Anda di halaman 1dari 7

i ka n

n d i d a
e
P nc a s i l
pa

MASALAH KORUPSI
Kelompok 1
1. Oktaviona (1921083)
2. Joseph Nathaniel (1921084)
3. Agung Kennedy (1921087)
4. Lisbeth Herawati (1921098)
Pengertian Korupsi Secara Umum
Korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang
yang dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Secara etimologis, istilah “korupsi” berasal dari bahasa latin, yaitu “corruptio”
atau “corruptus” yang artinya sesuatu yang rusak, busuk, menggoyahkan,
memutar balik, menyogok. Sehingga dari asal katanya, arti korupsi adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli
1. Albert Sydney Hornby
Arti Korupsi adalah suatu pemberian atau penawaran dan penerimaan
hadiah berupa suap, serta kebusukan atau keburukan.
2. Henry Campbell Black
Suatu perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak
lain.
3. Gunnar Mydral
Suatu masalah dalam pemerintahan karena kebiasaan melakukan
penyuapan dan ketidakjujuran membuka jalan membongkar korupsi dan
tindakan-tindakan penghukuman terhadap pelanggar.
Ciri-ciri Korupsi
1. Penipuan terhadap badan pemerintahan,lembaga
swasta/masyarakat umum.
2. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan
pribadi.
3. Melibatkan lebih dari 1 orang/kelompok.
4. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korupsi dalam bentuk-
bentuk pengesahan hukum.
5. Dilakukan dengan rahasia kecuali dalam keadaan dimana orang-
orang yang berkuasa dan bawahannya menganggapnya biasa.
Faktor penyebab Korupsi
1. Faktor Internal: Berasal dari dalam diri sendiri yaitu: sikap dan
karakter seseorang yang mempengaruhi segala tindakannya.
Diantaranya:
a) Sifat tamak: sifat dalam diri manusia yang menginginkan sesuatu
melebihi kebutuhannya dan selalu merasa kurang.
b) Gaya hidup konsumtif : perilaku Manusia yang selalu ingin
memenuhi kebutuhan yang tidak terlalu penting sehingga tidak bisa
menyeimbangkan pendapatan dengan pengeluarannya. Misalnya:
Hedonisme.
2. Faktor Eksternal: Berasal dari lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi pemikiran
dan tindakan seseorang sehingga melakukan korupsi. Diantaranya:
a) Faktor ekonomi: Adanya kebutuhan ekonomi yang lebih baik seringkali mempengaruhi
seseorang dalam bertindak. Misalnya: Gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja
mendorong seseorang melakukan korupsi.
b) Faktor politik : Dalam dunia politik sangat erat hubungannya dengan persaingan dalam
mendapatkan kekuasaan.
c) Faktor organisasi: Dalam organisasi yang terdiri dari pengurus dan anggota, tindakan
korupsi dapat terjadi karena perilaku tidak jujur,tidak disiplin, tidak ada kesadaran diri,
aturan yang tidak jelas, dan pemimpin yang tidak tegas.
d) Faktor hukum: Seringkali tindakan hukum terlihat tumpul ke atas tajam ke bawah.
Artinya, para pejabat dan orang dekatnya cenderung diperlakukan istimewa di mata
hukum. Sedangkan masyarakat kecil diperlakukan tegas. Hal ini terjadi karena adanya
pratik suap dan korupsi di lembaga hukum.

Anda mungkin juga menyukai