Anda di halaman 1dari 33

Asuhan Persalinan Normal

Pembimbing : dr. Reino Rambey, Sp.OG


Penyusun : Happy Hariani (201906010015)
FASE PERSALINAN

2
In two
Fase
or Persalinan
three columns

KALA I KALA II KALA III


Telah tercapai Stadium ekspulsi Pemisahan dan
kontraksi uterus janin ekspulsi plasenta
dengan frekuensi, ● Dimulai saat
intensitas, dan kepala terlihat
durasi yang cukup ● Terjadi karena
● Terjadi kontraksi
→ pendataran dan perubahan pada
dilatasi serviks miometrium
pelvic floor dan traksi
yang progresif ● Berakhir saat
*Berakhir saat dilatasi serviks
mencapai 10 cm bayi telah lahir

3
YouFase
can Persalinan
also split your
- Kala
content
I

◉ Ada 2 fase :
1. Fase latent (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm
2. Fase aktif (7 jam) pembukaan -10 cm

• Lama rata-rata untuk primi 12 jam untuk multi 8 jam


• Kemajuan pembukaan 1 cm/jam untuk primi dan 2 cm/jam untuk multi.
• Monitoring dengan menggunakan partograf

4
YouFase
can Persalinan
also split your
- Kala
content
II

Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Lama Kala II pada primi 50
menit pada multi 20 menit
Indikasi waktu untuk melakukan persalinan buatan
•Primi  : 2 jam
•Multi  : 1 jam

◉Tanda2 kala II  :


1. His menjadi lebih kuat, interval 2-3 menit, lamanya 50-100 detik
2. Pasien ingin mengejan
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis
sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan
lahir (episiotomi) 5
You
Fase
canPersalinan
also split your
- Kala
content
III

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, berlangsung tidak lebih
dari 30 menit

Tanda-tanda pelepasan  plasenta :


1. Keluarnya darah tiba-tiba
2. Bagian tali pusat yang lahir menjadi lebih panjang
3. Rahim menjadi lebih bundar bentuknya, naik keatas dan lebih keras

6
Fase Persalinan - Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum

7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :


 Kontraksi uterus harus baik
 Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
 Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
 Kandung kencing harus kosong
 Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
 Resume keadaan umum bayi
 Resume keadaan umum ibu
ASUHAN PERSALINAN
NORMAL
8
◉ Asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah
bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi
◉ Fokus utama  mencegah terjadinya komplikasi
5 Dasar Asuhan Persalinan Normal

◉ Membuat keputusan klinik


◉ Asuhan sayang ibu dan bayi
◉ Pencegahan infeksi
◉ Pencatatan (dokumentasi)
◉ Rujukan
60 LANGKAH ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
11
MengamatiLet’s
tandareview
dan gejala
some concepts
persalinan kala 2

1.
-Keinginan ibu meneran
-Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum &/
vagina
-Perineum menonjol
-Vulva vagina dan sfingter anal terbuka

12
Menyiapkan
Let’s review
pertolongan
some concepts
persalinan

2. 3. 4. 5. 6.
Perlengkapan , Baju penutup dan Melepas perhiasan Satu sarung tangan Menghisap
bahan, dan obat celemek bersih yang di bawah siku, steril untuk Oksitosin 10 unit
esensial cuci, dan pemeriksaan dalam ke dalam tabung
- Ampul Oksitosin 10 unit mengeringkan kedua suntik dengan
- Tabung suntik steril tangan dengan sarung tangan
sekali pakai handuk steril

13
MemastikanLet’s
pembukaan
review some
lengkap
concepts
dengan janin baik

7. 9.
Memastikan vulva dan Mendekontaminasi
perineum sarung tangan
Menyeka dengan kapas atau kasa yang Dengan larutan klorin 0.5% dan
dibasahi air steril dari depan ke mencuci kedua tangan
belakang, kemudian buang ke wadah.
Mengganti sarung tangan steril
8. 10.
Dengan teknik aseptik Memastikan Denyut Jantung
melakukan pemeriksaan Janin setelah kontraksi
dalam untuk memastikan berakhir
pembukaan serviks sudah
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
lengkap dan memeriksa dalam, DJJ pada partograf
selaput ketuban
14
Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan
Let’s review some concepts
Meneran

11. 12.

Memberi tahu ibu Meminta bantuan


pembukaan sudah lengkap keluarga untuk
dan keadaan janin baik → menyiapkan posisi ibu
posisi nyaman sesuai untuk meneran
keinginan (Pada saat his : posisi
- Menunggu keinginan untuk meneran setengah duduk →
→ Pantau kesehatan dan kenyaman
sesuai pedoman persalinan aktif dan
nyaman)
mendokumentasikan temuan
- Menjelaskan kepada anggota keluarga
bagaimana mereka dapat mendukung
dan memberi semangat kepada ibu
saat mulai meneran

15
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran :
Persiapan
Let’sPertolongan
review someKelahiran
concepts Bayi

14. 15.
Jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan Meletakkan kain
diameter 5-6 cm, letakkan yang bersih
handuk bersih diatas perut dilipat ⅓ bagian
ibu untuk mengeringkan
bayi

17.
16.

Memakai sarung tangan DTT atau


Membuka partus set steril pada kedua tangan

18
Menolong Kelahiran Bayi - Lahir KEPALA
Menolong
In Kelahiran
two or three
Bayi
columns
- Lahir BAHU

20
Penanganan Bayi Baru Lahir

25. Menilai bayi dengan cepat (30 detik) → letakkan bayi di


atas perut ibu dengan posisi kepala sedikit lebih rendah
dari tubuhnya
a. bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di
tempat yang memungkinkan)
b. Bila asfiksia → resusitasi bayi
26. Membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
biarkan kontak kulit ibu - bayi → Lakukan penyuntikan
oksitosin/i.m.
27. Menjepit tali pusat → klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah
ibu)

21
Penanganan Bayi Baru Lahir

28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi


dari gunting dan memotong tali pusat diantara dua klem
tersebut
29. Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah, dan
menyelimuti bayi. Menutupi bagian kepala, membiarkan
tali pusat terbuka.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu
untuk memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika
ibu menghendakinya

22
Oksitosin

*untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua


**di gluteus atau ⅓ atas paha kanan ibu bagian luar → aspirasi dahulu
Penegangan Tali Pusat Terkendali

34. Memindahkan klem pada tali pusat


35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain
36. Menunggu uterus berkontraksi → melakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat
dengan lembut → lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan
cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial)
◉ Jika plasenta tidak lahir setelah 30 - 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
menunggu hingga kontraksi berikutnya
◉ Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk
melakukan rangsangan puting susu.
Mengeluarkan Plasenta

Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga


berjarak sekitar 5 - 10 cm dari vulva

37. Setelah plasenta terlepas, meminta


Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
ibu untuk meneran sambil menarik tali
selama 15 menit:
pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas → mengikuti kurva jalan ● Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit I.M.
lahir sambil meneruskan tekanan ● Menilai kandung kemih dan dilakukan kateterisasi kandung
berlawanan arah pada uterus kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu.
● Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
● Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit
berikutnya.
● Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit
sejak kelahiran bayi
Mengeluarkan Plasenta

38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina → melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan
kedua tangan.

Memegang plasenta dengan dua tangan → dengan hati-hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin → dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban
tersebut.

Jika selaput ketuban robek → memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau
steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama → menggunakan jari-
jari tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
melepaskan bagian selaput yang tertinggal.
Pemijatan Uterus dan Menilai Pendarahan

Menilai Pendarahan
Pemijatan Uterus 40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang
menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan
selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan
39. Setelah plasenta dan selaput ketuban plasenta di dalam kantung plastik atau tempat
lahir, segera lakukan masase uterus khusus.
meletakkan telapak tangan di fundus dan ● Jika uterus tidak berkontraksi setelah
melakukan masase dengan gerakan melakukan masase selama 15 detik
melingkar dengan lembut hingga uterus mengambil tindakan yang sesuai.
berkontraksi
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina
dan perineum dan segera menjahit laserasi yang
mengalami perdarahan aktif.
Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.

43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %; membilas
kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.

44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali disinfeksi
tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.

45. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati yang
pertama.
Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

46. Melepaskan klem 47. Menyelimuti


bedah dan kembali bayi dan
48. Menganjurkan ibu
meletakkannya ke menutupi bagian
untuk memulai
dalam larutan klorin kepalanya, Memastikan
pemberian ASI.
0,5 %. handuk atau kainnya
bersih atau kering.
Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam:

Jika ditemukan laserasi


Setiap 15 menit Jika uterus tidak yang memerlukan
2-3 kali dalam pada 1 jam Setiap 20-30 berkontraksi dengan penjahitan, lakukan
15 menit pertama pasca menit pada jam baik, laksanakan penjahitan dengan
pertama pasca persalinan kedua pasca perawatan yang sesuai anestesia lokal dan
persalinan persalinan. untuk menatalaksana menggunakan teknik yang
atonia uteri. sesuai.

50. Mengajarkan ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

51. Mengevaluasi kehilangan darah.

52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
◉ Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pascapersalinan.
◉ Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan tidak normal.
Kebersihan dan Keamanan

56. Memastikan bahwa ibu


55. Membersihkan ibu dengan
nyaman.
53. Menempatkan semua menggunakan air disinfeksi
peralatan di dalam larutan tingkat tinggi. ◉ Membantu ibu
klorin 0,5 %; untuk 54. Membuang bahan-bahan memberikan ASI.
◉ Membersihkan cairan
dekontaminasi (10 menit). yang terkontaminasi ke ◉ Menganjurkan
ketuban, lendir, dan
Mencuci dan membilas tempat yang sesuai. keluarga untuk
darah.
peralatan setelah memberikan ibu
◉ Membantu ibu memakai
dekontaminasi. minuman dan
pakaian yang bersih dan
makanan yang
kering.
diinginkan.
Kebersihan dan Keamanan Serta Dokumentasi

58. Mencelupkan sarung


57. Dekontaminasi tangan kotor ke dalam
daerah yang digunakan larutan klorin 0,5 %, 59. Mencuci kedua
untuk melahirkan dengan membalikkan bagian tangan dengan sabun
larutan klorin 0,5 % dan dalam ke luar dan dan air mengalir.
membilas dengan air merendamnya dalam
bersih. larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit.

Dokumentasi :
60. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).

Anda mungkin juga menyukai