Anda di halaman 1dari 7

Strategi Pengambilan Keputusan

UMKM Menuju Masa Endemi


Josef Nathaniel
PA603
1921084
Pendahuluan
Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Mengengah (UMKM) memiliki peranan yang besar dalamperekonomian Indonesia.
Saat terjadi krisis ekonomi, UMKM dapat bertahandibandingkan perusahaan besar. Beberapa faktor yang
mempengaruhi ketahanan UMKMpada masa krisis adalah produk yang didominasi oleh bahan baku lokal
sehingga mengurangi ketergantungan terhadap sektor swasta asing dan produk yang dibuat memang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga UMKM dapat merespon permintaan di pasar dengan lebih
cepat. Namun Pandemi covid-19 membuat UMKM semakin terpuruk akibat peraturan pembatasan yang
diterapkan oleh Pemerintah. Akibat Work From Home (WFH) dan social distancing yang berdampak
langsung ke perekonomian dan terjadi penurunan secara signifikan. UMKM terpengaruh dari dua sisi yaitu
sisi permintaan dan sisi penawaran. Di sisi penawaran, perusahaan mengalami pengurangan pasokan
tenaga kerja, karena pekerja tidak sehat atau perlu merawat anakanak atau tanggungan lainnya.
sementara sekolah ditutup dan pergerakan orang dibatasi. Langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini
melalui pembatasan sosial dan karantina menyebabkan penurunan pemanfaatan kapasitas yang lebih
parah. Selain itu, rantai pasokan terputus yang menyebabkan kekurangan suku cadang dan barang
setengah jadi. Di sisi permintaan, hilangnya permintaan dan pendapatan yang tiba-tiba untuk UMKM
sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk berfungsi, dan menyebabkaKekurangan likuiditas yang
parah. Lebih jauh, konsumen mengalami kehilangan pendapatan, ketakutan akan penularan dan
ketidakpastian yang meningkat, yang pada gilirannya mengurangi pengeluaran dan konsumsi.
• Secara umum, UMKM juga memiliki daya saing yang rendah akibat salah mengambil keputusan sehingga akan
terkena financial distress sehingga diperlukan mengambil langkah strategis untuk mempertahankan usahanya
pada masa krisis dan melakukan recovery. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh UMKM agar dapat
bertahan pada masa krisis adalah strategi rentrenchment. Pada penelitian sebelumnya, strategi
retrenchment yang umumnya dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengurangi sebagian aset
perusahaan untuk penghematan biaya dan menanggulangi menurunnya keuntungan. Pengembangan UMKM
bergantung kepada pemilik usaha. Hal ini disebabkankarena dalam manajemen UMKM posisi kunci berada di
tangan pemilik usaha, dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh para pemilik. Proses pengambilan
keputusan berperan besar terhadap perkembangan UMKM. Robinson dan Pearce (2002) menyatakan bahwa
pengambilan keputusan yang dilakukan merupakan kunci sukses sebuah organisasi, tak terkecuali bagi usaha
kecil seperti UMKM. Sebagai usaha kecil, pengambilan keputusan UMKM tentu berbeda dengan yang terjadi
pada organisasi besar ataupun perusahaan multinasional dan nasional yang ada. Pengambilan keputusan pada
organisasi kecil seringkali dilakukan oleh pemilik organisasi yang kadangkala sangat mengandalkan jiwa
kewirausahaannya. Busenitz dan Barney (1997) menyatakan bahwa wirausahawan lebih mudah terpengaruh
sehingga keputusan yang dibuatnya seringkali bias dan alamiah dibandingkan keputusan yang dibuat oleh
pengambil keputusan pada organisasi besar. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
bahwaBagaimanakah Pelaku UMKM memilih keputusan dengan baik dan tepat menuju masaendemi ini?
• Perumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pelaku UMKM dalam mengambil keputusan strategis menuju masa endemik?
2. Apakah strategi pelaku UMKM ini sudah tepat atau belum?

• Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi pelaku UMKM dalam mengambil keputusan strategis menuju masa endemik.
2. Untuk mengetahui keputusan yang diambil pelaku UMKM sudah tepat.

• Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelaku UMKM: Dapat memberikan pertimbangan/ masukan terhadap UMKM ketika mengambil
keputusan demi keberlangsungan usaha.
2. Bagi Peneliti: Diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti selanjutnya
mengenai Startegi UMKM agar dapat bertahan menuju masa depan
Tinjauan Pustaka
• UMKM Sebagai Penopang Ekonomi Bangsa
Kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah salah satu bentuk upaya yang baikdalam menciptakan
lapangan kerja yang direncanakan baik oleh pemerintah, swasta dan pelakunya usaha perorangan.
UMKM juga menjadi industri kreatif dengan ideide serta inovatif potensial yang berkontribusi
terhadap pembangunan produk barang dan jasa. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan
UMKM, kontribusi UMKM pada PDB mencapai 60,34% pada 2017. Kontribusi ini pada dasarnya masih
dapat ditingkatkan, mengingat peran UMKM dalam porsi ekspor di Indonesia hanya mencapai 15,7%.
Pengalaman pada 1998 dan 2012 membuktikan bahwa UMKM dapat bertahan dari krisis ekonomi,
ditunjukkan dengan pertumbuhan positif yang dicapai UMKM pada saat-saat krisis yang mampu
menjadi katup pengaman dari ekses akibat krisis. Walaupun harus diakui pula, setelah krisis
ekonomi berlalu,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap tidak mengalami perubahan
kebijakan yang signifikan. Kontribusi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diakui juga
diberbagai perekonomian daerah. Peranannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja, sangat besar.Dan pada banyak kasus di beberapa negara sektor ini
mampu menggerakkan sektor riil pada berbagai lapangan usaha, sehingga mampu memberikan
kotribusi pada pembentukan pendapatan asli daerah (PAD).
• Pengembangan UMKM Di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 yang mewabah disemua negara dunia telah banyak mempengaruhi semua sektor
kehidupan masyarakat. Di Indonesia, hampir semua sektor mengalami dampak terutama ekosistem
ekonomi yang selama ini telah menjadi tumpuan masyarakat. Lebih lanjut, pandemi Covid-19 telah
membuatterjadinya pelambatan sektor ekonomi di Indonesia dengan berbagai turunannya.Sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terpenting dari sektor ekonomi sangat merasakan
dampaknya. Inilah yang dikhawatirkan oleh semua pihak, karena telah membuat sektor UMKM
mengalami kemunduran yang signifikan. Dan banyaknya UMKM juga mengalami berbagai masalah
seperti penurunan penjualan, permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi
menurun dan terjadinya banyak pemutusan hubungan kerja untuk pekerja dan buru yang kemudian
menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan
penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan
profit secara signifikan. Bahkan berdasarkan survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak
pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60%
usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Di sisi lain, pelanggan mengurangi interaksi ke
luar ruangan untuk mencegah pandemi yang mengakibatakan penurunan daya beli masyarakat.
• Penelitian Terdahulu
Dalam 2 tahun terakhir, berbagai penelitian –penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya yang telah mendasari penelitian ini :
Alfrian, Gregorius Rio, dan Endang Pitaloka (2020) dari Program Studi Manajemen, Universitas Pembangunan Jaya yang berjudul STRATEGI USAHA
MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) BERTAHAN PADA KONDISI PANDEMIK COVID 19 DI INDONESIA
Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 5 strategi UMKM yang dapat bertahanyaitu:
1.Mempelajari tentang digital marketing seperti membuat media promosi melalui media social
2.Memperkuat Sumber daya manusia dengan cara menanamkan pembelajaramengenai era globalisasi dan teknologi
3.Inovasi kreatifuntuk membuat konsumen tertarik membeli suatu produk pada masa pandemic
4.Meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan lebih detail dan menjamin kebersihan dan keamanan produk
5.Kebijakan pemerintah terhadap UMKM/ bantuan dari pemerintah seperti memberikan bantuan sosial atau bantuan dana agar UMKM tetap berjalan.

Aulia, Rizka Nur (2020) dari Universitas Padjadjaran yang berjudul ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI UKM MENGGUNAKAN MODEL
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa UKM yang menjadi subjek penelitian, hasilnya dibuat dalam kesimpulan sebagai berikut:
(1.) Proses pengambilan keputusan yang dalam bisnis kecil atau UKM sangatlahsederhana,berdasarkan rasionalitas dan pengalaman, tidak hanya itu
karena proses pengambilan keputusan dilakukan oleh pemilik UKM sendiri dan jarang sekali melibatkan oranglain maka alternative pilihan yang dibuat
dan keputusan diambil secara langsung.
(2.) Berdasarkan model pengambilan keputusan strategis, proses pengambilan keputusan di UKM tidak menggunakan salah satu dari ke 4 model tersebut.
Hanya proses yang secara umum saja yang dilakukan di UKM namun pada model Mintzberg fase identifikasi dan pengembangan digunakan dalam UKM.
(3.) Proses pengambilan keputusan di UKM terdiri dari 2 fase yaitu ada fase 1 identifikasi latar belakang (masalah, peluang, kondisi lingkungan), fase 2
pengembangan meliputi pencarian alternative solusi dan desain alternative, dan fase terakhir seleksi terdapat proses memilih alternative terbaik serta
menerapkan alternative tersebut

Anda mungkin juga menyukai