Anda di halaman 1dari 14

PENERBITAN

SNI
https://otomotif.antaranews.com/berita/2204902/oase-rilis-helm-pintar-rider-untuk-kemudahan-navigasi-berkenda
ra

https://teknologi.bisnis.com/read/20210611/280/1403988/intip-spesifikasi-helm-berteknologi-bluetooth-buatan-oase-
indonesia
Tahapan Penerbitan SNI
Sebelum memperoleh sertifikat SNI, tentu ada beberapa tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. Anda yang mungkin saja
merupakan pemilik sebuah usaha, bisa melakukan pengurusan SNI sendiri atau juga bisa menggunakan jasa pengurusan SNI di
Jakarta. SNI sendiri akan bisa diperoleh dengan mengikuti 7 tahapan berikut ini.

Pengisian Formulir Permohonan SPPT SNI

Langkah pertama untuk bisa memperoleh SNI adalah dengan mengisi formulir permohonan SPPT SNI. SPPT merupakan
singkatan dari Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI. Saat proses pengisian formulir permohonan SPPT ini, Anda wajib
melampirkan dokumen berupa fotokopi sertifikat Sistem Manajemen ISO 9001:2000 dan sertifikat dari LSSM negara asal
produk.

Sertifikat Sistem Manajemen ISO 9001:2000 ini bisa diperoleh di Lembaga Sertifikat Mutu (LSSM), yang telah diakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sedangkan untuk sertifikat LSSM negara asal produk atau bisa gunakan Layanan ISO ,
wajib dilampirkan jika sekiranya produk yang diajukan merupakan produk impor atau berasal dari luar negeri.
Verifikasi Permohonan

Setelah pengisian formulir permohonan SPPT SNI, maka Anda bisa lanjut untuk melakukan verifikasi
permohonan yang dilakukan oleh LSPro-Pustan. Verifikasi sendiri akan dilakukan atas jangkauan lokasi audit
dan kemampuan bahasa setempat. Setelah verifikasi dilakukan, maka Anda akan menerima invoice, yang
memuat biaya yang harus dibayarkan.
Audit Sistem Manajemen Mutu Produsen

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan atau audit atas kelengkapan dan kecukupan dokumen sistem
manajemen mutu produsen terhadap persyaratan SPPT SNI. Dokumen yang dilampirkan akan ditinjau oleh tim
sertifikasi. Jika sekiranya ada ketidaksesuaian, maka pihak yang mengajukan bisa melakukan perbaikan atau
koreksi dalam jangka waktu maksimal 2 bulan.
Pengujian Sampel Produk

Jika dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan sesuai, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian sampel
produk. Tim yang akan melakukan pengujian sampel produk ini merupakan petugas yang ahli di bidangnya,
sesuai dengan jenis produk yang akan diuji. Proses pengujian sampel pun dilakukan di laboratorium penguji
atau lembaga inspeksi yang tentunya telah terakreditasi.

Jika misalnya pengujian dilakukan di laboratorium milik produsen, maka akan dihadirkan saksi dalam proses
pengujian tersebut. Sampel produk yang dibeli label contoh uji (LCU) ini akan diuji dalam kurun waktu
minimal 20 hari. Jika hasilnya belum sesuai, pengujian kembali dan perbaikan bisa dilakukan oleh produsen,
untuk kemudian dilakukan cek ulang kembali.
Penilaian Sampel Produk

Setelah dilakukan uji sampel, tim penguji akan menerbitkan Sertifikasi Hasil Uji. Bila persyaratan untuk
memperoleh SNI belum terpenuhi, maka produsen selaku pemohon diminta untuk melakukan pengujian ulang.
Permohonan SPPT SNI akan ditolak, jika sekiranya hasil uji ulang yang dilakukan tak sesuai dengan
persyaratan SNI.
Keputusan Sertifikasi

Jika 5 langkah sebelumnya telah berhasil dilewati, maka saatnya untuk semua tim sertifikasi merapatkan hasil
audit dan hasil uji. Proses penyiapan untuk semua bahan yang diperlukan saat rapat nanti umumnya akan
memakan waktu selama 7 hari kerja. Sedangkan untuk rapat panelnya sendiri nanti akan berlangsung selama 1
hari.
Pemberian SPPT SNI

Keputusan pemberian sertifikat saat rapat panel akan didasarkan pada hasil evaluasi produk, apakah
memenuhi setiap ketentuan yang ada atau tidak. Ketentuan tersebut meliputi kelengkapan administrasi,
ketentuan SNI, dan proses produksi serta sistem manajemen mutu yang diterapkan. Jika semuanya terpenuhi,
maka SPPT SNI akan segera diterbitkan untuk produsen selaku pemohon.
Persyaratan Pengurusan SNI
No. Persyaratan Dokumen
1. Formulir Permohonan
2. NIB (Nomor Induk Berusaha)
3. SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha)
4. Akte Pendirian Usaha
5. Ijin Usaha atau Industri
6. NPWP Perusahaan
7. KTP / Tanda Pengenal Direktur
8. Panduan Mutu System 5 / Quality Manual ISO 9001:2015
9. Masterlist Dokumen Internal dan External
10. Peta Bisnis Proses Perusahaan
11. Diagram Alir Proses Produksi
12. Dokumen Analisa Resiko Untuk Lingkup Produksi dan QC
13. Daftar Peralatan Produksi dan Alat Uji QC
14. Sertifikasi ISO 9001 atau Setara
15. SIUP
16. Struktur Organisasi / Flowchart
17. Hak Paten Merek / Surat Pendaftaran Merek (bila belum bisa gunakan Jasa Pendaftaran Merek)
18. Dokumen Mutu Produk
19. Dokumen Mutu Bahan Baku
20. Dokumen Pengendalian Produk
21. Daftar List Produk
22. Ilustrasi SNI Marking
Apa Langkah-langkah dan Cara Import Barang dari China

1. Tentukan barang serta supliernya

Langkah pertama adalah dengan menentukan jenis barang apa yang ingin diimport. Jika sudah ketemu, anda
bisa mencari suplier yang menyediakan barang tersebut. Jangan asal cari suplier melainkan dengan melakukan
survey terlebih dahulu mengenai suplier terpercaya dengan reputasi yang baik.
Dalam mencari informasi sebaiknya lakukan secara detail sekaligus pelajari pula latar belakang dari suplier
tersebut. Lakukan dengan hati-hati dan tentukan suplier secara tepat untuk menghindari hal buruk yang bisa
saja terjadi di kemudian hari.

2. Tentukan sistem pembayarannya

Jika sudah menentukan suplier, cara import barang dari China selanjutnya adalah dengan menentukan harga
serta cara pembayarannya. Jika menggunakan Free on board itu artinya biaya pembelian, biaya asuransi, harga
barang serta biaya pengiriman bisa dibayar ketika barang telah sampai ke pelabuhan bongkar.
Sedangkan Cost Insurance and Freight merupakan sistem pembayaran yang dilakukan sebelum kapal
berangkat menuju pelabuhan muat.

Jangan lupa untuk menanyakan apakah ada biaya tambahan atau tidak.
3. Sistem pengiriman

Langkah selanjutnya adalah bagaimana dengan sistem pengiriman barangnya. Ada tiga cara yang bisa dipilih yaitu jalur
darat, jalur laut atau jalur udara. Dalam hal ini anda bisa sesuaikan sendiri jenis pengiriman mana yang sesuai dengan
kebutuhan.

Jalur udara à Jalur ini biasa digunakan pengiriman barang yang jauh dengan waktu yang cepat sehingga mampu
mempersingkat waktu pengiriman.

Jalur laut à Sama seperti jalur udara, jalur laut banyak dipilih untuk pengiriman jarak jauh. Meski demikian, jalur laut
memakan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan jalur udara. Pengiriman ini cocok bagi anda yang melakukan
impor barang namun dengan waktu yang tidak mendesak.

Jalur darat à Jalur darat dipilih untuk tujuan yang lebih pendek seperti dalam kota atau antar kota. Beberapa
transportasi yang digunakan biasanya adalah truck, mobil box serta transportasi darat lainnya.

4. Mengurus dokumen perizinan

Mengurus dokumen perizinan import merupakan hal penting yang harus dilakukan mengingat barang yang dibeli tidak
berasal dari dalam negeri. Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh pihak pembeli barang yang bisa diurus.

Perizinan dokumen dilakukan supaya tidak terjadi sesuatu terkait dengan bea cukai dari barang yang dikirim. Beberapa
dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan salah satunya adalah sertifikat telah lulus SNI. Dokumen tersebut
merupakan jenis dokumen yang harus dilengkapi untuk mengurus kegiatan import yang dilakukan.
Kenapa harus ada dokumen SNI??

Semua kegiatan yang berhubungan dengan teknologi, sosial, dan ekonomi pasti memiliki suatu standar tertentu. Standar
dibuat untuk meluruskan hal – hal seperti teknis dan jasa. Itulah manfaat SNI untuk produk anda, karena standar bukan
hanya diperuntukkan untuk teknis dan jasa saja, namun bagi produk juga standar itu penting.
Thank you!

By Putra Jasa International Patent

Please keep this slide for attribution


CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics and images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai