Anda di halaman 1dari 27

PENGAWET

NILDA LELY
PENGAWET
Zat yang ditambahkan pada suatu sediaan
steril dan non steril, yang tujuannya
untuk melindungi atau mencegah
pertumbuhan mikroba yang sudah ada
atau untuk mencegah mikroba
mengkontaminasi sediaan
Pada sediaan steril pengawet ditambahkan
dengan tujuan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba yang mungkin
masuk pada pengambilan yang berulang
 
Zat yang dapat digunakan sebagai
pengawet berupa senyawa organik dan
anorganik
Yang banyak digunakan adalah zat
organik baik dalam bentuk asam atau
garamnya
1. Asam Benzoat dan Garam Na
C7H6O2 (atau C6H5COOH),
adalah padatan kristal
berwarna putih dan merupakan
asam karboksilat aromatik
yang paling sederhana.
Asam lemah ini beserta garam
turunannya digunakan sebagai
pengawet makanan.
2. Asam sorbat
,Asam 2,4-
heksadienoat, adalah
sebuah senyawa organik
yang digunakan sebagai
bahan pengawet
makanan.
Senyawa ini merupakan
sebuah padatan tak
Senyawa ini berwarna yang agak larut
memiliki rumus di dalam air dan mampu
kimia C6H8O2 menyublim dengan
cepat.
3. Asam Propionat
Asam propionat adalah
asam karboksilat yang
terdapat di alam dengan.
Senyawa ini merupakan
cairan bening dengan bau
tengik dan menyengat.
Asam propionat
menghambat
pertumbuhan kapang dan
beberapa bakteri
4. Asam Laktat
Asam 2-hidroksipropanoat (CH3-
CHOH-COOH), dikenal juga
sebagai asam susu) adalah senyawa
kimia penting dalam beberapa
proses biokimia. Secara struktur, ia
adalah asam karboksilat dengan
satu gugus hidroksil yang
menempel pada gugus karboksil.
Dalam air, ia terlarut lemah dan
melepas proton (H+), membentuk
ion laktat. Asam ini juga larut
dalam alkohol dan bersifat
menyerap air (higroskopik).
5. Paraben
Tugas :
Klasifikasi
Cari rumus kimia
Kegunaan
Senyawa Anorganik:
(sulfit, nitrat dan nitrit)
Sulfit dalam bentuk asam sulfitnya
Nitrat dan Nitrit dalam bentuk garamnya
( biasanya digunakan untuk pengawet
daging) 
Sarat suatu pengawet yang ideal :
1. Harus efektif terhadap semua
mikroorganisme
2. Harus stabil secara fisika dan kimia,
selama pengunaannya
3. Tidak toksit
4. Dapat larut dengan baik dan bercampur
dengan sediaan
Cara Kerja Pengawet
Dapat memodifikasi permeabilitas
membran sel mikroba
Dapat mendenaturasi enzim atau protein
yang ada dalam sel
Dapat mengoksidasi bagian bahan-bahan
yang ada dalam sel
Dapat menghidrolisa isi dari sel mikroba
Cara Kerja Pengawet
Dapat memodifikasi permeabilitas
membran sel mikroba
Dapat mendenaturasi enzim atau protein
yang ada dalam sel
Dapat mengoksidasi bagian bahan-bahan
yang ada dalam sel
Dapat menghidrolisa isi dari sel mikroba
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas pegawet
1. pH
Tergantung pada jenis pengawet, pH berubah
efektifitasnya terganggu
2. Interaksi pengawet dan wadah
Dapat berkurang atau hilang sama sekali seperti
menggunakan tutup karet.
3. Interaksi dengan komponen yang ada di dalam sediaan
Dapat menyebabkan berkurang atau menurunnya
aktifitasnya.
4. Interaksi zat aktif yang ada dalam sediaan
Uji Efektifitas Pengawet
Prosedur Uji
Mikroba yang digunakan bisa berupa
jamur atau bakteri dengan strain yang
jelas.
Bakteri yang digunakan : Escherichia coli
, Staphylococcus aeruginosa,
Pseudomonas aeroginosa
Jamur yang digunakan : Candida albican,
Aspergilus niger
Media :

