Anda di halaman 1dari 18

SOP

Pelayanan Verifikasi
(MOT-02.06.CFM.02.SOP.01.IK.04 (PKTN.4.12) )

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62/M-DAG/PER/8/2017 tentang Pedoman Tata


Dasar Naskah Dinas di Lingkungan Kemeterian Perdagangan

Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 539 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Prosedur Operasi Atau Standard Operating Procedures di Lingkungan
Kementerian Perdagangan

Setiap permohonan verifikasi standar dapat terlayani sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Output sehingga pelayanan yang lancar, efisien, dan efektif dapat terpenuhi dengan baik.
Alur Pelayanan Verifikasi
DESKRIPSI

BSML Regonal II menetapkan waktu mutu baku layanan 15 hari kerja sejak pembayaran
dilakukan, apabila pelayanan melebihi waktu tersebut maka pelanggan berhak memperoleh
kompensasi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ringan, terlambat hingga 7 hari dengan kompensasi Mug
2. Sedang, terlambat 8 sampai dengan 14 hari dengan kompensasi
Payung
3. Berat, terlambat lebih dari 14 hari dengan kompensasi Tas
Prosedur Pelayanan Verifikasi

1. Pelanggan mengajukan permohonan pelayanan verifikasi dengan menginput data dalam Sistem
Informasi Layanan Verifikasi Standar (SILVerS).
2. Pelanggan menyampaikan barang sesuai jadwal yang telah ditentukan dan mengisi formulir kaji
ulang permintaan. Untuk pelayanan verifikasi ditempat pakai (in-situ), pelanggan dapat mengisi
formulir kaji ulang permintaan saat teknisi datang di tempat pakai.
3. Receptionist memeriksa identitas, kelayakan dan fungsi barang. Untuk pelayanan verifikasi
ditempat pakai (in-situ), pemeriksaan identitas, kelayakan dan fungsi barang dilakukan oleh teknisi.
Sesuai SOP Kaji Ulang Permintaan, apabila barang tidak sesuai persyaratan maka barang
dikembalikan kepada pelanggan
4. Receptionist menerbitkan Bukti Pesanan. Bukti Pesanan bukan merupakan bukti pembayaran.
Prosedur Pelayanan Verifikasi

4. Bendahara menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan PNBP menggunakan aplikasi SIMPONI (Sistem
Informasi PNBP Online) berdasarkan Bukti Pesanan yang diterbitkan Receptionist.
5. Pelanggan dapat melakukan pembayaran biaya PNBP melalui berbagai channel pembayaran seperti
teller Bank, ATM (Anjungan Tunai Mandiri), internet banking, Kantor Pos, Toko Retail Modern
(seperti Indomaret atau Alfamart) maupun marketplace (seperti Tokopedia atau Bukalapak) dengan
menunjukkan Bukti Pembuatan Tagihan PNBP atau kode billing yang telah diberikan. Kode billing
akan kadaluarsa dalam waktu 7 x 24 jam secara otomatis. Apabila kode billing sudah kadaluarsa
maka Bukti Pesanan dinyatakan batal. Pelanggan diharuskan memulai permohonan verifikasi dari
awal kembali. Order yang sudah dinyatakan batal, maka barang harus diambil dalam waktu
maksimal 30 hari.
Prosedur Pelayanan Verifikasi

6. Setelah melakukan pembayaran pelanggan diharapkan melakukan konfirmasi.


7. Setelah pembayaran PNBP dikonfirmasi melalui aplikasi SIMPONI, maka Juru Kasir akan
menerbitkan kwitansi PNBP. Bila pelanggan menghendaki, kwitansi PNBP dapat dikirim via
ekspedisi. Namun secara default kwitansi PNBP dapat diambil bersamaan dengan pengambilan
sertifikat atau barang.
8. Setelah pembayaran PNBP dikonfirmasi, maka Costumer Service menerbitkan Kartu Order sebagai
tanda barang milik pelanggan dapat diverifikasi.
9. Teknisi melakukan pekerjaan verifikasi di laboratorium sesuai dengan instruksi kerja masing-
masing jenis alat. Apabila terjadi ketidaksesuaian selama proses verifikasi berjalan, maka SOP
Penanganan Ketidaksesuaian dijalankan.
10. Kepala Balai menerbitkan sertifikat verifikasi, apabila barang milik pelanggan dinyatakan tidak
dapat diverifikasi maka Sertifikat Verifikasi digantikan dengan Surat Keterangan. Biaya PNBP yang
telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
Prosedur Pelayanan Verifikasi

11. Receptionist menginformasikan kepada pelanggan bahwa barang dan sertifikat dapat diambil
12. Pelanggan mengambil sertifikat dan barang yang sudah diverifikasi. BSML tidak bertanggungjawab
atas kerusakan atau kehilangan barang yang tidak diambil 30 hari sejak sertifikat selesai.
 Untuk pelanggan di Propinsi DIY, barang dapat diantarkan oleh BSML dengan persetujuan
pelanggan. Bukti Penyerahan Barang diserahkan setelah dilakukan pengecekan fungsi barang
oleh pelanggan.
SOP
Penerbitan Sertifikat Verifikasi
(MOT-02.06.CFM.02.SOP.01.IK.08 (PKTN.4.12) )

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62/M-DAG/PER/8/2017 tentang Pedoman Tata


Dasar Naskah Dinas di Lingkungan Kemeterian Perdagangan

Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 539 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Prosedur Operasi Atau Standard Operating Procedures di Lingkungan
Kementerian Perdagangan

Sertifikat Verifikasi yang diterbitkan oleh Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional II.
Output
Alur Penerbitan Sertifikat Verifikasi
DESKRIPSI

Prosedur ini disusun agar penerbitan sertifikat verifikasi pada Balai Standardisasi Metrologi
Legal Regional II berjalan dengan lancar, efisien, dan efektif dalam rangka memberikan kualitas
hasil dan pelayanan yang memuaskan. Penerbitan sertifikat verifikasi harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Penerbitan sertifikat verifikasi dilakukan setelah semua barang dalam 1 (satu) order selesai
diverifikasi tanpa menunggu order sebelumnya selesai terlebih dahulu
2. Penerbitan sertifikat verifikasi dilakukan secara elektronik, pelanggan dapat mencetak
sertifikat secara mandiri. Namun apabila pelanggan menghendaki hardcopy, sertifikat
dicetak pada kertas putih berukuran A4 100 gram menggunakan tinta warna sebanyak 1
(satu) rangkap.
3. Sertifikat dijamin keabsahannya melalui QR Code yang tercantum dalam Digital Signature
yang hanya merujuk pada tautan server Kementerian Perdagangan.
DESKRIPSI

4. Sertifikat verifikasi yang diterbitkan oleh Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional II
setidaknya memuat:
a. Nomor Sertifikat Verifikasi
b. Kode Order
c. Identitas dan spesifikasi alat yang diverifikasi
d. Identitas pemilik alat yang diverifikasi
e. Tanggal order dan tanggal pelaksanaan verifikasi
f. Masa berlaku sertifikat verifikasi
g. Lokasi pelaksanaan verifikasi dan data kondisi lingkungan
verifikasi
h. Metode, standar dan telusuran yang digunakan
i. Petugas yang melakukan verifikasi
j. Hasil verifikasi
DESKRIPSI

5. Sertifikat verifikasi diberi nomor dengan ketentuan sebagai berikut:


 XXX/PKTN.4.12/VER/MM/YYYY, dimana:
 XXX merupakan nomer urut sertifikat yang terbit pada tahun
berjalan
 PKTN 4.12 merupakan kode satuan kerja BSML Regional II
yang berada di bawah Direktorat Jendral PKTN Kementerian
Perdagangan.
 MM menunjukkan angka bulan, misalnya 01 untuk bulan januari,
02 untuk bulan februari dan seterusnya
 YYYY menunjukkan tahun diterbitkannya sertifikat.
6. Data kondisi lingkungan verifikasi terdiri dari suhu ruangan dan kelembaban ruangan.
Pencantuman data dilakukan sampai 1 (satu) angka di belakang koma.
7. Pencantuman ketidakpastian pada bagian hasil menggunakan aturan 2 (dua) angka penting,
sehingga data hasil verifikasi mengikuti menjadi 2 (dua) angka penting.
DESKRIPSI

8. Data hasil verifikasi diberi beberapa catatan sebagai berikut:


 Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan alat ukur yang
diverifikasi.
 Ketidakpastian pengukuran dinyatakan pada tingkat kepercayaan
sekitar 95% dengan faktor cakupan k=2.
 Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan penggunaan
alat ukur di lokasi verifikasi. (untuk Timbangan Elektronik dan
Mass Comparator)
 Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan penggunaan
alat ukur di lokasi verifikasi dan tidak dijamin apabila dilakukan
reassembling. (untuk Neraca)
 Terdapat hasil pengujian yang keluar dari kelas spesifikasi pabrik
karena nilai massa konvesional dan ketidakpastian (U95%)
Contoh Format Sertifikat
Prosedur Penerbitan Sertifikat Verifikasi

1. Penyelia menyusun draft sertifikat berdasarkan data cerapan hasil pengujian. Draft sertifikat
disimpan di server dan cerapan hasil pengujian beri tanggal dan tanda tangan secara elektronik
2. Tim Pelayanan Verifikasi melakukan pengecekan terhadap kesesuaian draft sertifikat dengan
cerapan hasil pengujian dan bukti pesanan. Apabila sudah sesuai, Tim Pelayanan Verifikasi
memberikan nomor dan tanggal pada draft sertifikat.
3. Subkoordinator Bidang Pelayanan Kemetrologian mengesahkan hasil verifikasi standar dengan
membubuhkan tandatangan elektronik pada halaman hasil.
4. Kepala Balai mengesahkan sertifikat verifikasi dengan membubuhkan tandatangan pada halaman
pertama. Pembubuhan Digital Signature dilakukan melalui aplikasi e-office Kementerian
Perdagangan dan mengikuti ketentuan tata naskah dinas elektronik yang berlaku di Kementerian
Perdagangan.
Prosedur Penerbitan Sertifikat Verifikasi

5. Tim Pelayanan Verifikasi mencetak sertifikat verifikasi menggunakan kertas HVS A4 100 gram.
Apabila pelanggan tidak menghendaki hardcopy maka Tim Pelayanan Verifikasi dapat langsung
mengirimkan file sertifikat kepada pelanggan untuk dicetak secara mandiri
6. Tim Pelayanan Verifikasi kemudian membuat salinan sertifikat verifikasi yang telah disahkan.
Salinan tersebut berupa copy file sertifikat verifikasi yang identik dengan file aslinya. Salinan
softcopy kemudian diarsipkan di server dan hardcopy dicetak kemuadia diarsipkan oleh Tim
Pelayanan Verfifikasi.
7. Sertifikat Verifikasi yang telah dicetak selanjutnya diserahkan oleh Tim Pelayanan Verifikasi kepada
pelanggan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai