Darah dr. Rebecca Rumesty Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Univ. HKBP Nommensen 2020 D a r a h
• Cairan dalam tubuh,mengalir dalam pembuluh
darah dan kaya akan protein
• Volumenya sebesar 8% dari berat badan
(♂ 5- L; ♀ 4-5 L)
• Temperatur rata-rata 380C
• pH alkali : 7,35 -7,45
Fungsi darah Transport gas, nutrisi, hormon dan sisa metabolisme
Pengaturan pH dan komposisi ion-
ion dalam cairan interstitial
Mempertahankan volume cairan
pada saat trauma
Berperan dalam proses imunitas
Berperan dalam menjaga temperatur
tubuh Ko m p o s i si D a r a h Plasma • Komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang tidak mengandung sel-sel darah
• Volume normalnya sekitar 5% dari berat badan
• Plasma berperan dalam regulasi temperatur
tubuh, transport ion dan molekul molekul dalam tubuh K Plasma o m p o s I s I K FORMED ELEMENTS o m Plasma p o s I s I Eritrosit • Terdapat 42-45% dari volume darah, (♂ 4.5-6.3 juta/ml ♀ = 4.2-5.5 juta/ml ) • Diproduksi di sumsum tulang , dan proses eritropoesis dirangsang oleh eritropoetin • Eritrosit berusia 120 hari, dan akan mengalami destruksi di limpa, dimakan oleh makrofag • Struktur eritrosit: • Berbentuk cakram bikonkaf • : 7,5 m • Tidak berinti • Mengandung Hb Regulasi Eritrosit Struktur Haemoglobin Leukosit • Berjumlah kurang dari 1 %. • Berperan dalam sistem imunitas tubuh • Bervariasi dalam struktur, fungsi dan jumlah.
• Berdasarkan struktur dibagi menjadi :
1. Granulosit a. Neutrofil b. Eosinofil c. Basofil 2.Agranulosit a. Monosit b. Limfosit Neutrofil berperan dalam proses fagositik, berperan dalam respon awal peradangan dan terhadap invasi bakteri. Jumlahnya meningkat pada infeksi bakteri akut. Invasi bakteri ke dalam tubuh akan mencetuskan respon peradangan yang akan merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan dan melepaskan neutrofil dalam jumlah besar sel dewasa yang dapat menyerang dan menghancurkan bakteri di dalam sirkulasi darah (fagosit aktif) Fagositosis Neutrofil
neutrofil masuk ke dalam jaringan - mendekati partikel
untuk difagosit neutrofil melekatkan dirinya pada partikel membentuk pseudopodia ke segala arah mengelilingi partikel membentuk ruang yang berisi partikel yang akan difagositosis berinvaginasi ke dalam citoplasma membentuk phagosome(free floating phagocytic vesicle) di dalam citoplasma lisosom dan granul citoplasma neutrofil berkontak dengan phagocytic vesicle digestive enzymes dan bactericidal agents dilepaskan ke dalam Phagocytic vesicle digestive vesicle Proses pencernaan hasil fagositosis segera dimulai • • Satu neutrofil biasanya dapat memfagosit 3-20 bakteri sebelum dia sendiri akhirnya menjadi tidak aktif dan kemudian mati
• Neutrofil yang mati akan berbentuk pus/nanah
• Membran neutrofil mengandung protein G-globulin yang
berfungsi untuk mengikat dan mengangkut vit.D dalam plasma Neutofil dapat melepaskan berbagai zat aktif: • Enzim mieloperoksidase • Berfungsi untuk mengkatalisir perubahan Cl, Br menjadi asam terkait • Thromboxan • Berfungsi sebagai vasokonstriktor dan zat agregator trombosit • Leukotrin • Berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas pembuluh darah dan menarik neutrofil lain ke tempat peradangan • Prostaglandin yang menimbulkan efek antiperadangan sedang Eosinofil • Sel darah yang berperan dalam proses reaksi alergi dan infeksi karena parasit
• Dapat melewati pori pori pembuluh darah kapiler dengan
cara diapedesis kemudian masuk ke jaringan tubuh
• Eosinofil biasanya diproduksi dalam jumlah besar pada saat terjadi
infeksi parasit, setelah diproduksi eosinofil kemudian bermigrasi ke jaringan yang diinfeksi
• Walaupun sebagian besar parasit berukuran lebih besar dari
eosinofil sehingga sulit untuk difagositosis oleh eosinofil tapi eosinofil memiliki cara untuk memfagositosis parasit tsb Eosinofil memfagositosis parasit dengan cara: 1. Melekatkan dirinya pada permukaan parasit 2. Melepaskan enzim hidrolitik dari granulnya yang sudah dimodifikasi oleh lysosom 3. Kemungkinan juga melepaskan oksigen dalam bentuk yang sangat reaktif dan mematikan bagi parasit tersebut 4. Melepaskan molekul polipeptida yang sangat bersifat larvacidal (major basic protein) dari granulnya • Eosinofil memiliki kecenderungan untuk berkumpul di jaringan yang mengalami reaksi alergi, seperti pada jaringan peribronchial paru dan di kulit
• mast cell dan basofil yang berperan dalam reaksi alergi
melepaskan eosinophil chemotactic factor yang menyebabkan eosinofil bermigrasi ke jaringan yang mengalami alergi-inflamasi
• Eosinofil dipercaya dapat mendetoksifikasi beberapa substansi
yang menginduksi proses inflamasi yang dilepaskan oleh mast cells dan basofil
• Juga dapat memfagosit dan menghancurkan kompleks antigen-
antibodi sehingga mencegah penyebaran yang berlebihan dari proses inflamasi lokal Basofil
• Jenis ini paling sedikit persentasenya
• Secara struktural hampir sama dengan sel mast
• Keduanya melepaskan heparin ke dalam darah
sehingga mencegah darah untuk berkoagulasi
• Keduanya (lebih banyak mast cells) juga
melepaskan histamin, dan serotonin serta bradikinin dalam jumlah sedikit • Memiliki peranan penting pada beberapa tipe reaksi alergi,karena immunoglobulin-E (Ig-E), karena Ig-E memiliki kecenderungan untuk melekat pada basofil dan mast cells.
• Kemudian ketika antigen spesifik berikatan dengan
antibodi Ig-E ikatan antigen dan antibodi menyebabkan basofil atau mast cells ruptur melepaskan histamin, bradikinin, serotonin, heparin, enzim lisosom dan slow reacting anafilaxis substance Monosit
• Merupakan jenis leukosit yang paling besar
• Dapat masuk ke dalam jaringan, dengan diapedesis, dan Berperan sebagai sel fagosit • Bergerak seperti amoeba Ameboid motion • Fungsi = phagositosis • Bisa memfagosit bakteri dan sel-sel yang ukurannya besar dan dalam jumlah yang banyak • Kerja phagositosisnya lebih kuat daripada neutrofil • Setelah melakukan fungsinya sebagai phagosit sel, monosit masih dapat hidup dan berfungsi sampai beberapa bulan ke depan LIMFOSIT • Limfosit dibentuk di sumsum tulang dari jalur lymphocytic (lymphoblast) • Limfosit terdiri atas limfost B dan T • Limfosit B matang di sumsum tulang, sedangkan progenitor sel T bermigrasi ke thymus dan matang di sana • Di organ lymphoid tersebut (sumsum tulang dan thymus) limfosit akan mengalami seleksi negatif. Limfosit yang mengenal self antigen akan dimusnahkan secara apoptosis • Limfosit yang tidak dimusnahkan masuk ke aliran darah menuju organ lymphoid perifer (sekunder) untuk selanjutnya berproliferasi
• Masing-masing akan berproliferasi dipengaruhi oleh IL-
12
• Bila limfosit bertemu dengan antigen (benda asing)
dalam aliran darah, maka limfosit akan membawanya ke organ limfoid dan berdiam diri di sana untuk berdiferensiasi menjadi sel efektor dan sel memori dan memperbanyak diri • Sel efektor kemudian kembali berpatroli untuk mencari antigen yang lain.
• Limfosit mengenali bakteri/virus yang telah
dipresentasikan oleh MHC (mayor histocompatibility complex)
• Limfosit dengan co-reseptornya CD4+ (Th,Ti) dan CD8+
(Tc) akan berikatan dengan MHC tersebut
• Limfosit yang telah mengikat antigen tersebut akan
membawanya ke macrofag untuk difagositosis • limfosit B → sel plasma → menghasilkan antibodi yang beredar dalam pembuluh darah
• limfosit T tidak menghasilkan antibodi, sel sel ini
secara langsung menghancurkan sel sel sasaran spesifik, proses ini dikenal sebagai respons imun seluler Trombosit • Merupakan fragmen sel yang berasal dari megakariosit
• Dihasilkan di sumsum tulang, berumur 10 hari dan
akhirnya akan dihancurkan oleh makrofag jaringan terutama di limpa dan hati (9-12 hari)
• Berperan dalam hemostasis
• N : 350.000/μl Fungsi trombosit
• Transport zat-zat kimia penting dalam proses
pembekuan darah.
• Perlindungan sementara dari kebocoran pembuluh
darah
• Kontraksi aktif setelah terbentuknya bekuan darah.
Hemostasis • Proses penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang rusak