Anda di halaman 1dari 8

SISTEM HUKUM DI INDONESIA

(HUKUM DAGANG)
• Ni Kadek Dela Lestari
• 202033122024

Hukum Bisnis
Sistem Hukum di Indonesia
Sistem Hukum Indonesia merupakan perpaduan dari hukum
agama, hukum adat, dan hukum negara eropa terutama Belanda
sebagai Bangsa yang pernah menjajah Indonesia. Belanda berada di
Indonesia sekitar 3,5 abad lamanya. Maka tidak heran jika banyak
peradaban mereka yang diwariskan termasuk Sistem Hukum.
Munculnya corak sosial ekonomi dalam konsep Kedaulatan berkaitan
dengan munculnya hukum yang mengatur transaksi di dalamnya.
Dalam kaitan dengan cabang-cabang hukum yang beragam maka
negara membuat hukum yang mengatur urusan tersebut. KUHD
adalah produk yang dijadikan pedoman dasar untuk memutuskan
suatu hukum yang berkembang di masyarakat.
Pengertian Hukum Dagang
Secara Umum
01 Adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan
orang satu dan yang lainnya dalam bidang perniagaan.

R. Soekardono
02 Adalah bagian dari hukum perdata pada umumnya, yg
mengatur perjanjian & perikatan yg diatur dalam buku III
B.W

Achmad Ichsan
03 Adalah hukum yg mengatur soal-soal perdagangan, yaitu
soal-soal yg timbul karena tingkah laku manusia dalam
perdagangan.

04 Fockema Andreae
Adalah keseluruhan dari aturan hukum mengenai
perusahaan dalam lalu lintas perdagangan, sejauh mana
diatur dalam KUHD dan beberapa Undang-undang
tambahan.
Sumber Hukum Tertulis yg
Sudah Dikodifikasi :
Hukum Tertulis yg
Belum

Hukum Dagang 1. KUHD (Kitab Undang-


undang Hukum Dagang
Dikodifikasi :
1. Perundang-undangan
khusus yg mengatur

di Indonesia atau Wetboek van


Koophandel Indonesia
tentang hal-hal yg
berhubungan dengan
(W.v.K)).
perdagangan, misal
2. KUHS (Kitab Undang-
UU Hak Cipta.
undang Hukum Sipil
atau Burgerlijk Wetboek
Indonesia (B.W))
Asas – Asas Dalam Hukum Dagang

Asas Itikad
Asas Konsensuil Baik
Ialah suatu perjanjian
dianggap lahir dan Semua Perjanjian
mengikat sejak timbulnya harus dilaksanakan
kata sepakat antara kedua dengan itikad baik.
belah pihak. (Psl 1338 (3) B.W)

Ialah setiap orang Suatu perjanjian tidak dapat


bebas membuat ditarik kembali kecuali dengan
perjanjian yg memiliki sepakat kedua belah pihak atau
Batasan-batasan karena alasan UU dinyatakan
tertentu. cukup. (Psl 1338 (2) B.W)

Asas Kebebasan Asas Pacta Sund


Berkontrak Servanda
Jenis-Jenis
Dagang
01 02 03
Persekutuan Peseroan Perseroan
Perdata Firma Komanditer
(Maatschap)

04 05 06
Perseroan Koperasi Badan Usaha
Terbatas Milik Negara
(BUMN)
KESIMPULAN SARAN
Hukum dagang ialah hukum yang Perkembangan perdagangan
P
mengatur tingkah laku manusia yang di Indonesia tidak cukup hanya
turut melakukan perdagangan untuk
memperoleh keuntungan. Hukum
bergantung kepada sumber hukum
yang berupa hasil kodifikasi dari
E
dagang juga bisa dikatakan hukum kebiasaan para pedagang saja, tetapi
perdata khusus bagi kaum pedagang.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
mulai diperlukan peran Pemerintah
sebagai regulator untuk mengatur
N
hukum dagang terdapat peraturan-
peraturan yang mengatur jalannya suatu
aktivitas dagang yang tertulis dalam
para pelaku ekonomi
menyesuaikan dengan perkembangan
untuk

dewasa ini. Oleh karena itu tidak


U
KUHD dan pelaku-pelaku dalam usaha
dagang masing- masing memiliki hak
dan kewajiban yang dimana harus
hanya KUHD saja yang mengatur
para pelaku ekonomi, tetapi T
dilaksanakan demi kelancaran dalam peraturan Perundang-undangan dan
berdagang. Peraturan dalam berdagang
diterapkan guna untuk mencegah
Peraturan Pemerintah
diperlukan untuk membatasi para
juga
U
pelanggaran-pelanggaran yang pelaku ekonomi melakukan
terkadang terjadi dalam persaingan
produsen dalam meningkatkan kualitas
penyimpangan dan sebagai bentuk
konkret dari intervensi Pemerintah.
P
barang dan merebut pasar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai