Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

NAMA KELOMPOK :
1. DINI RAHMAWATI
2. AEIWNDA SHINTA TRI H
3. YULIA DWISTA K
PNEUMONIA

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru,


sehingga menyebabakan kantung udara di dalam paru
(alveoulus) meradang dan membengkak. Kondisi ini sering
disebut dengan paru- paru basah, sebab paru bisa dipenuhi
dengan air atau cairan lendir. (Fajarin.N, 2021)

Pneumonia adalah peradangan paru yang menyebabkan nyeri


saat bernapas dan keterbatasan intake oksigen. Pneumonia
dapat disebabkan dengan berbagai cara antara lain saat batuk
dan bersin. (WHO, 2014)

2
MANIFESTASI KLINIK

Manefestasi Klinik pneumonia berdasarkan WHO(2005)


yaitu batuk dan kesulitan bernapas ditambah minimal salah
satu hal berikut ini :
1. Pernapasan cuping hidung
2. Tarikan dinding bagian bawah kedalam
3. Fota dada menunjukkan gambaran
pneumonia (li,2014)
Pada aukultasi terdengar :
4. Ronkhi
5. Suara pernapasan menurun
6. Suara pernapasan bronkial

3
PATOFISIOLOGI

Agent penyebab pneumonia masuk ke paru - paru melalui inhalasi


ataupun aliran darah. Di aawali dari saluran pernapasan dan kahir- nya
masuk ke saluran pernapasan bawah. Reaksi peradangan timbul
padadinding bronchus menyebabkan sel berisi eksudat dan sel epiyel
menjadi rusak. Kondisi tersebut berlangsung lama sehingga dapat
meyebabkan etelektasis (Suratun & Santa, 2013). Reaksi, inflamasi dapat
terjadi di alveoliu, yang menghasilkan eksudat yang menganggu jalan
napas, brokospasme dapat terjadi apabila pasien menderita penyakit
bersihan jalan napas tidak efektif (Smelzer & Bare, 2013). Gejala umum
yang biasanya terjadi [ada pneumonia yaitu demam, batuk, dan sesak
napas (Djojodibroto, 2014).

4
Virus, Jamur, Bakteri
PATHWAY
secara Inhalasi masuk.

Hambatan lingkungan Gangguan musculoskeletal


Spasme jalan napas

Hipersekresi jalan napas Kurang control tidur Gangguan neuromuskuler

Disfungsi neoromuskuler Kurang privasi


Kelemahan

Benda asing dalam jalan napas


Restrant fisik Gangguan psikologis dan /
psikotik
Adanya jalan napas buatan Ketiadaan teman tidur
Bersihan jalan napas
tidak efektif Penurunan motivitas/minat
Sekresi yang tertahan
Tidak familiar dengan
Efek agen farmakologis peralatan tidur
Hiperplasia hidung jalan Defisit perawatan diri
napas
Respon alergi Gangguan pola tidur
Proses infeksi
5
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
D-III KEPERAWATAN
JL.KH. Rosyid KM 5 Ngumpakdalem Dander - Bojonegoro

FORMAT PENGKAJIAN UMUM


Nama Mahasiswa : Dini Rahmawati
NIM : 20144010002
Tanggal Praktek : 15 Maret 2022
Ruangan : Ruang Paru - Paru
Tanggal Pengkajian :
Tanggal MRS :

Identitas Pasien
Nama (Inisial) : Tn. S
Nama Panggilan : Tn. Slamet. A
Umur / Tanggal lahir : 50 tahun / 20-08-1971
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : Pneumonia
No. reg : 658770

6
Keluhan Utama

Pasien mengatakan sesak


(dyspenia).
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 08-03-2022, pukul 23.00 wib
pasien dating ke IGD RSUD
Sosodoro Djatikoesomo. Dengan
keluhan sesak,dan batuk, TD : 110/70
mmHg, N ; 130 x/menit, RR : 26
x/menit, SPO2 : 95%. Setelah
mendapat Tindakan keperrawatn,
pasien dipindahkan ke ruang paru –
paru, untuk mendapatkan Tindakan
keperawatan lebih lanjut

Riwayat Penyakit Lalu

Pasien mengatakn tidak memiliki


Riwayat penyakit kronis.

7
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki Riwayat penyakit kronis

Riwayat Psiko – Sosial – Spiritual :


Psiko di rmh : Pasien mengatakan pikirannya tenag, santai tidak mikir lainj – lain.
Psiko di Rs : Pasien mengatakan lemah dengan keadaannya yang sekarang karena masih sesak
Sosial di Rmh : Pasien mengatakan hubungan baik dengan tetangga maupun keluarga.
Sosial di Rs : Pasien hanya bedrest dan jarang komunikasi
Spiritual di Rmh : pasien mengatakan dirumah sholat
Spiritual di Rs : Pasien mengatakan di Rs tidak sholat, semangatnya ingin lekas sembuh dengan
mematuhi peraturan pengobatan dan berdoa

Pola Aktivitas Sehari – hari :


a. Pola nutrisi dan cairan
Di rmh : makan / pasien mengtakan makan tidak teratur
minum / dalam 1 x 24jam mengahabiskan 1 liter air
Di Rs : makan / 3 x sehari ( kadang 1porsi habis. Kadang setengah porsi)
minum / dalam 1 x 24jam menghabiskan 700ml
b. Pola eliminasi
Di rmh : BAB / Dalam 1 x 24jam Bab 2x sehari
BAK / dalam 1 x 24jam BAK 5-6x sehari
Di Rs : BAB / Dalam 1 x 24jam BAB 1x sehari
BAK / dalam 1 x 24ja, BAK 4-5 x sehari 8
c. Pola Aktivitas Kerja dan Latihan
Di rmh : pasien mengatakn aktivitas dirumah berjualan
Di Rs : pasien hanya bedrest di tempat tidur semua kebutuhan di bantu keluarga, karena pasien mengeluh
sesak dan lemah

d. Pola Kebersihan Diri


Di rmh : rajin mandi 2 x sehari
Di Rs : pasien tidak mandi, hanya disibin oleh keluarga, sehingga tampak kurang segar, rambut kusut
belum disisir, kuku pasien tampak Panjang dan kotor.

e. Pola Seksualitas / Reproduksi


Keluarga pasien mengatakan pasien belum menikah

f. Pola Nilai Keyakinan


Di rmh : pasien mengatkan jika dirumah melakukan ibadah
Di Rs : Pasien selama di rawat tidak dapat melakukan ibadah, hanya berdoa di tempat tidur dengan
keyakinan bisa sembuh

g. Pola Koping (Penangan Stres)


Di rmh : pasieren selalu mengungkapkan apa yang dirasakan
Di Rs : pasien menerima keadaan dengan patuh dan mengikuti pengobatan
9
h. Keadaan / Penampilan / Kesan Umum Pasien
Pasien terlihat lemah, hanya bedrest karena sesak, keadaan pasien tidak pernah mandi, kotor, kuku Panjang dan
hitam

Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital


Suhu tubuh : 35,9 c
Denyut nadi : 103 x / menit
Respirasi : 28 x / menit
Tekanan darah : 139/81 mmHg
Saturasi oksigen : 88%

Pemeriksaan fisik
A . Pemeriksaan kepala dan leher
Rambut : berwarna hitam keputihan, kurang bersih, tidak rapi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
Mata :
Hidung : bersih tidak ada secret, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan pada hidung
Telinga : simetris, tidak ada lesi
Mulut/bibir/gigi : bibir kering, gigi kuramg bersih

B. Pemeriksaan Integumen / Kulit / Paru


akra;l hangat, CRT < 3detik

10
Pemeriksaan Thorax / Paru
Inspeksi : RR : 20 x / menit, tidak lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdapat suara pekak pada ics : 3
Aukultasi : terdapat bunyi ronkhi
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : simteris
Palpasi : tidak ada lesi
Perkusi : pekak
Aukultasi : B1-B9 regular, tidak terdapat suara tambahan
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi
Aukultasi : terdapat bunyi bising usus 12 x / menit
Palpasi : pada bagian epigastrium terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani

Pemeriksaan Neurologis
N1 , Olfactorius / pasien dapat mencium bau
N2, Optikus / pasien tidak dapat mengikuti cahaya
N3, Okulomotorius / pupil mata membesar / mengkecil
N5, Trigeminus / pasien bisa merasakan halus / kasar
N7, Fasialis / pasien mampu mendengar
N8, Akustikus / pasien mampu menutup mata
N9 + N10, Glosofariengal / pasien dapat refleks muntah
N11, Assesoris / pasien mampu mengangkat bahu
N12, Hipoglosal / pasien bisa menjulurkab lidah
11
Pola Istirahat Tidur
Di rumah :
Siang : 13.00 – 14.00
Malam : 22.00 – 05.00
Total : 7 jam tidur
Di Rs :
Siang : pasieb mengatakan tidak dapat tidur
Malam : pasien mengatakan tidak dapat tidur

Pemeriksaan Muskoloskeletal
Eye : 4
Verbal :5
Motorik :6
Interpretasi GCS : compos mentis

Pemeriksaan Status Mental


Pasien tidak merasa cemas, dan juga menerima program terapi medis

12
Pemeriksann Penunjang Medis
Hbc : 13,3 g/dl
Wbc : 8,7 %
Leukosit : 38,9
Sgot : 75 u/l
Sgpt : 41 u/l
Trombosit : 404
MCV : 92,4 FL
MCHC : 92,4 pg
MCH : 34,3 g/dl
Ureum : 37 mg/dl

Terapi Medis
Cairan infus RL/PZ 2/2 FLS (melalui IV)
Drip aminopillin 1 amp/FL (melalui IV)
Methyl prednisolone 3x125 mp ( melalui IV)
Omeprazole 1x1 40mg (injeksi) ( melalui IV)
Promedex 3x1 (melalui oral)
Paracetamol 3x1 500mg (melalui oral)

Harapan Klien/ Keluarga Sehubungan Dengan Penyakitnya


Keluarga berharap pasien lekas sembuh dan bisa segera pulang, beraktivitas sehari –hari dan berkumpul dengan
keluarga 13
ANALISIS DATA
Nama Pasien : Tn, Slamet A
Umur : 50 tahun
No. reg : 65-87-70
No Data Subjektif dan Kemungkinan Penyebab Masalah Paraf
Data Objektif

1. Ds : pasien mengatakan Spasme jalan napas Bersihan Jalan Napas


batuk berdahak ,terdapat Hipersekresi jalan napas
Tidak Efektif
bunyi romkhi
Do : terpasang masker Disfungsi neuromuscular
nasal
Benda asing dalam jalan napas
TD : 139/81 mmHg
N : 103 x / menit Adanya jalan napas buatan
RR : 28 x / menit
S : 35,9 c Sekresi yang tertahan
Spo2 : 88 % Hiperplasia dinding jalan napas

Proses infeksi

Respon alergi

Efek agen farmakologis

Bersihan jalan napas tidak efektif


14
2. Ds : pasien mengatakan tidak Hamabtan lingkungan Gangguan Pola
dapat tidur Tidur
Do : pasien tampak lemah Kurang control tidur
Rmh
Siang : 13.00 – 14.00 Kurang privasi
Malam : 22.00 – 05.00
Total : 7 jam tidur Resntraint fisik
Rs
Siang : tidak dapat tidur Ketiadaan teman tidur
Malam : tidak dapat tidur
Tidak familiar dengan
peralatan tidur

Gangguan pola tidur

15
3. Ds : pasien mengatakan Gangguan musculoskeletal Defisit
tidak mandi Perawatan Diri
Do : pasien tampak Gangguan neuromuskuler
lemah , kotor
Kelemahan

Gangguan psikologis dan


psikotik

Penurunan motivasi/minat

Defisit perawatan diri

16
DAFTAR DIAGNOSA

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif


b.d sekresi yang tertahan d.d.
terdapat bunyi ronkhi, sputum
berlebih.

