Anda di halaman 1dari 15

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

(OMSK)
Preseptor :
dr. Bara Ade Wijaya, Sp. THT-KL
Oleh :
Adika Nirmala Dewi, S,Ked.
(21360260)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL


RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022
ANATOMI TELINGA
DEFINISI

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) dahulu disebut Otitis Media


Perforata (OMP) adalah peradangan kronis telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus atau hilang timbul >2 bulan. Sekret mungkin encer atau
kental, bening atau keluar nanah.
ETIOLOGI GEJALA KLINIS
 Lingkungan  Telinga Berair (Otorrhoe)
 Genetik
 Otitis media sebelumnya.  Gangguan Pendengaran
 Infeksi  Otalgia (Nyeri Telinga)
 Infeksi saluran nafas atas
 Vertigo
 Autoimun
 Alergi
 Gangguan fungsi tuba eustachius
PATOFISIOLOGI
infeksi bakteri piogenik

inflamasi mukosa tuba

edema hiperemis

sekret menumpuk
oklusi/sumbatan
di Cavum supural/pecah
tuba
Timpani

tekanan di MT
meningkat

perforasi/robek
membaran sekret keluar terus
OMSK
timpani menerus > 2 bulan
LETAK PERFORASI
JENIS OMSK

Jenis OMSK
1. Otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna / mukosa / aman.
2. Otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna / tulang / bahaya.

Berdasarkan aktivitas sekret yg keluar :


 OMSK aktif→ Sekret keluar dari kavum timpani
 OMSK tenang→Kavum timpani basah atau kering.
Perbedaan (OMSK) Benigna & Maligna
KOLESTEATOMA
Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel(keratin).
Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga kolesteatoma bertambah besar.
Menurut Gray (1964) : kolesteatoma adalah epitel kulit yang berada pada tempat
yang salah. Kolesteatoma dapat terjadi oleh karena adanya epitel kulit yang terperangkap.
Epitel kulit di liang telinga merupakan suatu daerah Cul-de-sac. sehingga apabila terdapat
serumen padat diliang telinga dalam waktu yang lama maka dari epitel kulit yang berada
medial dari serumen tersebut seakan terperangkap sehingga membentuk kolesteatoma.
PEMERIKSAAN KLINIK

Bakteriologi
- Bakteri yang sering dijumpai pada OMSK adalah Pseudomonas
aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus.
- Sedangkan bakteri pada OMSA Streptokokus pneumonie, H. influensa,
dan Morexella kataralis. Bakteri lain yg dijumpai pada OMSK E. Coli,
Difteroid, Klebsiella, dan bakteri anaerob adalah Bacteriodes sp.
PENATALAKSANAAN
3 cara tx konservatif (medikamentosa) OMSK benigna :
1. Obat pencuci telinga→H2O2 3% Berikan selama 3-5 hari, diberikan bila sekret telinga keluar terus-
menerus.
2. Obat tetes telinga antibiotik & kortikosteroid stlh sekret yg keluar telah berkurang. Jangan diberikan > 1-2
minggu scr berturut-turut. Juga hindari pemberiannya pada otitis media supuratif kronik OMSK) tenang.
Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes telinga bersifat ototoksik.
3. Obat antibiotik. antibiotik oral golongan ampisilin atau eritromisin sebelum hasil tes resistensi obat kita
terima. Berikan eritromisin jika pasien alergi terhadap golongan penisilin. Berikan ampisilin asam
klavulanat bila terjadi resistensi ampisilin.

Selain terapi konservatif (medikamentosa), tindakan pembedahan dapat pula kita lakukan pada otitis media
supuratif kronik (OMSK) benigna. Tindakan pembedahan miringoplasti atau timpanoplasti.
PENATALAKSANAAN
OMSK Maligna
• Prinsip terapi OMSK maligna adalah pembedahan yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa tim-
panopl-asti
• Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan.
• Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses dilakukan tersendiri sebelum
melakukan mastoidektomi
Pembedahan
Jenis pembedahan OMSK dg mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara lain:
• Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)
• Mastoidektomi radikal
• Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
• Miringoplasti
• Timpanoplasti
• Pendekatan ganda timpanoplasti ( Combined approach tympanoplasty)
KOMPLIKASI
A. Komplikasi di telinga tengah : C. Komplikasi ekstradural
1. Abses ekstradural
1. Perforasi persisten
2. Trombosis sinus lateralis
2. Erosi tulang pendengaran
3. Petrositis
3. Paralisis nervus fasial
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
B. Komplikasi telinga dalam
1. Meningitis
1. Fistel labirin 2. Abses otak
2. Labirinitis supuratif 3. Hidrosefalus otitis
3. Tuli saraf ( sensorineural)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai