Kesehatan Reproduksi
Dalam Situasi Darurat Bencana
Dr. Christina Manurung
Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Yogyakarta, Desember 2012
1. Latar Belakang
Dasar Hukum (1)
UU RI No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
Kepmenkes No 145/MENKES/SK/I/2007 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang
Kesehatan sdg direvisi menjadi Permenkes
(Kespro darurat termasuk ke dalamnya)
Kesehatan Reproduksi
Definisi:
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang menyeluruh
dan tidak tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dan- dalam semua hal berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya
(Cairo, ICPD Programme of Action, paragraph 7.2)
Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi
pada laki-laki dan perempuan
(UU RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 71
ayat 1)
Ruang Lingkup
Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi T
Esensial E
(PKRE) : R
P
KIA
A
Kespro Remaja
D
KB
U
PP-IMS-ISR,
HIV/AIDS
MINIMAL
Ruang Lingkup
yan Kespro REMAJA ANAK Usia
Sekolah
3 2
USIA
SUBUR 4 2
ANAK
PENDEKATAN Balita
SIKLUS
5 HIDUP 2 2 BAYI
USIA
menyusui
TUA ASI
1 eksklusif
2
(dan ibu
Perempuan & menyusui
Laki-Laki
1 2
BAYI BARU
KONSEPSI
Perempuan LAHIR (dan ibu
(Ibu hamil
bersalin
dan Janin
HAK REPRODUKSI
Situasi Bencana
• Ibu hamil butuh pelayanan ANC
• Ibu bersalin dapat terjadi sewaktu waktu dan kelahiran dapat terjadi selama
perpindahan populasi
• Ibu hamil,bersalin,nifas dapat sewaktu2 mengalami komplikasi maternal
• PUS butuh kontrasepsi (KTD)
• Perempuan/anak perempuan berisiko mengalami kekerasan seksual, yang
dapat meningkat selama ketidakstabilan sosial
• Setiap individu berisiko tertular IMS/HIV pada pelayanan yang tidak sesuai
standar dan adanya risiko penularan meningkat pada populasi padat
Tahun 2003-2010
1. Penyusunan Pedoman Kespro Bagi Pengungsi, 2003 (rujukan
dan implementasi) sedang direvisi dg Pedoman Lapangan
Kespro dlm situasi darurat bencana
2. Penyusunan Pedoman Praktis Kespro pada Penanggulangan
Bencana di Indonesia, 2008
3. Lokakarya Nasional Kespro dalam situasi darurat bencana,
2008
4. Adaptasi Modul Pelatihan/Manual Fasilitator,2008
5. Akreditasi Pelatihan PPAM oleh Pusdiklat,2008
6. Menyelenggarakan Pelatihan Kespro pada situasi darurat
bencana, 2008 sd 2010
a. TOT Kespro dlm situasi darurat bencana bagi Fasilitator
Nasional dan Regional:
- Fasilitator Nasional: 10 orang
- Fasilitator Regional: 18 orang
(@ 2 orang dari tiap regional)
Tahun 2011
1. Pertemuan Pemantapan Kapasitas Pengelola Program dlm
Yankespro dlm situasi darurat bencana di 7 Provinsi Model
(NAD, Bengkulu, Banten, DIY, Kalteng,Sulteng dan Malut)
2. Orientasi Yankespro dlm situasi darurat bencana bagi Kab/Kota
di 7 Prov (Sumut, Sumsel, Papua, Jateng, Kalbar, Sulsel dan
Sulut)
3. Pembentukan Focal Point Kespro Darurat Bencana Dit Bina
Kes Ibu di Tk Pusat (dibawah koordinasi PPKK)
4. Pengadaan Individual Kit (Higiene, Bumil dan Bulin Kit)
buffer stock di Pusat
5. Pelatihan Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat
bencana di 2 Regional (Sulut dan Sumut) dan sub regional
Papua
Tahun 2012
1. Peningkatan Kapasitas Pengelola Pelayanan Kespro Pada Situasi
Darurat di 5 Provinsi (Bengkulu, Kalteng, NTB, Sultra dan
Gorontalo)
2. Pelatihan PPAM Regional Kalsel (Kalsel, Kalteng dan Kaltim)
3. Pelatihan PPAM Regional Sumut (Kab. Nias dan Nias Selatan)
4. Pelatihan PPAM Regional Sulsel (Kab. Mamuju Utara dan
Mamasa)
5. Finalisasi Pedoman Kespro Pada Situasi Darurat
6. Pengembangan Pedoman Manual RH Kit