Gangguan Pola Tidur b,d


kurang kontrol tidur d.d
mengeluh sulit tidur

Defisit Perawatan Diri b.d


kelemahan d.d tidak mampu
mandi/ke toilet/ berhias secara
mandiri

1
7
Rencana Keperawatn (Intervensi)
Nama pasien : Tn, Slamet A
Umur : 50 tahun
No. reg : 65-87-70

No. Dx keperawatan Tujuan dan Kriteris Hasil Intervensi Rasional

1. Bersihan Jalan Napas Setelaj dilakukan Tindakan sekama Manajemen Jalan Napas
Tidak Efektif 3x24jam, dengan kriteria hasil : Obs : • Memonitor aliran
 Batuk meningkat • Monitor bunyi napas kecepatan
 Produksi sputum menurun • Monitor sputum oksigen
 Dispnea membaik Terapuetik : • Memonitor
 ‘pola napas membaik • Posisikan pasien semi fowler/fowler apakah masih ada
Edukasi : sputum/tidak
• Anjurkan batuk efektif • Menganjurkan
Kolaborasi : pasien posisi
• Kolaborasi pemberian brokodilator, semi fowler
ekspektoran, mukolitis, jika peril. • Menganjurkan
Teknik batuk
efektif
• Pemberian obat
promedex oleh
dokter

18
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Tindakan Dukungan Tidur
selama 3x24jam, dengan kriteria Obs : • Mengajurkan px
hasil : • Identifikasi faktor penggangu mengatur jam tidur
 Keluhan sulit tidur tidur secara teratur
menurun (max 8 jam/hari) • Identifikasi makanan/minuman • Memonitor makanan
 Keluhan istirahat tidak yang menganggu tidur pemberian ahli gizi
cukup menurun Terapuetik :
 Kemampuan beraktivitas • Sesuaikan jadwal pemeberian • Memonitor jadwal
meningkat obat / Tindakan untuk pemberian obat setaip
menunjang siklus tidur terjaga hari nya
Edukasi :
• Jelaskan pentingnya tidur • Pasien tampak
selama sakit kooperatif

3. Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan Tindakan


Dukungan perawatan Diri Mandi
selama 3x24jam, dengan kriteria • Memonitor kebersihan
Obs :
hasil : tubuh pasien
• Monitor kebersihan tubuh (mis.
 Kemampuan mandi
Rambut, kuku, kulit, mulut)
meningkat • Memonitor lingkungan
Terapuetik :
 Kemampuan makan pasien
• Sediakan lingkungan yang aman
meningkat
dan nyaman
 Kemampuan ke toilet
Edukasi :
meingkat • Menganjurkan pasien
• Jelaskan manfaat mandi dan
 Mempertahankan kebersihan mandi, jika perlu
dampak mandi terhadap kesehatan
diri meningkat

19
Lembar Pelaksanaan
Nama Pasien : Tn. Slamet, A
Umur : 50 tahun
No. reg :65-87-70
No Hari/tanggal Diagnosa Jam Implementasi Paraf
1. Sabtu / Bersihan jalan napas Manajemen jalan napas
26 – 3 - 2022 efektif b.d sekresi 14.00 Obs :
yang tertahan d.d • Memonitor bunyi napas
terdapat bunyi Hasil : usaha napas pasien masih belum
ronkhi, sputum membaik/ pasien belum bisa melepaskan
berlebih masker nasal
• Memonitor sputum
14.05 Hasil : pasien mengatakan batuk, tetapi
produksi sputum menurun
Terapuetik :
• Posisikan pasien semi fowler/fowler
14.10 Hasil : pasien masih terasa sesak
Edukasi :
• Anjurkan batuk efektif
14.15 Hasil : pasien dan keluarga tampak kooperatif
Kolaborasi :
14.20 • Kolaborasi pemberian brokodilator,
ekspektoran, mukolitis, jika peril.
Hasil : pasien mendapatkan obat tersebut
(aminopiline ampul, promedex tab)
20
Gangguan pola tidur Dukungan Tidur
b.d kurang kontrol 14.15 Obs :
• Identifikasi faktor penggangu tidur
tidur d.d mengeluh
Hasil : psien tidak bisa tidur karena mengeluh sesak
sulit tidur • Identifikasi makanan/minuman yang
14.30 menganggu tidur
Hasil : pasien tidak meminum kopi atau makanan
dan minuman yang menyebabkan sulit tidur
Terapuetik :
14.35 • Sesuaikan jadwal pemberian obat / Tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga
Hasil : pasien mengatakan sesak berkurang, tetapi
masih tidak dapat tidur
14.40 Edukasi :
• Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : pasien dan keluarga tampak kooperatif

Dukungan perawatan Diri Mandi


15.00 Obs :
Defisit Perawatan Diri • Memonitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, kuku,
b.d kelemahan d.d tidak kulit, mulut)
mampu mandi/ke toilet/ Hasil : kuku pasien tampak Panjang dan hitam/tidak
berhias secara mandiri mau dipotong
15.05 Terapuetik :
• Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
Hasil : pasien mengatakan lingkungannya nyaman

21
15.15 Edukasi :
• Jelaskan manfaat mandi dan dampak mandi terhadap
kesehatan
Hasil : pasien memahami maksud edukasi, tetapi pasien
masih belum bisa mandi

2. Minggu / Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas


27 – 03- 2022 efektif b.d sekresi Obs :
yang tertahan d.d 18.30 • Memonitor bunyi napas
Hasil : usaha napas pasien sedikit membaik, pasien bisa
terdapat bunyi melepas masker nasa sebentar
ronkhi, sputum 18.35 • Memonitor sputum
berlebih Hasil : pasien mengatakan keluhan batuk berkurang
Terapuetik :
18.45 • Posisikan pasien semi fowler/fowler
Hasil : keluhan sesak pasien sedikit berkurang
18.55 Edukasi :
• Anjurkan batuk efektif
Hasil : pasien tampak kooperatif
19.00 Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian brokodilator, ekspektoran,
mukolitis, jika perlu.
Hasil : pasien mendapatkan obat tersebut (aminopiline
ampul, promedex tab)

22
Gangguan pola tidur Dukungan Tidur
b.d kurang kontrol 19.05 Obs :
tidur d.d mengeluh • Identifikasi faktor penggangu tidur
sulit tidur Hasil : pasien sudah bisa tidur dari keluhan
sebelumnya
19.10 • Identifikasi makanan/minuman yang
menganggu tidur
Hasil : pasien tidak meminum kopi atau makanan
dan minuman yang menyebabkan sulit tidur
19.15 Terapuetik :
• Sesuaikan jadwal pemeberian obat / Tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga
Hasil : jam pemberian obat pada pasien sudah
dikondisikan, dan keluhan sulit tidur berkurang
19.20 Edukasi :
• Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : pasien tampak kooperatif

Defisit Perawatan Dukungan perawatan Diri Mandi


Diri b.d kelemahan 19,30 Obs :
d.d tidak mampu • Memonitor kebersihan tubuh (mis. Rambut,
mandi/ke toilet/ kuku, kulit, mulut)
berhias secara Hasil : Rambut pasien tampak bersih, kulit pasien
mandiri tidak kering, Kuku pasien Panjang dan hitam

23
19.35 Terapuetik :
• Sediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
Hasil : pasien mengatakan lingkungannya
aman dan nyaman
19.40 Edukasi :
• Jelaskan manfaat mandi dan dampak
mandi terhadap kesehatan
Hasil : pasien tampak kooperatif, tetapi
pasien masih belum bisa mandi hanya di
sibin

3. Senin / Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas


28 – 03 – 2022 efektif b.d sekresi 05.30 Obs :
yang tertahan d.d • Memonitor bunyi napas
terdapat bunyi ronkhi, Hasil : usaha napas pasien sedikit membaik,
sputum berlebih dan keluhan napas berkurang
TD : 131/89 mmHg
N : 106 x / menit
S : 36,2 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 91%
05.40 • Memonitor sputum
Hasil : pasien mengatakan keluhan batuk
berkurang, produksi sputum berkurang

24
05.55 Terapuetik :
• Posisikan pasien semi fowler/fowler
06.00 Hasil : keluhan sesak pasien berkurang
Edukasi :
• Anjurkan batuk efektif
06.10 Hasil : pasien tampak kooperatif
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian brokodilator,
ekspektoran, mukolitis, jika perlu.
Hasil : pasien mendapatkan obat tersebut
(aminopiline ampul, promedex tab)

Dukungan Tidur
Gangguan pola tidur 06.15 Obs :
b.d kurang kontrol • Identifikasi faktor penggangu tidur
tidur d.d mengeluh Hasil : pasien mengatakan sudah bisa tidur , dan
sulit tidur keluhan sesak berkurang
TD : 131/83 mmHg
N : 106 x / menit
S : 36,2 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 91%
06.16 • Identifikasi makanan/minuman yang
menganggu tidur
Hasil : pasien tidak meminum kopi atau
makanan dan minuman yang menyebabkan sulit
tidur

25
06.18 Terapuetik :
• Sesuaikan jadwal pemeberian obat /
Tindakan untuk menunjang siklus tidur
terjaga
Hasil : jam pemberian obat pada pasien sudah
dikondisikan, dan keluhan sulit tidur
berkurang
Edukasi :
06.20 • Jelaskan pentingnya tidur selama
sakit
Hasil : pasien tampak kooperatif

Dukungan perawatan Diri Mandi


Defisit Perawatan Diri
Obs :
b.d kelemahan d.d tidak 06.25
• Memonitor kebersihan tubuh (mis.
mampu mandi/ke toilet/
Rambut, kuku, kulit, mulut)
berhias secara mandiri
Hasil : Rambut pasien tampak bersih, kulit
pasien tidak kering, Kuku pasien Panjang dan
hitam
Terapuetik :
06.30
• Sediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
Hasil : pasien mengatakan lingkungannya
aman dan nyaman
Edukasi :

26
06.35 Edukasi :
• Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : pasien tampak kooperatif

27
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. Slamet, A
Umur : 50 tahun
No. reg : 65-87-70

No Diagnosa hari// tanggal Evaluasi

1. Bersihan jalan napas Sabtu / S : pasien mengatakn sesak


efektif b.d sekresi yang 26 – 03 – 2022 O : pasien tampak lemah
tertahan d.d terdapat TD : 133/74 mmHg
bunyi ronkhi, sputum N : 115 x / menit
berlebih S : 30,5 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 26 x / menit
Aliran oksigen : 5
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Gangguan pola tidur b.d Sabtu /
kurang kontrol tidur d.d 26 – 03 - 2022 S : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena sesak
mengeluh sulit tidur O : pasien tampak lemah
TD : 133/74 mmHg
N : 115 x / menit
S : 30,5 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 26 x / menit
Aliran oksigen : 5
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
28
Defisit Perawatan Diri b.d Sabtu / S : pasien mengtakan tidak mandi, hanya di sibin
kelemahan d.d tidak mampu 26 – 03 - 2022 O : pasien tampak kusam, lemah
mandi/ke toilet/ berhias A : Masalah belum teratasi
secara mandiri P : Intervensi dilanjutkan

Bersihan jalan napas efektif Minggu / S : Pasien mengatakan keluhan sesak berkurang, sputum berkurang
2. b.d sekresi yang tertahan d.d 27 – 03 – 2022 O : pasien tampak lemah
terdapat bunyi ronkhi, TD : 132/87 mmHg
sputum berlebih N : 97 x / menit
S : 35,0 c
RR : 26 x / menit
SPO2 : 96%
A : Masalah teratasi bagian
P : Intervensi dilanjutkan

Gangguan pola tidur b.d Minggu / S : pasien mengatakan sudah bisa tidur, tetapi hanya sebentar saja
kurang kontrol tidur d.d 27 – 03 - 2022 O : pasien tampaj lemah (keluarga pasien mengatakan pasien dapat
mengeluh sulit tidur tidur dengan cara tidur sebentar lalu bangun, dan tidur lagi)
A: masalah teratasi Sebagian
P: ontervensi di lanjutkan

29
Defisit Perawatan Diri b.d Minggu / S : pasien mengtakan tidak mandi, hanya di sibin
kelemahan d.d tidak 27 – 03 - 2022 O : pasien tampak kusam, lemah
mampu mandi/ke toilet/ A : Masalah belum teratasi
berhias secara mandiri P : Intervensi dilanjutkan

S : pasien mengatakan keluhan sesak berkurang, dan tidak batuk


Bersihan jalan napas efektif O : pasien tampak lemah
Senin /
3. b.d sekresi yang tertahan 28 – 03 – 2022
TD : 131/89 mmHg
d.d terdapat bunyi ronkhi, N : 106 x / menit
sputum berlebih S : 36,2 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 91%
A : Masalah teratasi Sebagian
P : intervensi dilanjutkan

Gangguan pola tidur b.d Senin /


kurang kontrol tidur d.d S : keluhan sesak pasien berkurang
28 – 03 - 2022 O : pasien tampak lemah
mengeluh sulit tidur
TD : 131/89 mmHg
N : 106 x / menit
S : 36,2 c
RR : 26 x / menit
Spo2 : 91%
A : Masalah teratasi Sebagian
P : intervensi dilanjutkan

30
Defisit Perawatan Diri b.d Senin / S : pasien mengtakan tidak mandi, hanya di sibin
kelemahan d.d tidak mampu 28 – 03 - 2022 O : pasien tampak kusam, lemah
mandi/ke toilet/ berhias secara A : Masalah belum teratasi
mandiri P : Intervensi dilanjutkan

31
EVALUASI SUMATIF

1). Bersihan Jalan Napas Tidak 2). Gangguan pola Tidur b,d
Efektif b.d Sekresi yang kontrol tidur d.d mengeluh sulit
tertahan d.d terdapat bunyi tidur
sputum S : keluhan sesak pasien
S : pasien mengatakan keluhan berkurang
sesak berkurang, dan tidak O : pasien tampak lemah
batuk TD : 131/89 mmHg
O : pasien tampak lemah N : 106 x / menit
TD : 131/89 mmHg S : 36,2 c
N : 106 x / menit RR : 26 x / menit
S : 36,2 c Spo2 : 91%
RR : 26 x / menit A : Masalah teratasi Sebagian
Spo2 : 91% P : intervensi dilanjutkan
A : Masalah teratasi Sebagian
P : intervensi dilanjutkan

3
2
EVALUASI SUMATIF

3). Defisit Perawatan Diri b.d


kelemahan d.d tidak mampu
mandi/ke toilet/ berhias secara
mandiri
S : pasien mengtakan tidak
mandi, hanya di sibin
O : pasien tampak kusam,
lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

3
3
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

3
4

Anda mungkin juga menyukai