Anda di halaman 1dari 32

BAB II

KONSTITUSI INDONESIA

STIKES KENDAL
TAHUN 2021
What is constitution….?
Secara sederhana Brian Thompson yang dikutip oleh Jimly
Asshiddiqie …..a constitution is a document which
contains the rules for the operation of an
organization……
Organisasi mahasiswa
Serikat Pekerja
Partai Politik
Ormas DOKUMEN DASAR/
Negara KONSTITUSI
PBB
Yayasan
Koperasi
BUMN/D
DEFINISI KONSTITUSI
Prof. Jimly Asshiddiqie mendefinisikan
Konstitusi sebagai sejumlah ketentuan-
ketentuan perundang-undangan yang
disusun secara sistematis untuk menata
pada pokoknya struktur dan fungsi
berbagai institusi pemerintahan
Menurut Prof. Miriam Budihardjo
istilah constitution diterjemahkan dalam kata
Indonesia sebagai Undang-Undang Dasar yang
lebih identik dengan naskah tertulis
Terjemahan constitution dengan UUD sesuai
dengan kebiasaan orang Belanda dan Jerman
yang terbiasa memakai kata Grondwet (Grond:
dasar dan wet: undang-undang) dan Grundgesetz
(Grund: dasar dan gesetz: undang-undang) yang
keduanya menunjuk pada naskah tertulis
Hampir semua negara memiliki naskah tertulis
sebagai UUD-nya kecuali Inggris dan Israel
Konstitusi Inggris adalah suatu bangun aturan,
adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang
menentukan susunan dan kekuasaan organ-
organ negara yang mengatur hubungan-
hubungan di antara berbagai organ negara itu
satu sama lain, serta hubungan organ negara itu
dengan warga negara
UUD di Inggris dan Israel tidak pernah dibuat,
tetapi tumbuh menjadi konstitusi dalam
pengalaman praktek ketatanegaraan, oleh para
ahli tetap menyebut adanya konstitusi dalam
konsteks hukum tata negara
Menurut E.C.S Wade sebagaimana
dikutip Miriam Budihardjo UUD adalah
naskah yang memaparkan rangka dan
tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja
badan-badan tersebut
Constitution/Constituer/Gronwet/
Konstitusi/ Undang-Undang Dasar
merupakan naskah dasar suatu negara
yang bersifat mengikat didasarkan atas
suatu kekuasaan tertinggi atau prinsip
kedaulatan yang dianut dalam suatu
negara
Atau…….
Hukum dasar (rechtsidee) yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara baik tertulis maupun tidak tertulis
Dari pengertian diatas, dalam konsep konstitusi
itu tercakup juga :
1. Peraturan tertulis
2. Kebiasaan dan konvensi-konvensi
kenegaraan (ketatanegaraan)
Yang menentukan :
1. Susunan dan kedudukan organ-organ negara
2. mengatur hubungan antar organ-organ negara
3. Mengatur hubungan organ negara dengan
warga negara
KONSTITUSI DAN UUD
Dari pengertian diatas menurut Van Apeldoorn :
Undang-Undang Dasar merupakan bagian tertulis dari
suatu konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik
peraturan yang tertulis maupun peraturan yang tidak
tertulis.

Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan


pegangan suatu negara dalam menjalankan negara,
baik dalam bentuk tertulis atau UUD maupun tidak
tertulis
CIRI-CIRI UUD
Setiap Konstitusi memuat ketentuan
sebagai berikut:
1.Organisasi negara
2.Hak asasi manusia
3.Prosedur mengubah UUD
4.Adakalanya memuat larangan untuk
mengubah sifat tertentu dari UUD
SIFAT DAN FUNGSI UUD
Bagi golongan yang memandang negara dari sudut
kekuasaan dan menganggapnya sebagai organisasi
kekuasaan, maka :
UUD dapat dipandang sebagai lembaga atau
kumpulan asas yang menetapkan bagaimana
kekuasaan dibagi antara beberapa lembaga negara
seperti eksekutif, legeslatif dan judikatif
UUD menentukan cara bagaimana pusat-pusat
kekuasaan itu bekerjasama dan menyesuaikan diri
satu sama lain
UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam
suatu negara
Secara umum UUD memiliki fungsi:
1. Tata aturan dalam pendirian lembaga-lembaga negara
yang permanen(suprastruktur dan infrastruktur politik)
2. Tata aturan dalam hubungan negara dengan warga
negara serta dengan negara lain
3. Sumber hukum dasar tertinggi artinya bahwa seluruh
aturan perundang-undangan harus mengacu pada
UUD
Infrastruktur politik : kebutuhan yang diperlukan di
bidang politik yang paling nyata adalah parpol
disamping ada ormas, organisasi tani, buruh dll
Suprastruktur politik : lembaga-lembaga negara sebagai
pemegang kekuasaan atau pengendali pemerintahan
Secara khusus fungsi UUD dalam negara demokratis dan
negara komunis adalah :
1. Fungsi UUD dalam negara demokrasi konstitusional
1) Membatasi kekuasaan pemerintah sehingga
kekuasaan tidak bersifat absolut
2) Sebagai cara yang efektif dalam membagi
kekuasaan
3) Sebagai perwujudan dari hukum yang tertinggi
yang harus ditaati oleh rakyat dan penguasanya
2. Fungsi UUD dalam negara komunis
1) sebagai cerminan kemenangan yang telah dicapai
dalam perjuangan kearah masyarakay komunis
2) Sebagai percatatan formal dari perjuangan yang
telah di capai
PELAKSANAAN UUD 1945

UNDANG-UNDANG DASAR 1945


KONSTITUSI RIS 1949
UNDANG-UNDANG DASAR
SEMENTARA 1950
Amandemen UUD 1945
UUD 1945
 Pertama kali disahkan berlaku sebagai konstitusi Indonesia dalam
sidang PPKI 18 Agustus 1945
 UUD 1945 tidak langsung dijadikan referensi dalam pengambilan
keputusan kenegaraan dan pemerintahan
 Contoh UUD 1945 menetapkan sistem pemerintahan adalah
Presidensiil, tetapi baru 2 bulan kabinet presidensiil dibentuk tgl 2
sept 1945, tanggal 4 Nov 1945 pemerintah mengganti dengan
sistem Parlementer dibawah Perdana Menteri Syahrir
 Bung Karno menyebut UUD 1945 sebagai UUD darurat, dan
harus diganti dg yang baru apabila negara merdeka sudah berdiri
dan keadaan memungkinkan
 Dalam ketentuan asli Aturan Tambahan Psl II UUD 1945,
menegaskan bahwa UUD Indonesia yang bersifat tetap baru akan
ada setelah MPR menetapkannya secara resmi
 Sampai UUD 1945 diubah pertama kali MPR belum pernah
menetapkan UUD 1945 sebagai UUD NRI
 UUD 1945 berlaku sejak 18 Agustus 1945 sampai 27 Des 1945
KONSTITUSI RIS 1949
Sebagai akibat agresi Belanda I th 1947 dan Agresi II 1948,
atas pengaruh PBB, tgl 23 Agustus 1949-2 Nov 1949 diadakan
Konferensi Meja Bundar di Den Haag salah satu dari 3
kesepakatan adalah mendirikan Republik Indonesia Serikat
(RIS)
Disusun Naskah Konstitusi RIS yang ditetapkan mulai berlaku
27 Desember 1949
Konsekuensinya, wilayah Republik Indonesia tetap ada
disamping negara federal RIS
Dalam wilayah federal berlaku Konstitusi RIS 1949, tetapi
dalam wilayah Indonesia tetap berlaku UUD 1945
Dalam sejarah ketatanegaraan RI, UUD 1945 baru berakhir
bersamaan dengan berakhirnya masa berlakunya Konstitusi
RIS tgl 27 Agustus 1950, ketika UUDS resmi diberlakukan
UUDS 1950
 Adanya kesepakatan antara Pemerintah RIS dengan
Pemerintah RI, untuk bersatu mendirikan NKRI sebagai
kelanjutan negara kesatuan yang diproklamasikan 17 Agustus
1945 yang dituangkan dalam naskah persetujuan bersama 19
Mei 1950
 Naskah UUD disahkan oleh Badan Pekerja Komite Pusat 12
Agustus 1950, dan 14 Agustus 1950 oleh DPR dan Senat RIS
 UUD yang baru diberlakukan scr resmi 17 Agustus 1950
 UUDS bersifat tidak merubah tetapi mengganti yang baru
naskah Konstitusi RIS dengan nama UUDS 1950
 Terbentuknya konstituante yang diresmikan 10 Nov 1956
melalui pemilu 1955, tetapi kemudian dibubarkan oleh
Presiden Soekarno karena dianggal gagal menyusun UUD yang
baru melalui Dekrit 5 Juli 1959
 Diberlakukan kembali UUD 1945
PERUBAHAN UUD 1945
Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945 belum
pernah diberlakukan oleh MPR sampai ditetapkannya Konstitusi
RIS, dan UUDS 1950 akhirnya ditetapkan kembali 1959 dan
sampai dengan dengan 1999 belum pernah diadakan perubahan,
yang ada hanya penggantian UUD
Perubahan UUD 1945 pertama kali ditetapkan dalam SU MPR
1999
Perubahan kedua dalam Sidang Tahunan MPR 2000
Perubahan ketiga dalam Sidang Tahunan MPR 2001
Sidang Tahunan MPR 2002, disahkan naskah perubahan keempat
yang melengkapi naskah perubahan sebelumnya
Keseluruhan materi perubahan di susun kembali secara utuh
dalam naskah UUD yang mencakup keseluruhan hukum dasar
yang sistematis dan terpadu
PANCASILA SBG MATERI UUD
1945
Pancasila adalah filosofische grondslag dan common
platform
Pancasila adalah dasar negara
Pancasila sebagai norma fundamental negara
(staatsfundamentalnorm) yang merupakan dasar bagi
pembentukan konstitusi atau UUD 1945
Posisi hukum dari Pancasila sebagai syarat berlakunya
konstitusi, karena ada terlebih dahulu daripada konstitusi
Pancasila sebagai cita hukum (rechtidee), dimana
pembentukan hukum adalah untuk mencapai ide-ide
dalam Pancasila
Ditetapkannya Pancasila sbg
staatsfundamentalnorm, maka pembentukan
hukum, penerapan, dan pelaksanaannya tidak
dapat dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila
Pembukaan UUD 1945 termasuk di dalamnya
Pancasila dan pasal-pasalnya adalah konstitusi
tertulis, yang merupakan hukum dasar dalam
penyelenggaraan negara Indonesia
ISI KONSTITUSI (UUD)
Isi konstitusi secara prinsip memuat 3 hal :
1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan
warganegaranya.
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu
negara yang bersifat fundamental.
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan yang bersifat fundamental

Isi UUD NRI yang terdapat dalam Pasal-Pasal


merupakan pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yang
didalamnya terdapat pula Falsafah Negara
PANCASILA
STRUKTUR KETATANEGARAAN
SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945

PANCASILA

PEMBUKAAN UUD 1945

UUD 1945

MPR

BPK DPR PRESIDEN DPA MA


STRUKTUR KETATANEGARAAN
SESUDAH PERUBAHAN UUD 1945

PANCASILA

PEMBUKAAN UUD 1945

UUD 1945

BPK KEKUASAAN
MPR PRESIDEN KEHAKIMAN
DPR DPD WAPRES MK MA KY
ISI UUD NRI 1945
UUD NRI 1945 terdiri dari 21 BAB dan 72 Pasal Terdiri
dari :
Bentuk dan kedaulatan Negara : BAB I dan BAB VIIB
Kekuasaan Negara, Lembaga Negara dan fungsinya:
BAB II, BAB III, BAB IV (dihapus fungsinya digantikan
Watimpres), BAB V, BAB VI, BAB VII, BAB VIIA,
BAB VIII, BAB VIIIA, BAB IX, BAB XII
Wilayah Negara : BAB IXA
Hubungan Negara dengan Warganegara : BAB X, BAB
XI, BAB XII, BAB XIII, BAB XIV
Simbol/Identitas Negara : BAB XV
Ketentuan tentang perubahan UUD : BAB XVI
KONSTITUSI DAN
KONSTITUSIONALISME

Semua Konstitusi Negara biasanya menjadikan


kekuasaan sebagai pusat perhatian
Kekuasaan itu pada intinya perlu diatur dan dibatasi
sebagaimana mestinya
Berlakunya konstitusi sebagai hukum dasar yang
mengikat didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau
prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu negara
Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat
maka, sumber legitimasi konstitusi adalah rakyat, bila
menganut paham kedaulatan raja, maka raja yang
menentukan berlaku tidaknya konstitusi
Lanjutan….
Paham yang demikian bisa disebut dengan
konstitusionalisme yaitu suatu sistem yang
terlembagakan, menyangkut pembatasan yang
efektif dan teratur terhadap tindakan-tindakan
pemerintahan
Bila negara menganut paham kedaulatan rakyat
maka basis pokoknya adalah kesepakatan atau
konsensus diantara mayoritas rakyat mengenai
bangunan yang diidealkan berkenaan dengan
negara
Lanjutan……
Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di
zaman modern pada umumnya dipahami bersandar pada
tiga elemen kesepakatan:
1. Tentang tujuan atau cita-cita bersama
2. Tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan
atau penyelenggaraan negara
3. Tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur
ketatanegaraan
Lanjutan…..
Konstitusionalisme mengatur dua hubungan yang
saling berkaitan satu sama lain
1.Hubungan pemerintahan dengan warga negara
2.Hubungan antara lembaga pemerintahan yang
satu dengan lembaga pemerintahan lainnya
Karena itu konstitusi mengatur tiga hal:
1.Menentukan pembatasan kekuasaan organ negara
2.Mengatur hubungan antara lembaga negara
3.Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga
negara dengan warga negara
TAP MPR NO. III/MPR/2000
1. UNDANG-UNDANG DASAR 1945
2. KETETAPAN MPR RI
3. UNDANG-UNDANG
4. PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU
(PERPU)
5. PERATURAN PEMERINTAH (PP)
6. KEPUTUSAN PRESIDEN (KEPPRES)
7. PERATURAN DAERAH (PERDA)
UU NO. 10 TAHUN 2004
1. UNDANG-UNDANG DASAR 1945 (UUD 1945)
2. UNDANG-UNDANG/PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)
3. PERATURAN PEMERINTAH (PP)
4. PERATURAN PRESIDEN (PERPRES)
5. PERATURAN DAERAH (PERDA)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini,
jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1)       UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2)       Ketetapan MPR;
3)       UU/Perppu;
4)       Peraturan Presiden;
5)       Peraturan Daerah Provinsi;
6)       Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai