AVIATION BUSINESS
Oleh :
NURUL SYAFIRA HATTA NIM : 23621027
FIKRI NIM : 23621030
DEDY BRIAN ERICSON NIM : 23621038
Berdasaran Gambar 1 dapat dilihat bahwa Sertifikasi AMO telah diatur oleh
Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang direvisi oleh Undang
Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pasal terkait AMO yang tercantum di
kedua peraturan tersebut kemudian didetailkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan
No 57 Tahun 2007. Kemudian, detail pelaksanaan teknis dijabarkan melalui Peraturan
Dirjen Perhubungan Udara diantaranya :
1) KP 262 Tahun 2021 - SI 8900-2.11 (Sertifikasi AMO Domestik);
2) KP 236 Tahun 2017 - SI 8900-2.13 (Sertifikasi AMO Foreign); dan
3) KP 156 Tahun 2018 - SI 8900-3.10 (Organisasi AMO).
Ketiga Peraturan diatas, dilakukan pengawasan dengan mengacu kepada Peraturan
Dirjen Perhubungan Udara No KP 264 Tahun 2021 - SI 8900-6.9 (Pengawasan AMO).
b. Proses Sertifikasi
1) Sertifikasi AMO Domestik
Proses sertifikasi AMO Domestik terjadi interaksi antara pemohon dengan
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dimulai dari
penyelidikan hingga penerbitan/penolakan sertifikasi AMO. Proses ini bertujuan
untuk memastikan bahwa program, sistem, dan metode telah dipenuhi ketentuannya
dapat ditinjau, dievaluasi, diuji dan diintegrasikan secara menyeluruh oleh pemohon
sertifikasi AMO.
a) Proses sertifikasi terdiri dari lima fase yaitu :
- Preapplication phase,
Penilaian awal terhadap persyaratan untuk pengajuan sertifikasi, dimana
pihak DKPPU akan menentukan apakah pemohon yang diusulkan memenuhi
syarat atau tidak untuk mengajukan sertifikasi. Selama penilaian awal ini
DKPPU mengadakan rapat dengan pemohon mengenai evaluasi persyaratan
yang telah ditetapkan. Direktur DKPPU kemudian menugaskan tim inspektur
untuk mengatur pertemuan pra-aplikasi yang menddiskusikan terkait proses
sertifikasi, persyaratan peraturan, aplikasi formal dan lampiran.
- Formal application phase,
Memastikan semua dokumen sudah diterima dan lengkap untuk dievaluasi
mengenai keputusan akan melanjutkan proses sertifikasi atau tidak melalui
rapat atau korespondensi.
- Document compliance phase,
Meninjau semua dokumen yang diserahkan apakah telah sesuai dengan
aturan yang berlaku agar bisa lanjut ke fase sertifikasi selanjutnya.
- Demonstration and inspection phase,
Selama fase demonstrasi dan inspeksi, tim inspektur DKPPU harus
memverifikasi bahwa AMO memenuhi persyaratan CASR part 145.51(b).
- Certification phase.
Pemohon yang telah memenuhi semua persyaratan, maka inspektur DKPPU
akan menyiapkan formulir DAAO 145-2 (Certificate of Approval) dan
OpSpecs yang menunjukkan batasan yang harus dipatuhi oleh pemohon.
Formulir DAAO 145-2 ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Udara, dan OpSpecs ditandatangani oleh Direktur DKPPU atas nama
Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
b) Pembaruan AMO Domestik
Proses pembaruan AMO Domestik terdiri dari:
- Formal application phase,
- Document compliance phase,
- Demonstration and inspection phase
- Certification phase
c) Perubahan AMO Domestik
Proses perubahan (amandemen) AMO Domestik terdiri dari:
- Formal application phase,
- Document compliance phase,
- Demonstration and inspection phase
- Certification phase
d) Evaluasi dan Persetujuan AMO dan QC Manual
DKPPU Mengevaluasi, menyetujui, atau menolak semua pengiriman atau
revisi asli CASR 145, AMO Manual dan/atau Quality Control Manual
(QCM).