Media untuk pembiakan mikroba uji


digunakan dipilih yang mempunyai
kemampuan menumbuhkan mikroba dengan
baik
Untuk mikroba uji bakteri dan jamur umum :
SCDAM (Soybean Casein Digest Agar
Medium).
Untuk mikroba uji bakteri dan Candida
albicans : TPA (Tryptose Phosphate Agar )
Untuk Aspergilus : SA ( Sabouround Agar)
Peremajaan Mikroba Uji
Peremajaan sekali 2 bulan : Escherichia
coli, Staphylococcus aeruginosa,
Pseudomonas aeroginosa pada suhu 30-
37ºC, Candida albicans pada suhu 27 oC
Untuk Aspergillus niger diremajakan
sekali 6 bulan pada suhu kamar selama 7
hari atau sampai berbentuk spora
Disimpan dalam lemari pendingin sebagai
biakan stok
Pembuatan Agar Inokula.
Inokulasi permukaan agar dengan
mikroba uji lalu di inkubasi pada suhu 30-
37 oC selama 18-24 jam untuk bakteri,
selama 48 jam pada suhu 20-25oC untuk
Candida albicans, pada suhu 20-25oC
selama 1 minggu untuk Aspergillus niger.
Pembuatan suspensi mikroba
Gunakan larutan NaCl fisiologis untuk
membuat suspensi mikroba tsb sehingga
diperoleh kepekaan lebih kurang 100
juta/ml.
Untuk menanam Aspergillus niger
lakukan hal yang sama dengan
menggunakan larutan NaCl 0,9% yang
mengandung tween 80 0,05 %.
Tetapkan satuan pembentuk koloni tiap
ml dan tiap suspensi dan angka ini
digunakan untuk mendapatkan banyaknya
inokula yang digunakan pada pengujian.
Kepekatan dapat dilakukan dengan
menentukan trasmitan pada 690 nm
yaitu : Escherichia coli 84%, ,
Pseudomonas aeroginosa 80%,
Aspergillus niger 76%.
Alternatif lain, mikroba dapat
ditumbuhkan dalam medium cair yang
sesuai dan pengendapan dilakukan secara
sentrifugasi, dicuci dan disuspensikan
kembali dalam larutan NaCl 0,9% steril
hingga dicapai angka mikroba atau spora
yang dikehendaki.
Prosedur pengujian :
A. Sampel uji
1. Jika wadah sediaan dapat ditembus secara
aseptis menggunakan jarum suntik melalui
sumbat karet lakukan pengujian pada 5 wadah
asli sediaan.
2. Jika wadah sediaan tidak dapat ditembus
secara aseptis pindahkan 20 ml sampel ke
dalam masing-masing tabung beri tutup
lakukan pengukuran
B. Inokulasi masing-masing wadah atau
tabung dgn mikroba uji menggunakan
perbandingan 0,1 ml inokulum setara
dengan 20 ml sediaan dan campur
C. Mikroba uji yang ditambahkan harus
sesuai jumlahnya sehingga mikroba dalam
sediaan uji setelah inokulasi antara
10⁵/10⁶ per ml
Tetapkan jumlah mikroba yang hidup pada
tiap suspensi inokulum dan hitung angka
awal mikroba tiap sediaan yang diuji
Inkubasi tiap sampel yang sudah
ditambahkan inokulum pada suhu dan
waktu yang sesuai
Amati wadah dan hitung jumlah mikroba
pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 sesudah
inkubasi
Catat tiap perubahan yang terlihat dan
tetapkan jumlah mikroba yang hidup
Dengan menggunakan mikroba awal
hitung persentasi perubahan kadar
mikroba tiap selang waktu
Penafsiran Hasil
Suatu pengawet efektif di dalam contoh yang diuji
jika :
1. Jumlah bakteri yang hidup (viable) pada hari ke 14
berkurang atau tetap.
2. Jumlah kapang dan khamir yang hidup selama 14
hari pertama adalah tetap atau kurang dari jumlah
awal
3. Jumlah tiap mikroba uji selama hari tersisa dari 28
hari pengujian adalah tetap atau kurang dari
bilangan yang disebut pada 1 dan 2.
Suatu
pengawet dikatakan efektif bila
memenuhi salah syarat penafsiran di atas.

Anda mungkin juga menyukai

  • Translate Otitis Media klp4
    Translate Otitis Media klp4
    Dokumen24 halaman
    Translate Otitis Media klp4
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Kurva Kalibrasi Spektro PCT
    Kurva Kalibrasi Spektro PCT
    Dokumen1 halaman
    Kurva Kalibrasi Spektro PCT
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Hal 2 Patofisiologi
    Hal 2 Patofisiologi
    Dokumen3 halaman
    Hal 2 Patofisiologi
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Pembahasan: A. Preformulasidangranulasi
    Bab 2 Pembahasan: A. Preformulasidangranulasi
    Dokumen10 halaman
    Bab 2 Pembahasan: A. Preformulasidangranulasi
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Hal. 5
    Hal. 5
    Dokumen3 halaman
    Hal. 5
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Hal 8 Patofisiologi
    Hal 8 Patofisiologi
    Dokumen3 halaman
    Hal 8 Patofisiologi
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Pato Hal 10
    Pato Hal 10
    Dokumen2 halaman
    Pato Hal 10
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kel Kaf
    Makalah Kel Kaf
    Dokumen18 halaman
    Makalah Kel Kaf
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Hal 6
    Hal 6
    Dokumen3 halaman
    Hal 6
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • KBM Kelompok 4
    KBM Kelompok 4
    Dokumen22 halaman
    KBM Kelompok 4
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Hal 9
    Hal 9
    Dokumen3 halaman
    Hal 9
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • KBM Kel.4
    KBM Kel.4
    Dokumen19 halaman
    KBM Kel.4
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • KBM
    KBM
    Dokumen17 halaman
    KBM
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Kimia Organik Ii Model Molekul
    Praktikum Kimia Organik Ii Model Molekul
    Dokumen18 halaman
    Praktikum Kimia Organik Ii Model Molekul
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Biokimia Kelompok 6 PDF
    Tugas Biokimia Kelompok 6 PDF
    Dokumen7 halaman
    Tugas Biokimia Kelompok 6 PDF
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH TABLET A3 Yoyooooo
    MAKALAH TABLET A3 Yoyooooo
    Dokumen29 halaman
    MAKALAH TABLET A3 Yoyooooo
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • HB Dan Myoglobin 2021 STF
    HB Dan Myoglobin 2021 STF
    Dokumen34 halaman
    HB Dan Myoglobin 2021 STF
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • UUkes Kelompok 1 Rumah Sakit
    UUkes Kelompok 1 Rumah Sakit
    Dokumen10 halaman
    UUkes Kelompok 1 Rumah Sakit
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • Alkaloid
    Alkaloid
    Dokumen26 halaman
    Alkaloid
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat
  • K1 UUKes - Kelas D
    K1 UUKes - Kelas D
    Dokumen126 halaman
    K1 UUKes - Kelas D
    Yoanda berliana sari Pohan
    Belum ada peringkat