (<48 jam) dan eritema hebat pada
membran timpani.
ETIOLOGI

Penyebab dari Otitis Media Akut adalah ISPA dikarenakan bakteri.


Bakteri penyebab utamanya yaitu:
1. Streptokokus pneumoniae
2. Streptokokus hemolitikus
3. Stafilokokus aureus
4. Hemofilus influenzae
5. Escherechia colli
6. Proteus vulgaris
7. Pseudomonas aerugenosa
ETIOLOGI

Penyebab selain bakteri adalah sebagai berikut:


1.Tuba eustachius pendek (pada bayi)
2.Sumbatan tuba eustachia
KLASIFIKASI

RINGAN BERAT

Jika pasien memiliki Jika pasien memiliki


otalgia ringan otalgia sedang
dengan Suhu <39º C hingga berat dengan
suhu ≥39º C
STADIUM
STADIUM OKLUSI TUBA EUSTACHIUS

● Memberi gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya


tekanan negatif di bagian dalam teling tengah akibat absorpsi
udara.
● Kadang-kadang membran timpani tampak normal atau berwarna
keruh pucat.
● Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi.
STADIUM HIPEREMIS (PRE-SUPURASI)

● Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau


seluruh membrane timpani tampak hiperemis serta edema
● Sekret yang telah membentuk mungkin masih bersifat eksudat
yang serosa sehingga sukar terlihat.
STADIUM HIPEREMIS (PRE-SUPURASI)
STADIUM SUPURASI

● Tampak edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan


hancurnya sel epitel superfisial.
● Terbentuknya eksudat yang purulent di kavum timpani,
menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke arah
liang telinga luar.
STADIUM SUPURASI
STADIUM PERFORASI

● Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau


penyebaran bakteri yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani
dan pus keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
● Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan
anak dapat tertidur nyenyak. Keadaan ini disebut otitis media akut stadium
perforasi.
STADIUM PERFORASI
STADIUM RESOLUSI

● Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membrane


timpani perlahan-lahan akan normal kembali.
● Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan
akhirnya kering.
● Bila daya tahan tubuh baik atau penyebaran bakteri rendah, maka
resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
PATOFISIOLOGI
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

2
ISPA menyebabkan 4
nasofaringitis yang Terjadi PERADANGAN
mempengaruhi Tuba
Eustachius.

1 3
OMA terkait dengan Sebagai akibat tekanan
ISPA; pada 94% pasien negatif menyebabkan
dengan ISPA akan lendir nasofaring masuk
menjadi OMA. ke dalam telinga tengah.
MANIFESTASI KLINIS

Beberapa Gejala yang Timbul:


● Otalgia dan rasa penuh di telinga
● Pendengaran berkurang
● Telinga seperti tertarik
● Keluar cairan dari telinga
● Suhu tubuh meningkat
DIAGNOSIS
● Keluhan muncul mendadak (akut)
● Ditemukan tanda efusi (pengumpulan cairan di suatu rongga organ) di
telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda
berikut:

1. Menggembungnya gendang telinga

2. Terbatas/tidak adanya gerakan gendang telinga

3. Adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga

4. Cairan yang keluar dari telinga


DIAGNOSIS
● Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan
adanya salah satu di antara tanda berikut:

1. Kemerahan pada gendang telinga

2. Nyeri telinga yang menggangu tidur dan aktivitas normal


TATA LAKSANA
STADIUM OKLUSI TUBA EUSTACHIUS

● Tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius.


● Diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik
untuk anak <12 tahun dan HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk
anak yang berumur >12 tahun atau dewasa.
● Sumber infeksi juga harus diobati dengan pemberian antibiotik.
STADIUM HIPEREMIS (PRE-SUPURASI)

● Pemberian antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesik.


● Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak diberikan ampisilin
4 x 50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4 x 40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4
x 40 mg/KgBB/hari.
● Bila membran timpani sudah hiperemis difus, sebaliknya dilakukan
miringotomi.
STADIUM PERFORASI

● Pemberian obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang
adekuat.
● Biasanya sekret akan hilang dan perforasi dapat menutup kembali dalam
waktu 7-10 hari.
STADIUM RESOLUSI

● Pada stadium resolusi, membrane timpani akan berangsur normal kembali,


secret tidak ada lagi dan perforasi membran timpani menutup.
● Bila tidak terjadi resolusinya biasanya akan tampak sekret mengalir di liang
telinga luar melalui perforasi di membran timpani.
● Pada keadaan ini antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu.
KOMPLIKASI

EKSTRA-KRANIAL INTRA-KRANIAL

Mastoiditis Meningitis

Paralisis Fasialis Abses Otak

Labirintis Trombosis Sinus Lateralis

Petrositis (Gradenigo Syndrome) Hidrosefalus Otitik


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai